CHANGES AND RESULTS 

(Author : Rafli Sydyq)


    Sudah lewat sehari semenjak aku Rank Up. Dan disaat aku terbangun di pagi hari, aku sudah melihat dunia dalam keadaan yang berbeda.

Aku terbangun di sebuah kamar hotel yang mewah dengan aroma bunga bertebaran diseluruh ruangan, itu normal.

Aku terbangun disamping gadis cantik yang mengenakan pakaian tidur yang bisa dibilang cukup berani, itu normal.

Aku terbangun dan melihat ada aura samar yang memancar dari lampu gantung, sebuah benda seperti penghangat ruangan, dan pada Shery yang saat ini sedang tidur dengan nyenyak disampingku, baiklah itu baru.

Aura yang aku lihat tampak seperti sebuah kepulan asap tipis yang memiliki warnanya tersendiri.

Aku melihat warna putih kekuningan pada lampu gantung, warna merah tipis pada penghangat ruangan, dan warna putih kebiruan yang cukup pekat pada Shery.

Dari pengalamanku saat menggunakan [Identify] aku sudah mengetahui kalau aura samar yang aku lihat adalah aura magis.

Apa artinya ini? Tidak, tunggu. Kurasa aku tau apa yang menyebabkan semua ini.

“Hnn.... Hoaaam... Rafa, selamat pagi”

Disaat aku sedang berpikir, Shery tampaknya sudah terbangun dari tidurnya. Tepat disaat aku hendak membalas salamnya, aku memperhatikan sesuatu yang berbeda dari Shery.

“Shery, apa kau mengecat rambutmu?”

“...Apa maksudmu?”

“Itu”

Aku menunjuk pada Shery yang sedang memasang tampang kebingungan. Tepatnya pada rambut disamping mata kanannya.

Rambut Shery yang sepenuhnya berwarna crimson sekarang memiliki beberapa helai rambut yang telah berubah warna menjadi putih  dengan ujung berwarna kebiruan. Hal itu membuat kombinasi yang sangat kontras dari penampilannya yang biasa.

“Tunggu, kenapa bisa menjadi seperti ini?”

“Aku yang seharusnya berkata seperti itu”

“Tapi, ini. Tunggu.... Rafa, warna matamu juga berubah”

“Eh, benarkah?”

“Ya, matamu yang awalnya berwarna biru tua sekarang menjadi biru muda dan aku bisa melihat cahaya memancar darinya”

Hmm.... baiklah, mari kita pikirkan sejenak.

Pertama, sejak terbangun aku sudah bisa melihat aura magis pada benda mati bahkan tanpa harus menggunakan [Appraisal] dan menurut Shery, warna mataku juga sudah berubah dan begitu juga dengan rambut Shery.

Kedua, sejak pulang dari gereja yang kami lakukan hanyalah jalan-jalan santai seperti yang biasanya kami lakukan lalu makan malam bersama dengan yang lainnya dan membahas tentang Rank Up kami, lalu akhirnya kami kembali ke penginapan lalu pergi tidur.

Menilai dari semua itu, hanya ada satu jawaban yang bisa aku pikirkan untuk saat ini.

“Kurasa ini karena Rank Up”

“Rank Up?”

“Kau tau, terkadang ada kasus dimana penampilan Karaktermu akan berubah disaat Rank Up dan kurasa ini salah satunya”

“Ohh... jadi ada yang seperti itu”

“Baiklah, mengesampingkan itu semua, bagaimana kalau kita sarapan dulu?”

“Iya”

Dengan begitu, aku dan Shery segera memakai perlengkapan dan langsung menuju kebawah untuk sarapan.

...

    Saat ini kami sedang berada di salah satu restoran dekat dengan tempat kami menginap untuk sarapan bersama dengan Alexis dan yang lainnya.

Disana, aku menceritakan kepada mereka apa saja yang terjadi pagi ini dan penyebab perubahan pada penampilan kami.

Sembari menyantap sandwich isi daging yang aku pesan, aku juga memperhatikan aura yang terpancar dari tubuh setiap orang.

Alexis memiliki aura berwarna merah tua, Eve memiliki warna hijau transparan, dan Noel memiliki warna biru pucat.

Tampaknya, {Myth Eye} milikku mampu untuk melihat sihir yang dikuasai oleh orang lain. Dan jika aku sudah terbiasa dengannya, kurasa aku akan mampu menebak sihir apa yang akan dilakukan orang lain dan mampu untuk mengambil langkah pencegahan.

Setelah sarapan, kami memutuskan untuk mengambil quest ringan dengan tujuan untuk melihat seberapa jauh kami telah berkembang.

Quest yang kami ambil adalah quest kelas B, yaitu quest untuk membasmi kawanan Wild Boar yang mengamuk dan menghancurkan ladang warga. Bayarannya sekitar 600 R atau 6 keping perak untuk satu Wild Boar yang kami kalahkan.

Butuh waktu sekitar dua jam dengan kereta untuk mencapai tujuan kami.

Itu adalah desa sederhana yang kebanyakan penduduknya mendapatkan penghasilan dari bertani atau berburu.

Setelah melapor kepada kepala desa kalau kami adalah Petualang yang akan mengambil quest yang mereka tawarkan, kepala desa yang sudah cukup berumur langsung bersujud dihadapan kami dan mengucapkan syukur berkali-kali sebelum berlari berkeliling desa sambil berteriak tentang kedatangan kami.

Sungguh orang yang cukup bersemangat.

Setelah menonton kepala desa yang sedang bersemangat, kami segera menuju tempat dimana ladang warga yang sudah diserang.

Dari yang aku lihat, kerusakan yang mereka alami cukup parah.

Banyak sayuran yang rusak dan pagar yang seharusnya menjaga mereka hancur berkeping-keping dan hanya meninggalkan serpihan kayu dimana-mana.

Tidak jauh disana, kami melihat seorang pria paruh baya yang sedang membersihkan ladang yang rusak.

Tidak ada yang spesial dari penampilan orang itu, hanya saja {Myth Eye} milikku secara otomatis menangkap sesuatu yang berbeda darinya bahkan sebelum aku menggunakan [Identify] padanya. Berkat itu aku mengetahui siapa pria itu sebenarnya.

Dia adalah seorang Pemain.

Yah, memang tidak jarang ada Pemain yang lebih memilih menajalani hidup yang damai sebagai warga desa biasa daripada menjadi seorang Petualang.

Hanya saja, ada satu hal yang tidak biasa dari pria itu. Karena, disampingnya berdiri seorang wanita muda yang sedang menemaninya dalam membersihkan ladangnya yang rusak.

Dan di jari manis wanita tersebut, terpasang sebuah cincin perak.