GOLDEN EAGLE
(Author : Rafli Sydyq)

            “Seperti inikah Monster kelas S itu” gumamku saat menghadapi Makhluk Buas yang disebut Mantiore yang ada didepanku.
Tiga bulan tes BETA telah membawa kami menjadi Petualang peringkat A, tapi tampaknya kemampuan kami masih belum cukup untuk melawan Makhluk Buas peringkat S.
Buktinya, kami babak belur saat melawan Manticore yang tampaknya bernama Ragna yang ada dihadapan kami. Tapi, hanya segini masih belum cukup untuk meruntuhkan semangat juang kami.
“Boyd hentikan pergerakannya, Ghaza lumpuhkan ekornya, Ives dan Jeslyn terus serang”
““Baik!””
Boyd lalu mengaktifkan [Shied Skill-Anchor Shout] untuk menarik perhatian Manticore, sedangkan Ghaza mengaktifkan [Spear Skill-Carnival Dance] dan mengayunkan tombaknya hingga tampak seperti menari di medan perang sambil terus menghindari sengatan dari ekor Manticore.
Sementara Boyd dan Ghaza masih menyibukkan Manticore tersebut, aku menyelinap masuk dan mengaktifkan [Sword Skill-Heavy Slash] untuk memotong sayap Manticore tersebut. Tapi, sayangnya seranganku hanya menggali dangkal dan belum mampu untuk melancarkan potongan bersih.
Aku berusaha menghindari cakaran Manticore dan kembali berusaha menebasnya. Aku menghindari setiap serangannya dengan jarak setipis rambut. Sampai pada akhirnya Ghaza melancarkan [Spear Skill-Axis of the World] dan berhasil menusuk ekor Manticore tersebut dan menahannya di tanah yang dimana membuatnya tidak bisa bergerak untuk sementara waktu.
“Ives, Jeslyn sekarang!!!”
Dengan perintahku, Ives segera melancarkan [Bow Skill-Rain of Arrow] sedangkan Jeslyn mengaktifkan [Thunder Magic-Lightning Storm] hujan panah dan badai petir menghujani tubuh Manticore tersebut selagi dia tidak bisa bergerak. Tidak diragukan lagi, tubuh Manticore tersebut segera dipenuhi oleh luka bakar dan banyak anak panah tertancap pada tubuhnya.
“Boyd, ayo!”
“Baik!”
Aku dan Boyd segera menerjang masuk dan menggunakan serangan terkuat kami untuk menghabisi Manticore tersebut. Aku mengaktifkan [Sword Skill-Wrath of Swordsman] sedangkan Boyd mengaktifkan [Sword Skill- Four Slices of Heaven] sambil mengarahkan pedang kami tepat ke leher Manticore tersebut dan berhasil membuat sebuah luka yang fatal.
Darah segar menyembur keluar dari luka Manticore tersebut. Darah terus menyembur dengan deras sampai akhirnya berhenti dan Manticore tersebut tumbang tidak bernafas lagi.
“Ahirnya kita berhasil!!!”
“Ahh... aku kehabisan Mana”
“Fuh... pertarungan yang cukup sulit”
“Berhasil, kita menang!”
“Kerja bagus semuanya”
Kami berlima bersorak gembira untuk kemenangan kami. Dalam event pertama kami berhasil mengalahkan Makhluk Buas kelas S dan aku sudah tidak sabar melihat hadiah apa yang akan kami dapatkan.
“Duuaaarrr!!!”
Tiba-tiba, dikejauhan terdengar suara ledakan besar terjadi dan terdapat pilar cahaya yang bersinar sangat terang hingga mampu menyinari langit malam. Kami tercengang menyaksikan pemandangan yang kami lihat dan terus berdiri kaku sampai sinar itu memudar dan akhirnya menghilang di langit malam.
...
            Sudah satu setengah jam semenjak pertempuran dimulai. Sampai saat ini aku masih terus melontarkan sihir kepada Makhluk Buas yang mencoba memasukki kota.
Saat ini Rafa sedang bertarung di garis depan, karena itulah aku harus berjuang untuk mencegah para Makhluk Buas berhasil mencapai tujuan mereka.
Noel sekarang sedang mengendalikan Dark Knight yang dia summon untuk bertarung melawan Makhluk Buas seperti mammoth dengan sekuat tenaga, melihat sahabat baikku yang berasal dari dunia ini berjuang keras membuatku tidak ingin kalah.
[Fire Magic-Fire Ball] [Fire Magic-Fire Lance] [Fire Magic-Rain of Fire] semua sihir yang aku kuasai kulemparkan kepada para Makhluk Buas hingga mereka menjadi abu. Saat MP ku mulai menipis, aku meminum ‘Mana Potion’ untuk memulihkannya. Setelah menahan rasa pahit dari ‘Mana Potion’, aku kembali melafalkan sihir dan membantai Makhluk Buas yang ada dihadapanku.
“Duuaaarrr!!!”
Saat kupikir ini hampir berakhir, tiba-tiba saja terdengar suara ledakan yang sangat besar dan terdapat pilar cahaya yang menembus langit dan menyinari langit malam. Semua orang disekitarku tercengang akan pemandangan yang sangat fantastis ini, pergerakan para Makhluk Buas juga menjadi aneh seolah mereka gelisah. Aku yang melihat semua ini hanya mengharapkan satu hal....
“Rafa, semoga kau selamat”