MATERIAL ANTI HAWA DINGIN DAN MIMICRY TURTLE
(Translator : Hikari)

Suatu hari setelah menyelesaikan quest Penyingkiran Puing dan Membantu Pekerjaan Ladang.
Saat aku membuka pintu antara bengkel kerja yang dingin dan bagian toko Atelier, udara panas muncul dari kompor yang ditaruh di toko dan mengalir ke dalam bengkel.
"Baiklah kalau begitu, aku harus merebus potongan sayur ke dalam panci besar dan membuang buih kotornya, kemudian memasukkan sosis dan daging babi asap untuk membuat kaldu."
Sambil membuat pot-au-feu dengan berbagai sayur yang kuterima sebagai hadiah quest, aku mempersiapkan diri untuk quest pengantaran barang.
Aku menaruh sebuah panci dengan air panas di atas Magic Stove dan memasukkan sayuran ke dalamnya. Sambil melakukannya, aku mempersiapkan potion di dalam kuali yang biasanya yang kupunya di bengkel.
"Memakai material yang kudapatkan saat mengerjakan ladang, aku bisa mempersiapkan jumlah Potion yang dibutuhkan. Yang tersisa adalah HighPotion dan MP Potion, juga beberapa jenis penawar status buruk."
Quest-quest yang kuperiksa lebih dulu sebelumnya, memerlukan pembuatan Potion, High Potion, MP Potion, bermacam-macam penawar status buruk dan anak panah. Ada juga quest pengiriman material untuk bahan seperti herba, Iron Ore, bulu hewan, dan sebagainya. Jadi aku mempersiapkan semuanya itu.
Quest-quest itu ditujukan bagi para pemula sehingga tingkat kesulitannya tidak tinggi, dengan demikian aku dapat menyelesaikan semuanya itu hanya dengan mengambil item yang kupunya di Atelier.
Akan tetapi…
"Ah, aku tidak punya cukup item drop yang biasanya kupakai."
Quest pengiriman barang ini mengharuskan player untuk membawakan 20 atau lebih barang dari satu item, jadi aku mungkin tidak punya cukup item yang hanya menjadi sampelku.
Terlebih lagi waktu penemuan questnya sangat buruk karena aku belum lama ini mengubah Iron Ore menjadi Fine Iron Ore dan Iron Ingot, jadi yang kupunya tidak cukup.
Sambil memikirkan pengaturan untuk quest pengantaran barang, aku mengaduk pot-au-feu yang direbus dengan panas rendah untuk memastikannya tidak mendidih dan menyiapkan potion untuk pengantaran secara bersamaan.
Karena aku terbiasa bekerja secara parallel dalam pembuatan potion sambil memasak, aku melakukannya sambil bersenandung.
Aroma kaldu mulai menyebar ke sekeliling bengkel. Terpancing oleh aroma yang membangkitkan selera makan, Ryui yang sedang mengunyah wortel yang kuberikan sebelumnya, serta Zakuro yang sedang merapikan ekornya dengan menjilatinya, mulai mengintai di sekitarku terlihat lapar.
"Tunggu sebentar lagi. Akan segera kuselesaikan pot-au-feu-nya."
Sementara menunggu sayur matanya dengan sempurna, aku menuangkan potion ke dalam botol satu demi satu.
Aku selesai membuat potion dan mengecilkan api di bawah panci agar hanya hangat-hangat saja.
"Baiklah, seharusnya ini bisa dimakan. Meskipun aku masih ada pekerjaan untuk dilakukan."
Aku berpindah dari bengkel ke bagian toko Atelier untuk memeriksa stok produk dan memastikan apakah ada yang perlu diisi lagi.
Dan saat aku melihat dari jendela apakah ada perubahan di ladang herba, udara dingin merayapi kaki-kakiku.
Merasakan hawa dingin, secara alamiah aku menoleh ke pintu masuk.
"Uuuh, dingiiiin sekali! H-halo, Y-Yun-san."
"Selamat siang, Yun-san. Kau sepertinya senggang sekarang."
Yang datang ke Atelier adalah si kembar, Raina si pengguna tombak dan Al si mage.
"Apa-apaan dengan pertanyaan percaya diri itu? Yah, memang sih."
"Ahh, hangat sekali. Toko ini benar-benar hangaaaat!"
Raina yang menggosok-gosok lengannya yang kedinginan, meregangkan tubuhnya.
Kemudian saat melihat Ryui dan Zakuro yang hangat, dia mulai berjalan menuju mereka. Melihat hal itu, Al dan aku tersenyum simpul.
Akan tetapi, Ryui dan Zakuro lari menjauh dari Raina, meninggalkan gadis itu dengan tampang sedih dan memaksanya untuk mengubah tujuannya ke kompor.
"Al, sepertinya kau tidak bersama Letia hari ini."
"Ya. Kami tidak terlalu banyak bermain bersama selama periode event."
"Letia-san bekerja sama dengan orang-orang dari guild sedang dan kecil untuk menyelesaikan beberapa quest! Kami tidak boleh kalah darinya juga!"
Bersama dengan Al, kami menatap ragu Raina yang bersuara penuh semangat sambil menempel pada kompor.
Ngomong-ngomong, Raina masih mengenakan armor kulitnya yang kelihatan dingin seperti biasanya, tapi equipment Al adalah jubah yang memiliki lapisan tambahan yang menggunakan material untuk menghentikan yang udara yang masuk jadi dia tidak kelihatan kedinginan.
"Apa kau mendapat armor baru, Al?"
"Ya! Benar! Saat kudengar pemasangan Cold Damage, aku memesannya dan selesai belum lama ini."
Ehehe, pipinya mengendur saat tertawa. Melihatnya, Raina memandanginya dengan tatapan mencela tanpa menjauh dari kompor.
"Tidak adil hanya Al yang dapat! Kenapa hanya aku yang kedinginan?!"
"Itu karena kau menuai apa yang kau tabur."
"Apa Raina mengacaukan sesuatu?"
"Apa?! Jangan perlakukan aku seakan aku adalah pembuat masalah!"
Raina benar-benar marah, tapi mengetahui bahwa dia orang yang berpikiran sempit, kupikir itu adalah hal yang tidak bisa diapa-apakan lagi.
"Yah, tenanglah. Aku hampir selesai membuat sesuatu yang akan menghangatkan kalian. Akan kudengarkan cerita kalian sambil kita makan."
Aku memindahkan panci yang hangat itu ke konter toko dan membagi mereka pot-au-feu.
Aku juga menuangkan sedikit sup ke piring-piring untuk dijilati Ryui dan Zakuro serta menambahkan banyak potongan sayur, daging asap dan sosis ke dalamnya.
Ryui mulai memakan wortel dan meminum supnya, Zakuro memasukkan kentang panas beruap ke dalam mulutnya.
Dan, bersama-sama dengan Raina dan Al, aku menyendokkan sup dan sayur ke dalam mulut kami.
"Haa, aku bisa merasakan kehangatannya menyebar di seluruh tubuhku. Aku ingin Letia memakannya juga."
"Kau benar. Ini hangat dan bagi kami yang tadi kedinginan, ini sangat menenangkan."
Saat kedua orang itu menyipitkan mata dan menghela napas senang, aku bertanya lagi.
"Jadi, apa yang kalian inginkan dariku?"
"Oh, iya! Yun-san! Apa kau punya item lain untuk mengatasi hawa dingin?!"
Raina langsung menuju ke inti pembicaraan.
Aku menoleh pada Al, meminta rincian penjelasan. Dia mengangguk menanggapi dan mulai bicara.
"Sebenarnya, Rai-chan menyelesaikan quest pengiriman potion."
"Itu quest sederhana di mana kau hanya perlu mengirimkan itemnya, 'kan? Dan dia menyelesaikannya juga. Jadi, apa masalahnya?"
"Bagaimana kalau kukatakan bahwa guild penjual ulang terlibat dan harga melonjak?"
Sambil berkata begitu, Al melirik Raina, yang tertekan oleh tatapannya dan bersandar ke belakang.
Dengan kata lain, permintaan potion meningkat karena quest pengiriman dan semakin naik karena guild penjual ulang.
Jadi Raina tidak menganalisa situasinya dan menginvestasikan uang yang dia punya untuk berbelanja potion, kemudian setelah menyelesaikan quest, dia kehabisan uang.
"Ya ampun… Atelier memiliki batasan pada jumlah potion yang dijual per harinya tapi harganya murah. Kau bisa saja menunggu beberapa hari lagi."
"Aku mengatakan hal yang sama, tapi dia tidak mendengarkanku dan membeli potion tersebut dengan harga yang sangat mahal. Akibatnya, dia berakhir tanpa uang untuk membeli equipment musim dingin."
Melihat Al menghela napas, kupikir dia pastinya kerepotan sekali.
"Uuuhh, aku sudah sadar! Tapi apa yang sudah terjadi, ya sudah!"
"Jadi karena kau tidak bisa membeli equipment musim dingin, sebagai gantinya kau ingin item murah untuk perlindungan hawa dingin sebagai penggantinya…"
"Yup! Itu dia! Kupikir Yun-san pastinya punya item berguna seperti itu!"
Aku menghela napas dan mulai membereskan piring setelah mereka berdua selesai makan pot-au-feu."
"Tetap saja, tempatku seharusnya dalah sebuah tempat yang menangani potion dan barang konsumsi lainnya."
Aku berkata begitu dan menjejerkan item-item di atas meja.
"Dari kanan, Element Cream, aksesorisWater Increase dan Heat Gel's Nucleus Stone."
"Berapa harganya?"
"Element Cream 200kG, aksesoris dari 70kG sampai 150kG, Heat Gel's Nucleus Stone masing-masing 100kG."
Efek Element Cream berlangung selama beberapa jam. Krim kebal terhadap hawa panas dan elemen api dibeli untuk penjelajahan Area Gunung Berapi, sementara krim kebal hawa dingin dan elemen air dibeli untuk menanggulangi cuaca dingin.
Meskipun aku menjualnya sedikit tinggi dengan 200kG per itemnya karena bahannya yang langka, pejualannya sangat bagus.
Berbagai aksesoris kebal dingin seharga 150kG adalah sesuatu yang kubuat belum lama ini dengan menggunakan berbagai material.
Yang harga 70kG adalah aksesoris yang kubuat dulu sekali dan adalah sebuah eksperimen dengan efek tambahan. Efek kebal dinginnya juga lemah dan karena hanya prototype saat aku membuat konsepnya, aksesoris tersebut tidak disesuaikan bagi player yang membelinya. Yah, itu hanya sampel supaya bisa disesuaikan untuk para player baru.
Yang terakhir, Heat Gel Nucleus Stone adalah sesuatu yang kubuat untuk digunakan sebagai pengganti botol air panas dan harganya 100kG, termasuk material yang digunakan.
Saat aku menjelaskannya secara berurut, Raina yang ekspresinya girang saat aku mengeluarkan itu semua, perlahan berubah menjadi muram.
"I-ini semua terlalu mahal!"
"Apa kau sebangkrut itu?"
"Aku ingin sesuatu yang harganya 2000G, bahkan sekalipun efeknya hanya pendek!"
"Rai-chan, tujuanmu terlalu rendah. Juga, itu harga sebotol High Potion."
Fakta bahwa kedua orang ini berhenti menggunakan potion untuk pemuila akhir-akhir ini bukan berarti mereka tidak bisa membelinya. Mereka ingin item kekebalan hawa dingin yang tidak mahal untuk waktu yang pendek.
"Yah, kurasa ini termasuk mendukung player. Kupikir aku sebaiknya melakukan sesuatu tentang ini."
Item yang kujejerkan di meja pada dasarnya dibuat untuk penggunaan yang berbeda dan efek tambahannya kebetulan adalah peningkatan kekebalan hawa dingin. Dalam hal ini, membuat item yang diniatkan untuk mendapatkan efek kebal hawa dingin sejak awal akan jadi hal yang bagus.
"Jadi, jadi?! Kau akan segera membuat item yang murah?!"
"Karena kalian berdua yang menginginkannya, bantu aku."
"Ehhh?! Kenapa aku juga?"
"Kau juga membantu, Al! Karena kita berbagi nasib di sini!"
Pernyataanku berakhir dengan mengikutsertakan Al, tapi dalam kasus Raina, akan lebih baik kalau dia ikut menemaninya.
Yah, saat aku memikirkan apa yang bisa digunakan, sepertinya aku bisa membuat sesuatu dengan material kebal hawa panas dan hawa dingin yang sudah kupunya.
Raina dan Al juga mulai mempertimbangkannya sambil mengerang, tapi berhenti dengan segera.
"Aku coba memikirkan sesuatu, tapi tidak ada ide tentang item kebal hawa dingin yang muncul di kepalaku. Maksudku, ada banyak cara untuk melawan hawa dingin."
Seperti yang Raina katakan, seseorang dapat menghadapi hawa dingin dan panas dengan meningkatkan DEF dan kekebalannya, juga menyesuaikan equipmentnya.
Selain itu, ada juga sumber kehangatan seperti Heat Gel-ku, monster jinak seperti Rickle miliki Magi-san yang mengeluarkan udara dingin sehingga dapat mendinginkan orang. Ada perbedaan besar hanya dengan memiliki keberadaan semacam ini di dekatmu.
"Bagaimana kalau memikirkannya dari arah sebaliknya, Rai-chan? Kita tahu 'kan, player yang tidak terpengaruh hawa dingin."
"Ehh?! Siapa itu?! Jangan bicara berputar-putar dan cepat katakan, Al!"
"——Itu Letia-san. Selain pengeluarannya yang minim untuk armor dan barang konsumsi, orang itu selalu menghabiskan uangnya untuk makanan."
Letia sama seperti biasanya, bukan begitu? Aku berpikir begitu, tapi apa yang Al katakan itu menarik.
"Dengan kata lain, di antara makanan yang Letia makan ada satu item yang memberinya kekebalan terhadap hawa dingin, itu maksudmu?"
"Kurasa begitu."
Menurut hipotesis Al, ada sesuatu yang memiliki efek untuk meningkatkan kekebalan terhadap hawa dingin di antara makanan yang Letia makan.

Makanan bisa saja memiliki efek sementara untuk meningkatkan stats player, jadi itu tidak akan terlalu aneh.
"Ngomong-ngomong, akhir-akhir ini aku melihat Letia-san pergi ke area dingin. Aku melihatnya mengunyah sesuatu yang mirip dengan akar pohon."
"Dan aku ingat dia mengunyah dauh saat pergi ke area panas."
"Ayo selidiki kalau begitu."
Kalau item makanan itu meningkatkan kekebalan terhadap hawa dingin dan hawa panas, ada kemungkinan besar untuk membuatnya menjadi semacam potion.
"Aku pernah melihat itu sebelumnya. Aku ingat di mana kau bisa mendapatkan material itu!"
"Umm, kalau aku tidak salah, tempat yang kami tahu adalah hutan di pinggir jalan menuju ke Kota Kedua, tepat di situ. Kau bisa mendapat sayur-sayuran dan buah-buahan liar di sana, jadi Letia-san sering ke sana untuk memungutnya."
"Ayo langsung ke sana!"
"Tuuunggu! Sekarang bukan waktunya untuk langsung pergi dan mencarinya."
"Itu benar, Rai-chan. Pikirkan juga soal Yun-san."
Bersama dengan Al, kami menghentikan Raina yang hampir lepas kendali.
Raina sedikit tidak puas, tapi kembali duduk di kursinya.
"Apa itu di sekitar Horia Cave?"
Menanyai kedua orang ini tentang detailnya, aku mencoba menduga kira-kira di manakah itu.
"Tidak, di jalur jalan lain di depannya. Sedikit lebih jauh ke dalam di mana Fairy Panther dan Furball Demon muncul."
Aku pernah berjalan di area sekitar situ untuk mencari material, tapi aku tidak ingat melihat apapun yang sesuai dengan apa yang mereka gambarkan.
Aku belum mencari-cari di area sekitar sana sejak saat itu, jadi ada kemungkinan aku melewatkannya.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita bertemu pukul empat sore besok? Kalau kita log in setelah sekolah, kita akan ada waktu sampai makan malam."
"Baiklah. Kalau begitu…"
Raina setuju dengan waktu pertemuannya, Al juga mengangguk.
Kemudian, Raina melihat ke luar jendela pada pemandangan yang dipenuhi dengan angin dingin.
"Di luar dingin, jadi bisa tidak aku tetap di sini sampai pertemuan besok?"
"Tentu saja tidak. Ayo cepat pulang."
Setelah aku menjawab dengan tegas, Raina dan Al log out di tempat.
Saat berikutnya mereka log in, sepertinya mereka akan ada di depan portal kota tempat mereka mendaftar sebagai markasnya.
·
Hari berikutnya. Saat aku pulang dari sekolah, Miu sudah ada di rumah dan log in ke OSO.
Kelihatannya untuk beberapa hari terakhir, dia telah menyelesaikan quest dengan kecepatan tinggi. Saat sarapan dan makan malam, dia melaporkan dengan rinci quest apa yang telah dia lakukan.
Takumi juga, membicarakan hal yang sama saat istirahat di sekolah.
Dan saat aku mengatakan pada mereka bahwa aku akan terus melakukan quest pengantaran yang efisiensinya rendah, mereka menyarankanku untuk melakukan quest penaklukan dan mengumpulkan material.
Yah, mendengarkan mereka rasanya sedikit mengesalkan, tapi aku juga mendapat beberapa informasi yang berguna.
"Sekarang, ayo log in."
Setelah berganti baju, aku memeriksa waktu yang tersisa sampai waktu yang kami sepakati lalu log in.
Kemudian bersama dengan rasa kepala yang ringan, aku mendarat di bagian bengkel Atelier. Di dalam bengkel batu ini rasanya dingin, sangat dingin.
Untuk meloloskan diri dari tempat yang lebih dingin daripada di luar karena jendelanya ditutup, aku buru-buru pindah ke bagian toko.
Di bagian toko, Raina dan Al sudah menunggu sambil minum teh yang diseduhkan oleh Kyouko-san si NPC untuk mereka.
"Jadi kalian sudah di sini, ya. Cepat sekali."
Setelah melihatku datang, Raina meminum tehnya dalam sekali teguk lalu berdiri.
"Sekarang, ayo bentuk party dan pergi!"
"Oh, Rai-chan. Tenanglah sedikit."
Al menegurnya dengan nada bicara yang biasa dan menoleh padaku.
"Kami sudah menyelesaikan persiapan kami, bagaimana denganmu, Yun-san?"
"Ada satu tempat yang ingin kudatangi sebelum kita pergi. Apa tidak masalah"
Saat aku bertanya pada kedua orang itu, mereka mengangguk bingung.
Sepertinya mereka tadinya berpikir kami akan langsung ke tujuan kami, jadi mereka merasa kecewa.
"Akan sangat disayangkan kalau hanya pergi mencari material, 'kan? Ayo lakukan beberapa quest sebelum pergi."
"Ah, kau benar! Itu kedengarannya bagus!"
Raina, yang sama sekali lupa tentang event, menyetujuinya dengan suara lantang.
"Baiklah kalau begitu, ayo pergi. Oh iya, sebelum itu. Ryui, Zakuro—— Summon!"
Aku memanggil monster jinakku, Ryui dan Zakuro sebelum kami meninggalkan Atelier.
Tempat pertama yang kami tuju adalah papan quest Timur.
Di sana kami melihat beberapa party melihat-lihat papan quest untuk mencari quest. Aku mengambil beberapa quest yang kertasnya memiliki tanda yang mengindikasikan bahwa itu sudah diselesaikan.

——Kau menerima quest Pengantaran Bulu.
Syarat penyelesaian : Kirimkan 60 item tipe bulu ke NPC Tom si Penjahit.
Hadiah 5000G, 1 Quest Chip untuk setiap anggota party.

"Baiklah, ini yang pertama."
"Pertama, katamu. Apa kita akan mengambil lebih banyak quest? Pergi ke papan quest yang lain itu merepotkan sekali."
"Yah, akan kujelaskan sambil kita berjalan."
Menenangkan Raina yang mengeluh, aku memasuki jalan sempit dan berbicara pada seorang NPC pria tua berjanggut.
"Di saat seperti ini ketika musim dingin tiba, Furball Demon berubah menjadi Snowfur Demon. Katanya hiasan yang dibuat dengan rambut mereka akan mendatangkan kesehatan. Bisakah kau mengumpulkan beberapa bulu Snowfur Demon untukku?"

——Kau menerima quest Kumpulkan Bahan Hiasan.
Syarat penyelesaian : Kumpulkan 15 quest item Snow White Demon Fur
Hadiah: 5000G, 3 Quest Chips.

"Kalau kita mengalahkan Furball Demon, kita akan mendapatkan material jenis bulu dan juga quest item, jadi kita akan bisa menyelesaikan dua quest sekaligus. Nah, kita bisa pergi sekarang."
"Tunggu, tuuunggu, tunggu sebentar!"
"Mm? ada apa?"
Aku menoleh pada Raina dan Al yang mencoba menghentikanku dengan terburu-buru, tapi aku tidak berhenti bergerak ke objek portal perpindahan.
"Apa yang barusan itu?! Ehh?! Apakah quest tersembunyi yang tidak tercantum di papan quest bisa semudah itu ditemukan?"
"Kita menerima sebuah quest langsung dari NPC, 'kan? Jadi, Yun-san tahu soal quest tersembunyi itu?!"
Apakah semengejutkan itu? Pikirku melihat betapa bingungnya mereka berdua dan menunggu mereka lebih tenang.
Begitu mereka tenang setelah menarik napas dalam-dalam beberapa kali, aku mulai menjelaskan.
"Yun-san, kenapa kau tahu quest tersembunyi?"
Aku telah berkeliling berbicara dengan pada NPC dan yang mengejutkanku, mereka biasanya memberikan beberapa petunjuk quest tersembunyi, pikirku dan tersenyum simpul dalam hati.
"Entah kenapa sepertinya ada perbedaan besar dalam informasi tentang event yang kami dapatkan dengan informasi yang Yun-san punya, jadi kami ingin penjelasan."
"Baiklah. Tapi kebanyakan yang akan kukatakan adalah pengetahuan dari orang lain, oke?"
"Lompati bagian pembukanya, langsung katakan saja!"
"Itu benar! Berhenti berbicara berputar-putar."
"Dasar, tenanglah sedikit, haa, ehem——jadi begini."
Saat mereka berdua mendesakku, aku menegur mereka dan setelah berdeham sekali, aku mengatakan pada mereka apa yang kutahu.
"Ada dua jenis quest di papan quest. Quest tunggal dan quest berantai."
"Jadi bisa dibilang, quest tunggal adalah quest normal dan quest berantai adalah quest berantai adalah quest yang dimulai sebagai rangkaian quest, 'kan?"
"Itu benar. Jumlah quest berantai tidak dapat diketahui dan kesulitannya berbeda-beda."
"Kalau begitu, bagaimana caramu membedakannya?"
Metode untuk membedakannya sangatlah mudah.
"Dengan warna kertas pada papan quest."
"Warna kertas membedakan mana quest yang selesai dan yang belum selesai, 'kan?"
"Yup. Putih untuk yang belum selesai, merah untuk sudah selesai. Kertas-kertas itu berubah jadi warna merah kalau semua quest yang berhubungan dengan quest berantai selesai, tapi kalau hanya beberapa saja yang selesai, akan ditunjukkan dengan kertas yang berwarna kuning."
"Kalau begitu, quest yang Yun-san ambil secara langsung dari NPC bukanlah quest tersembunyi, tapi quest berantai yang belum selesai sepenuhnya?"
Aku menggelengkan kepala menanggapi pertanyaan Al.
"Yang satu itu adalah quest tersembunyi. Kau menerimanya seperti quest normal, dengan berbicara pada NPC. Ini mudah dilewatkan kalau kau bergantung pada papan quest."
"Hmm. Jadi kau mencari-cari dengan seksama dengan berbicara pada setiap NPC."
"TIdak. Aku mendapatkan informasinya dari jaringan NPC wanita-wanita tua ."
Saat aku menjelaskan kepada mereka berdua tentang jaringan para wanita tua, mereka berdua menatapku dingin seakan berkata "apa yang orang ini bicarakan?", sehingga aku berdeham lagi untuk mengganti suasana.
"Ehem. Kalau kalian bicara pada NPC tertentu dan menindaklanjuti respon mereka, kalian bisa menemukan NPC questnya. Mereka tidak benar-benar tersembunyi. Meski begitu, sedikit merepotkan untuk berjalan ke sana sini dan berbicara pada para NPC, tapi ada beberapa quest seperti ini yang punya hadiah yang bagus."
"Hadiah yang bagus? Hadiah kali ini tidak sebagus itu…"
Yah, quest Pengantaran Bulu dan Mengumpulkan Material Hiasan tidak kelihatan berbeda, tapi rincian hadiahnya berbeda.
"Ada perbedaan besar dalam bagian hadiahnya, 'kan? Satu chip quest untuk setiap player dalam party dan tiga chip untuk dibagikan di antara anggota party. Itu sangat berbeda."
"Ah, kau benar!"
Yang menyadari itu lebih awal adalah Al. Seperti yang kuduga, dia berpikir dengan cepat.
"Ada perbedaan sangat besar dalam hadiah untuk setiap player tergantung apakah kau melakukannya sendiri atau dalam party!"
"Apa maksudnya?"
Raina bertanya dengan tidak senang setelah mendengar jawaban Al, jadi dia menjelaskan dengan lebih rinci.
"Quest pertama yang kita terima, Pengiriman Bulu memberikan satu chip quest per orang tidak peduli apakah itu party beranggotakan enam atau tiga orang seperti kita."
"Kau benar. Tapi kalau kita mengumpulkan material untuk quest Kumpulkan Material Hiasan, kita akan mendapatkan 3 chip quest untuk tiga orang. Satu tiap orang. Bukankah hadiahnya sama?"
"Itu kalau tiga orang! Tapi Pengiriman Bulu memerlukan 60 buah bulu, entah itu full party atau solo. 10 buah untuk tiap anggota party enam orang, 60 buah untuk solo. Jumlah yang harus kau kumpulkan berubah sangat drastis tapi kau tetap saja hanya mendapatkan satu chip. Sementara itu, quest Kumpulkan Material Hiasan bisa dilakukan sendirian dan memberimu tiga chip quest."
"Eh, kalau begitu Kumpulkan Material Hiasan bisa dilakukan sendirian?! Ayo bubarkan party sekarang——"Tenang, Raina-chan."——Woah, ada apa?"
Melihat percakapan Raina dan Al, aku memaksa diriku sendiri untuk tidak tertawa.
"Ah, tapi, tapi, totalnya…"
"Raina-chan, apa kau akan memilih untuk menyelesaikan quest dengan mudah atau mendapatkan lebih banyak chip quest?"
"Uuh, uuuhhh, uggrahhhh! Aku tidak peduli, ayo pergi seperti ini saja!"
Begitu Raina menyerah untuk berpikir, aku mencapai titik di mana aku tidak lagi bisa menahan tawa.
"Fufu-ahahaha, tidak perlu memikirkannya terlalu mendalam."
"Yang benar saja. Kalau bukan karena Yun-san mengungkit masalah penting seperti itu, aku tidak perlu memikirkannya!"
"Jangan terlalu marah. Ini adalah salah satu kriteria untuk memilih hadiah quest."
Beberapa quest berbeda tingkat kesulitannya, tergantung dari caramu menghadapinya.
Contoh yang paling mudah dimengerti adalah raid quest.
Hadiah untuk quest besar ini yang dibagi ke enam party yang masing-masing terdiri dari enam orang dengan total keseluruhan tiga puluh enam anggota memiliki jumlah yang luar biasa sebesar 400 Quest Chip.
Jika diselesaikan dengan raid party tiga puluh enam anggota, maka hadiah untuk tiap orangnya dalah dua belas chip quest.
Jika diselesaikan dengan setengah dari total anggota raid party, jumlah chip yang didapat menjadi dua kali lipat, tapi tingkat kesulitannya meningkat.
Memikirkan hubungan antara tingkat kesulitan dan jumlah peserta quest, yang terbaik adalah setiap orang mencari quest yang sesuai dengan mereka.
Aku menjelaskan itu pada Raina dan Al.
"Karena itulah kita perlu memperhatikan hal-hal seperti itu. Ngomong-ngomong, kali ini aku mencari-cari quest yang membuat kita mengumpulkan material untuk kekebalan terhadap hawa panas dan dingin di saat yang bersamaan."
QuestPengiriman Bulu dan Pengumpulan Material Hiasan akan selesai sambil mengumpulkan material. Di lokasi yang cukup sulit itu kami akan  memakan banyak waktu jadi aku mengusahakan supaya selama waktu itu kami mendapatkan hadiah yang besar.
"Lihat, ada Furball Demon dan Snowfur Demon. Pergi hadapi mereka."
"Pergi hadapi mereka katamu, bagaimana dengan Yun-san?"
"Aku akan membantu kalian dengan panah dan enchant kalau keadaannya berbahaya, tapi saat ini aku akan fokus untuk mengumpulkan material."
Meskipun sepertinya mereka akan mengeluhkan pembagian tugas ini, aku mengabaikannya dan menuju ke tempat item herba yang menarik perhatianku lalu mulai mengumpulkan bijih logam dari titik penambangan.
"Mereka ada banyak tapi semuanya lemah! Ayo, Al!"
"Yup! Ayo tunjukkan pada Yun-san sudah seberapa jauh kita berkembang!"
Setelah berkata begitu, Raina dan Al menyerang sekumpulan Furball dan Snowfur Demon.
Aku memperhatikan mereka berdua sambil mengumpulkan material.
Tidak lama kemudian Raina menggunakan Sense tipe perisai yang mengumpulkan kebencian sehingga ada terlalu banyak jumlah monster untuk mereka berdua kalahkan, jadi aku diam-diam mengatur jumlah mereka dengan panahku.
Kami masih agak sedikit jauh dari tempat material yang Raina dan Al katakan, tapi sebelum tiba di sana kami mungkin selesai mengumpulkan kedua quest dan mendapatkan item quest yang perlu diantarkan.
"*huff* *huff*, kita mengumpulkan terlalu banyak lawan sekaligus. Itu sulit sekali."
"Aku kehabisan MP di tengah pertarungan dan kupikir sudah tamat."
"Baiklah kalau begitu, istirahat sebentar."
Benar-benar kelelahan, Raina dan Al beristirahat di safety area terdekat.
Di pertengahan, pertarungan berubah menjadi berbahaya bagi mereka berdua sehingga aku membantu mereka dengan potion dan enchant. Sepertinya mereka sudah muak dengan sejumlah besar monster lemah.
"Item drop yang kita dapatkan sampai saat ini hanya 53 bulu dan 8 Snow White Demon Fur totalnya. Aku akan istirahat."
Karena itulah, aku memberikan mereka berdua beberapa camilan dan teh hangat sebelum pergi mencari di area sekeliling sini sendirian.
Kalau aku mengalahkan masing-masing tujuh Furball Demon dan Snowfur Demon, kami akan menyelesaikan dua syarat quest, jadi aku berjalan melintasi area tersebut dengan sangat bersemangat.
Tapi tujuan pertama kami, material yang memiliki kekebalan hawa panas dan dingin belum ditemukan.
"Kenapa aku tidak bisa menemukan material yang kucari, malah mendapatkan banyak lawan yang tidak penting?"
Aku bergumam sambil menatap dengan Sky Eyes seekor musuh yang terlihat di antara pepohonan.
Aku melihat satu Snowfur Demon di sisi lain hutan.
Ada versi lain dari Furball Demon yang mendapatkan perubahan kecil dan sedikit lebih kuat. Aku memasang sebatang panah dan menembakkannya.
Panah tersebut melewati pohon dan menembus tubuh kecil yang ditutupi rambut putih.
Terhempas menjauh oleh momentum panah tersebut, si Snowfur Demon memantul-mantul tiga kali di tanah seperti sebuah bola, dan berubah menjadi partikel-partikel cahaya.
Setelah itu aku mengalahkan Snowfur Demons dengan masing-masing satu tembakan, total ada lima seluruhnya.
"Kenapa aku menemukan Snowfur Demon sebanyak ini?"
Kalau begini, kami akan menyelesaikan kedua questnya lebih dulu, pikirku sambil melihat sekeliling. Saat itulah Ryui yang kuajak bersamaku, menarik lipitan bajuku dan Zakuro menuntunku ke suatu tempat.
"Ada apa? Apa ada sesuatu di sana?"
Di tempat yang Ryui dan Zakuro arahkan, ada sebuah tempat terbuka di mana di tengah-tengahnya terdapat seekor monster yang menirukan batu.
"Monster jenis kura-kura, ya. Dan sepertinya ada reaksi dari titik pengumpulan di bawahnya."
Monster kura-kura, Mimicry Turtle menambatkan dirinya di tanah seakan melindungi titik pengumpulan tersebut.
Aku mencoba menggonta-ganti beberapa Sense untuk memeriksanya, dan ternyata makhluk itu memiliki level efek Recognition Inhibition yang membuatnya dapat menghilangkan keberadaan dan berbaur dengan sekelilingnya.
Karena itulah aku tadi tidak dapat menemukan Mimicry Turtle dengan level See-Through yang lebih rendah.
"Jadi, apa aku bisa melakukannya sekarang?"
I sorted out my Senses once again, and started preparations to beat it from a distance.
Aku menyortir Sense-ku sekali lagi dan memulai persiapan untuk mengalahkannya dari kejauhan.

Possessed SP47
Bow Lv49 Longbow Lv28】【Sky Eyes Lv13 Swiftness Lv18 See-Through Lv22 Sorcery Lv16 Enchant Arts Lv39 Earth Element Talent Lv29 Taming Lv19】【Cook Lv15
Unequipped:
Dosing Master Lv3 Alchemy Lv44 Synthesis Lv44 Crafter's Knowledge Lv3】【Engraving Lv25 Swimming Lv15 Linguistics Lv24 Climbing Lv21 Bodily Resistance Lv3 Spiritual Resistance Lv1

"Nah, ayo. Enchant ——Attack, Defense, Speed!
Aku memasangkan tiga lapis enchant pada diriku sendiri untuk awalnya.
"Karena aku tidak tahu apa elemen kelemahan makhluk ini, kali ini aku akan melakukannya tanpa Element Enchant. —— Ingredient Knowledge!"
Tanda kelemahan musuh berkedip, aku melancarkan skill Cooking yang meningkatkan jumlah damage yang diberikan pada titik tersebut.
"Berikutnya, ayo perlemah musuh dengan Cursed ——Defense!"
Aku menurunkan pertahanan Mimicry Turtle menggunakan cursed, membuatnya lebih mudah bagi seranganku untuk menembusnya.
Dengan demikian, persiapannya selesai.
"Baiklah. —— Bow Skill – Arrow Stitching!"
Panah yang kulepaskan dari tali busur langsung melesat ke Mimicry Turtle.
Aku mengincar celah antara tempurung mirip batu dan lehernya, yang mana adalah lokasi yang ditunjukkan oleh Ingredient Knowledge.
Bahkan Killer Mantis tidak dapat memblokir serangan ini dengan kuda-kuda bertahannya——tapi Mimicry Turtle menahannya.
"…Serius? Itu seharusnya adalah serangan terkuatku."
Gumamku sambil menggaruk kepala bertanya-tanya bagaimana menyingkirkan kura-kura tersebut
Meskipun aku mengatakannya sebagai serangan terkuat, itu adalah serangan normal terkuatku.
Kalau aku menggunakan item penyerang seperti Magic Gem, aku bisa menambahkan bonus serangan berantai dengan meningkatkan jumlahnya, tapi karena aku memakai banyak benda itu tempo hari saat aku berlari melewati para monster bersama Lyly, aku tidak punya banyak sekarang.
"Tapi dia sepertinya cukup menerima damage."
Mimicry Turtle tidak terlihat tidak terluka dan menerima sedikit damage. Saat menerima damage, dia sedikit gemetar sebelum berhenti bergerak sesaat, lalu diam di tempat yang sama lagi.
"Wew, sementara aku memperhatikannya, HP-nya pulih."
Aku berjuang sejauh ini untuk memberikan serangan penuh pada makhluk itu, tapi pemulihan otomatis HP-nya telah menyembuhkan damagenya.
"Haa, mau bagaimana lagi. Ayo kembali ke tempat Raina dan Al lalu mendiskusikan dulu hal ini dengan mereka."
Kalau aku menunjukkan pada mereka tempat ini, mungkin mereka akan ingat dan memberiku beberapa informasi.
Saat berpikir demikian, aku kembali ke safety area. Aku melihat mereka sudah selesai beristirahat dan sedang melakukan panen bulu kecil-kecilan di dekat situ
"Ah, Yun-san. Selamat datang kembali."
"Selamat datang kembali. Kami sudah mengumpulkan 3 potong Snow White Demon Fur."
"Aku juga mendapatkannya, jadi kalau kita mengumpulkan semuanya, seharusnya sudah cukup untuk menyelesaikan dua quest."
Saat aku berkata begitu, Raina dengan senangnya membuat pose kemenangan dan Al menghela napas lega.
"Barusan saja, saat aku sedang mencari-cari di sekitar sini, aku menemukan sesuatu. aku ingin kalian untuk melihatnya."
""Sesuatu yang kau ingin kami lihat?""
Mereka berdua menelengkan kepala kebingungan dengan cara yang sama, membuatku tersenyum tipis sebelum aku memandu mereka ke lokasi tempatku berada sebelumnya.
Mimicry Turtle tidak berubah sama sekali dari yang kulihat barusan dan terus meniru batu.
"Ada titik pengumpulan di bawah batu itu. Karena itulah kurasa itu mencurigakan. Apakah kalian pernah mendengar apapun seperti itu dari Letia?"
Aku akan merasa sangat senang jika mereka tahu bagaimana cara mengalahkan atau mengusir Mimicry Turtle.
Berpkir begitu, aku mengarahkan tatapanku pada Raina dan Al yang berpikir dengan lengan terlipat.
"Apa maksudnya ini? Hanya sebuah batu?"
Raina berkata begitu dan tanpa memiliki Sense seperti See-Through, dia dengan kurang hati-hati mendekati batu tersebut. Begitu dia mencoba menyentuh Mimicry Turtle——
"Woah?! Sesuatu keluar!"
Sebuah kepala menjulur keluar dari dalam batu dan dengan pergerakan lambat, dia mencoba untuk menggigit tangan Raina, tapi karena begitu lambannya dia, gadis itu pun menghindarinya dengan mudah.
"Yang satu ini super tangguh. Aku penasaran bagaimana kita dapat menyingkirkannya."
"Katakan itu padaku sejak awal!"
"Ini buruk. Aku tidak apapun soal ini."
"Jadi, apa yang akan kita lakukan?"
Bagaimana aku mendapatkan titik pengumpulan di bawah Mimicry Turtle… sementara aku berpikir demikian, Raina mengangkat tombak pendeknya dan bergerak ke samping si monster.
"Sudah jelas, kita hanya perlu menyerang dan mengalahkannya!"
Sementara Al dan aku ragu-ragu apakah harus menghentikan dia atau tidak, Raina menyerang si Mimicry Turtle.
"Terima iniiiiii! Matilaaaah, ayoooo!"
Mengayunkan tombak pendeknya, dia terus menyerang tempurung mirip batu itu.
Al mengangkat bahu dan menciptakan sebuah peluru api dengan sihir elemen api yang dia gunakan untuk menyerang si kura-kura.
Kurasa kami dapat bergabung dengannya sampai dia bosan, pikirku dan mengulang persiapan dari sebelum aku menembakkan Art Bow Skill – Arrow Stitching.
Menerima serangan dari kami bertiga, si Mimicry Turtle menarik masuk keempat kakinya untuk mengambil posisi bertahan.
Serangan Raina dan Al sama sekali tidak memberikan damage, tapi beberapa seranganku sedikit mengurangi HP si kura-kura. Akan tetapi, saat aku meneguk MP Potion untuk memulihkan MP, dia menyembuhkan diri sepenuhnya.
"Haa, haa… kenapa tidak ada damage sedikit pun meskipun kita menyerangnya selama ini?"
"Rai-chan, itu artinya dia memiliki tingkat pertahanan yang sangat tinggi. Fyuh, aku capek."
Yang pertama kali merasa ini sia-sia setelah menyerang lawan yang tidak menerima damage sasama sekali adalah Al, yang berhenti karena letih, dan kemudian Raina yang melelahkan dirinya sendiri sampai ke titik di mana dia tidak lagi dapat mengayunkan tombaknya.
Sedangkan aku——
"Ah, mungkin ini sebenarnya bagus untuk menaikkan level Sense Bow."
Aku bergumam begitu sambil terus menembakkan panah tanpa henti.
Dengan menyerang musuh yang memiliki pertahanan yang lebih tinggi daripada yang dapat dilakukan seranganku, aku perlahan mengumpulkan EXP Sense tipe petarungku. Sepertinya ada lebih banyak EXP daripada mengalahkan sejumlah besar monster-monster lemah, tapi lebih sedikit daripada mengalahkan boss monster yang kuat.
Setelah aku mengembakkan beberapa lusin Art, Sense Bowku naik satu level dan mencapai titik batas level 50. Dan, aku melihat sebuah Sense turunan baru Magic Bow yang ditambahkan dan kuambil tanpa ragu-ragu.

Possessed SP47
Magic Bow Lv1 Longbow Lv30】【Sky Eyes Lv13 Swiftness Lv18 See-Through Lv23 Sorcery Lv17 Enchant Arts Lv40 Earth Element Talent Lv29 Taming Lv19】【Cook Lv15
Unequipped:
Bow Lv50】【Dosing Master Lv3 Alchemy Lv44 Synthesis Lv44 Crafter's Knowledge Lv3】【Engraving Lv25 Swimming Lv15 Linguistics Lv24 Climbing Lv21 Bodily Resistance Lv3 Spiritual Resistance Lv1


Setelah aku melepaskan Sense Bow dan menggantinya dengan Magic Bow yang baru kudapatkan, seranganku jadi——
"…kekuatan serangannya merosot, ya. Yah, mau bagaimana lagi karena masih level 1."
Mungkin, aku akan dapat mengalahkan Mimicry Turtle dengan Sense yang baru, pikirku, tapi hal tersebut adalah naïf.
"Hei, Yun-san. Bukannya sekarang waktunya untuk kita menyerah?"
"Memangnya makhluk ini benar-benar bisa dikalahkan? Bukannya ada kemungkinan bahwa tempat yang Letia-san temukan ada di tempat lain?"
Raina dan Al sudah menyerah dan tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan.
Aku juga hampir menyerah, tapi kalau kita tidak menemukan apa yang kita cari, kita akan kehabisan waktu hari ini. Berpikir demikian, aku mencoba menantangnya untuk yang terakhir kali.
"Maaf. Ini akan jadi percobaan yang terakhir."
Aku berkata begitu dan mengeluarkan sekop dari dalam inventory lalu mendekati Mimicry Turtle. Aku menyekop sedikit tanah dari antara tempurung Mimicry Turtle dan permukaan daratan, kmeudian menaruh tanganku ke dalamnya.
"Apa kau mencoba untuk mengangkatnya? Itu tidak mungkin akan berhasil."
"Aku tidak mungkin sebodoh itu. Untuk saat ini, tidak ada salahnya untuk mencoba—— Clay Shield"
Sebuah dinding tanah tumbuh dari bawah si monster.
Aku membuatnya muncul untuk mengungkit naik tempurung si kura-kura.
Akan sangat bagus kalau kami dapat menjungkir balikkan si Mimicry Turtle, sementara aku berpikir begitu, dinding tanah menyentuh pinggiran tempurung kura-kura saat terus naik. Begitu dindingnya selesai, satu sisi si kura-kura naik dan membuatnya miring sebelah. Mustahil untuk menjungkirkan si kura-kura, tapi kami menyibakkan titik pengumpulan di bawahnya.
Saat itulah aku menerima tatapan-tatapan menyakitkan dari Raina dan Al, yang berkata "kalau kau punya metode seperti ini, harusnya kau melakukannya sejak awal".
"Se-sekarang, kalian berdua cepat mengumpulkan item di bawahnya."
"Eh?‼ Tidak mungkin! Kita tidak tahu kapan itu akan roboh. Ayo Al, sana lakukan!"
"Aku tidak akan melakukannya! Si kura-kura bergoyang-goyang, itu terlalu berbahaya!"
Si Mimicry Turtle pasti menyadari bahwa tempurungnya naik sebelah saat dia menjulurkan kepala dan kaki-kakinya yang pendek lalu mengepakkannya dengan perlahan.
Dia benar-benar lucu saat melihatnya menggerakkan kaki-kakinya dengan lambat, tapi melihat dinding tanah yang mulai retak, aku tidak punya waktu untuk terus diam seperti itu.
"Ugh, dindingnya roboh! Berbahaya, aku pergi dari sini!"
"Ah?‼ Rai-chan, jangan tinggalkan aku!"
"Hei, jangan tinggalkan aku sementara aku mengangkatnya dengan sihir!"
Retakan-retakan di dinding tanah itu perlahan membesar dan jadi tidak bisa lagi menopang si kura-kura.
Dan saat aku berpikir bahwa waktunya habis dan berbalik untuk mengikuti Raina serta Al——
Bersama dengan suara berat seperti batu yang jatuh, tekanan kuat menghantam punggung dan mendorongku maju, membuatku jatuh terjungkir di tanah.
"Yun-san, kau tidak apa-apa?"
"Aku hanya tertutupi tanah, jadi aku baik-baik saja."
Raina dan Al yang bersembunyi di balik pohon terdekat, mengintip takut-takut ke arahku, jadi aku melambaikan tangan dari atas timbunan tanah.
"KYUOON"
Di sisi lain, Mimicry Turtle yang kembali ke postur aslinya setelah benturan tersebut, memekik lalu mulai perlahan bergerak menjauh, memperlihatkan titik pengumpulan tersebut.
Aku berdiri dan mengebas tanah dari tubuhku lalu memperhatikan titik pengumpulan yang tadinya tersembunyi di bawah kura-kura.
"Batang dan daun yang putih, serta akar yang kuning?"
Aku menarik keluar tanaman yang memiliki batang dan daun yang berwarna hampir keputihan. Akarnya yang ditutupi tanah berwarna kekuningan.
"Ah, itu kelihatan seperti bahan yang Letia-san makan, jadi ini ya."
"Al, yang ini juga."
Aku menduga bahwa material kekebalan hawa dingn dan panas adalah item yang berbeda, tapi yang membuatku terkejut adalah itu dari tanaman yang sama.
Sepertinya tanaman ini bernama Hakuga.
Mimicry Turtle yang kami serang sebelumnya kini berbalik dan mulai pelan-pelan menggali Hakuga dari dalam tanah lalu memakannya.
"Ini gawat! Raina, Al, ayo kumpulkan sampelnya sebanyak mungkin!"
""Baik!""
Kami dapat mengumpulkan kira-kira sepertiga dari bahan yang ada di titik pengumpulan tersebut sebelum Mimicry Turtle selesai memakannya.
Saat si kura-kura selesai menggali sekitar setengah dari seluruh tanaman, dia kembali ke postur sebelumnya untuk melindungi titik pengumpulan itu.
"Kita menemukan monster yang benar-benar aneh, tapi kita mencapai tujuan kita."
"Aku tidak berniat untuk memaksakan diri sejauh ini. Aku capek sekarang. Tapi, kalau memungkinkan untuk membuat item kebal hawa dingin dengan ini, akan lebih mudah untuk bermain di area dingin."
"Rai-chan, kita masih belum memastikan ini bisa dibuat jadi apa."
Al mencoba untuk mengembalikan Raina ke dunia nyata, tapi tidak ada banyak perasaan dalam suaranya. Raina juga tidak punya energi untuk membalas Al.
"Baiklah kalau begitu, ayo langsung mencobanya. Ryui, tolong ya?"
Saat aku memanggil Ryui yang – sebelum aku menyadarinya – mengambil Zakuro lalu menyembunyikan diri mereka dengan ilusi, dia membatalkan ilusinya lalu merapatkan dirinya padaku.
Aku meminta Ryui agar mengeluarkan air untuk membasuh tanah dan kotoran dari badanku dan Hakuga. Kemudian aku mengeluarkan pisau dapur yang ada di sabukku, memotong tanaman tersebut lalu memakannya.
"Ohh, aku mengerti."
"Yun-san sangat berani untuk langsung coba memakannya."
"Mau makan sedikit, Al?"
"Tidak, aku lewat dulu. Jadi, apa kau menemukan sesuatu?"
Al menolak untuk mengambil daun yang kusodorkan padanya dan balik bertanya.
"Tentu. Daun-daunnya memiliki efek kebal hawa panas dan akarnya efek kebal hawa dingin, tapi keduanya hanya untuk jangka waktu yang pendek sekitar lima menit."
Akan sulit kecuali aku meningkatkan durasi efeknya agar jadi tiga sampai enam kali lebih lama.
Kalau dimakan begitu saja, maka akan harus dikunyah di dalam mulut sepanjang waktu seperti permen karet, tapi rasanya yang menjadi masalah.
"Akarnya terasa pedas. Daunnya membuatmu merasa dingin dan sejuk."
Meskipun daunnya memberikan efek kebal hawa panas begitu aku memasukkannya ke dalam mulut, di saat yang sama aku merasa ini mempengaruhi stats tak terlihatku karena aku merasa begitu kedinginan sampai mulai gemetar, memaksaku untuk menggosok-gosok lenganku sedikit.
"Tapi yah, aku paham bagaimana cara menggunakannya sekarang."
"Baiklah, kita sudah menyelesaikan tujuan kedatangan kita. Ayo kita pulang sekarang!"
"Kita akan menyerahkan semua material Hakuga pada Yun-san, tapi kapan akan ada hasilnya?"
"Yah, aku akan mencoba untuk membuat sesuatu dari itu besok."
Untuk tidak membiarkan siapapun sadar bahwa aku merasa kedinginan, aku memeluk Zakuro dan kembali bersama dengan si kembar ke Kota Kedua.
Setelah melapor ke NPC quest dan membagikan material lain yang dikumpulkan, aku berpisah dengan Raina dan Al lalu kembali ke Atelier.
Dengan memasukkan material tersebut ke dalam mulut dan merasakan apa yang terjadi, aku punya ide item  apa yang dibuat dengan ini.
Setelah kembali ke Atelier, aku segera menyiapkan material yang dibutuhkan untuk membuat item kebal hawa dingin dan panas lalu log out karena hari sudah larut.

Dan hari berikutnya di Atelier——
"Yun-san, tolong tunjukkan pada kami potion yang kau buat dari bahan material kemarin! Bebaskan aku dari rasa dingin ini!"
"Rai-chan, tidak bisakah kau membeli equipment musim dingin seadanya dengan hadiah quest kemarin?"
Al menatap tajam Raina.
Aku menuangkan dua macam cairan ke dalam cangkir-cangkir. Aku menghabiskan waktu sepanjang hari untuk membuatnya dengan menggunakan Hakuga sebagai bahan dasarnya
"Ini, yang berwarna cokelat kemerahan memiliki efek kebal hawa dingin, yang berwarna biru kehijauan memiliki efek kebal hawa panas."
"Ini, baiklah! Ayo minum potion kebal dingin sekarang juga!"
Meskipun dia mengatakannya dengan penuh semangat, Raina meminum cairan cokelat kemerahan yang mengepul itu sedikit demi sedikit. Sementara Al mencoba meminum yang berwarna biru kehijauan.
"Fyuuh, jadi ini potion kebal hawa dingin! Entah kenapa ini menghangatkanku mulai dari bagian perut! Di statusku juga dikatakan Cold Resistance Effect berlangsung selama 25 menit."
"Aku meminum potion kebal hawa panas, tapi aku malah mulai mrasa kedingingan. Karena kini aku merasa begitu kedinginan, aku jadi ingin minum potion yang kebal dingin sekarang."
Melihat mereka berdua minum cairan yang kuberikan pada mereka, aku menahan tawaku.
Dan begitu mereka berdua mulai terlihat kebingungan karena aku tersenyum, aku mengatakan pada mereka bahwa ini bukanlah potion.
"Asal kalian tahu, sebenarnya cairan ini tidak termasuk sebagai potion yang dibuat dengan Sense Dosing."
"Eh? Tapi efeknya lebih lama."
"Yah, aku akan menunjukkan bagaimana kerjanya."
Aku berkata demikian dan mengeluarkan Hakuga yang telah diproses dan dua poci teh.
Aku memisahkan Hakuga menjadi bagian akar dan daunnya.
Pertama, aku memasukkan sesendok akar yang dihaluskan ke dalam sebuah poci teh, menambahkan sedikit Fairy Village's Honey Crown dan menuangkan air panas untuk menyeduhnya.
Untuk poci teh lainnya, aku memasukkan daun kering yang sudah dicincang dengan gunting, menuangkan air panas dan memasukkan beberapa iris lemon.
Setelah itu aku menuangkan kedua cairan yang kubuat itu ke cangkir-cangkir si kembar.
"Seperti yang kalian lihat, itu semua adalah item yang dibuat dengan Sense Cooking. Lebih tepatnya daripada disebut potion, ini adalah minuman, kurasa?"
Minuman Hot Drink yang mudah dibuat dan seperti teh jahe yang memberikan kekebalan terhadap hawa dingin, serta Cold Drink yang mirip dengan teh herbal peppermint yang memberikan kekebalan hawa dingin pun selesai.
Selain itu, akar Hakuga bisa digunakan sebagai ganti jahe dan daunnya dipakai sebagai pengganti mint, jadi aku menduga kalau mereka mengkomersialisasikannya, banyak hidangan yang memberikan kekebalan terhadap hawa dingin dan panas akan muncul.
"Tapi ini harus dikomersilkan, bukan? Apa mungkin?"
"Sebenarnya, kau bisa mendapatkan benih Hakuga dengan menggunakan Sense Alchemy, jadi aku mencoba untuk menanamnya di pot  sekarang."
Selain itu, Hakuga dapat ditumbuhkan dengan menancapkan akarnya langsung ke tanah, yang mana membuatnya menjadi tumbuhan yang benar-benar misterius.
Sebuah tanaman yang merupakan kombinasi jahe dan mint. Terlebih lagi, ini lebih enak daripada yang dijual di NPC. Ini benar-benar sebuah fantasi.
Malahan, aku mengumpulkan informasi mengenai tanaman-tanaman ini dan menuliskannya di kertas.
"Yah, berdasarkan semua ini, aku ingin mendiskusikan dengan kalian berdua tentang sesuatu——"
Aku membicarakan dengan mereka berdua tentang hal tertentu.