TAHUN BARU DAN PAKAIAN MIKO
(Translator : Hikari)

Malam Tahun Baru. Tepat saat aku selesai memakan mie soba Tahun Baru dan akan beristirahat——
"Oniic-chan, aku bosan! Aku muak dengan ini! Ayo lakukan sesuatu yang menyenangkan!"
"Tenanglah, Miu-chan. Ini, makan jeruk mandarinnya."
Kami sedang menghabiskan waktu bersantai dalam kotatsu di rumah kami.
Saat ini, Miu menaruh rahangnya di atas meja kotatsu, dan Shizuka-nee mengupas kulit jeruk lalu menyuapkannya dengan "aang".
Aku memandangi mereka berdua dan berpikir mereka seperti induk burung dan anaknya sementara aku memakan jerukku.
"Tetap saja, kau juga tidak suka dengan liburan Tahun Baru yang ramai 'kan, Miu?"
"Itu benar, tapi orang lain sibuk dengan Tahun Baru. Mereka bertemu dengan saudara-saudaranya dan menghabiskan waktu dengan keluarga."
"Kalau dipikir lagi, kita berbeda dari orang lain. Ayah dan Ibu selalu pergi keluar untuk berkencan kapan pun ada waktu libur."
Orang tua kami sama-sama bekerja dan mereka berdandan untuk berkencan kapan pun ada liburan.
Mereka benar-benar bersenang-senang, ya, pikirku dan meraih jeruk yang ada di depanku.
"Aa-aah, aku ingin bermain dengan Luka-chan dan yang lainnya~"
"Ngomong-ngomong soal itu, Mikadzuchi bilang dia "agak sibuk"."
Miu meregangkan tubuh kemudian jatuh telentang, kemudian Shizuka-nee meletakkan sebelah tangannya di pipi dan bergumam.
Kelihatannya itulah alasan kenapa Shizuka-nee yang pulang ke rumah setelah Natalan, dan Miu akhir-akhir ini fokus bermain dengan guild Eight Million Gods dan party-nya masing-masing.
"AAaa! Bosan, BOSAN! Rasanya membosankan saat Luka-chan dan yang lain tidak ada!"
"Berhenti merajuk. Bagaimana kalau melakukan kunjungan kuil tahun baru di OSO?"
"Itu dia!"
Miu, yang tadinya berbaring telentang pun bangun dan menuding padaku. Hei, jangan mengacungkan jari pada orang lain.
"Hei, ayo lakukan! Di OSO! Ada katedral di sana, 'kan?!"
"Kau benar. Dan seharusnya ada update tahun baru juga, jadi kita sekaligus menghabiskan akhir tahun di OSO."
"Yayy!"
"Benarkah? Maksudku, apa kau tidak masalah dengan mengunjungi kuil di tahun baru seperti itu?"
Shizuka-nee menyambut kata-kata Miu dengan seulas senyuman, tapi aku merasa sedikit ragu tentang kunjungan kuil di tahun baru seperti itu, dan menanyainya. Mungkin tujuan utamanya adalah update tahun baru?
Ke katedral untuk berdoa, itulah yang ingin kukomentari, tapi melihat Miu yang begitu berapi-api, kurasa itu tidak terlalu masalah.
Juga——
"Kurasa itu masih lebih baik daripada berkunjung ke kuil di cuaca sedingin ini."
Aku menggosokkan kedua tanganku di dalam kotatsu untuk menghangatkannya sementara aku gemetar membayangkan udara dingin di luar.
"Kalau begitu, ayo bertemu di depan katedral. Aku pergi duluan."
"Aku pergi dulu dengan Miu-chan dan log in."
Sambil berkata begitu, Shizuka-nee meregangkan badannya lebar-lebar dan mengikuti Miu yang menuju ke kamarnya.
"Ya ya, aku akan segera datang."
Saat mereka berdua pergi, aku dengan malasnya berdiri dan bergumam pelan.
"Yah, kita hanya akan pergi ke katedral sebentar… ini akan segera selesai."
Aku mematikan sumber  listrik kotatsu, membuang kulit jeruk dan menuju ke kamarku sendiri.
Di kamarku, aku menyalakan AC, memakai VR Gear dan berbaring di ranjang.
Aku membiarkan kesadaranku diambil oleh perasaan ditarik saat log in, dan jatuh dalam kegelapan untuk memasuki dunia OSO.
Seperti biasanya, aku muncul berdiri di Atelier sebelum menuju ke luar dan mengarah ke katedral di mana aku akan bertemu Myu dan Sei-nee.
Jalan utama Kota Pertama yang kulintasi saat berjalan, dipenuhi dengan banyak player yang log in.
"Sekarang ini Akhir Tahun, tapi ada banyak orang yang log in, ya."
Ngomong-ngomong, saat aku log in ke OSO untuk pertama kalinya untuk bertemu Myu dan Sei-nee, aku juga bertemu mereka di depan katedral, pikirku sambil merasa kewalahan oleh jumlah orang yang log in.
Kali ini, para player di sekelilingku juga berjalan ke arah yang sama, menuju ke katedral.
"Semuanya memikirkan yang sama, ya."
Para player yang memiliki waktu senggang sepertiku dan Myu berkumpul dengan teman-teman mereka dan menuju ke katedral untuk kunjungan pertama kuil di tahun baru, dan para player dengan kios-kios di jalan utama mengambil keuntungan dari itu dengan menjual makanan dan aksesoris.
Rasanya seperti kios-kios yang ada di perayaan tahun baru kuil di dunia nyata.
Melirik ke sana sini, aku menemukan Myu dan Sei-nee di tempat di mana kami pertama kali bertemu di OSO.
"Myu, Sei-nee, apa kalian menunggu?"
"Tidak, tidak sama sekali, Yun-oneechan!"
"Kami juga baru saja bertemu di sini. Jadi kalau begitu…"
Pandangan Sei-nee beralih ke katedral, di mana pintu-pintu utama terbuka dan ada sebuah barisan player yang memanjang dari sana.
Dengan semua orang yang memikirkan hal yang sama dan dengan antrian sepanjang itu, tahun ini akan berakhir bahkan sebelum kami dapat memasukinya.
"Hei, Yun-chan, Myu-chan. Kurasa kita seharusnya kita datang saat ada lebih sedikit orang. Bagaimana menurut kalian?"
"Aku juga berpikir akan lebih baik kalau kita menghabiskan waktu di tempat lain."
"Setujuuuu! Ayo pergiiii! Yun-oneechan! Sei-oneechan!"
"Kubilang ya, Myu, jangan panggil aku "one-chan"… Ya ampun, mau bagaimana lagi."
Aku menghela napas saat Myu menarik tanganku dan kami bergerak menjauh dari katedral.
Di sini dan di sana terdapat para player yang mempersiapkan beberapa hal menarik untuk Malam Tahun Baru.
Saat kami berjalan berkeliling sambil makan dari kios-kios makanan, kami menemukan seorang player yang berkeliaran sambil mengenakan kostum seluruh badan dari hewan zodiac tahun berikutnya. Myu menerjang dan menempel padanya dengan momentum kuat, membuat orang itu menguatkan diri untuk menahannya. Melihat hal itu, aku merasa cukup terkesan. Kemudian, berjabat tangan dengan orang yang berpakaian kostum itu membuatku merasa senang juga.
Kemudian saat kami berjalan-jalan, melihat begitu banyak makanan berat yang disajikan malam ini, Myu mendadak bergumam.
"…Aku ingin makan sesuatu yang manis."
"Oh, ide bagus. Sebenarnya aku juga merasa ingin kue."
"Kalau kue… maka ada satu tempatu untuk dituju."
Aku setuju untuk makan kue dan kami bertiga pergi ke Commonest Café & Clothier yang kami kenal baik.
Dan saat kami tiba, kami melihat toko itu dihias secara khusus untuk tahun baru.
Meja dan kursi di teras Café telah disingkirkan. Sebagai gantinya tergantung sebuah bel dan sebuah palu kayu yang dipasang di sana.
Di samping bel, yang bersuara keras saat dipukul, ada sebuah papan tanda yang berkata "Satu kali per orang", dan ada sebuah barisan kecil player di depannya.
Juga, di pintu masuk Café adalah sebuah torii merah yang menambahkan suasana Timur pada bangunan bernuansa Barat, membuatnya benar-benar aneh.
Tetap saja, dunia OSO bergaya fantasi Barat, sehingga hanya dengan menambahkan sedikit rasa "Timur" membuat orang berkumpul.
"Hari ini, Commonest Café & Clothier tidak berfungsi hanya sebagai café. Kami sedang mengadakan special sale Akhir Tahun! Kami ada jimat, Panah Pengusir Setan dan kue-kue edisi terbatas! Terlebih lagi, kami menyediakan sake manis Akhir Tahun gratis!"
"Layanan ini terbatas hanya untuk hari ini, dan akan berakhir saat kami kehabisan stok!"
Latem-san dan Calian-san yang bertugas di bagian café Commonest Café & Clothier memandu para player yang selesai membunyikan bel dan mempromosikan toko.
Mereka berdua tidak memakai seragam toko yang biasanya mereka pakai, tapi hakama. Latem-san mengenakan yang berwarna ungu dan Calian-san memakai hakama berwarna merah menyala, yang mana merupakan kostum seorang pendeta Shinto.
Kemudian, kami mendengar sebuah teriakan pelan dari mereka berdua yang sedang memandu orang-orang masuk.
"Kenapa jadi sibuk sekali?! Latem, kenapa kita kekurangan tenaga?!"
"Aku memprioritaskan penjualan, tapi layanan bagi pelanggan sake manis gratis tidak berjalan begitu mulus. Tetap saja, kalau kita bisa menguasai keadaan ini, seharusnya nanti akan lebih tenang…mungkin."
"Oh ayolah, prediksimu meleset."
Mendengar percakapan itu, aku akhirnya memanggil mereka berdua.
"Um…kalian tidak apa-apa?"
Mereka adalah kenalanku, jadi aku mendekati dan berbicara pada mereka, tapi kemudian keduanya langsung menyambar tanganku.
"Yun-san! Kau datang!"
"Y-Ya…yah, untuk menghabiskan waktu."
"Cloude-san! Kami menemukan tenaga bantuan! Calian akan membawanya sekarang!"
Saat Latem-san berteriak ke sisi lain barisan, ada sebuah jawaban "mengerti" yang pelan dan sulit didengar.
Dan begitulah, dengan tangan yang ditarik oleh Calian-san, aku dibawa ke belakang toko.
Melihatku seperti itu, Myu dan Sei-nee berkata "kelihatannya menarik" dan mengikuti kami… Hei, jangan cuma melihat. Hentikan mereka dan bantu aku.
"Cloude-san! Kami menemukan Yun-san!"
"APA?! Kerja bagus‼"
Cloude muncul, mengenakan hakama ungu.
Kemudian setelah melihatku dan Calian-san, juga Myu dan Sei-nee yang mengikuti kami dengan tenang, dia mengangguk kuat-kuat.
"Baiklah! Aku mempekerjakan kalian semua!"
"Tidak, tunggu. Apa maksudnya ini?! Juga, jangan ikutkan Myu dan Sei-nee dalam bagian tenaga kerja!"
Saat aku memprotes, Calian-san akhirnya menyadari Myu dan Sei-nee yang ada di belakangku, dan berkata "Kapan mereka…?!" dengan terkejut, tapi segera kembali tenang dan mulai meminta mereka berdua untuk membantu.
Sementara itu, Cloude menjelaskan.
"Apa maksudnya ini? …Yah, pendeknya, aku memintamu membantu kami menghadapi situasi ini."
"Situasi ini… yah, aku mengerti kau kekurangan orang, tapi…"
Aku tertegun dengan kerumunan yang semakin bertambah banyak di depan toko.
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
"Pembicaraan mengenai aksesoris yang dibuat Magi telah menyebar di antara player."
Sambil berkata begitu, Cloude mengeluarkan sebuah item dari antara barang-barang yang dijual dan menunjukkan padaku.
Melihat itu dari atas bahuku, Myu mendadak bersuara kaget.
"OHHH?! Apakah ini aksesoris yang dibuat dari Crystal Pillar?! Kudengar Crystal Pillar sulit untuk diproses dan tidak cocok untuk dibuat senjata ataupun aksesoris!"
Kelihatannya ini adalah item dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk dibuat aksesoris.
Diklasifikasikan sebagai aksesoris, benda itu memiliki bonus magic defense dan bisa ditambahkan tiga efek lagi.
"Belum lagi harganya hanya 100kG, ditambah layanan gratis! Itu terlalu murah! Aku mau satuuu!"
"Fufufu, ini adalah produk khusus yang kuminta Magi buatkan. Aku mendapatkannya dengan kesiapan untuk bangkrut. Sekalipun kau mengantri sekarang, ini mungkin saja akan terjual habis bahkan sebelum giliranmu tiba." 
Cloude berkata dan melirik ke arahku. Dia pasti menekankan bahwa kalau kami membantu toko, kami akan menerima Crystal Pillar sebagai hadiah.
"Ngomong-ngomong, di mana kau mendapatkan Crystal Pillar ini?"
"Di area Inorganic Cave yang bisa kau capai dengan melewati dungeon Demonfolk Resort di Area Gunung Berapi. Itu adalah item yang bisa kau kumpulkan dari titik-titik pengumpulan, tapi memerlukan setidaknya level 40 Tempering atau Engraving untuk bisa membuatnya."
"Whoa, tinggi! Kelihatannya mustahil untukku."
Bukannya aku tidak bisa mengakses lokasi tempat dikumpulkannya, tapi sekalipun aku mendapatkannya, level Engravingku masih 26 jadi aku tidak bisa membuat apapun untuk Myu. Ditambah lagi, jika itu adalah material keras dan rapuh yang mengharuskan player untuk mengerjakannya dengan cara khusus, akan memerlukan banyak percobaan sampai akhirnya sukses. Selain itu, perlu banyak perjalanan untuk ke area tersebut.
"Nah sekarang, sekali lagi aku ingin meminta kalian bertiga membantuku di toko. Sebagai hadiahnya, aku akan memberi kalian bertiga jimat Crystal Pillar. Bagaimana?"
"Coba kulihat. Sebagai tambahan untuk itu, bisakah kau menyiapkan kue edisi terbatas untuk kami?"
"Aku mengerti. Baiklah. Aku akan menyiapkan itu juga."
"——Hei, Sei-nee! Kenapa kau bernegoisasi sendiri!"
"Eeeh~, karena aku juga ingin jimat Crystal Pillar."
Ya 'kaaan? Kata Myu dan Sei-nee bersama-sama.
"Kumohon, Yun-oneechan."
"Aku benar-benar menginginkannya, Yun-chan."
Dengan mereka berdua yang memintaku seperti itu, aku hanya bisa menyerah dan mengangguk tanpa kata-kata. Sial, tidak mungkin aku bisa menolak permintaan seimut itu dari para saudariku.
Terdiam sesaat, aku merapikan isi kepalaku dan menampar pipi sebagai semangat tempur tambahan.
"Baiklah, ayo lakukan. Jadi, apa yang kami lakukan?"
"Kalau begitu pertama-tama, gantilah equipment dengan yang ini."
"Baiklah! Ayo cepat ganti! Menggantinya di ruang ganti tidak masalah, 'kan?"
Mendadak tanganku ditarik Myu, aku memasuki ruang ganti baju café dan memakai equipment yang diberikan.
Setelah berganti baju dengan mengeklik sekali pada menu, aku memeriksa penampilanku di cermin ruang ganti.
Iru adalah kimono yang dengan sempurnanya sesuai dengan perawakanku. Bagian atasnya putih bersih dengan lengan pendek dan hakama di bagian bawahnya berwarna —— merah menyala.
"Sudah kuduga… aku memperkirakan akan seperti itu, tapi kenapa harus merah terang? Laki-laki mendapat warna ungu, 'kan?"
Aku berbicara pada dinding ruang ganti dengan suara tercekat.
Selain itu, perbedaan tinggi badan antara pria dan wanita untuk hakama yang digunakan juga berbeda, jadi tidak peduli bagaimana aku melihatnya, ini adalah pakaian untuk wanita.
Terlebih lagi, bahkan tatanan rambut adalah bagian dari equipment. Rambut hitamku dikumpulkan di belakang leher dan diikat dengan seutas tali kulit yang kemudian disembunyikan dengan washi yang melilitnya.
"Yun-oneechan, apa kau sudah selesai ganti? Cepat keluar!"
"Haa, baiklah."
Didesak Myu, aku menghela napas dalam-dalam dan membuka tirai ruang ganti.
Menunggu di sana dengan mengenakan pakaian miko sepertiku adalah Myu dan Sei-nee. Kami bertiga kembali menuju ke tempat Cloude berada.
Bahkan tidak mencoba menyembunyikan rasa tidak senangku, aku berdiri di depan Cloude.
"Aku sudah ganti. Ada yang perlu dikatakan padaku?"
Kenapa pakaian miko. Kuharap aku mengenakan kimono untuk pria seperti yang kau pakai. Itulah yang kucoba katakan dengan tatapanku padanya, yang dibalasnya dengan anggukan kuat.
"Sudah kuduga, miko yang rapi dan sopan benar-benar bagus. Warna rambut dan kulit fantasinya sedikit janggal saat kau mengenakan pakaian miko… yup, aku puas dengan ini."
Cloude merasa puas sendirian, berkebalikan denganku yang patah semangat. Menatapi kami yang seperti itu sambil tersenyum adalah Myu dan Sei-nee.
"Baiklah, sekarang yang akan kalian bantu. Yu, kau tangani penjualan Panah Pengusir Setan dan sake manis. Myu dan Sei, kalian berdua memandu orang-orang dari pintu masuk.
"Mengerti! Ayo, Sei-oneechan!"
"Baiklah kalau begitu. Berjuanglah, Yun-chan."
Setelah menyaksikan kepergian Myu dan Sei-nee, aku berdiri di posku.
"Permisi. Aku ingin dua cawan sake manis…juga, Panah Pengusir Setan ini untuk apa?"
"Ya, segera. Panah Pengusir Setan memiliki ujung perak dan merupakan sebuah item yang efektif melawan undead. Untuk menggunakannya, kau membutuhkan Sense Bow, jadi kecuali kau adalah pengguna Sense tersebut, ini hanyalah sebuah item dekorasi."
Aku dengan sopan menjelaskan kegunaan item tersebut pada seorang pelanggan yang datang bertanya, sementara itu tanganku tidak berhenti menuangkan sake manis ke dalam sebuah cawan.kayu.
Di antara barang-barang yang dijual di sini, jimat Crystal Pillar dan kue edisi terbatas Tahun baru adalah barang-barang yang memiliki penjualan terbaik, dan kebanyakan pelanggan datang untuk mendapatkan sake manis gratis juga yang mana membuatku sangat sibuk.
Terlebih lagi, Panah Pengusir Setan tidak terjual dengan baik pada awalnya, tapi saat aku bertugas menangani penjualannya, mereka perlahan mulai terjual.
Aku penasaran kenapa begitu. Yah, tidak masalah selama ini semua terjual. Mari tidak memikirkannya terlalu dalam.
Kemudian akhirnya——
"——Terjual habis! Semua item sudah terjual habis! Yang tersisa hanyalah layanan sake manis gratis~!"
Saat Latem-san bersuara lantang mengatakan "terjual habis!", aku merasa santai sedikit. Kelihatannya aku lebih gugup daripada yang kupikirkan.
"Kau bisa beristirahat, Yun. Akan kutangani sisanya."
Walaupun Cloude mengusulkannya, masih ada pelanggan yang tersisa di antrian meskipun kenyataannya barang-barangnya sudah habis terjula, jadi aku memutuskan untuk membantu sedikit lebih lama.
"Hmm, aku akan melanjutkannya sedikit lagi. Bisakah kau membiarkan Myu dan Sei-nee beristirahat duluan?"
Saat Myu dan Sei-nee selesai beristirahat, itu adalah beberapa saat sebelum tengah malam. Pada saat itu, katedral seharusnya sudah lebih sedikit orangnya, pikirku dan lanjut menuangkan sake manis ke dalam cawan-cawan kayu.
Kemudian, menyerahkannya pada player berikutnya juga——
"Silakan. Ini akan menghangatkan…mu?"
"Yun, kenapa kau berpakaian seperti itu?"
"——?‼ Taku! Kenapa kau ada di sini?!"
Karena aku membiarkan diriku hanyut dalam pekerjaan, aku tidak menyadari Taku yang mendekat untuk mendapatkan sake dan suaraku pun benar-benar kedengaran terkejut.
"Aku kembali setelah melakukan perburuan solo ringang, jadi aku datang ke sini karena ada layanan sake gratis. Untuk memulihkan satiety, kau tahu…dan kemudian aku melihatmu."
"A-aku mengerti."
Terlihat dalam pakaian miko seperti ini oleh temanku sejak kecil membuatku wajahku terasa terbakar karena malu.
Dari sudut pandang Taku, ini hanyalah aku yang dibuat memakai pakaian wanita lagi, tapi bagiku, dilihat dalam pakaian semacam ini oleh kenalanku adalah hal yang amat memalukan.
Juga——
"Hmm, baju itu terlihat pantas untukmu."
"Berhenti mengatakan hal-hal seperti itu lagi! Jangan membuatku lebih malu lagi!"
Aku berseru lantang memprotes, sementara itu, Calian-san dan Latem-san yang melihat kami bersama dan datang membantu, mengajukan sebuah saran.
"Bagaimana kalau kau beristirahat, Yun-san? Aku akan menggantikanmu."
"Kau bisa menggunakan ruang istirahat di belakang, Taku-kun bisa ikut denganmu."
Memang benar, kalau merasa terganggu seperti ini mungkin aku akan gagal dalam pekerjaan.
Aku mengangguk menanggapi dan mengajak Taku denganku menuju ke ruang istirahat di belakang.
Pada saat itu, aku mendengar suara-suara kekecewaan berkata "Ahh, petugasnya ganti" dan kata-kata yang menyiratkan kebencian seperti "Tinggal sedikit lagi dan aku akan mendapatkan sake manis dari Yun-chan… Aku tidak akan memaafkan dia!", tapi saat aku menoleh ke belakang, semua orang berdiri dengan tenang dalam barisan. Berpikir mungkin itu hanya imajinasiku, aku memutuskan untuk tidak memikirkannya."
Dan saat aku memasuki ruang istirahat bersama dengan Taku, aku disapa oleh Myu dan Sei-nee yang mulai beristirahat lebih dulu.
"Kerja bagus, Yun-oneechan. Ngomong-ngomong, Taku-san, kenapa kau di sini?"
"Yun-chan, terima kasih atas kerja kerasmu. Dan juga, selamat datang, Taku-kun."
Myu menelengkan kepala dengan bertanya-tanya sambil makan kue, dan Sei-nee dengan santainya menyapa Taku.
"Myu-chan, Sei-san, selamat malam. Aku datang untuk mendapat sake manis, tapi akhirnya mengobrol dengan Yun dan menghalangi jalan, jadi kami dikirim ke sini."
Penjelasan Taku tidaklah salah, jadi aku diam saja di sini.
Dan saat kami semua minum teh bersama di ruang istirahat itu, Cloude pun masuk.
"Maaf membuat kalian bekerja begitu mendadak. Ini jimat Crystal Charm yang dijanjikan."
Sambil berkata begitu, Cloude menyerahkan sebuah jimat sederhana dengan hiasan kristal padaku, Myu dan Sei-nee.

Crystal Pillar Jimat Aksesoris (Berat : 1)
Def+5 MIND+5

Kami bertiga menerima jimat-jimat itu dengan senang hati, yang mana masih belum dilengkapi efek tambahan.
Taku memperhatikan kami dengan sedikit iri, tapi karena aku tidak punya hobi untuk pamer, aku segera menyimpannya dalam inventory.
"Sudah hampir waktunya untuk hitungan mundur Tahun Baru. Aku ingin semua orang menyambut tahun yang baru bersama-sama, jadi ayo ke depan toko."
"Oh, baiklah."
Membawa kami bersamanya, kami meninggalkan ruang istirahat dan melewati café lalu meninggalkan bangunan.
Semua orang melihat pada jam di layar menu. Hitungan mundur Tahun Baru telah dimulai.
"""10, 9, 8…"""
Myu, Sei-nee, Taku dan aku berdiri bersisian dan menatap langit malam, ikut dalam hitungan mundur Tahun Baru itu.
"""3, 2, 1…"""
Di kejauhan, bell berdentang pada tengah malam dan langit di atas sana dipenuhi dengan sihir dan bola-bola cahaya berwarna-warni.
Myu dan Sei-nee pun turut serta, dan melihat sekilas ke arahku, memberi tanda bahwa mereka ingin aku pun ikut.
"Ya ampun, baiklah. —— Explosion!"
Aku menggunakan sihir serangan elemen tanah Explosion dan menembakkannya jauh di atas kami.
Sky Eyes-ku mengambil satu titik di langit sebagai targetnya, dan mengaktifkan sihir di situ.
Walaupun aktivasinya cukup tinggi, itu tidak meninggalkan jejak apapun dan membuat sebuah ledakan berwarna kuning besar.
Tanpa penghalang apapun di langit malam, ledakan itu menyebar, mewarnai langit.
"—— Diamond Dust!"
"—— Sol Ray!"
Di sampingku, Myu mengirimkan sebuah kumpulan cahaya ke langit yang mana melewati partikel-partikel dingin yang begitu kecil yang dipanggil oleh Sei-nee dan menyebar ke segala arah untuk menyinari langit. 
Pemandangan kembang api yang dibuat dengan sihir yang berdatangan dari penjuru kota, memenuhi langit dengan warna.
"Ehehehe, mohon bantuannya juga untuk tahun ini. Sei-oneechan, Yun-oneechan, Taku-san."
"Ya ya, aku juga."
Aku mengelus kepala Myu dan bertukar salam Tahun Baru dengan Sei-nee dan Taku juga.