DUNGEON 
(Author : Rafli Sydyq )

    Saat ini kami sedang makan malam disebuah restoran didekat tempat kami menginap. Noel yang telah menyelesaikan urusannya di perpustakaan juga ikut bersama kami.
Akan tetapi, satu hal yang cukup mengejutkan terjadi. Tepat setelah kami mengenalkan Alexis kepada Noel, mereka langsung bersikap malu-malu sambil memberikan senyum canggung. Bahkan sekarang, mereka yang duduk bersebelahan saling mencuri-curi pandang satu sama lain. Aku bahkan bisa merasakan suasana manis terpancar dari mereka berdua.
“Serius, menikah sajalah”
“Rafa, tidak semua orang agresif sepertimu”
Aku yang tidak tahan melihat mereka, langsung melontarkan pendapatku yang paling jujur yang dimana dibalas dengan singkat oleh Shery yang sedang makan disampingku.
Atas komentarku, dua orang yang disebutkan seketika menegang dan mencoba menyangkal perkataanku dengan putus asa.
“Kau tau Rafael, ini tidak seperti yang terlihat”
“Benar, lagipula kami baru saja bertemu. Mana mungkin ada orang yang menikahi seseorang yang baru dia temui”
““Aku sangat meragukan hal itu””
Sontak, aku dan Shery membalasnya secara bersamaan. Lagipula, aku memang langsung melamar Shery saat kami baru saja bertemu.
“Mari kita kesampingkan dulu masalah ini. Rafael, apakah kalian punya waktu luang?”
“Tergantung, memangnya kenapa?”
“Jadi begini...”
Alexis yang mencoba mengganti topik pembicaraan, menawarkan kepada kami untuk mencoba penjelajahan Dungeon bersama.
Dungeon yang Alexis maksud adalah Dungeon of Wisdom yang terletak di kaki gunung yang hanya berjarak setengah hari dari sini.
Karena secara teknis kami memang sedang luang, maka kami pun setuju untuk melakukan penjelajahan Dungeon bersama.
Waktu keberangkatan adalah besok pagi. Setelah makan malam, Alexis segera pamit undur diri untuk melihat keadaan Eve dan menjelaskan tentang penjelajahan ini.
Karena kami harus bangun pagi, maka Noel segera kembali ke kamarnya dan mempersiapkan semua kebutuhannya. Sedangkan aku dan Shery kembali ke kamar kami untuk melakukan persiapan lalu mengistirahatkan diri.
...
    Malam itu aku kembali bermimpi. Kali ini adalah tentang Rafael muda yang sedang belajar kemampuan seni bela diri yang sudah diwariskan turun-temurun dalam keluarga Dragnier.
Meskipun keluarga Dragnier adalah keluarga Pendeta, tapi seni bela diri mereka memiliki kesan yang jauh berbeda. Seni bela diri Dragnier adalah sebuah seni bela diri yang hanya bertujuan untuk menghabisi lawannya dengan brutal dan tanpa ampun.
Saat ini, Rafael kecil sedang latih tanding dengan kakak perempuannya. Hasilnya, kekalahan telak.
Meskipun dia adalah seorang perempuan, tapi dia sangatlah ahli dalam ilmu bela diri. Tidak terhitung berapa kali dia mengalahkan adik laki-lakinya dalam latih tanding. Dan ironisnya, sampai sekarang itu sama sekali tidak berubah.
Disaat aku sedang menikmati ini semua, aku mulai merasa mengantuk dan tidak lama kemudian, aku telah terbangun.
...
    Matahari sudah tinggi diatas langit saat kami akhirnya sampai di depan pintu masuk menuju Dungeon of Wisdom.
Itu adalah sebuah gerbang batu setinggi 20 meter dengan banyak ukiran rumit disetiap sisinya dan pintu Dungeon tersebut menyatu langsung dengan gunung yang ada dibelakangnya. 
Meskipun itu adalah pintu masuk menuju Dungeon, tapi bukan berarti itu adalah tempat suram tanpa kehidupan.
Disana kau bisa menemukan deretan kios pedagang yang menjual semua kebutuhan untuk menjelajahi Dungeon seperti perlengkapan, makanan, Potion, obor, dll.
“Masih ramai seperti biasanya”
“Yah... meski baru beberapa bulan, aku tetap tidak bisa melupakan suasana tempat ini”
Eve yang telah memastikan keadaan adiknya dan bergabung bersama kami, turun dari kereta dengan perlahan sambil dibantu oleh Alexis. Dibelakangnya ada Sherina dan Noel yang turun dan melihat pemandangan dengan wajah takjub.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama aku mengunjungi tempat ini. Dulu disaat masih BETA aku, Alexis dan Eve mendapat sebuah quest untuk mencari dokumen kuno yang berada di lantai ke-8 dari Dungeon of Wisdom.
Dungeon ini memiliki total 40 lantai yang disetiap lima lantai kau akan menjumpai boss yang berjaga.
Kebanyakan Makhluk Buas yang ada di sini berupa makhluk buatan seperti Golem atau Chimera.
“Baiklah, apakah kalian sudah menyiapkan semua yang diperlukan untuk penjelajahan kali ini”
“Sudah”
“Semuanya OK”
“Tidak ada yang ketinggalan”
Setelah mendapat respon positif, aku menjelaskan tujuan dari penjelajahan kali ini. Tujuan kami adalah untuk mengumpulkan material langka berupa bijih besi yang disebut (Orichalcum).
Untuk mendapatkannya, kau harus mengalahkan boss lantai 10 atau 20. Dan kalau kita masih sanggup melanjutkan, maka kami akan menantang boss lantai 30. Disana terdapat ‘Treasure Chest’ yang memberikan kesempatan kecil untuk mendapatkan material berupa (Mythril) yang juga tidak kalah berharga.
Setelah menjelaskan ini kepada semua orang, kami melakukan persiapan akhir dan berangkat menuju kedalaman Dungeon.
Atau itulah yang aku harapkan harapkan.