QUEST YANG TERSISA DAN SEORANG PENEMPA
DI DALAM PERUT
(Translator : Hikari)

Setelah  melakukan salah satu Quest Perluasan Sense semalaman, Shizuka-nee, Miu dan aku log out, menyantap hidangan Tahun Baru, lalu segera pergi tidur dan bangun pada hari kedua Tahun Baru.
Meskipun Miu memang bangun keesokan paginya untuk makan sisa hidangan Tahun Baru, benar-benar terbawa oleh suasana liburan, dia pun kembali tidur, berkata bahwa dia akan “tidur sebentar”. Pada akhirnya, perlu waktu sampai kami akhirnya log in ke OSO lagi.
Bersama dengan Shizuka-nee, kami membersihkan ruang keluarga dan mempersiapkan segalanya untuk makan siang, setelah itu kami log in ke OSO dan berkumpul di tokoku untuk mendiskusikan ujian kedua.
“Yun-chan, apa kau bisa mengatasi ujian kedua? Pertarungan boss?”
“Hmm, kurasa tidak akan ada masalah. Walaupun aku takut dengan bossnya.”
Ujian kedua dari Quest Perluasan Sense adalah mengirimkan 【Obat Epidemi】 ke kota di balik Area Dataran Tinggi. 
Kami sudah menerima quest item 【Obat Epidemi】 dari NPC Pendeta.
Kalau itu adalah membuat quest item, aku akan mendapat kesempatan untuk menunjukkan skill 【Mixing】 skills, tapi tidaklah demikian. Memang lebih mudah seperti ini, tapi melihat bahwa tidak ada kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan craftingku, aku merasa sedikit kecewa. 
“Kalau begitu, kurasa kita sudah melakukan semua yang bisa kita lakukan di sini untuk persiapan ujian kedua.”
“Ya. Ada beberapa hal yang ingin kulakukan sendiri, jadi aku akan bergerak sesuai itu,” kataku, dan mengesampingkan ujian kedua, aku menuju ke kebun di luar  【Atelier】 dan bersama dengan Kyouko-san kami menyiapkan peralatan. 
Sekop dan cangkul, lembaran kayu dan palu kayu, serta bebatuan besar sebagai pembatas yang kubuat dari bebatuan kecil dengan Alchemy. Selain itu, aku menyiapkan beberapa slime sintetis untuk pekerjaan sederhana. Sementara itu, monster-monster jinak partnerku, Ryui si unicorn dan Zakuro si rubah hitam, menyaksikan saat lahan meluas dari teras kayu di dekat kebun.
Karena aku sibuk selama akhir tahun, aku hanya bisa melakukan beberapa persiapan paling mendasar, tapi sekarang aku punya waktu jadi aku bisa langsung melakukannya.
“Ayo kita mulai begitu.”
“Hei, apa yang sedang kau buat, Yun-chan?”
Sei-nee jadi penasran dengan apa yang sedang kulakukan dan memperhatikan dari teras dengan Ryui dan Zakuro.
“Hm? Aku sedang memperluas lahan. Akhir-akhir ini, aku mulai menanam herba-herba jenis baru dan tempat ini jadi sempit, jadi aku membeli lahan di dekat lahanku untuk mengembangkannya.”
Karena aku membeli empat lahan, aku membayar 6 juta gold, tapi mengingat seberapa banyak yang kusimpan sampai sekarang, aku akan bisa mendapatkan sebanyak itu lagi tidak lama lagi dengan menjual potion.
“Aku mengerti. Kalau begitu aku akan melihat-lihat keadaan di guildku dan mengumpulkan beberapa informasi. Aku akan kembali begitu itu selesai.”
“Baiklah. Ayo, kita lakukan ini!” kataku, dan segera mulai mengerjakan kebun baru bersama Kyouko-san.
Dari empat lahan baru, untuk menggunakan dua di antaranya untuk mengembangkan material Mega Potion dan MP Pot yang adalah Mystic Medicinal Grass dan Soul Grass, aku mengolah tanah dengan cangkul kemudian meminta Kyouko-san menyebarkan benih dan para slime menutupinya dengan tanah lalu mengairinya.
Kemudian untuk langkah terakhir, aku menyuruh para slime berbaris dan mengoper batu-batu seukuran bola basket pada Kyouko-san dan akan kuatur penempatannya, menyelesaikan persiapan lahan.
“Baiklah, masih ada sisa lahan, jadi ayo manfaatkan untuk menyimpan pupuk.”
Sebelumnya, aku membuat pupuk secara mendadak kapan pun itu dibutuhkan, tapi sekarang dengan meluasnya lahan sampai sejauh ini, kurasa perlu mempuyai lokasi terpisah untuk itu. Jadi aku cepat-cepat membuatnya.
“Yah, kurasa aku akan membuat wadah kayu dan menyimpan semuanya bersama-sama.”
Setelah membuat sebuah wadah untuk pupuk di lahan yang paling jauh dari  【Atelier】, aku memasukkan bahan-bahannya ke dalam. 
Apa yang kumasukkan adalah Mulch, Bone Powder dan Dried Grass, juga 【Wyvern Feces】 yang baru saja kudapatkan, kemudian mencampurkannya dengan sekop. 
Sambil melakukan semua ini, aku terus meningkatkan statistikku dengan enchant jadi rasanya jauh lebih mudah bagiku untuk menyelesaikan pekerjaan ini daripada sebelumnya.
Akhirnya, hasilnya adalah ——

Medium Fertilizer 【Consumable】
Semakin meningkatkan jumlah dan kualitas dan material yang ditanam. 

Itemnya sesuai dugaanku, jadi aku segera memerintahkan para slime untuk menebarkannya ke seluruh kebun. Namun, pupuk itu langsung habis, jadi aku harus membuatnya lagi.
“Aku tidak sabar untuk mengumpulkan herba besok. Kira-kira akan sampai sebanyak dan sebaik apa nantinya, ya.”
Sambil menantikan pengumpulan besok, aku berdiri di depan kebun yang paling dekat dengan  【Atelier】.
Merasa bahwa bagian terakhir dari pekerjaan hari ini akan dimulai, Ryui dan Zakuro berlari dari teras kayu dan berdiri di sebelahku, penasaran apa yang akan terjadi.
“Aku benar-benar membutuhkan banyak waktu untuk menentukan tata letak bagian ini,” kataku, dan setelah meminta Kyouko-san, Ryui dan Zakuro berbaris di depan kebun, aku membuka menu-ku dan menggunakan sebuah item.
Itu adalah hadiah yang kudapatkan dengan menukar Quest Chip dari event, item 【Instant House】 yang membuatku dapat dengan segera membangun sebuah bangunan sederhana. 
Setelah mendapatkannya, aku dengan hati-hati memeriksa posisi  【Atelier】 dan semacamnya, jadi aku perlu waktu untuk memutuskan akan menempatkannya di mana, sampai hari ini. 
“Ayo lakukan ini. ——【Instant House】 - taruh!"
Aku menggunakan item  【Instant House】 dari menu item dan lokasi yang kupilih mulai memancarkan cahaya pucat, dan dari situ sebuah bangunan mulai muncul. 
Tidak lama kemudian, sebuah bangunan yang sepenuhnya terbuat dari kaca dengan atap yang miring pun muncul.
Tidak ada lantai di dalam dan tetap hanya tanah kosong, yang mana dibagi menjadi empat bagian dengan sebuah jalan kecil dari bata yang menuju ke empat arah dari tengah. Di bagian tengah, jalan itu membuat bentuk melingkar, dan di dalamnya ada sebuah meja dan bangku panjang.
Aku berencana mengunakan lahan yang terbagi empat ini untuk menumbuhkan herba pemulih status yang lemah terhadap perubahan suhu.
Aku mengajak Kyouko-san, Ryui, dan Zakuro denganku dan berkeliling di dalam bangunan kaca itu untuk memeriksa semuanya.
Ryui duduk di tengah-tengah bangunan kaca yang diterangi dengan baik oleh matahari untuk memeriksa seberapa nyamannya itu, sementara Zakuro berlompat-lompatan ke penjuru rumah kaca itu menikmati kehangatan dan luasnya ruangan.
Setelah menikmati kebebasan di dalam rumah kaca untuk beberapa waktu, Ryui dan Zakuro kembali ke sisiku, sama-sama mengibas-ngibaskan ekornya dengan sangat senang.
“Kelihatannya kalian menyukainya. Baiklah kalau begitu, kelihatannya tidak ada masalah dengan suhu di dalam sini, kita bisa melakukan pembibitan dan penyebaran pupuknya untuk besok. Ayo sekarang kembali ke  【Atelier】."
Meninggalkan rumah kaca, kami kembali ke  【Atelier】, di sana, berdiri tepat di samping pintu masuk toko, kami menemukan Sei-nee yang memperhatikan rumah kaca yang berdiri di dekat toko dengan takjub. 
“Selamat datang kembali, Sei-nee. Bagaimana kabar guild?”
“Ah, Yun-chan. Mm, tidak ada masalah dengan  【Eight Million Gods】. Kulihat lahanmu bertambah saat aku tidak ada. Yup, jelas kau melakukan perluasan lahan di sini. Tapi, kapan kau membangun itu?”
Sei-nee menaruh sebelah tangannya di pipi dengan penasaran saat dia memandangi rumah kaca itu, kemudian dia memejamkan mata beberapa detik dan setelah itu dia kembali ke dirinya yang biasa.
“Yah, kurasa memang beginilah Yun-chan.”
“Aku tidak yakin harus merasa apa dengan pendapatmu itu... . Ngomong-ngomong, bagaimana kalau kita minum teh?”
Walaupun ada meja dan bangku panjang di dalam rumah kaca, rasanya sangat kosong saat ini karena tidak ada apapun yang tumbuh di dalam sana, jadi seperti biasanya, kami memasuki  【Atelier】.
“Jadi, aku mengumpulkan beberapa informasi di dalam guild. Kau mau mendengarkan?”
Sementara aku menyiapkan teh, Sei-nee memulai percakapan. Aku mengangguk dan mendengarkan dengan saksama.
“Aku menginvestigasi Lightning Horse dari Area Dataran Tinggi.”
Saat Sei-nee berkata begitu, telinga Ryui berdiri saat dia mulai mendengarkan. Mungkin dia bereaksi karena dia merasa tertarik dengan monster tipe kuda lainnya, tapi mendengar kata-kata Sei-nee berikutnya, telinganya turun.
“Sayangnya, aku tidak bisa menemukan info apapun tentang siapapun yang mengalahkan Lightning Horse.”
“Aku mengerti.”
“Meskipun begitu, karena itu adalah salah satu area di garis depan, ada banyak sekali orang-orang yang menantang dan kalah, jadi aku mendapatkan informasi tentang dia. Kita bisa memprediksikan beberapa karakteristik dari Lightning Horse berdasarkan info tersebut.”
Lightning Horse biasanya memulai dengan sebuah serangan besar, dan setelah itu berlarian bebas serta menyerbu orang-orang sambil berselimutkan petir juga terus-menerus menjauhkan dirinya dari para player. Akibatnya, sulit untuk mendaratkan serangan padanya.
Di sisi lain, pertahanannya diatur cukup rendah.
“Selain itu, aku mencoba mencari info tentang ujian ketiga  【Emperor Isopod】 tapi aku tidak bisa menemukan apapun."
“Kelihatannya Quest Perluasan Sense ini akan lebih sulit daripada yang kita pikirkan.”
“Ya, walaupun ujian pertama di Pegunungan Wyvern adalah quest pengumpulan, area itu memang salah satu dari area garis depan.”
Aku menuangkan teh yang baru dibuat ke dalam cangkir-cangkir, kemudian meminumnya sedikit dengan Sei-nee.
“Mm, rasanya enak. Terima kasih, Yun-chan.”
“Sama-sama. Tapi tetap saja, kita harus menghadapi boss dengan sangat sedikit informasi yang kita miliki.”
Ditambah lagi, menantang Lightning Horse dengan party yang hanya terdiri dari empat orang, kami harus mendiskusikan ini dengan Myu danTaku juga. Saat itulah Sei-nee menerima sebuah pesan dari Myu.
“Myu-chan bangun beberapa waktu yang lalu dan telah bertemu dengan Taku-kun. Mereka akan ke sini sekarang.”
“Aku mengerti. Aku harus menyiapkan lebih banyak teh kalau begitu,” kataku dan saat aku menyiapkan dua cangkir teh yang baru, Myu telah memasuki toko dengan penuh semangat.
“Aku barusan melihat bangunan kaca di sebelahnya, juga lahannya meluas… kapan kau membuat semua itu?!”
Walaupun Myu bereaksi seperti itu, Taku yang memasuki 【Atelier】 sudah tahu tentang bangunan kaca itu hanya sedikit terkesan dengan betapa meluasnya lahan. 
“Jadi seperti itu ya 【Instant House】 . Selain itu, aku tidak mengira kau akan memperluas lahannya sampai sejauh itu.” 
Sementara itu Myu telah langsung menyerbu Zakuro dan menempel padanya, membuat kami tersenyum simpul.
“Yun, apa kau berkonsultasi dengan Sei-san mendului kami?”
“Ya. Kami sedang membicarakan tentang betapa sedikit informasi mengenai Lightning Horse.”
Saat aku berkata begitu, Taku kelihatan berpikir sejenak dan kemudian berbicara dengan serius.”
“Sekarang bukan waktunya untuk menghadapi Lightning Horse, kita sebaiknya mengurusnya nanti.”
“Kenapa begitu?” tanyaku, tapi yang menjawabku adalah Myu yang sedang memeluk Ryui dan Zakuro.
“Sekarang waktunya untuk Area Dataran Tinggi mengamuk, jadi kalau kita menantangnya sekarang dan itu terjadi, tingkat kesulitannya akan naik.”
Myu yang biasanya berkata “ayo kalahkan di saat yang tersulit!”, menyadari pandangan kagetku, dan menggembungkan pipinya memprotes.
“Memang benar adalah lebih banyak poin EXP saat kau mengalahkan musuh saat mereka lebih sulit, tapi tidak ada artinya kalau kita tidak bisa mengalahkan dia! Jadi pertama-tama kita harus mampu mengalahkan si boss, dan kemudian kita bisa mencobanya di saat yang tersulit!” katanya. Sei-nee dan Taku mengangguk menyetujui. Dengan kata lain, cara berpkir semacam ini mungkin normal.
“Aku mengerti, aku paham bahwa waktunya tidak tepat… tapi, apa yang akan kita lakukan? Kita tidak bisa membuang-buang waktu menunggu, dan kita tidak tahu di mana kita menemukan  【Emperor Isopod】, 'kan?"
Saat aku berkata begitu, Taku berujar “ya, kau benar…” dan menggaruk belakang kepalanya.
Secara pribadi, aku ingin menyelesaikan quest Perluasan Sense sementara Sei-nee masih di rumah selama perayaan tahun baru ini, jadi aku tidak ingin membuang-buang waktu.
Bahkan sekalipun kita tidak bisa melanjutkan quest, kita seharusnya melakukan sesuatu yang berarti.
Kelihatannya Taku pun merasakan hal yang sama, jadi dia mengajukan usulan dengan ekspresi serius.
“Kalau begitu, bagaimana kalau begini?” katanya dan kemudian mulai menjelaskan. Myu dan Sei-nee setuju dengannya, tapi aku merengut menanggapinya.
“Membiarkan sebuah quest tersisa rasanya tidak bagus, lho! Ayo lakukan selagi kita ada kesempatan!”
“Aku mengerti apa yang kau maksudkan. Aku paham… tapi tetap saja, bisakah kau membiarkanku tidak datang ke sini!”
Kami saat ini berada di tengah-tengah periode amukan monster berukuran ultra besar Area Dataran Tinggi, yaitu Grand Rock, dalam lubang bagian atas area yang ada mata air di dalamnya.
Di waktu yang lalu kami telah memanjati Grand Rock saat periode amukan gara-gara Cockatrice, sejenis monster lemah yang menghentikan para player untuk bangkit, yang menyebar di seluruh Area Dataran Tinggi, membuat kami mencapai puncak.
Kami telah mendaftarkan diri kami di objek portal, membuat kami dapat berteleportasi ke sini secara langsung kapan saja sejak saat itu.
Tempat portal itu dipasang adalah sebuah tempat mirip gua berbatu, tapi ada tak terhitung banyaknya lubang-lubang di langit-langit yang membuat cahaya dapat masuk ke dalam, menyebabkan rerumputan dan tumbuh-tumbuhan tumbuh di dalam, membuat sebuah kebun yang menyertakan mata air  【Water of Life】yang melimpah.
“Nah sekarang, ayo kalahkan boss di dalam Grand Rock dan kali ini kita akan menyelesaikan quest untuk menyembuhkan jantungnya!” kata Taku, membuatku memperhatikan lokasi mengerikan itu.
“Tetap saja...melintasi tempat itu sangatlah sulit bagiku.”
Itu adalah sebuah dungeon dengan dinding daging dan lendir anreh, juga monster-monster menjijikkan yang bermunculan. Aku masih ingat cedera psikis yang kudapat saat kami di sini terakhir kali, itu menjadi sebuah trauma ringan.
Di sisi lain, reaksi Myu dan Sei-nee adalah——
“Ini akan sangat bagus! Kita bisa memberikan penyembuhan pada jantung sesuka kita! Semakin banyak yang terisa pada jantung, semakin kita bisa memberikan penyembuhan dan menaikkan level kita! Aku mau melakukannya!”
“Setuju. Kalau aku mengingatnya dengan benar, aksesoris yang Myu-chan terima dari Yun-chan menggunakan material penguat dari boss ini, ‘kan.”
“Ehh?! Benarkah?! Semakin banyak alasan untuk ke dalam dungeon ini!”
Sementara Myu dan Sei-nee semakin antusias, aku malah semakin menguatkan diri.
“Tapi tetap saja, kita tidak bisa menyelesaikan quest ini tanpa persiapan lebih dulu…” kataku, tapi Taku menatapiku lekat-lekat.
“Kau bilang begitu, tapi aku tahu kau sudah menyiapkan Yellow Potion secara diam-diam.”
“...A-aku tidak tahu apa yang sedang kau bicarakan.”
Aku mengalihkan pandangan seakan melarikan diri dari tatapan Taku.
Yellow Potion adalah salah satu jenis ramuan berwarna, seperti Blue Potion.
Kami menemukan sebelumnya bahwa ramuan itu memiliki efektivitas yang sangat tinggi saat menyembuhkan jantung Grand Rock.
Di sisi lain, ada beberapa ramuan yang memerlukan Yellow Potion. Saat aku mulai menjualnya di  【Atelier】, ada beberapa player yang membelinya karena penasaran, tapi pada akhirnya jadi sama sekali tidak populer. 
Aku sendiri tidak perlu apapun yang lebih baik daripada High Potion juga, dan sudah bsia membuat Mega Potion saat ini. Dengan demikian, tidak ada alasan bagiku untuk membuat Yellow Potion secara massal.
Akan tetapi...meskipun begitu aku memang membuat beberapa Yellow Potion karena quest ini mengusikku.
Ngomong-ngomong, saat menyembuhkan jantung dengan Yellow Potion, setiap ramuan memulihkan 20 poin, dan Grand Rock’s Heart memiliki 1000 poin untuk disembuhkan——dengan kata lain, in other words, 500 Yellow Potions diperlukan untuk menyembuhkannya. Aku menghabiskan waktu sekitar satu setengah bulan untuk membuat ramuan sebanyak ini, dan secara teorits kami dapat menyelesaikan quest ini dengan item tersebut...
"Ughh, tapi tetap saja…"
Aku tidak ingin pergi ke tempat dengan dinding berdaging dan hal-hal yang menjijikkan, kataku. Menanggapi, Sei-nee menempelkan salah satu jarinya di dagu, memikirkan sesuatu.
“Kalau begitu, bagaimana kalau aku membekukan semua dinding dengan es sementara kita bergerak? Itu akan menghabiskan MP, tapi itu akan mengurangi rasa tegangmu, Yun-chan.”
“Ughh, Sei-nee...tolong lakukan itu. Aku akan memberimu MP Potion dan MP Pot untuk itu.”
Setelah mendengar ada rencana untuk menyelamatkanku dari semua hal mengerikan itu, aku melakukan pertukaran dengan Sei-nee dan mata berair, aku memberinya sejumlah besar ramuan pemulih MP.
“Baiklah! Serahkan semuanya padaku! Ayo lakukan ini——《Ice Age》!"
Bagian dalam dungeon mulai memutih dan menjadi es bersama dengan suara keras seperti logam yang saling berbenturan.
Aku dengan takut-takut memasuki dungeon yang dibekukan sepenuhnya oleh Sei-nee dan memeriksa dalamnya. Dinding dan kubangan-kubangan lendir di bawah kaki kami ditutupi es putih, mengubah penampilan memualkan dungeon ini menjadi tempat yang menggangguku, membuatku menghela napas lega.
Tetap saja, karena seluruh dungeon ditutupi es, jadi agak sulit berjalan di dalamnya. Namun itu tidak ada apa-apanya dibanding dengan kerusakan mental yang seharusnya kuterima.
“Yup, kelihatannya bagus. Sihir apa ini?”
“Sihir pendukung elemen es. Kurasa ini semacam versi es dari  《Mud Pool》 yang kau gunakan, Yun-chan."
《Ice Age》 adalah sebuah sihir dengan efek area yang menurunkan kecepatan pergerakan lawan, kekebalan elemen es mereka dan dengan update terbaru - juga memberikan  【Cold Damage】 ditambah menyebabkan damage saat seseorang menghancurkan es di sekeliling.
Hasilnya adalah——
“Whoa, kita tidak melakukan apa-apa tapi mereka semua tewas. Cukup menarik.”
Di depan sana yang Myu pandangi dengan mata berbinar-binar, para lintah penghisap yang tadinya bersembunyi di dalam dinding dungeon pun keluar menembus dinding ke luar untuk melarikan diri dari hawa dingin dan menerima damage dari potongan-potongan es yang hancur. Saat mereka mendarat di lantai, mereka mulai menggeliat-geliut sesaat sebelum akhirnya tidak bergerak.
"Sei-nee, ini…"
“Wah, apakah biasanya sekuat ini? Atau mereka lemah terhadap elemen es?”
Saat Sei-nee menelengkan kepala dengan keheranan, satu demi satu lintah-lintah yang telah menembus dinding hanya kehilangan 80% HP-nya karena pecahan-pecahan es, kemudian setelah perlahan melambat, mereka semua mati karena  【Cold Damage】 sebelum mencapai kami.
Kelihatannya Sei-nee tak terkalahkan di sini.
“Baiklah, ayo pergi.”
Kami mulai melangkah maju bersama Sei-nee, yang menyunggingkan senyum kikuk saat musuh terus muncul di alam es ini dalam keadaan di ambang kematian.
Karena jebakan lubang perangkap telah membeku semuanya dan tidak bekerja, kami dapat melanjutkan dengan santai. Terkeda ada musuh yang muncul dari luar jangkauan efek  《Ice Age》, tapi semuanya diahadapi dengan mudah oleh Taku dan Myu.
“Tunggu. Memangnya ada gunanya aku di sini?”
Myu, Taku dan Sei-nee telah berkembang semakin kuat dibanding sebelumnya dan dengan enchantku mereka adalah pembunuh luar biasa bagi para monster di level ini, membuatku sama sekali tidak melakukan apa-apa.
“Yun, tugasmu adalah menyembuhkan. Jangan dipikirkan.
Dan sambil kami mengobrol seperti itu, kami melintasi dungeon yang mengubah strukturnya seiring waktu, tapi entah bagaimana kami belum bisa mencapai lokasi boss.
“Ini pertama kalinya aku berada di dalam dungeon tubuh ini. Aku tadinya mengharapkan sesuatu yang seru… tapi Sei-oneechan mengalahkan semua monsternya dan tidak ada yang bisa kulakukan! Di mana ruangan bossnya?! Kita sudah di dalam lorong ini beberapa kali!”
Karena kami belum bisa mencapai lokasi boss, Myu sudah mencapai batas kesabarannya dan mulai marah-marah.
“Yah, bagian dari dungeon ini tergantung pada keberuntungan. ...Dan lebih sedikit lagi hal yang bisa kulakukan daripada dirimu, Myu.”
“Hm? Yun-oneechan, apa kau mengatakan sesuatu?”
“Tidak ada.”
Aku senang Myu tidak mendengar kata-kata terakhir yang kugumamkan diam-diam, pikirku. Aku juga sudah muak berjalan melewati tempat-tempat yang kelihatannya sama berkali-kali.
“Ini pertama kalinya kau di sini, ‘kan? Myu-chan.”
“Benar! Semua orang ketakukan dengan pintu masuk ke dungeon bagian dalam tubuh ini dan kami akhirnya hanya mendaftarkan diri di portal. Sayang sekali.”
Saat aku tiba di sini dengan Taku dan party-nya, party Myu juga telah mencapai portal mata air di bagian belakang Grand Rock.. Sesuai dugaan, dungeon ini pastinya terlalu berat bagi para gadis dan mereka menghindar untuk ikut serta dalam menaklukkan dungeon ini.
Sembari kami melanjutkan sambil bercakap-cakap, kami mendadak tiba di sebuah jalan buntu.
“Arghh, ini jalan buntu. Dungeon ini terus berubah-ubah jadi sia-sia saja menggambar petanya,” kata Taku dan menggaruk-garuk kepalanya dengan liar, tapi Myu menepuk bahuku.
“Ada apa, Myu?”
“Hei, tapi ada tangga di sini. Tidak bisakah kita melewatinya?”
"Oh, itu…"
Hanya berkata sejauh itu, aku memasang sebatang panah pada longbowku dan menembakkan ke dinding di tangga tersebut.
Saat aku melakukannya, monster yang sedang berpura-pura menjadi tangga itu dengan kantung bola mata yang dalam, segera menutup pintu masuknya.
“Itu perangkap monster dan bukan tangga.”
“Hmm...tapi, apa kau benar-benar sudah memastikannya?”
Mendengar perkataan Myu, Taku dan aku saling bertatapan.
Ada monster yang menunggu untuk menyerang player dan menyeret paksa mereka ke dalam, jadi masuk akal kalau itu adalah perangkap. Tapi bukan berarti kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri. Kami menghindarinya karena kelihatan berbahaya.
“Kedengarannya menarik. Jadi, bagaimana kalau kita mencoba memasukinya? Aku lebih baik melompat ke dalam perangkap daripada kembali dan mencari rute lainnya!”
“Tunggu, tungguuuu! Kau pasti gila mau melompat ke dalam bahaya seperti itu! Hei, aku tidak mau melompat ke dalam mulut monster !”
“Tapi dia ada benarnya.”
Taku segera setuju dengan Myu.
Aku melihat ke arah Sei-nee, yang menjadi harapan terakhirku, tapi——
“Orang-orang bilang keadaan terdesak bisa saja adalah sebuah kesempatan. Kita mungkin dapat mengalahkan musuh dan mendapatkan item drop jadi itu tidak akan sia-sia. Ayo.”
“Harapan terakhirku meninggalkanku!”
Bahuku merosot dan aku pun jatuh berlutut ke atas area yang dibekukan Sei-nee. Myu dan Taku menepuk ringan bahuku untuk menyemangati dan memandangiku dengan tatapan hangat.
“Baiklah, ayooo!”
Myu berteriak dan melompat ke dalam mulut monster yang terlihat seperti tangga itu.
Mengikutinya, Taku dan Sei-nee juga melompat masuk——
“Ahh, sial! Nyali seorang pria!”
Akhirnya, aku juga melompat dan berseluncur di dalam monster itu yang bagian dalamnya terlihat seperti sebuah perosotan air.
Berkat Sei-nee terus-menerus membekukan segalanya, kami tidak berlumuran lendir sebagaimana harusnya.
Dan saat kami akhirnya berhenti meluncur, kami tiba di sebuah ruangan yang cukup luas dengan dinding-dinding daging berwarna keputihan.
“Rasanya kita berada di dalam makhluk yang sama sekali berbeda.”
Bagian dalam Grand Rock memiliki dinding daging berwarna merah, tapi yang ini terlihat putih dan bergelambir.
Dan yang muncul adalah——
“Ughhm, kelihatannya berlendir dan menjijikkan.”
Itulah yang Myu katakan sambil meudingkan jari pada sesosok makhluk berlendir dengan bentuk yang tidak jelas, tapi pada saat itu juga permukaannya robek dan sebuah sosok yang baru pun muncul.
Seekor monster bernama Flesh Bacteria yang tiga kali lipat besarnya daripada manusia pun muncul dan menjulurkan tentakel-tentakelnya pada kami.
“Hiiihh! Karena inilah aku menentang ide ini!”
Aku menjerit karena begitu menjijikkannya makhluk itu. Myu dan Taku berdiri di depanku dan mengangkat senjata mereka.
Akan tetapi, Flesh Bacteria telah memasuki area yang dibekukan Sei-nee dan dengan segera mulai membeku.
“Huh? Apa-apaan itu?”
Flesh Bacteria itu menggeram dan memanjangkan tentakel-tentakelnya yang membeku dari ujungnya ke arah kami dan pecah.
Potongan-potongan pecahan kecil itu mulai bergerak sendiri menuju kami, tapi membeku lagi dan hancur menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.
Cacing-cacing yang terus membelah diri itu pada akhirnya mencapai batasannya untuk mengecil dan kemudian berubah menjadi partikel-partikel cahaya karena  【Cold Damage】.
“Padahal kupikir kita akan menghadapi musuh yang kuat, tapi sihir Sei-oneechan menghancurkan semuanya itu begitu saja. Hmm, kurasa ini adalah satu koloni monster-monster kecil?”
“Yah, apapun itu, kelihatannya Sei-san adalah semacam lawan tangguh untuk dungeon ini.”
Dapat mengalahkan sebagian besar musuh tanpa bersusah payah membuat penaklukan dungeon ini sangat mudah.
Mengesampingnkan fakta bahwa kami mengalami saat-saat sulit untuk mencapai ruangan boss, untuk beberapa alasan...
“...Terima kasih Sei-nee, terima kasih!”
Aku menggenggam tangan Sei-nee untuk mengekspresikan rasa terima kasihku, membuatnya tersenyum bingung.
Bagaimanapun, monster ini tidak memiliki item drop dan sebagai gantinya ada sebuah tangga untuk kembali ke tempat kami datang.
Kami tadinya akan kembali ke sana dan kali ini menuju ke ruang boss, tapi entah kenapa Myu menatapi dinding di lokasi ini.
“Ada apa, Myu? Apa terjadi sesuatu?”
“Hmm, rasanya ada yang aneh, sepertinya ada sesuatu yang lebih di tempat ini.”
“Sesuatu yang lebih? Tapi Sense  【See-Through】-ku tidak bereaksi pada apapun..."
Aku menatapi dinding yang Myu tunjuk, tapi sama sekali tidak ada reaksi.
“Sei-oneechan, tolong bekukan bagian itu. Yun-oneechan, kau ada skill yang menunjukkan kelemahan monster, ‘kan? Tolong gunakan itu.”
“Baiklah.  ——《Ice Age》!"
“Aku tidak begitu mengerti, tapi——《Ingredients' Knowledge》"
Sei-nee membekukan bagian yang Myu minta dan aku menggunakan  《Ingredients' Knowledge》 untuk memeriksa kelemahan musuh yang ada dalam pandanganku. 
Kemudian, sebuah tanda merah besar muncul yang tadinya tidak ditemukan oleh Sense 《See-Through》.
“Firasatmu benar, ada sesuatu di situ.”
Myu memeriksa tempat yang kutunjuk dan kemudian melihat ke arah Taku.
“Kalau begitu, Taku-san, ayo?”
“Oke, ayo lakukan.”
Mereka berdua mengangkat senjata dan mulai berlari menuju ke dinding beku tersebut.
""——《Shock Impact》!""
Pedang mereka berdua berayun menuju dinding beku itu.
Art pedang yang menyebabkan damage tipe tumpul itu menyebarkan damage ke sepanjang area yang luas pada dinding dan membuatnya jebol.
“Baiklah! Jalan rahasia ketemuuuu!”
Dan tepat seperti yang Myu prediksikan, di balik dinding daging putih itu adalah dinding merah lorong Grand Rock yang berlanjut ke depan sana.
“Baiklah, ayo pergi! Aku tahu ada sesuatu di sana!”
“H-hei, tunggu. Dasar….”
Myu dengan penuh semangat menyerbu ke dalam jalan rahasia itu, dan kemudian disusul Taku. Sei-nee dan aku berjalan mengikuti mereka berdua sambil memastikan kami tidak keluar dari area beku.
Dan di ruangan tersembunyi di depan adalah——
Setelah kami melangkah keluar dari jalan rahasia itu, kami menemukan sebuah ruangan luas dengan satu rumah yang muncul sebagian dari dalam dinding berdaging.
Rumah kasar itu terbuat dari batu dengan sepertiga bagiannya berada di dalam dinding, tapi tetap saja sepertinya tempat itu dihuni. 
“Hee, sebuah bangunan di dalam tubuh monster?”
Taku melihat sekeliling.
Selain jalan yang kami lalui barusan, ada beberapa jalur masuk lain menuju ke rumah ini.
“Permisiiiii! Apa ada orang di rumaaaaah?!”
“Ayolah, tidak mungkin ada orang——『"Ada apa? Berisik sekali."』——Ada orang di sini?!"
Aku menatapi Myu yang menjerit ke arah rumah itu, tapi mengkhianati perkiraanku, seseorang muncul dari dalam rumah.
"Wah, ada seorang NPC di tempat seperti ini. Hebat.”
“Tidak, tidak. Bukanlah hal yang normal ada orang yang tinggal di dalam makhluk organik.”
Sei-nee menempelakn sebelah tangannya ke pipi dan berujar sambil berkata “wah wah”. Sementara itu, seorang NPC pria pendek berjanggut dan berotot berbicara pada Taku dan Myu.
“Apa yang kau lakukan di sini, Pak Tua?”
“Aku? Aku menempa di sini.”
“Di tempat seperti ini?”
Saat Myu bertanya lebih lanjut, si NPC Pak Tua itu mengangguk tenang dan mulai menceritakan apa yang terjadi dalam hidupnya.
“Dulu sekali, aku tadinya adalah seorang penempa terkenal yang membuat pedang untuk orang-orang yang mencarinya. Setiap hari aku terus membuat pedang, tapi apa yang benar-benar kudambakan adalah sebuah pedang terhebat. Demi hal itu, aku mulai tinggal di pegunungan. "
Setelah menarik sebuah kursi dari dalam rumah dan duduk di atasnya, si NPC Penempa Terkenal mengelus jangutnya dan melanjutkan.
Penasaran dengan alasan kenapa NPC pertapa ini berakhir di dalam monster ultra besar ini, kami mendengarkan dengan cermat dan menelan ludah karena tegang.
“Setelah menjadi seorang pertapa gunung, aku terus membuat senjata sampai suatu hari, sebuah badai menyebabkan tanah longsor di gunung dan menyeretku bersama dengan rumahku. Saat aku terkubur dalam tanah dan pasir, aku dan rumahku dilahap oleh Grand Rock bersama dengan tanah yang dia makan.”
“Tidak mungkin…”
“Grand Rock memakan tanah dan kemudian perlahan melelehkan logam-logam di dalamnya untuk membentuk tempurungnya. Akan tetapi, dia tidak mampu melelehkan yang lainnya, sehingga aku dan fasilitas tempaku dapat dengan aman sampai di sini.”
“Tapi ini kelihatannya bukan tempat yang bagus untuk membuat pedan, ya ‘kan?”
Tidak sepertiku yang benar-benar terpukau setelah mendengar sebuah cerita tidak masuk yang penuh dengan elemen fantasi itu, Sei-nee mengujarkan sesuatu yang sama sekali berbeda yang membuatnya penasaran.
NPC Penempa Terkenal menanggapi pertanyaan itu dengan riang
“Sama sekali tidak begitu. Grand Rock itu sendiri seperti kumpulan logam dan di dalam tanah yang dia telan aku bisa menemukan barang-barang bagus untuk kumakan. Ada juga mata air di lorong depan sana. Aku bisa tinggal di sini dengan nyaman,” katanya dan menunjuk ke arah lorong yang mengarah ke mata air dan portal, membuat kami mengikutinya dengan pandangan kami.
“Kita menemukan sebuah area rahasia yang tak terduga. Kurasa ini adalah safety are di dalam dungeon dalam tubuh ini.”
“NPC yang tinggal di dalam dungeon adalah hal yang langka. Hei, kalau kau adalah seorang Penempa Terkenal, bisakah kau membuatkan sebuah pedang untukku?”
Taku, yang harapan Tahun Barunya adalah “mendapatkan pedang baru untuk koleksinya” bertanya dengan mata berbinar-binar.
Menanggapi harapan Taku, NPC Penempa Terkenal itu menjawab.
“Aku membuat banyak pedang dengan tujuan untuk membuat pedang terhebat.”
"Kalau begitu…!"
Begitu menginginkan sebuah pedang, Taku mencondongkan tubuh ke arah NPC.
“Akan tetapi, ada batasan untuk jenis bijih logam yang bisa kutemukan di dalam Grand Rock. Saat ini aku tidak punya cukup bijih logam. Aku puas selama aku bisa membuat pedang jadi aku tidak perlu imbalan. Kalau kau memberikanku bijih logam, aku akan membuatkan sebuah pedang khusus untukmu.”
Pada saat itu juga, sebuah menu muncul di depan kami dan sebuah daftar pertukaran dengan NPC Penempa Terkenal pun muncul.
Itu adalah sebuah sistem di mana dengan menukarkan material, seseorang bisa mendapatkan sebuah senjata yang berhubungan dengan mereka. Selain itu, ada kemungkinan rendah bahwa senjata itu bisa menjadi sebuah senjata unik.
“Pedang-pedang yang kubuat memiliki kekuatan yang biasanya tidak kau lihat di manapun.”
“Dengan kata lain, pedang itu memiliki efek tambahan yang tidak bisa diberikan player!”
“Jadi itu efek tambahan terbatas untuk NPC? Tapi aku sudah punya pedang ini, jadi aku tidak perlu yang baru.”
Walaupun Taku dan Myu sama memilih pedang sebagai senjata utama mereka, reaksinya sama sekali berbeda.
Kelihatannya Taku menginginkan senjata yang dibuat oleh si Penempa Terkenal, tapi Myu lebih suka secara bertahap meningkatkan senjata yang dia gunakan jadi dia tidak merasa hal ini cukup menarik.
“Hei, Taku. Kalau efek tambahan dari NPC Penempa Terkenal ini sifatnya acak tidak peduli material apa yang digunakan, maka kalau kau sedang sial kau bisa saja mendapat senjata yang sangat jelek.”
Jika keberuntungan sangat terkait dalam pembuatan senjata Penempa Terkenal, maka jika seorang player menginginkan sebuah senjata sempurna, ini tidak akan berakhir hanya dengan satu kali pertukaran. Itulah yang kuperingatkan pada Taku.
Dan di antara set material yang diperlukan untuk membuat sebuah senjata——
“Oh, aku punya semua material untuk membuat pedang dari campuran Mithril.”
Di antara bijih logam yang kukumpulkan di Pegunungan Wyvern pada saat malam Tahun Baru, terdapat jumlah yang Mithril Ore yang dibutuhkan dan bijih logam sihir yang sesuai.
Mendengar hal itu, Taku——
“Tolong, Yun! Biarkan aku melakukan pertukaran dengan Penempa Terkenal!”
“Ehh, tidak.”
Taku mendadak melompat ke depanku dan menundukkan kepala. Aku ingin menggunakan Mithril ini dan mengubahnya menjadi batangan logam, kemudian aksesoris, tapi Taku tidak menyerah.
“Hanya sekali! Biarkan aku mencobanya sekali saja!”
“Dengan jumlah yang diperlukan untuk pertukaran, aku bisa membuat lima aksesoris…”
“Sekali saja dan aku akan puas, kumohon!”
“Aghh, baiklah! Aku mengerti, angkat kepalamu! Dasar, mau bagaimana lagi.”
Aku menghela napas dan memberikan 25 Mithril Ore dan logam sihir elemen tanah yang disebut Granrite Ore pada Taku.
Baik Myu maupun Sei-nee tidak menginginkan senjata, tapi mereka sepertinya tertarik dengan hasilnya.
Taku telah menyerahkan materialnya demi mendapatkan senjata yang disebut  【Unsigned Ochre Spirit-Silver Sword】. Si NPC menerima material tersebut dan segera masuk ke dalam rumah untuk membuat pedang, dan kami dapat mendengar suara dentingan palu muncul dari dalam. 
Walau begitu, suara denting nyaring itu dengan cepat menghilang dan si NPC Penempa Terkenal keluar sambil memegang senjata yang sudah selesai.
“Secepat itu?!!”
Feh, feh. AKU adalah seorang penempa terkenal bagaimanapun juga.”
Player perajin membutuhkan banyak waktu untuk membuat sebuah senjata, tapi NPC Penempa Terkenal ini membuatnya dalam sekejap.
Yah, jika seorang player dibuat menunggu sama lamanya dengan waktu yang dibutuhkan player perajin, mereka akan jadi stress, jadi ini pastinya adalah pertimbangan dari para pengembang game dan juga elemen fantasi dari skill NPC Penempa Terkenal.
Melihat hasil jadinya, walaupun aku tidak mengharapkan sebuah senjata unik, sebagai seorang perajin aku tetap saja merasa penasaran dengan statistiknya.
“Sudah selesai! Sebuah pedang campuran Mithril dengan elemen tanah!”
“Ini dia, sudah lama sekali sejak aku membuat pedang sebagus ini. Oh, aku harus menamainya.  【Ochre Spirit-Silver Sword - Slowblow】. Baiklah, ambil ini."
Menerima pedang perak dengan warna sedikit kuning tua ochre, Taku mengangkatnya tinggi-tinggi.
Aku tidak mengira sebuah item unik akan muncul di percobaan pertama, jadi aku sangat terkejut saat melihat status pedang itu bersama Taku.

Ochre Spirit-Silver Sword - Slowblow【Weapon】
ATK+55 INT+15 Efek Tambahan : Bonus Elemen Tanah (medium), Fatigue, Crushing Blow

Bersama dengan statistik yang terpasang dengan baik pada senjata unik campuran Mithril, ada efek-efek tambahan yang belum pernah kulihat sebelumnya.
“Apakah Fatigue dan Crushing Blow adalah efek tambahan baru terbatas untuk NPC?”
“Hei, Taku-kun, perlihatkan padaku detailnya.”
Myu memegang lipitan baju Taku dan menyentak-nyentaknya agar dia cepat-cepat menunjukkan detail dari efek tambahannya.
“Fatigue menurunkan SPEED dari lawan yang diserang. Crushing Blow memiliki 20% kesempatan untuk meningkatkan damage serangan sebanyak 50%. Lumayan.”
“Aku benar-benar iri dengan senjata unik itu, Taku-kun.”
Sementara Sei-nee yang tidak memiliki keberuntungan dalam item dan item drop menggumamkan perasaanya yang sebenarnya. Aku mulai memikirkan efek-efek tambahan senjata itu.
Dibandingkan dengan senjata yang bisa dibuat seorang player dengan material yang sama, tidak hanya statistik senjata yang sedikit lebih rendah tapi juga kurangnya efek tambahan ATK Bonus. Sebagai gantinya, ada efek Fatigue dan Crushing Blow yang cukup untuk mengimpasinya.
Karena senjata itu memiliki debuff penurun kecepatan dan sebuah kesempatan untuk memberikan sejumlah besar damage, itu cukup bagus untuk menutupi kekurangannya.
Masih belum diketahui seberapa besar kemungkinan aktivasi efek debuffnya dan seberapa banyak efek lainnya mempengaruhi damage, tapi ini MEMANG menarik.
Sebagai pengguna pedang ganda, Taku dapat menggunakan satu senjata buatan player yang mempunyai efek yang stabil, dan di tangan yang lain dia bisa memakai senjata unik buatan NPC yang tidak biasa namun tidak stabil. Itu adalah gaya main yang mungkin untuk dia lakukan.
“Baiklah! Ayo langsung mencobanya!”
“Tapi, jalan mana yang harus kita pilih untuk menemukan jantung Grand Rock? Kelihatannya kita tidak bisa sampai di sana dengan jalan begitu saja mengelilingi dungeon.”
Saat Sei-nee bergumam kebingungan begitu, si NPC Penempa Terkenal mengelus janggutnya dan menunjuk ke salah satu lorong.
“Kalau kalian ke jalan itu, kalian bisa menggunakan lorong tersebut untuk ke sana. Akan tetapi, itu adalah rute satu arah dan kalian tidak bisa kembali ke sini. Selain itu, rute yang satu itu menuju ke luar. Aku akan memindahkan batunya dari sana supaya kalian bisa datang ke sini kapan saja.”
“Terima kasih, kakek! Aku akan datang ke sini dengan partyku nantinya!”
Myu mengatakan bahwa anggota partynya akan tertarik kalau dia menceritakan pada mereka tentang ini, membuat  NPC Penempa Terkenal itu tertawa “feh feh” dengan riangnya.
“Baiklah kalau begitu, kita akan melawan boss sekarang! Ayo pergi!”
Myu dengan penuh semangat mendahului kami ke ruangan boss.
Dan seperti yang dikatakan NPC Penempa Terkenal, lorong menuju ke ruang jantung Grand Rock menutup dindingnya di belakang kami begitu kami melewatinya, membuat kami mustahil untuk kembali.
Pada jantung Grand Rock terdapat  【Electric Parasitic Insect】, sesosok makhluk yang terilhat seperti anemone laut yang mengayun-ayunkan tak terhitung banyaknya tentakel dengan bola-bola listrik untuk menyerang sekaligus pertahanan. 
Dengan ini sebagai pertempuranku yang kedua melawan  【Electric Parasitic Insect】, bersama Myu dan Taku, kami melawan boss dengan semangat berapi-api. 
Akan tetapi, hasilnya adalah——
“Yeah, Sei-oneechan benar-benar musuh terbesar monster-monser dungeon ini. Hal ini benar-benar membuatku tidak puas!”
“Kita juga sudah menaikkan level dan mendapatkan equipment baru sejak waktu itu, tidak heran kalau ini selesai dengan begitu cepat.”
Tentakel-tentakel itu dihancurkan oleh es Sei-nee, bola-bola listrik dengan cepatnya dilumpuhkan oleh Myu dan Taku, dan pada akhirnya semua orang memberikan damage secara langsung ke tubuh utama boss.
Pertempuran cepat ini membuatku sedikit ketinggalan, tapi karena ini berakhir begitu cepatnya membuatku tercengang.
Dan kemudian, quest darurat pun muncul——

——Quest Darurat: Sembuhkan jantung Grand Rock. (72 jam tersisa)
——Yang ke 『 1/10000 』

Quest ini telah dimulai. Didorong oleh Taku, aku berdiri di depan jantung Grand Rock yang menghitam.
“Nah sekarang, bagaimana dengan ini?”
Aku menumpukkan segunung Yellow Potion di depan jantung kemudian mulai menuangkan ke atasnya satu demi satu, tapi jumlahnya banyak sekali untuk kugunakan sekaligus, jadi aku meminta Taku untuk membantuku.
Di sisi lain, Myu dan Sei-nee——
“Ini akan menjadi leveling penyembuhan yang bagus, kan. Ayo lakukan ini! ——《Mega Heal》!"
“Sebenarnya aku tidak begitu fokus pada sihir penyembuhan——《Rejuvenation》"
Myu menggunakan sihir penyembuhan terkuat untuk target tunggal secara berturut-turut dengan cepat, sementara Sei-ne memakai sebuah mantera untuk meningkatkan pemulihan alamiah HP.
Dengan sihir mereka berdua dan ramuanku, poin kesembuhan jantung Grand Rock bertambah dengan cepat.
“Ini akan menjadi yang terakhir.”
Aku menggunakan Yellow Potion terakhir yang dalam memenuhi syarat kesembuhan yang dibutuhkan.
Saat itu selesai dilakukan, jantung hitam yang berdetak pelan itu perlahan warnanya menjadi pulih, kembali terlihat bersih dan sehat serta mulai berdegup kencang.
Di saat yang sama, bersama dengan suara isyarat pesan, sebuah menu muncul mengumumkan rampungnya quest, membuatku merasa quest ini akhirnya selesai.
“Yeah, kita akhirnya berhasil menyelesaikan quest merepotkan ini.”
“Tapi, bagaimana dengan hadiah questnya?”
Sementara Taku menyimpan beberapa Yellow Potion yang tersisa ke dalam inventory-nya sambil menghitungnya dengan hati-hati, Myu tidak sabar menunggu mendapat hadiah quest ini.
Saat itulah dinding ruangan boss mulai bergoyang-goyang seakan-akan sedang bergembira.
“Whoa, a-apa ini?!”
“Yun-chan, kau tidak apa-apa?”
Saat aku kehilangan keseimbanganku, Sei-nee memegang tangan kananku dan menahanku.
Kami meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi perubahan yang akan datang, tapi tidak sesuai perkiraan, sesuatu jatuh dari langit-langit seperti setetes air dan bersinar, lalu mulai melayang-layang di tengah udara.
Melayang di tengah udara dan bercahaya, benda itu berhenti di depan kami dan membuncah memperlihatn sebuah medali sebesar telapak tangan dengan pola tempurung kura-kura terukir di permukaannya.
Itu terbuat dari material yang lebih keras daripada Black Iron tapi memiliki warna coklat kuning amber dengan ukiran pola berwarna hitam. Rasanya seperti dibuat untuk meniru bagian dari makhluk hidup.
Dan itu adalah item kunci yang menjadi hadiah quest ini——
"...【Land Emperor Turtle's Medal】"
Menurut teks penjelasnya, itu adalah sebuah item yang diberikan hanya kepada mereka yang diakui oleh Grand Rock, terbuat dari tempurung Grand Rock itu sendiri.
Salah satu efeknya adalah membuat semua monster yang berhubungan Grand Rock menjadi tidak akif. Satu lagi adalah meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan material jenis bijih logam saat mengumpulkan sebanyak 2%.
Kurasa ini adalah item  yang sangat bagus.
Selain itu, melihat efeknya, Taku, Myu dan Sei-nee juga menyadari satu hal lagi.
“Dengan ini, monster-monster yang berhubungan dengan Grand Rock akan jadi tidak aktif. Apa itu artinya kita tidak lagi diserang oleh monster-monster di Area Dataran Tinggi?”
“Aku yakin itu artinya! Kalau begitu, kita tidak perlu lagi melawan Lightning Horse dan bisa langsung menuju ke Kota Utara! Ayo langsung coba di luar!”
“Aku mengerti, jadi berhentilah menarik tanganku!”
Sementara aku menggenggam kuat-kuat  【Land Emperor Turtle's Medal】 di satu tangan, tanganku yang sebelah lagi ditarik oleh Myu yang mulai berlari menuju pintu keluar dungeon.
Tidak  lama kemudian kami melewati mata air dan melompat keluar. Seharusnya ada sebuah sarang Cockatrice di depan kami dan Grand Rock sedang menyebabkan segalanya mengamuk.
Walaupun medali itu seharusnya membuat para monster di sini tidak aktif, aku masih memerlukan waktu untuk bersiap-siap pergi ke luar.
Akan tetapi, aku tidak dapat menghentikan Myu dan kami berdua bergerak keluar.
Karena kami baru saja melintasi lorong yang temaram, begitu kami berada di luar aku pun menyipitkan mata karena terangnya cahaya dan menutupi wajahku dengan lengan untuk melindungi diri dari Cockatrice yang mungkin saja menyerang kami, tapi tidak ada tanda-tanda itu terjadi.
“Ohh, masa mengamuk mulai berhenti! Tapi semua orang kecuali kita masih diserang!”
Masih dengan tanganku yang ditarik Myu, kami melewati sebuah sarang Cockatrice dan menuju ke tempat di mana kami bisa mengamat dataran tinggi ini. Kami melihat para monster yang mengamuk menghadapi para player di sana sini.
Para Cockatrice termasuk boss monster Cockatrice, yaitu Cockatrice  King, tidak menunjukkan ketertarikan sedikit pun pada kami dan kami pun dapat berjalan mengitari sarang yang ada di punggung Grand Rock.
Jika kami menyerang, mereka mungkin akan jadi aktif dan menyerang kami, tapi selama kami tidak melakukan apapun pada mereka, tidak ada masalah.
Sei-nee dan Taku yang bergabung kembali dengan kami setelah sedikit terlambat pun juga mengkonfirmasi efek medali itu dan walaupun sambil terkejut, ekspresi mereka cerah. 
“Melakukan quest Grand Rock adalah ide mendadak, tapi kelihatannya kita dapat melanjutkan Quest Perluasan Sense berkat hal itu!”
“Benar. Aku juga sangat senang karena mulai sekarang saat kita datang ke sini, kita tidak akan perlu repot-repot dengan monster-monster di area ini.”
Mereka berdua berkata demikian dan kami sekali lagi kembali ke portal di mata air untuk bergerak maju ke portal di dekat Area Dataran Tinggi.
Kami berjalan langsung melewati tengah-tengah dataran tinggi seakan-akan itu bukanlah apa-apa, dan mengabaikan monster jenis sapi Steel Co dan Mage Goat tipe kambing menuju ke jalan yang dilindungi Lightning Horse.
Saat kami tiba di bukit kecil tempat Lightning Horse sedang tidur siang, dengan begini ujian kedua selesai, itulah yang kupikirkan dan merasa santai, hanya untuk mendapati Sense  【See-Through】 bereaksi untuk memperingatkanku akan bahaya.
“Menghindar, Yun!”
"?!!"
Saat aku menoleh ketika mendengar suara peringatan terburu-buru Taku, Myu dan Sei-nee sudah melesat ke pinggir untuk menghindar.
Segera sesudah itu, pandanganku disambar sebuah kilatan cahaya yang terlalu terang untuk diterima 【Sky Eyes】 , dan penglihatanku pun menjadi berwarna putih.
Tertinggal sendirian, tubuhku disambar oleh petir dan dampaknya melewati semua kaki tanganku serta meledakkan tanah di bawahku.
Bersamaan dengan asap hitam dan penglihatan yang perih, aku melihat Lightning Horse dengan tenang berdiri dengan kilat yang berderak-derak menyebar dari dalam tubuhnya.
“Gawat! Yun tersambar!”
Karena aku telah dilumpuhkan, aku tidak begitu mengerti situasinya, tapi kelihatannya aku digendong oleh Taku.
Berlari sendiri tidaklah masalah, tapi kalau aku menggunakan  【Revival Medicine】 di sini dan mencoba lari, aku hanya akan menjadi beban. Dengan demikian, lebih baik membiarkan diriku dibopong pergi. Saat kami tiba di tempat yang aman, aku memilih 【Revival Medicine】.
Saat aku terbangun, yang menungguku adalah wajah Taku yang berada tepat di sebelahku dan lengannya memelukku.
Karena aku digendong seperti seorang puteri, aku buru-buru menggelincir turun dari lengan Taku. Aku memandangi sekeliling dan di tengah-tengah dataran tinggi aku melihat Myu dan Sei-nee melemas karena tegang.
Biasanya aku akan diledek karena digendong Taku seperti seorang puteri, pikirku dan menghela napas lega, kemudian mengarahkan pandanganku ke bukit kecil tempat Lightning Horse berada.
Bahkan di saat ini pun boss monster itu berselimutkan kilat dan bersikap waspada, membuatku bergumam.
“Kelihatannya tidak akan semudah itu…”
Karena dia tidak berubah menjadi monster non-aktif, artinya Lightning Horse bukanlah monster yang berhubungan dengan Grand Rock. Mengetahui hal itu, aku merasa kami kembali ke titik awal.