KINGDOM
(Author : Rafli Sydyq)

            Kerajaan Tristen. Merupakan kerajaan terbesar di benua Allard. Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja yang bijak dan perkasa yang selalu ditemani oleh Tiga Penasehat setia yang telah melayani keluarga kerajaan dari generasi ke generasi.
Saat ini, kerajaan Tristen dipimpin oleh Raja generasi ke-56. Raja Ambrosius Rery Marvelia Tristen. Seorang Raja yang terkenal akan kemampuan berpedangnya yang telah menghabisi banyak Majin dan Makhluk Buas saat dia masih muda. Sekarang sedang duduk dengan gagahnya di sebuah singgasana berlapis emas dan permata.
Berdiri disampingnya, terdapat Tiga Penasehat dari tiga keluarga besar yang masing-masing memiliki tugasnya tersendiri.
Yang bertugas untuk mengurus masalah sosial dan keagamaan, sang [Pope of Light] Frumentius Marvelia Dragnier. Yang mengurus masalah militer, sang [Scarlet Nemean] Charles Marvelia Leonhart. Terakhir, yang mengurus masalah umum dan akademik sekaligus menjadi Penasehat utama Raja yang selalu setia disampingnya, sang [Tristen Lullaby] Ivander Marvelia Sylvia.
Beserta beberapa bangsawan lainnya, mereka saat ini sedang berkumpul di ruang singgasana sambil mendengarkan laporan dari seorang kesatria perihal serangan mendadak dari bangsa Majin di kota Lawton beberapa hari yang lalu.
Isi dari laporan kesatria itu berkisar tentang jumlah Makhluk Buas yang menyerang, rata-rata peringkat Makhluk Buas, adanya penampakan Makhluk Buas kelas S, identitas dari Majin yang memimpin serangan, dan jumlah korban yang gugur di medan perang.
“Sekian laporan dari hamba yang mulia”
Raja Ambrosius mengangguk puas akan isi laporan kesatria tersebut. Sambil memandang rendah kepada kesatria itu, Raja memberikan sebuah pertanyaan.
“Kerja bagus. Lalu, katakan padaku, siapa saja pahlawan yang berjasa dalam kejadian ini”
Masih dalam posisi bersujud, si kesatria menjawab pertanyaan Raja dengan penuh percaya diri.
“Baik, yang mulia. Terdapat enam orang yang paling berjasa dalam pertempuran kali ini. Yang pertama adalah sebuah party kelas A, beranggotakan lima orang yang bernama Golden Eagle. Telah berhasil mengalahkan Makhluk Buas kelas S Manticore. Dan akan pencapaian mereka, semua party Golden Eagle dinaikkan peringkatnya menajadi kelas S”
Atas laporan si kesatria, beberapa bangsawan menyerukan kesenangan dan apresiasi mereka dengan memberikan beragam pujian. Sedangkan Tiga Penasehat dan Raja Ambrosius tetap memiliki ekspresi datar yang sama.
Setelah situasi menjadi sedikit tenang, kesatria tersebut melanjutkan laporannya.
“Lalu, yang terakhir. Seorang Petualang kelas S yang berhasil mengalahkan Majin yang menjadi dalang dari serangan ini dalam pertarungan satu lawan satu...”
Kesatria itu terdiam, ragu apakah harus melanjutkan laporannya atau tidak. Melihat ini, salah satu dari Penasehat Raja, sekaligus menjadi Jenderal kerajaan Tristen, Charles, berseru.
“Ada apa! Lanjutkan laporanmu!”
Tidak sanggup menahan aura intimidasi yang dipancarkan oleh Charles, kesatria itu dengan cepat melanjutkan laporannya sambil terbata-bata.
“B-baik, seorang petualang dengan julukan [Priest of Black]. D-dan nama Petualang i-itu adalah...”
Kesatria itu kembali terdiam. Aura yang dipancarkan oleh Charles yang jauh lebih kuat dari sebelumnya membuat kesatria itu hampir saja mundur kebelakang, jika bukan karena latihan keras yang dia jalani, kesatria itu pasti sudah pingsan ditempat.
“Tenanglah Charles, pasti ada alasan kenapa kesatria ini merasa ragu untuk melanjutkan laporannya” atas perintah sang Raja, aura yang dipancarkan Charles sedikit mereda, Raja lalu kembali melanjutkan.”Kesatria, silahkan lanjutkan laporanmu. Aku pastikan aku tidak akan marah pada apapun yang kau katakan”
Mendapat perintah langsung dari Raja membuat kesatria itu tidak punya pilihan lain. Dengan sedikit rasa takut, kesatria itu akhirnya melanjutkan.
“Baik yang mulia. Nama dari Petualang itu adalah Rafael Marvelia Dragnier, putra pertama dari Paus Frumentius Marvelia Dragnier”
Tak ayal seluruh ruang singgasana dilanda keributan. Para bangsawan saling berbisik. Wajah Charles menunjukkan rasa kesal, sedangkan wajah Frumentius menampakkan kebanggaan penuh.
Raja pun tersenyum dan bergumam “Jadi begitu” dengan suara yang sangat pelan sehingga tidak ada siapapun yang mendengarnya.
Alasan semua keributan ini sangatlah wajar. Karena meskipun dari luar tiga keluarga besar tampak saling membantu, nyatanya mereka secara diam-diam saling bersaing akan sebuah prestasi yang akan mengangkat nama keluarga mereka.
Alasan kenapa kesatria itu merasa ragu untuk melanjutkan laporannya, dikarenakan hal ini sama saja dengan menyiram minyak kedalam api. Dan jika ada perkataannya yang menyinggung salah satu dari Tiga Penasehat, tidak hanya karir nya yang terancam, bahkan mungkin statusnya sebagai warga negara juga ikut terancam.
“Hahaha... kurasa melepas anak itu ke alam bebas merupakan sebuah pilihan yang tepat”
Yang berbicara tentu saja adalah Paus kerajaan Tristen dan sekaligus salah satu dari Tiga Penasehat. Frumentius Marvelia Dragnier, yang juga adalah Ayah kandung dari Rafael.
Mendengar hal ini, Charles menjadi gemetar, bukan karena takut melainkan berusaha agar amarahnya tidak meledak dan melakukan sebuah tindakan yang akan mencoreng nama keluarganya.
Dia tentu tidak bisa menerima hal ini. Didalam hatinya, Charles memutuskan untuk melakukan sebuah serangan balik.
Disaat dua orang ini saling mengejek dalam diam, sang Penasehat utama Raja, Ivander. Hanya bisa membuang mukanya. Berbeda dari Charles dan Frumentius, dia tidak dikaruniai dengan seorang putra. Sebaliknya, dia dikaruniai dua orang putri yang cantik jelita dan salah satunya baru saja menginjak usia 15 tahun.
Meskipun begitu, harga dirinya tidak membiarkan dia tertinggal dan didalam hatinya, dia merencanakan sebuah serangan balasan.
Setelah mengawasi dalam diam pertengkaran Tiga Penasehatnya, Raja Ambrosius memukulkan tongkat emasnya kelantai dengan keras.
“Tang! Tang! Tang!”
Suara tongkat yang dipukul ketanah menggema keseluruh ruang singgasana. Semua orang menjadi terdiam karenanya.
Melihat semua orang sudah tenang, Raja Ambrosius mengangguk puas dan segera meminta kembali kepada kesatria itu yang sedari tadi tetap diam sambil bersujud dengan tubuh yang masih gemetaran.
“Baiklah kalau begitu, pembawa laporan, bisakah aku mendengar lebih jelas perihal hal ini?”
Raja membuat senyum nakal, sudah jelas dia menikmati perseteruan kecil diantara Tiga Penasehat kepercayaannya.
Mendapat titah Raja, kesatria itu kembali melanjutkan.
“Baik yang mulia. Dari informasi yang kami dapatkan, tuan muda Rafael diketahui terjun langsung ke baris depan dan menghabisi banyak Makhluk Buas. Tidak hanya itu, beliau juga membantu dalam menyembuhkan para prajurit dan Petualang yang terluka baik ditengah medan pertempuran maupun setelahnya. Dan karena semua jasanya, peringkatnya dinaikkan menjadi SS dan mendapatkan julukan [Priest of Black]”
Medengar hal ini, wajah Charles menjadi semakin masam, sedangkan Frumentius menjadi semakin diatas angin...
Disaat kesatria itu hendak menyelesaikan laporannya, Ivander melihat sesuatu dari ekspresi kesatria itu dan akhirnya mengangkat suaranya.
“Pembawa laporan, aku yakin masih ada yang engkau sembunyikan. Bisakah kau mengatakan semuanya dihadapan kami?”
Atas perkataan Ivander, seluruh tatapan tertuju pada kesatria itu. Tidak sanggup dipandangi oleh para petinggi yang bisa saja mengancam karirnya, dia akhirnya mengatakan segalanya.
“B-baik, maaf untuk menyembunyikan hal ini. Dari informasi yang kami dapatkan, diketahui juga kalau tampaknya tuan muda Rafael telah mengambil rekannya sesama Petualang sebagai seorang istri”
Kali ini ruang singgasana dilanda keributan yang jauh berbeda dari sebelumnya. Bagaimana tidak, putra dari salah satu tiga keluarga besar telah mendapatkan pendamping hidupnya. Terlebih lagi, dia dalam posisi pertama dalam mewarisi posisi Ayahnya disamping Raja.
Raut wajah para bangsawan dipenuhi oleh campuran rasa sukacita dan kekecewaan. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kesempatan mereka untuk membentuk hubungan kekeluargaan dengan salah satu dari tiga keluarga besar.
Sebenarnya, sudah banyak bangsawan yang mencoba mengenalkan putri mereka kepada Rafael dimasa lalu. Akan tetapi, orang yang bersangkutan sama sekali tidak mengetahuinya. Tidak, lebih tepatnya dia belum mengingatnya.
Suara tawa kembali meledak dari Frumentius, sedangkan Charles dan Ivander hanya membuat wajah masam.
Raja Ambrosius yang tertarik akan hal ini mencondongkan tubuhnya kedepan, dan meminta penjelasan lebih lanjut dengan seringai diwajahnya.
“Baik, dari intel yang kami dapatkan, diketahui kalau pasangan tuan muda Rafael berasal dari keluarga pedagang yang cukup besar di Selatan. Sedangkan untuk wanita itu sendiri, dia adalah pengguna Unique Magic yang membuatnya mampu menciptakan api biru yang juga mengandung unsur suci didalamnya”
Mendengar hal ini, keributan semakin menjadi. Unique Magic, sebuah sihir yang menyimpang dari tujuh element dasar yang terlahir dari peningkatan atau gabungan dua atau lebih sihir yang berbeda dan diketahui hanya sedikit yang memilikinya.
Dan tentu saja, hampir semua petinggi di kerajaan Tristen merupakan pengguna Unique Magic termasuk sang Raja.
Setelah itu, akhirnya si kesatria menyelesaikan laporannya. Setelah memberikan busur hormat, dia lalu meninggalkan ruang singgasana dengan sedikit terburu-buru dan didalam hatinya berharap agar tidak perlu melakukan hal seperti ini lagi.
Sementara itu, ruang singgasana masih dipenuhi oleh perbincangan panas tentang seperti apa rupa pendamping Rafael, dan hanya sedikit yang mengkhawatirkan tentang serangan dari bangsa Majin.
Terlebih lagi, mereka semua tidak ada yang mengetahui kalau dunia yang mereka tempati mulai berubah sedikit demi sedikit dan sebuah ancaman baru dari dunia luar semakin mendekat.