END OF BATTLE
(Author : Rafli Sydyq)

            Samar-samar aku bisa mendengar suara kicauan burung, cahaya matahari yang masuk melalui jendela yang terbuka lebar terasa hangat diwajahku, aku juga bisa merasakan kalau aku sedang berbaring diatas sebuah kasur yang empuk.
Perlahan aku membuka mata. Pandanganku kabur, namun perlahan membaik. Yang kulihat pertama kali adalah pemandangan atap kayu yang cukup akrab. Saat ini, aku pasti sedang terbaring di kamar tempat aku bermalam.
Dibalik selimut, aku bisa melihat seluruh tubuhku dibalut oleh perban. Tidak hanya itu, disampingku terdapat sosok yang sudah tidak asing bagiku sedang tertidur lelap dengan tangan mungilnya terus memelukku.
Dia adalah Shery, seorang gadis yang menjadi istriku meskipun hanya di dalam game. Bukan berarti aku tidak mengharapkan dia benar-benar menjadi istriku yang sesungguhnya.
Melihat wajah tidurnya, aku tidak kuasa menahan tanganku untuk tidak membelainya. Perlahan, aku menggerakkan tangan kananku yang dibalut dengan perban putih menelusuri rambut crimsonnya yang halus. Dengan lembut aku mengelus kepalanya sambil berusaha untuk tidak membangunkannya.
“Ngghh... hmm? Rafa! Kau sudah sadar!? Apakah masih ada luka yang sakit?”
Usahaku ternyata sia-sia. Shery terbangun dan dengan panik memeriksa seluruh luka yang ada di tubuhku.
“Tenang saja, tubuhku tidak selemah itu. Lagipula ini hanya game. Tubuh asliku pasti baik-baik saja”
“Bagaimana aku bisa tenang, kau sudah tidak sadar diri selama dua hari”
Baiklah, bagian itu cukup mengejutkan. Tidak kusangka kalau aku akan tertidur selama dua hari.
Juga, baru pertama kali ini aku tau kalau kau bisa tertidur selama dua hari tanpa Log Out secara paksa. Karena, dari apa yang aku dengar kau akan Log Out secara paksa jika kondisi jiwa Pemain dalam keadaan yang sangat berbahaya yang akan mengancam keselamatan tubuhnya di dunia nyata. Jadi, kurasa kondisi jiwaku baik-baik saja karena aku bisa tidur selama dua hari tanpa masalah.
“Kurasa kondisimu baik-baik saja, tunggu sebentar disini, aku akan membawakanmu makanan”
“Tunggu...”
Saat Shery baru saja berdiri, aku menarik tubuhnya dan mencium bibirnya. Aku bisa merasakan perasaan lembut dan manis di bibirku.
“Tungg... apa yang kau lakukan!?”
“Bukankah sudah wajar bagi pria yang memperjuangkan hidupnya mendapat hadiah karena kerja kerasnya?”
“Te-terserah kau saja, yang lebih penting, beristirahatlah. Jika kau berbuat yang aneh-aneh lagi kau tidak akan mendapatkan makanan”
“Baik bu”
Dengan begitu, Shery segera pergi keluar ruangan dengan terburu-buru sembari menutupi rsa malunya. Hal itu sudah cukup bagiku, sekarang aku kembali berbaring dan menunggu makanan datang.
* * *
            “Aaaa...” Shery saat ini sedang menyuapiku dengan bubur ayam yang dibawanya. Aku sudah mengatakan padanya kalau aku bisa melakukannya sendiri, tapi dia bersikeras. Yah, disuapi gadis cantik saat sedang sakit tidak buruk juga.
“Jadi, selama dua hari ini apa saja yang terajadi?”
“Setelah sebuah pilar cahaya turun dari langit, para Makhluk Buas langsung berhamburan melarikan diri dan pertempuran pun berakhir. Setelah itu, kelompok petualang bernama Golden Eagle menemukanmu tidak sadarkan diri dan membawamu kembali”
Jadi itu artinya mereka selamat dan berhasil mengalahkan Manticore, tidak buruk.
“Begitu... lalu, bagaimana dengan peralatanku?”
“Saat ini sedang diperbaiki, mungkin baru akan selesai besok”
Sambil kami terus berbincang, Shery tanpa henti terus menyendokkan makanan kemulutku.
“Lalu, hal menarik apa lagi yang terjadi?”
“Mari kita lihat... oh, tampaknya kau mendapatkan sebuah julukan”
Mendengar ini jantungku mau tidak mau berdetak dengan cepat, bukan karena senang, tapi lebih tepatnya aku cemas. Sekali seorang mendapatkan julukan, maka julukan itu akan menyebar keseluruh dunia dan bertahan dalam waktu yang sangat lama. Aku hanya berharap kalau aku tidak mendapat julukan yang aneh. Dengan gugup aku bertanya.
“Julukan macam apa?”
“Dengar ini, sekarang kau dijuluki sebagai [Priest of Black]”
Baiklah, ini terlalu ini berlebihan untukku. Priest of Black? Serius?
“Kau bercanda, lagipula darimana mereka tau kalau aku seorang Priest?”
“Dari kartu identitas milikmu, mereka mengambilnya untuk menaikkan peringkatmu menjadi SS. Oh, mereka juga menaikkan peringkat semua Petualang yang berpartisipasi dalam pertempuran, karena itu sekarang aku menjadi peringkat B”
“Ohh... bagus untukmu. Tunggu, apa kau bilang peringkatmu B?!”
“Yup, dengan semua kontribusiku, beserta fakta kalau aku satu party denganmu, membuatku naik peringkat dengan cepat. Noel juga sekarang menjadi peringkat C”
Ini cukup mengejutkan, sangat jarang ada Petualang yang bisa menaikkan peringkat mereka secara drastis hanya dengan menjalankan satu misi penting. Kurasa pasti ada hal lain yang membuatnya bisa naik dua peringkat sekaligus. Tapi apa?
“Benar juga, bagaimana dengan hadiah quest?”
“Oh, tunggu sebentar”
Dengan begitu, Shery meletakkan mangkuk yang dia pegang diatas meja, dan mengeluarkan sesuatu dari ‘Dimension Bag’ miliknya.
Itu adalah sebuah kantong yang sangat besar, didalamnya kau bisa mendengar suara uang yang saling bergesekan.
“Berapa jumlahnya?”
“Dengarkan ini, kau pasti terkejut...” Shery memotong perkataannya sejenak. Aku yang mendengarkan hanya bisa menunggu dengan tidak sabar.
“Berkat semua Makhluk Buas yang kita lawan, dan mengingat kaulah yang mengalahkan bos musuh. Guild memutuskan untuk menghadiahi kita dengan 1.000.000 R. Serta, semua biaya perbaikan peralatanmu gratis tanpa perlu membayar”
Baiklah, ini baru berita bagus. Dengan terburu-buru aku segera membuka penutup kantong tersebut dan melihat banyak koin emas yang berkilauan. Dengan begini kami bahkan bisa bertahan selama setahun penuh tanpa perlu bekerja.
“Baiklah, sekarang cepat singkirkan uang itu dan habiskan makananmu”
Dengan begitu, Shery kembali menyuapiku hingga makanannya habis. Setelah dia membereskan sisa makanan, kami lalu berbincang santai sampai matahari tenggelam.
...
            Sudah lewat satu hari sejak aku terbangun. Aku yang tidak diijinkan untuk meninggalkan kamar, hanya menghabiskan waktu sambil berbaring tanpa melakukan apapun yang berarti.
“Rafa, aku sudah membawakan peralatan milikmu yang sudah diperbaiki dan diperkuat”
Kali ini Shery datang sambil membawakan peralatan milikku yang sudah rusak parah saat bertempur melawan Majin yang aku sudah tidak ingat siapa namanya.
Aku menerima peralatan yang diserahkan oleh Shery. Melihat penampilannya tidak banyak berubah, hanya saja sekarang terdapat sedikit hiasan tambahan disana-sini.
Pakaian milikku yang awalnya berwarna hitam murni, sekarang terdapat sebuah motif berwarna emas yang memberikan kesan mewah tercetak padanya. Serta, hampir disemua peralatan milikku terdapat ‘Magic Gems’ yang tertanam padanya.
Aku segera melengkapinya dan melihat statusku.

Name : Rafael Marvelia Dragnier             Age     : 22
Race   : Human (Male)                                Job       : Priest, Ronin                                 
MP      : 1.000 (500)
STR    : 675 (1.450)
DEX    : 432 (290)
VIT      : 320 (1.980)
AGI     : 350 (490)
MND   : 1.200 (1.070)
Equipment :
(Weapon-Katana) Wolf Leader Katana+
            ATK : 670 SPD : 100 SWF : 50 INT : 200 Durability : 190
            Ability : [Sharp Edge]   [Self Repair]
(Weapon-Gauntlet) Great Grizzly Arms+
            ATK : 780 DEF : 640 Durability : 390
            Ability : [Hardening]
(Armor-Outwear) Dark Night Outfit+
            DEF : 500 SPD : 160 SWF : 100 Durability : 350
(Armor-Torso) Black Python Armor+
            DEF: 640 INT : 70 Durability : 450
            Ability : [Self Heal: Small]
(Armor-Glove) Black Wolf Glove+
            DEF: 200 Durability : 160
(Armor-Boots) Night Explorer Boots+
            SPD : 230 SWF : 140 Durability : 250
(Accessory-Neklace) Rafael Rosario
            INT : 800 MP: 500 Durability : -
            Special Ability : {Self Growth}   {Angel Blessing}
Skill :
{Holy Magic}
[Apprasial]  [Identify]   [Detection]   [See-throught]   [Mana Manipulation]  [Mana Presence]
[Magic Knowledge]   [Weapon Mastery: Katana]   [Weapon Mastery: Gauntlet]
[Danger Presence]  [Aerodynamic]   [Light Magic]   [Sword Skill]   [Martial Skill] 
[Intimidation]   [Black Magic Resistance: Small]   [Light Magic Resistance: High]
Title : [Priest of Black]

Baiklah, itu sebuah peningkatan yang sangat banyak. Selain status dasarku yang meningkat secara signifikan, beberapa peralatanku sekarang disertai dengan skill tambahan.
Seperti, [Self Repair] yang memungkinkan pedangku untuk pulih secara otomatis selama aku memiliki MP, [Hardening] yang memperkuat gauntlet milikku sebanding dengan MP yang dikeluarkan, [Self Heal] yang mampu mempercepat pemulihan luka secara otomatis seiring dengan berjalannya waktu, dan [Angel Blessing] yang memaksimalkan efek Light Magic yang kumiliki sebanyak 20%.
Selain itu, aku juga mempelajari skill baru. Salah satu diantaranya adalah {Holy Magic}. Meskipun sebenarnya mustahil bagi ras manusia untuk mempelajari sihir ini, tapi menurut pengetahuan yang kudapat dari kilas balik masa lalu Rafael, keluarga Dragnier memang terkenal akan legenda kalau mereka mewarisi darah dari ras Angel yang mengalir dalam diri mereka.
“Bagaimana, apakah kau tidak menyukainya? Kalau perlu aku bisa-“
“Ahh... tidak perlu, aku hanya sedang memikirkan hal lain”
“Baguslah kalau begitu”
“Lalu, Shery apakah statusmu juga mengalami peningkatan?”
Shery terdiam sejenak, tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu. Saat ini mungkin dia sedang melihat papan statusnya. Karena tidak mungkin untuk melihat status orang lain, yang kulihat hanyalah penampilan Shery yang sedang menatap udara kosong.
“Well... ini sedikit rumit, setelah pertempuran berakhir, aku entah bagaimana menguasai Light Magic. Lalu, Light magic itu tampaknya terintegrasi dengan Fire Magic milikku dan menghasilkan sebuah sihir baru yang bernama {Sacred Flame Magic}”
Dengan begitu, Shery membuka telapak tangannya dan munculah sebuah api berwarna biru pucat sedang menari diatas telapak tangannya.
Tampaknya, Shery secara tidak sengaja mendapatkan Unique Magic. Unique Magic adalah sebuah sihir yang berbeda dengan tujuh sihir dasar. Selain Fire Magic, Wind Magic, Water Magic, Land Magic, Thunder Magic, Light Magic, dan Black Magic. Ada sihir lain yang jauh lebih kuat dari itu semua. Dan tampaknya Shery menguasai salah satunya.
“Okey... itu baru. Lalu, apakah ada yang lain?”
“Kau tau, saat pertama kali mendapatkan skill ini, aku meminjam tempat berlatih Guild sebagai tempat eksperimen. Lalu, orang-orang yang menyaksikan sihirku langsung memberikanku julukan [Sorcerer of Blue]”
“Hahahahaha...” aku yang mendengar penjelasan Shery, tidak kuasa menahan tawa. Bagaimana tidak, aku yang mendapatkan julukan [Priest of Black] masih terlihat wajar dengan penampilanku.
Sedangkan Shery, dengan rambut crimson dan pakaiannya yang didominasi oleh warna merah, tentu terasa janggal jika mendapatkan julukan [Sorcerer of Blue].
Menyaksikan diriku yang tertawa terbahak-bahak, Shery membuat ekspresi kesal dan memukul tubuhku berkali-kali. Karena itu bukan pukulan serius, itu hanya terasa seperti dia sedang memijatku.
“Oh, ayolah, itu tidak lucu”
“Maaf, maaf. Bagaimana jika nanti kubelikan peralatan serba berwarna biru kali ini?”
“Terserah kau saja, tapi yang pasti, aku akan membuatmu menyesal telah mentertawakanku”
Kami terus bercanda hingga hari berakhir dan akhirnya tidur bersama hingga fajar menjemput dan hari yang baru bermula.
* * *
Setelah beristirahat selama tiga, bukan, lebih tepatnya lima hari penuh, aku akhirnya diperbolehkan untuk keluar ruangan dan berjalan menelusuri kota.
Aku tidak sendirian, disampingku terdapat Shery yang selalu menemaniku. Melihat kondisi kota yang masih ramai, tidak disangka kalau kota ini pernah diserang beberapa hari yang lalu.
“Oh iya, kemana Noel? Beberapa hari ini aku tidak ada melhatnya”
“Kalau Noel, dia sedang mengubur dirinya dalam penelitian. Tampaknya setelah pertempuran berakhir, dia mengambil banyak bagian tubuh Makhluk Buas dan berniat menggunakannya untuk menambah jumlah summon monster miliknya”
Pantas saja aku tidak melihatnya. Jika seorang penyihir sudah menenggelamkan dirinya dalam penelitian, bahkan bencana alam sekalipun tidak bisa mengganggunya.
Sambil terus mengobrol, kami akhirnya sampai ditujuan kami. Kami sekarang berada di dalam sebuah bangunan yang difungsikan sebagai tempat penampungan bagi mereka yang terluka. Meskipun lima hari sudah berlalu, tapi masih terdapat Petualang atau prajurit yang lukanya belum terobati dan masih harus terus dirawat.
Setelah menyapa perawat yang berjaga, aku dan Shery segera berpencar dan menyembuhkan orang-orang yang terluka.
Selain karena ini merupakan misi dari Guild, hal ini membantu Shery untuk mengasah Light Magic yang baru dia kuasai.
Meskipun kebanyakan luka sudah tertutup, tapi masih terdapat orang yang mendapatkan luka yang parah dan jika dibiarkan akan membutuhkan waktu sekitar seminggu atau bahkan sebulan bagi mereka untuk pulih.
* * *
Beberapa hari telah berlalu. Sekarang sudah hampir genap sebulan kami bermain game ini. Sudah saatnya bagi kami untuk Log Out dan kembali ke dunia nyata.
Aku dan Shery saat ini sedang terbaring di atas tempat tidur di dalam kamar tempat kami menginap. Sambil berusaha serileks mungkin, aku mulai bersiap untuk Log Out.
“Rafa, kapan kau akan kembali kesini?”
Melirik sekilas, aku bisa melihat mata Shery berkaca-kaca mengharapkan sebuah jawaban kabar baik.
“Setelah aku menyelesaikan beberapa urusan, kurasa mungkin pagi ini aku bisa langsung Log In. Kau sendiri bagaimana?”
“Hmm... setelah berbicara kepada keluargaku, kurasa waktu aku Log In kembali mungkin juga sama denganmu”
Mengetahui kami akan kembali Log In dalam waktu yang sama, kami berdua tersenyum. Setelah bertukar kecupan kecil, kami segera Log Out dan kembali menuju kenyataan yang kejam.