CHAPTER 1
(Translator : Orion)

Bagian 1
---------Istana Kota Kouen – Ruang pertemuan ke-3 di bagian kanan.
Saat bulan memancarkan cahayanya di antara awan. Lentera yang tergantung di paviliun berderit karena tertiup angin malam yang menyelimuti kota dengan aliran udara hangat dan memecah keheningan. Serupa dengan waktu senja, Kota Kouen menunjukkan pemandangan yang begitu indah ketika malam hari tiba. Kota ini diterangi berbagai lampu warna-warni, dan para hantu yang heboh dan makhluk malam yang aneh memenuhi kota ini. Waktu ketika bulan berada tepat di atas Kota Kouen adalah yang terbaik. Hampir waktunya untuk minum-minum di bar. Namun, malam ini berbeda dari biasanya.
Para goblin yang merajalela di kota dengan tenang mundur dan lampu-lampu lilin yang berada di sekeliling jalan utama padam karena tertiup oleh angin malam. Semua penduduknya yang merasakan suasana mencekam tersebut, berdiam diri di dalam rumah mereka. Kota Kouen adalah kota di bagian utara yang ada di bawah kekuasaan Salamandra. Berada di digit kelima dari gerbang luar, mereka terbiasa dengan kejadian di Little Garden---------------yang disebabkan oleh keberadaan raja iblis.
Pertarungan antara Izayoi dan Yang Mulia yang terjadi ketika senja menjadi isu hangat yang tersebar begitu cepat di Kota Kouen, dan menjadi hal yang diketahui oleh semua orang. Dari skala pertarungannya, ada beberapa kelompok yang tidak mengetahui kalau akan ada serangan dari raja iblis dalam waktu dekat. Untuk melindungi komunitas mereka, mereka sudah mulai bergerak. Ada yang meninggalkan kota setelah merasakan tanda bahaya. Ada yang berdiam diri di markas sampai pertempuran dengan raja iblis selesai. Ada juga yang bersemangat dan menganggap hal itu sebagai sebuah berkah ketika bisa mengalahkan pemimpin dari raja iblis. Mereka yang ingin menguji kekuatan mereka dan menjadi terkenal sekarang sedang berkumpul di Istana Salamandra di ruang pertemuan ketiga yang berada di kanan gedung.
Sandra dan Percher bersiap dan naik ke atas panggung di ruang pertemuan.
“Saat ini, kita akan mulai pertemuan akan Aliansi raja iblis-----------------------yang dikenal dengan sebuatan Ouroboros dan cara mengatasi mereka.”
Dia mengatakan dengan suara lantang ketika rambut merahnya bergoyang. Disampingnya ada Percher yang baru saja ditawan namun akhirnya dia dilepaskan dengan ganti sebuah informasi. Tampaknya ada yang keberatan di antara para tetua di Salamandra, namun untuk mempersiapkan serangan tersebut mereka membutuhkan informasi sebanyak mungkin, yang dilakukan oleh Sandra untuk membujuk mereka. Komunitas yang dia pilih juga telah hadir.
Salamandra dengan lambang naga api, Will-O’-Wisp dengan lambang api biru. Perseus dengan lambang kepala Gorgon, dan No Name yang tanpa lambang.
Komunitas-komunitas yang diebutkan namanya tersebut duduk di kursi VIP. Ketika waktunya tiba melawan Aliansi raja iblis Ouroboros, mereka menduga kalau pertarungannya akan terjadi di pusat kota. Ikut dalam pertemuan yang mewakili No Name, Jin Russel, sedang berbicara dengan kepala labu yang duduk di sebelahnya, yang bernama Jack.
“……….Ramai sekali.”
“Yahoho! Masih ada lagi yang akan datang. Jika komunitas yang berafiliasi dengan generasi pertama dari Dewa Naga Lautan dan Bintang bergabung dengan kita, maka kita akan semakin kuat!”
Jack menggoyangkan kepala labunya dengan riang. Jin juga membalasnya dengan senyum masam.
Termasuk para iblis dan komunitas enam digit di Kota Kouen, mereka berjumlah lebih dari dua puluh. Mereka semua berada di bawah perlindungan dari Salamandra dan dalam keadaan darurat, mereka semua akan mengirimkan pasukan utama mereka sesuai dengan kontrak yang sudah terjalin. Banyak diantara mereka yang telah berpengalaman dalam Gift Game raja iblis. Komunitas yang bergabung dengan Salamandra termasuk dari komunitas lima, enam, dan tujuh digit yang berjumlah 520 buah. Dengan total lebih dari 43.000 orang. Ditambah dengan pasukan naga bersayap dan 4.000 naga api terbang yang siap siaga. Meskipun jumlahnya tidak mendekati setengah dari apa yang mereka miliki di masa kejayaanya, untuk komunitas lima digit, hanya ini yang bisa mereka lakukan.
“Kalau dipikir-pikir lagi, para leluhur Salamandra, [Dragon Lord of the Stars and Seas], seperti apa mereka?”
“Siapa yang tahu? Ketika aku pertama kali tiba di Little Garden, nama mereka sudah melegenda. Rumor mengatakan kalau mereka adalah roh bintang Tao yang bertarung dengan komunitas seperti Queen Halloween dan White Night King untuk kuasa matahari.”
“Roh bintang……………Tao?”
Jin memiringkan kepalanya karena terkejut. Ia dengar kalau mereka adalah ras terkuat, tapi ia membayangkan kalau mereka adalah makhluk seperti naga. Lagi pula, ketika memikirkan tentang Taoisme, orang akan menganggap sekumpulan dewa yang terdiri dari roh-roh suci dan Hewan suci seperti naga. Pengaruhnya tidak hanya termasuk dua belas naga di garis khatulistiwa yang menguasai matahari, tapi Toisme sendiri penuh dengan roh-roh-suci.
(Memikirkan naga Tao, klan naga kuning cukup terkenal. Apa mereka berasal dari kelompok yang berbeda?)
Mungkin saja mereka bertujuan untuk menyamarkan diri dengan hal itu. Nama dari ras terkuat yang merupakan bagian dari kelompok dan golongan dewa tertentu sangat terkenal jadi mereka jarang menyamarkan diri mereka.
“Hmm………mungkin saja Izayoi-san tahu sesuatu mengenai hal ini, tapi…………”
“Itu dia! Itu yang mengganguku sejak tadi! Aku tidak melihat Izayoi-dono atapun Lady Asuka, tapi bukannya mereka harus muncul di pertemuan ini?”
“Y, Ya. Tampaknya mereka semua punya hal yang harus dilakukan. --------------------------------------Ah, dimulai.”
Jin mengesampingkan pikirannya tentang [Dragon Lord of the Stars and Seas] dan memfokuskan pikirannya pada pertemuan yang sedang berlangsung. Jack juga melihat ke arah dua gadis yang ada di atas panggung. Di atas panggung, Sandra meminta Percher untuk berbicara tentang Ouroboros.
“Black Percher. Tolong jelaskan lebih detail tentang Ouroboros, komunitas yang pernah berhubungan denganmu.”
“…………..Baiklah.”
Sandra sampai harus memanggilnya dengan gelar raja iblisnya. Mungkin hal itu dilakukannya untuk menunjukkan kuasanya atas seorang raja iblis. Percher tidak menyukai perlakuan ini karena lebih seperti sebuah peringatan, tapi dia beralasan kalau hal ini adalah cara seorang pemimpin yang kalah diperlakukan. Dengan singkat memandang wajah semuanya, Percher mengambil napas lalu--.
“Tentang Aliansi Raja Iblis………Aku tidak keberatan berbicara tentang Ouroboros. Tapi sebelum itu, aku punya sesuatu yang perlu kukatakan.”
Ruang pertemuan menjadi gaduh dengan bisikan para orang yang ada di dalamnya. Jin dan Jack merasakan suatu hal yang buruk akan terjadi.
“D, Dia tidak akan mengatakan hal yang aneh…………kan?”
“Y, Yahoho! Tenang saja! Bahkan jika itu Lady Percher, dia tidak akan berani di tempat ini……….”
--------------------Atau mungkin saja dia akan melakukannya. Faktanya, dialah yang paling bermasalah di antara Maid di [No Name]. Percher menatap semuanya dengan tatapan tajam dari panggung, mengatakan hal ini dengan nafa marah.
“Kalian semua payah. Pulanglah. Kalian semua terlalu lemah. Bawa barang-barang kalian dan pergi.”
((Wow!))
Ruang pertemuan ketiga di bagian kanan menjadi hening. Bahkan sebagai sebuah lelucon, semua yang berkumpul di sini adalah para orang kuat yang cukup percaya diri dengan kemampuan mereka. Naga bersayap yang menyemburkan api dari mulutnya dan para iblis yang kesal, menatap Percher.
“Dasar perempuan jalang…………kau, untuk seorang yang telah kalah seharusnya tidak mengatakan hal yang begitu sombong.”
“Hmph. Bahkan jika kau adalah mantan raja iblis, kau hanya seorang gadis kecil.”
“Semua yang berkumpul di sini adalah orang-orang kuat yang telah memenangkan pertarungan melawan raja iblis. Kalau perlu kami bisa saja menutup mulut kurang ajarmu itu, kau tahu………?”
Mata para tetua bersinar. Mereka begitu kesal hingga berubah wujud ke bentuk asli mereka dan mengacungkan tanduk mereka untuk mengancam Percher. Karena panik dengan situasi yang tak terduga, Sandra melerai mereka.
“T,Tolong tunggu! Sekarang bukan waktunya untuk bertengkar dengan satu sama lain! Percher, tolong jangan mengatakan sesuatu yang tidak perlu----------”
“B,Berita buruk Sandra-samaaaaa!!!”
Seorang naga bersayap yang membawa pesan masuk ke dalam ruangan pertemuan dengan tiba-tiba. Mengesampingkan rasa gelisah yang ada di dirinya, Sandra sebagai seorang pemimpin, bertanya dengan tenang.
“Ada apa? Apakah raja iblis,”
“B,Bukan itu! Ini No Name! Tiga orang dari No Name pergi ke area berlatih dan berkata kalau mereka ingin menguji kemampuan mereka……….M,Mereka mulai bertarung dengan pasukan penjaga yang ada di sana!”
Wow, Jin terkejut saat ia mengangkat kepalanya dengan tangannya. Percher yang menyembunyikan senyumannya mulai berbisik pelan.
“Lihat? Kalian semua cuma kumpulan orang-orang tidak berguna.”
“Tch, jangan senang dulu, sialan!”
“Kami juga punya harga diri! Kita tidak bisa diam saja setelah mendengar hal itu!”
“Yeah! Kita tidak terima dengan omong kosongmu------------------!!!”
Mereka terus berubah diri menjadi bentuk asli mereka satu-persatu. Mulai dari manusia serigala dan iblis kecil seperti goblin dan para iblis mengeluarkan uap panas dari tubuh mereka dan para naga bersayap bangkit dari tempat mereka.  Tersenyum lebar, Percher melompat keluar dari jendela di ruang pertemuan ketiga di bagian kanan ke area latihan yang dimaksud. Para anggota pertemuan yang marah mengikutinya. Sebelum mereka bisa memberi pelajaran pada Percher, mereka tidak akan bisa tenang. Sandra tercengang, tapi segera sadar kembali menatap dengan marah ke arah Jin.
“-------------------Jin.”
“Y,Ya.”
“Aku akan pergi ke area berlatih. Aku akan menghentikkan mereka, jadi ikut denganku.”
Jin terdiam hingga tidak bisa merespons balik, dan buru-buru meninggalkan ruang pertemuan ketiga di bagian kanan.

Bagian 2
-----------------------Istana Kota Kouen – Area latihan di depan barak pasukan.
Meskipun sedang larut malam, area latihan tampak ramai dengan sorakan para pasukan yang berjaga----------------atau mungkin lebih tepatnya penuh dengan teriakkan para pasukan. Area latihan ini hanya untuk klan naga api dan sepuluh kali lebih besar dari area latihan biasa. Saat ini, area latihan yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa terselimuti oleh kumpulan asap yang berasal dari api yang berada di area itu.
“Grr, kalian seharusnya dapat dengan mudah bertarung dengan gadis kecil ini!”
“Bangun kembali formasinya!”
“Manfaatkan jumlah kita yang banyak! Mereka bukanlah musuh yang bisa kita kalahkan!”
Tujuh naga api meraung saat mereka bersiap untuk terbang. Di tengah area latihan, Kasukabe Yō sedang berhadapan dengan ketujuh naga tersebut. Naga api besar yang bersayap terbang dengan kecepatan yang luar biasa. Mereka hampir saja dapat mengejar Yō, yang sedang terbang menggunakan sebuah angin puyuh kecil di kakinya.
“Sialan……….!!”
Yō naik lebih tinggi dan melesat menembus awan. Namun, dia sedang tidak menggunakan armor Pegasus di kakinya. Saat ini, dia mengeluarkan sebuah angin puyuh dengan kemampuannya sendiri.
“………..Kau menakjubkan, Kasukabe-san.”
Kudou Asuka yang berada di pinggir dari area latihan, terengah-engah. Yang duduk di sebelahnya adalah seorang gadis muda menawan------------------Willa Ignis Fatuus mengangguk setuju saat dia memutar-mutar sayapnya yang menyilaukan dengan jari-jarinya.
“Sayap Pegasus………adalah salah satu Gift yang Koumei tinggalkan untuk Yō. Setelah penggunanya bersentuhan dengan sebuah makhluk hidup, genome tree menyalin DNA-nya dan mengimplementasikannya kepada penggunanya.”
Willa membusungkan dadanya dengan perasaan bangga saat dia menjelaskan hal itu. Yang juga duduk di sebelah mereka, Izayoi juga mengangguk karena kagum.
“Hm. Jadi sekarang, dengan menggunakan kemampuan Griffin dan Pegasus secara bersamaan, kemampuan terbang dan kekuatan fisiknya telah berkembang dengan pesat.”
“Itu benar. ---------------------Tapi bukan itu saja.”
Willa menunjuk ke arah Yō yang sedang bertarung. Sesaat setelahnya, dia mengeluarkan sebuah kilatan petir. Petir menyilaukan yang dikeluarkan dari tangannya itu adalah---------------tiga ratus enam puluh raja binatang buas. Dia memegang tombak yang terlihat seperti seekor Qilin/ Kirin.
“Dengan ini………..!”
Dalam sekejap, dia melempar tombak tersebut dengan lurus. Bersamaan dengan suara petir yang terdengar, petir yang keluar dari tombak tersebut menyetrum ketujuh naga api tersebut.
“Tidak mungkin………..!?”
Sisik keras dari naga api yang dikatakan terbuat dari gunung berapi aktif bukanlah tandingan dengan petir dari hewan suci. Karena tidak bisa bergerak, para naga api tersebut terjatuh ke tanah karena kejang-kejang yang ditimbulkan dari petir yang dikeluarkan Yō. Izayoi yang menyaksikan pertarungan tersebut mengusap dagunya dan tertawa kecil.
“Mempunyai ketangkasan dari Griffin dan Pegasus serta meniru kekuatan penghancur dari hewan suci menggunakan genome tree. Aku mengerti, ini kekuatan yang hebat.”
Ia mengangguk kagum. Tapi ini bukanlah pertarungan seperti yang ia harapkan sebelumnya. Yō turun dari langit dengan keringat yang mengalir dari dahinya dan terengah-engah. Dengan lembut mengusap keringat menggunakan tangan kanannya, Yō mengambil napas panjang, menenangkan dirinya lalu melakukan pose kemenangannya.
“Karena Willa aku bisa menang.”
“Tapi itu kekuatan Yō sendiri dan juga ini berkat Koumei.”
Dia membalasnya dengan melakukan V-pose. Yō yang tiba-tiba mengingat sesuatu, bertanya kepada Willa.
“………..Willa, bagaimana kau kenal dengan ayahku?”
Sebenarnya, ini adalah sesuatu yang ingin dia tanyakan sejak awal. Tapi karena sejak tadi siang sibuk, maka Yō tidak punya kesempatan untuk bertanya tentang hal ini. Willa termenung tanpa ekspresi di wajahnya dan berkata.
“Koumei……….menyelamatkan kami dari penguntit menyeramkan.”
“P…………..Penguntit?:
“Ya. Tapi ia bukan penguntit biasa. Ia agak sedikit gila dan punya imajinasi yang aneh, dan juga berbicara dengan cara yang menjijikan. Aku tidak suka dengannya, jadi aku melarikan diri dengan Jack, tapi……..orang itu, ia mengikuti kami kemanapun dengan berteleportasi.”
“Itu…….”
Asuka dan Yō mengekspresikan ketidaksukaannya pada saat bersamaan. Izayoi menerjemahkan ekspresi mereka kedalam kata-kata dan….
“Penguntit dan juga kemampuan untuk berteleportasi ya? Seperti iblis dengan sebuah pedang suci.”
“I,Itu benar.”
“Menakutkan. Sangat menakutkan.”
“Ya. Memang sangat menakutkan. Karena itu aku memohon kepada Queen Halloween agar membiarkanku untuk berada di Little Garden. ……….Tapi itu sebuah kesalahan. Ia menghabiskan beratus-ratus tahun di dunia luar untuk berlatih, dan membukan sebuah portal ke Little Garden dengan kekuatannya sendiri.”
“Setelah itu ayah Kasukabe menyelamatkanmu dari penguntit tersebut?”
Willa mengangguk setuju. Mendengarkan ceritanya, Asuka menghela napas karena kasihan dan meletakkan tangannya di bahu Willa.
“Willa ternyata kesusahan juga………..menjadi sasaran dari penguntit itu.”
“Tidak, mungkin maksudnya bukan seperti itu juga? Ini mungkin saja bisa menjadi sebuah cerita percintaan yang bagus jika kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Bagaimana jika kita mengartikan kegilaannya seperti ini? ‘Melatih diriku selama bertahun-tahun dan melewati batas dunia luar! Willa, aku tiba untuk menikahimu!!!’ --------------------seperti itu?”
“Ew, itu menjijikan!”
Willa merinding di sekujur tubuhnya. Membuatnya agar mengatakan sesuatu yang buruk seperti itu butuh bakat yang luar biasa.
“Penguntit yang bisa mengikuti Willa dan Jack sampai sejauh itu, ia mungkin saja------------------”
“Grr, apa yang orang-orang dari Salamandra lakukan!!!”
Mereka terkejut dengan suara tersebut dan melihat ke arah dimanwa suara itu berasal. Dari ruang pertemuan ketiga di bagian kanan datanglah para goblin tua yang berada di belakang Percher, satu demi satu muncul ketika mereka berlari ke area latihan. Tampaknya mereka marah setelah melihat naga api dikalahkan. Bertemu dengan Izayoi dan yang lainnya, Percher yang berusaha menahan senyumannya, tertawa sinis.
“Aku membawa mereka seperti yang kau minta.”
“Kerja bagus. Tampaknya kau membuat mereka sangat bersemangat.”
“Tentu saja. Ini semua bagian dari pekerjaan seorang pelayaan. ------------------Jadi bocah aneh, apa yang akan kalian lakukan?”
Percher tertawa karena provokasi yang dilakukannya berhasil dan melihat ke arah Izayoi. Tapi sebelum ia bisa menjawabnya, kumpulan yang mengikuti Percher menyuarakan kemarahan mereka.
“Dasar sialan………..kau kabur cukup jauh.”
“Tapi kesombonganmu akan berakhir di sini.”
“Kau akan membayar perkataan yang kau ucapkan di sini………….!!!”
Berubah kembali ke bentuk asli mereka, tingkat kekuatan para tetua meningkat pesat sekaligus. Tingkat kekuatan dari tiga orang tertentu melebihi yang lainnya dalam kemampuan bertarungnya, dan terkesan mengintimidasi dengan aura yang melebihi dari naga bersayap biasanya.
Diciptakan dengan tubuh yang pucat dan dapat menumbuhkan seratus lengan yang kuat, klan raksasa------------------------------------keturunan dari Hekatonkheire (https://id.wikipedia.org/wiki/Hekatonkheire). Dengan kepala seekor kambing, mengeluarkan aura menyeramkan, sang iblis------------------------------------------------------------Baphomet (https://en.wikipedia.org/wiki/Baphomet). Menyombongkan kedua tanduknya, pemimpin para iblis-----------------------------fraksi Shuten Douji (https://id.wikipedia.org/wiki/Shuten-doji).
Di tengah-tengah area latihan sambil memegang lengannya yang satu lagi, ia memperlihatkan giginya.
“Kami adalah iblis pemakan manusia yang menempati sisi utara dan telah berpengalaman dalam melewati berbagai pertarungan.”
“Meskipun kita dikalahkan oleh [Dragon Lord of the Stars and Seas], kami masih keturunan dari raja iblis. Jangan samakan kami dengan orang bodoh itu.”
“Kuku………sudah lama aku tidak bersemangat seperti ini, manusia. Darahmu akan menyembur dan berhamburan keluar!!!”
“Hah!”
“”"GUAAAAAAAAAAAAAAAAAA Aku kalaaaaaaaaah!!!“”"
Izayoi mengayunkan tinjunya. Ketiga goblin itu terlempar dan menubruk ke menara jam yang ada di markas Salamandra. ---------------------------------Tidak perlu dijelaskan lagi. Hal itu benar-benar tidak masuk akal. Mandra yang sedari tadi melihat kejadian di area latihan dari awal sampai akhir, terkejut hingga dirinya gemetaran.
“…………Apa kau benar-benar manusia?”
“Entahlah.”
Asuka yang ada di belakang Izayoi, membalasnya. Izayoi yang seakan membersihkan debu dari tinjunya, mengusap-usap tangannya sambil melihat para tetua yang datang dari ruang pertemuan ketiga di bagian kanan dan tersenyum tapa ada rasa takut.
“Yah, kira-kira seperti itu. Apa yang akan kalian lakukan para senior sekalian?”
“Nu…………!”
Semangat yang mereka keluarkan sebelumnya sudah tidak terlihat lagi, dan hati mereka bimbang. Mereka tidaklah bodoh. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyadari perbedaan kekuatan antara mereka dan Izayoi. Izayoi menatap mereka yang sedang ragu-ragu, dan senyumnya hilang saat ia memperlihatkan keseriusan di matanya.
“Maaf menggangu ketika kalian masih terkejut dengan hal yang baru saja terjadi. Kekuatan Raja Iblis kali ini setara denganku, atau mungkin lebih kuat lagi. ---------------------------Jika kalian ingin kabur, sekarang kesempatannya. Karena pertempuran selanjutnya akan memakan banyak korban jiwa.
“……………,”
Tidak ada yang salah dengan perkataannya. Kata-kata tersebut tidak hanya membungkam para senior. Orang-orang yang berada di sana, Kasukabe Yō, Kudou Asuka, Willa, Mandra, dan yang baru saja tiba, Jin, Sandra, dan Jack, tidak bisa membantahnya.
----------------------------------Badai akan tiba. Sebuah badai besar dari yang pernah dihadapi mereka selama ini. Hal ini akan bergema di langit, mengguncang daratan, dan akan menciptakan tumpukan mayat dan darah yang mengalir seperti sungai, sebuah bencana alam terburuk. Seorang pemenang yang tidak boleh berada di Little Garden akan tiba dan menjadikan kota ini seperti neraka. Izayoi yang bisa merasakan hal ini lebih dari siapa pun, menyipitkan matanya dan mengatakan.
“----------------------------------Aku akan mengatakan ini terlebih dahulu. Aku yang akan memimpin. Aku ingin kalian membantu kami sebagai penyerang utama. Sebaliknya, jika kalian tidak bisa melakukannya, maka tidak ada harapan untuk menang. Agar kalian mudah mengerti, kami memanggil kalian ke sini.”
“……………”
Para naga api dan tetua saling berbisik. Mereka menyombongkan diri mereka karena telah melewati berbagai situasi mendekati kematian. Diberirahu hal ini oleh orang yang lebih muda seperti Izayoi terasa memalukan. Oleh sebab ini Izayoi menunjukkan kekuatannya sebelumnya. Akan sangat terlambat ketika sang Raja Iblis muncul. Terutama ketika melawan bocah yang menyebut dirinya sendiri sebagai Yang Mulia dan Raja Iblis Maxwell, mereka yang menyerang dengan putus asa, nyawanya mungkin akan terbuang dengan sia-sia. Salah satu tetua yang mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh Izayoi, mendengus dan melangkah maju.
“……………Hmph. Kau mengatakan hal itu semua, tapi apa kau punya sebuah rencana?”
“Ya.”
Izayoi langsung menjawabnya dengan percaya diri. Para tetua mulai tertarik dengan pernyataan Izayoi.
“Kami punya rencana untuk mengatasi setiap anggota yang kami tahu di Ouroboros. Jadi untuk itu-----------------------------------------kami membutuhkan semuanya untuk bisa mengikuti apa yang akan kami perintahkan.”
Ia secara tidak langsung meminta bantuan. Para tetua menjadi diam untuk sesaat, namun tiba-tiba menghela napas.
“Grr, sangat kasar! Sudah seharusnya untuk bersikap sopan ketika meminta sesuatu! Bukan begitu!?”
“Lalu aku meminta kepada kalian. Tolong bantu kami.”
Izayoi langsung menundukkan kepalanya. Kali ini, para tetua mengangkat tangan mereka dan menyerah.
“Hmph…………..baiklah, kalau sudah begitu, kami akan membantu. Pertama-tama, beritahu kami apa rencanamu.”
“Kami tahu kau kuat. Silahkan saja jika kau ingin memimpin.”
“Hey, kalian orang-orang dari Salamandra, bawa ketiga orang itu turun dari menara jam. Akan sangat kejam jika kita meninggalkan mereka di sana lebih lama. Pertemuannya akan dimulai setelah itu.”
“M,Mengerti.”
Naga api muda membentangkan sayapnya dan terbang. Izayoi berbalik menghadap Asuka dan Yō, tertawa saat ia meletakkan tangannya di pinggulnya.
“Tahap pertama sudah selesai. Masalahnya akan dimulai dari sini.”
“Ya……………dengan Kuro Usagi yang sedang dalam kondisi seperti itu, kita tidak bisa menggunakan kemampuan Judgemaster-nya (Juri, Hakim, dll.).”
“Yeah. Kita harus melakukan yang terbaik.”
Ketiganya melamun memikirkan hal itu. Hal yang membuat mereka bisa memenangkan Gift Game melawan Raja Iblis hingga saat ini memang karena kemampuan Judgemaster dari Kuro Usagi yang dapat menunda Game yang sedang berlangsung. Tapi Kuro Usagi saat ini sedangan dalam kondisi tidka bisa menggunakan kemampuan Judgemaster-nya.
“Kuro Usagi……….Aku harap dia baik-baik saja. Dia cukup kesal setelah kejadian itu.”
“Jelas. Bayangkan saja. Ketika kau baru saja bangun-----------------------------tiba-tiba kau diserang, kau pasti juga akan ketakutan kan, Ojou-chan?”
Asuka merinding ketika membayangkan itu terjadi pada dirinya.
“……………..Aku juga akan ketakutan.”
“Kan. Memang seperti itu. Jika kau khawatir, pergi jenguk dia lagi.”
“Yeah. -----------------------------Sekarang, kita harus memutuskan siapa yang harus berhadapan dengan siapa.”
Ketiganya saling mengangguk dan memikirkan langkah selanjutnya yang harus dijalani. Tiba-tiba, Willa mengangkat tangannya.
“Tentang hal itu, aku ingin menyarankan sesuatu.”
“…………….Hmmm?”
Izayoi menatapnya dengan wajah yang kebingungan. Willa dikenal sebagai salah satu yang  terhebat di sisi utara, tapi bagi Izayoi, pandangannya terhadapa Willa adalah ‘Aku tidak tahu apa yang dipikirkannya, tapi dia memiliki dada yang sangat besar’ dan hanya itu saja. Kenyataan kalau dia ikut serta dalam situasi ini merupakan hal yang tak terduga bagi dirinya.
“Tentu saja aku akan melawan iblis berambut putih itu, jadi…………….dimulai dengan Raja Iblis Maxwell, siapa yang akan berhadapan dengannya? Sama sepertimu, ia bisa menggunakan Gerbang Astral untuk berpindah tempat. Bagaimana kau akan mengatasi hal itu?”
“Kami akan menuju ke tampat dimana ia akan muncul kembali.”
Willa dengan santai-nya mengatakan akan memecahkan masalah yang sulit ini sementara Yō dan Asuka saling memandang kebingungan.
“…………..Itu,”
“Agak sulit, bukan begitu………….?”
Mungkin saja jika mereka bisa menemukan lokasi kemunculan Raja Iblis tersebut, maka tidak akan sulit untuk mengalahkannya. Sebenarnya, Asuka dan Yō telah melihat Willa menggunakan Gerbang Astral untuk berteleportasi. Itu bukan sesuatu yang dapat dengan mudah diatasi dengan kekuatan dan kecepatan semata. Keduanya menyadari hal ini karena mereka telah bertarungan dengan Willa yang memiliki kekuatan yang serupa. Untuk mengalahkan Raja Iblis yang memiliki kemampuan untuk membuka Gerbang Astral, mereka membutuhkan kekuatan dan memanfaatkannya dengan cara yang berbeda dari biasanya------
“-------------------Aku mengerti. Jadi ayah Kasukabe yang telah mengalahkan Maxwell menggunakan cara ini.”
“Eh?”
Asuka dan Yō terkejut. Izayoi yang terheran-heran memastikan hal ini dengan Asuka, Yō, dan Willa. Ia tersenyum tanpa rasa takut.
“Bagus. Dengan cara itu, bahkan ketika bertarung dengan Maxwell, semuanya akan baik-baik saja. -------------------------------Pertarungannya sudah ditentukan. Mari kita kumpulkan orang-orang dari Salamandra dan para tetua.”
“T,Tapi…………siapa yang akan bertarung dengan Maxwell?”
Asuka dan Yō bertanya dengan kebingungan. Izayoi tersenyum jahat dan menunjuk mereka berdua.

Bagian 3
Di lain hal, Jin dan Sandra terkejut ketika mereka mengamati hal yang terjadi sejak tadi. Mereka menduga akan terjadi sebuah perkelahian hebat, namun tidak mengira kalau akan jadi membosankan akhirnya. Tapi tidak hanya menjadi sebuah perkelahian hebat, namun para tetua mengerti maksud dari Izayoi dan yang lainnya dan bahkan mulai bersiap untuk menyusun rencana.
“Bagaimana ya bilangnya…………tipikal Izayoi sekali.”
“……………”
Jin tersenyum takjub, tapi sebaliknya, Sandra melihat mereka dengan diam.
“……….? Sandra?”
“Jin. Bergabunglah dengan mereka. Aku akan mengajak orang-orang yang masih berada di ruang pertemuan ketiga di bagian kanan. Membiarkan Izayoi untuk menjelaskan semuanya akan berjalan dengan lebih baik.”
Melangkahkan kakinya, dia berbalik ke koridor istana dengan wajah yang murung.
-------------------Cahaya bulan tertutup oleh awan terkadang. Cahaya dari lentera juga semakin suram. Yang menerangi koridor hanyalah lentera dari kerajinan kaca dari Salamandra. Sandra yang berjalan sendirian di koridor yang gelap, mengingat situasi di area latihan dan menghentikkan langkah kakinya.
(……………Jika aku melakukan hal yang sama, pasti hasilnya akan berbeda.)
Para goblin dan pasukan naga api yang sudah senior. Hingga dapat mempersatukan mereka, dia tidak membutuhkan posisi sebagai pemimpin Salamandra. Kekuatan dan pencapaian. Tanpa menggunakan keduanya untuk menarik perhatian orang-orang kuat, maka tidak akan bisa apa-apa. Tapi, Sandra yang berusia sebelas tahun tidak memenuhi salaha satu dari hal itu ketika dia menjadi pemimpin. Biasanya, untuk menjadi seorang Floor Master, seseorang harus mempunyai banyak pencapaian, tapi dia menjadi pemimpin tanpa hal itu sama sekali. Banyak yang tidak senang dengan hal ini di komunitasnya.
Jika itu Sala, yang telah dewasa dengan kekuatan dari naga bersayap. Atau Mandra yang menjadi seorang-----------------------------
(…………….Mari kita hentikan hal ini. Terus-menerus memikirkannya akan menjadi tidak sopan kepada kakak laki-laki dan perempuanku.)
Kakak perempuannya yang bijak mengabaikan Salamandra dan melarikan diri. Tapi dia pasti punya alasannya tersendiri, Sandra ingin percaya dengan hal itu. Sala bukanlah tipe orang yang akan mengabaikan kampung halamannya tanpa alasan yang jelas. Dia pasti punya alasan yang kuat, sebuah kenangan yang menyakitkan hingga dia meninggalkan kampung halamannya.
Kakak laki-lakinya yang tekun namun tanduk naganya tumbuh dengan lambat, dan tidak punya pilihan lain selain menyerah menjadi pewaris. Hal ini tidak lain karena nasib buruk yang menimpanya sejak lahir. Jika dia mengerti rasa sakit yang dirasakan Mandra dan membantunya. Bahkan ketika dia memikirkan hal itu semua dan merasa menyesal, dia terus melangkah untuk melupakannya.
---------------------------------Tidak, lebih tepatnya. Dia memang ingin melupakannya.
(-------------------------------………!?)
Untuk sesaat, Sandra membayangkan kalau kegelapan menyelimuti dirinya. Tapi bukan itu masalahnya. Apa yang menghilang dari sekitarnya bukanlah cahaya dari lentera. Yang menghilang dari dirinya adalah warna di sekitarnya. Istana yang diterangi oleh lilin tiba-tiba semuanya berubah menjadi warna hitam dan putih. Kecuali satu---------------------------‘campuran’, sebuah kata yang terpampang di pakaian dari seorang iblis kera.
“Betapa menyedihkannya. Normalnya, kau sedang menghabiskan waktu bersama dengan orang tuamu di usia yang sangat muda ini.”
Sang iblis kera menatapnya dengan pandangan kasihan. Akhirnya, Sandra menyadari musuh yang sedang berbicara dengannya.
(Tidak mungkin…………Demon Lord of Confusion!! Ini gawat, Aku harus beritahu yang lain………..!!)
“Ah, kau tidak akan bisa. Aku telah menempatkan kutukan ‘Activity Prevention’ kepadamu. Kau tidak bisa bergerak atau melakukan apapun lagi. Kau juga tidak perlu memikirkan tentang hal-hal yang menganggu pikiranmu lagi.”
Demon Lord of Confusion berjalan-jalan mengitari istana yang dipenuhi oleh warna hitam dan putih dengan santainya. Tidak ada niat untuk bertarung dari dirinya. Tatapannya penuh dengan rasa iba saat dirinya mendekati Sandra.
“Tidak ada yang perlu ditakutkan. Aku diciptakan dari pikiran seorang bocah sepertimu yang dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya. Aku mengerti apa yang kau rasakan daripada yang lainnya.”
Seorang Raja Iblis yang tercipta dari pikiran seorang anak kecil---------------------Demon Lord of Confusion menatapnya dengan raut muka sombongnya sambil menepuk-nepuk dadanya dengan tangannya dan berbisik padanya dengan pelan.
“Di dalam lubuk hatimu, kau ingin hidup bebas namun karena orang dewasa yang bodoh, hal yang bisa kau lakukan hanyalah memasang senyum palsu. Posisimu sebagai pemimpin hanya sebagai penghalang dan bahkan jika kau berusaha, tidak ada yang memujimu akan hal itu. Pasti kau sangat tertekan karena-nya.”
(-----------------------------------Kau salah……….!)
“Saudari perempuanmu yang kau kira adalah seorang yang bijak mendapatkan kehidupan bebas yang diinginkannya dan menikmati hidupnya. Dengan setiap tingkah lakunya dikendalikan, saudarimu tidak pernah memikirkan adik perempuannya sendiri.”
Kau salah-----------------------Dia ingin meneriakkan hal itu, tapi dia bahkan tidak bisa bergerak sedikit pun. Tapi Sandra tahu, kalau kakak perempuannya tidak akan pernah melarikan diri dengan alasan yang kejam seperti itu. Dan kakak laki-lakinya berusaha keras mendukungnya secara tidak langsung. Jangan mau tertipu, saat dia berusaha dengan keras menolaknya. Cuma ada rayuan yang keluar dari mulut Raja Iblis ini. Jangan tertipu. Tujuannya pasti berbeda. Ikatan dirinya dengan keluarganya berada jauh di dalam hatinya.
“Ahh----------------------------Aku benar-benar tidak tahan dengan hal ini!!! Hanya karena kau seorang bocah, hidupmu didikte oleh para orang dewasa itu!! Karena kau naik tahta, kau tidak menjalani hidupmu dengan bebas!! Teman-temanmu yang kau buat dalam kesendirianmu juga--------------------------------------”
Tangan Demon Lord of Confusion mengelus pipi Sandra.
“-------------------------------------------------------Telah mengkhianatimu dan menjadi musuh. Teman-temanmu akhirnya mengkhianatimu.”
Ketika Demon Lord of Confusion menyentuh pipinya, ada air mata yang menyentuh jarinya. Dia ingin percaya kepada akeluarganya, tapi dia tidak bisa. Orang-orang yang dia kira adalah teman-temannya, Rin dan Yang Mulia, meninggalkan Sandra sendiri. Saat dia bertatap muka dengan seorang Raja Iblis sendirian, Sandra sadar akan kelemahan dan kemampuannya sendiri.
(Mandra, Sala ………………..Yang Mulia, Rin……………Jin…………!)
Melawan Raja Iblis ini yang bisa merasakan kenaifan, Sandra tidak bisa melakukan apapun untuk melawannya. Jika dia melepas gelarnya sebagal Floor Master, tidak ada apapun yang tersisa selain gadis berusia sebelas tahun. Bahkan dalam dunia yang hitam putih ini, dia tahu kalau wajahnya pucat. Jika dia bisa bergerak, seluruh tubuhnya pasti sudah gemetar ketakutan.
“Sejujurnya, kau takut melawan Raja Iblis. Tentu saja begitu. Lagi pula, kau masih berusia sebelas tahun. Untuk itu, aku benar-benar bersimpati padamu……………Kau telah melakukan yang terbaik hingga saat ini.”
Demon Lord of Confusion memujinya dari dalam lubuk hatinya yang terdalam. Namun hal itu juga menjadi pujian terakhir yang diterima oleh Sandra. Dia tidak bodoh. Dia menyadari nasib apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini.
(Apakah aku akan diculik/ menghilang…………)
“Yeah. Kau akan kehilangan kesadaranmu. Kau akan menjadi bagian dari diriku. Dunia yang berwarna hitam-putih ini adalah hal terakhir yang akan kau lihat.”
‘Kau tidak perlu khawatir tentang apapun lagi.’ Itu adalah bisikan terakhir dari Demon Lord of Confusion.

Pandangan Sandra memudar dan menjadi gelap seutuhnya. Kesadaran dirinya menghilang dan dipaksa keluar dari tubuhnya. Saat-saat terakhir ketika kesadaran dirinya dan tubuhnya terhubung----------------------------wajah dari kakak perempuan dan laki-lakinya, dan orang-orang yang berharga bagi dirinya muncul dan seketika menghilang, dan seakan terhubungan dengan ikatan itu, Sandra berteriak untuk pertama kali di dalam hidupnya.
‘Tolong aku’.
Teriakan kematian dari gadis ini tidak akan terdengar oleh siapapun di dunia ini, seperti busa yang kemudian lenyap tak tersisa. Setelah melihat seluruh kejadian dari seberang koridor, Yang Mulia dan Rin telah mengkonfirmasi kalau semuanya telah berjalan lancar dan saling mengangguk.
“Sandra telah kita dapatkan. Dengan ini, warisan dari [Dragon Lord of the Stars and Seas]------------------------------------[False Star Creation Chart] sudah hampir jadi milik kita.”
“Yeah. Lagi pula kita telah mendapatkan Gift yang paling penting. Setelah ini tinggal mendapatkan Genome Tree dan kandidat dari ‘Origin’.”
“Yeah. Jika hal itu mustahil dilakukan---------------------------”
Keduanya berhenti untuk sesaat. Hingga harus mengatakannya berarti kedua orang tersebut enggan menggunakan cara terakhir yang akan mereka gunakan.
“Jika kita gagal……………………….kita akan melepaskan segel Raja Iblis itu dan kabur dari Kota Kouen.”
“Yeah. Jika hal itu terjadi, aku akan bergerak dengan caraku sendiri. Beritahu semuanya. Tidak peduli apa yang terjadi, semuanya harus terus bertahan hidup.”
Sebuah nada bicara yang lembut, tapi wajah Yang Mulia luar biasa kaku. Begitu juga Rin. Senyum lebar yang biasa ditunjukkannya tampak sedikit murung. Rin yang gelisah menatap wajah Yang Mulia, dan menghapus senyum liciknya yang biasa, bertanya kepadanya.
“Kita…………….bisa menang kan?”
“Ya. Kau yang akan melakukan hal itu bukan?”
Mata emasnya berkilau saat ia membalas pertanyaannya. Rin menjadi percaya diri kembali setelah mendengar hal itu dari Yang Mulia.
“Tentu saja! Kami pasti akan memenangkan pertempuran ini demi Yang Mulia!”
“Aku akan mengharapkan hal tersebut. Jadi, apa langkah selanjutnya? Kapan kita akan melakukannya?”
Mereka sudah bertarung dengan Izayoi dan yang lainnya hari ini. Mundur juga akan menjadi salah satu langkah yang ingin dilakukan. Tapi Rin mengayunkan kepalanya ke samping.
“Tidak perlu menunggu esok. Malam ini, kita akan menaklukan Kota Kouen.”
“Heh? Terdengar seperti tindakan yang gegabah.”
“Lagi pula sudah banyak informasi yang telah diketahui tentang kita. Dan juga tidak ada alasan lagi bagi Percher-chan untuk tidak memberi tahu tentang kita. Saat ini, rencana mereka untuk melawan kita seharusnya sedang berantakan. --------------------------------------Itulah kenapa kita harus menggunakan kesempatan ini. Selagi mereka kacau dan mempersiapkan rencana mereka adalah kesempatan terakhir bagi kita.”
Rambut hitamnya tertiup angin malam saat dia menyarankan hal ini dengan penuh percaya diri. Yang Mulia yang memikirkan ini sejenak namun begitu dia mengangkat wajahnya, ia tersenyum kegirangan.
“Baiklah. Beri tahu Aura, Graiya, Maxwell, dan semuanya. Dalam satu jam dari sekarang, kita akan memulai pertempuran di seluruh kota. Aku akan memberikan sinyalnya, jadi ikuti saja nanti.”
“Aye aye, sir!”
Rin yang telah ceria kembali, menjawabnya senyuman dan setelah itu dia menghilang. Yang Mulia setelah ditinggalkan sendirian di istana ini, menghapus keberadaanya dan menahan napasnya dalam gelap gulita. Menata langit malam yang berawan, ia berbisik.
“………………Kita akan menang. Kita akan tunjukkan ke mereka. Karena bagi kami……………..tidak ada kata mundur.”