OLD FRIENDS
(Author : Rafli Sydyq)

      Dua hari telah berlalu semenjak kami meninggalkan Pruistine, butuh waktu sekitar tiga hari lagi sebelum kami bisa mencapai tempat tujuan kami yaitu kota Lawton.
Karena kami berpergian menggunakan kereta kuda, maka cukup mudah bagi kami untuk menghindari para Makhluk Buas yang ada disepanjang jalan.
Terkadang kami juga berhenti sejenak untuk mengistirahatkan para kuda dan pergi berburu sekaligus melatih Shery dalam pertarungan nyata. Pada awalnya dia cukup kesusahan tapi sekarang dia sudah mampu mengalahkan sepuluh Wild Dog sekaligus tanpa bantuanku.
Shery mengatakan padaku kalau dia telah berhasil menguasai Fire Magic hingga tingkat lanjut yang dia pelajari dari koleksi ‘Magic Book’ yang aku kumpulkan sejak BETA. Shery juga mengatakan kalau dia telah mendapatkan beberapa skill baru seperti [Danger Presence] yang membuatnya bisa mendeteksi jebakan atau menyadari musuh yang menargetkannya.
Saat ini aku sedang sibuk mengemudikan kereta sementara Shery sedang duduk santai disampingku sambil menikmati pemandangan. Mungkin karena sedang bosan Shery tiba-tiba menanyakan sesuatu padaku.
“Hei, Rafa, apa latar belakangmu di game ini?”
“Hmm.... kenapa tiba-tiba?”
“Bukan masalah besar, aku hanya penasaran”
“Oh, kalau kau memang ingin tau maka akan kuceritakan. Di game ini tampaknya aku berasal dari keluarga pendeta di kerajaan Tristen. Keluargaku tampaknya menjalani kehidupan yang nyaman dan serba berkebutuhan, tapi karena aku tampaknya akan menjadi penerus dari posisi ayahku, aku menolak dan pergi berpetualang dan sampai sekarang aku masih berharap kakak perempuanku lah yang akan mewarisi posisinya”
“Ohh... itu sangat detil, apakah kau langsung mengetahuinya saat pertama kali Log In?”
“Tidak, aku mengetahuinya seiring dengan berjalannya waktu”
Shery memandangku dengan tatapan bingung sambil memiringkan kepalanya kesamping yang dimana membuat penampilannya menjadi semakin imut.
Karena tidak mampu menahannya dan karena kami sedang berduaan saja aku langsung mencubit pipinya. Hal itu mebuat Shery memerah karena malu.
“Hei.... kenapa kau melakukan itu?”
“Salahmu karena terlalu imut”
Aku menghela nafas sejenak lalu melihat keangkasa. Terdapat langit biru dengan awan putih yang bergerak perlahan ditiup angin. Sebuah pemandangan yang sangat indah terbentang dihadapanku yang membuatku sedikit bersedih karena mustahil untuk melihat pemandangan seindah ini di dunia nyata.
“Jadi, bagaimana denganmu?”
“Hmm...?”
“Maksudku bagaimana dengan latar belakangmu di dunia ini?”
“Ohh... tentang itu. Mari kita lihat, aku tampaknya adalah seorang putri pedagang kaya yang kabur dari rumah bersama adikku”
“Kabur, kenapa?”
“Entahlah, aku sendiri juga tidak tau detilnya”
“Ya tidak apa-apa, cepat atau lambat kau juga akan tau”
“Apa maksudmu?”
Lalu aku mulai menjelaskan padanya kalau seiring berjalannya waktu akan ada saat dimana kita akan mendapatkan penglihatan berupa cerita latar belakang karakter kita di dalam game.
Karena aku sudah bermain sejak BETA, aku cukup sering mendapatkan penglihatan tentang sejarah latar belakang Rafael sebelum dia pergi berpetualang.
Serta, semakin sering itu terjadi maka semakin nyata perasaan yang kau dapatkan hingga kau akan merasa seperti melihat kilas balik masa lalu dirimu sendiri.
Shery yang sejak tadi terus mendengarkanku hanya diam sambil tampak sedikit merenung. Suasana menjadi tenang, hanya ada suara langkah kaki kuda dan suara kicauan burung yang bisa di dengar. Lalu Shery yang tadinya melihat kearah awan memalingkan wajahnya padaku dan bertanya.
“Rafa, bagaimana jika kita mengunjungi kota tempat asalmu, tentu yang berada di dalam game”
Atas proposal Shery aku diam sebentar lalu menjawab “Kurasa saat ini tidak bisa” dia bertanya “Kenapa” yang kujawab dengan singkat “Karena jika aku pergi kesana sekarang aku merasa akan ada masalah yang muncul” dan itu adalah perasaanku yang sebenarnya. Aku tidak tau mengapa, tapi firasatku mengatakan jika aku pergi kesana maka aku akan menghadapi sebuah masalah besar, dan perasaan ini sudah kurasakan sejak saat masih BETA.
“Begitu, jadi begitu” kata Shery singkat lalu kembali melihat kearah awan dan dengan begitu kami kembali melanjutkan perjalanan dengan tenang.
...
            Sudah lewat tengah hari dan sekarang kami sedang beristirahat, aku bertugas memberi makan kuda dengan jerami yang kubeli sebelumnya, sedangkan Shery menyiapkan makan siang.
Menu makan siang kali ini adalah sup daging sederhana, tapi, itu masih jauh lebih baik dibandingkan makan siang dengan daging kering. Terlebih lagi, masakan buatan Shery jauh lebih enak daripada yang kubayangkan.
Mengingat jaman sekarang yang serba instant dan otomatis, menemukan gadis yang bisa memasak sebagai pasangan hidup sangatlah langka. Bertambah satu hal lagi yang membuatku bersyukur memiliki Shery.
Setelah makan siang, seperti biasa kami akan langsung pergi berburu. Setelah mengamankan kereta agar tidak dicuri, kami segera memasuki hutan. Sejauh ini yang kami temukan hanyalah sekumpulan Mad Bee yang dengan mudah kami kalahkan.
Kemampuan Shery dalam Fire Magic sudah semakin meningkat, sekarang kami hanya harus bertemu dengan musuh yang lebih kuat demi pengalamannya dalam pertempuran nyata.
Disaat kami sedang menyusuri hutan, tiba-tiba saja aku mendengar suara gemerisik semak. Mengambil sikap waspada, kami bersiap menanti apa yang akan muncul.
Akan tetapi, bukannya Makhluk Buas yang muncul adalah seorang gadis dengan rambut silver dan pakaian yang dikenakannya terlihat compang-camping. Dilihat dari dekat, kau juga bisa mengetahui kalau dia sedang terluka.
Dia terlihat sangat kelelahan seolah-olah sedang dikejar sesuatu. Disaat dia menyadari keberadaan kami, dia sempat berkata “Tolong” dengan suara lemah lalu akhirnya ambruk ketanah.
“Noel?!”
Shery yang ada disebelahku tiba-tiba saja menyebutkan nama itu. Wajahnya terlihat seolah sedang terkejut dan tidak mempercayai apa yang ada dihadapannya.
“Kenalanmu?”
“Ya, dia adalah teman masa kecil dari Sherina”
Jadi begitu, gadis yang bernama Noel ini ternyata adalah teman dari Sherina Aradea. Saat aku menggunakan [Identify] padanya, aku mengetahui kalau dia memang bernama Noel dan dia adalah seorang NPC.
Sekarang, yang jadi pertanyaan adalah bagaimana dia bisa berada ditengah hutan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Disaat aku hendak mendekati gadis itu, Shery sudah terlebih dulu berlari kesana dan segera merangkul gadis itu sambil terus meneriakkan namanya.
Saat itulah [Detection] merasakan banyak tanda kehidupan mengarah kesini. Dari auranya, tampak mereka adalah manusia dan ada sekitar dua puluh dari mereka.
Berpikir sejenak, mereka mungkin adalah orang-orang yang mengejar Noel hingga dia berlari dengan sekuat tenaga dan akhirnya sampai pada kami.
“Shery, segera bawa gadis itu menjauh dari sini. Kita kedatangan tamu”
“Baik”
Shery segera membopong gadis itu menuju kereta. Sedangkan aku tetap disini untuk mengambut beberapa orang tamu.
Akhirnya mereka tiba. Seperti dugaanku, mereka adalah sekawanan bandit berjumlah dua puluh.
Kebanyakan mereka memakai pedang atau belati. Aku tidak melihat ada pemanah atau penyihir diantara mereka.
“Baiklah, kita langsung saja. Apakah kalian sedang mencari seorang gadis dengan rambut silver?”
Mereka semua saling menatap sebentar sebelum satu orang dengan tubuh paling besar melangkah maju. Kurasa dia adalah pemimpinnya.
“Kalau itu benar memangnya kenapa?”
Ternyata benar, tujuan mereka sebenarnya adalah gadis itu. Karena gadis itu adalah teman dari Shery meskipun mungkin ini adalah pertemuan pertamanya, aku tetap tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan gadis itu.
“Oh, kalau begitu sayang sekali. Gadis itu kebetulan adalah kenalanku. Jadi, jika kalian masih sayang nyawa, kusarankan agar kalian segera mundur atau kalian akan menyesal”
Mendengar hal ini mereka kembali saling menatap sebelum akhirnya sebuah tawa meledak diantara mereka.
“Hahahaha... kalian dengar itu”
“Hahaha... sungguh tidak tahu diri”
“Apakah dia buta atau terlalu bodoh untuk tidak menyadari perbedaan jumlah kita yang terlalu besar”
Sementara mereka menikmati diri mereka sendiri, aku telah selesai mengamati mereka semua dan meyakini kalau selain peminpinnya, mereka tidak lebih dari mangsa kecil.
“Heh, kau rupanya begitu sombong untuk seukuran seorang Petualang. Baiklah, bagaimana kalau begini. Kau serah-“
Belum sempat pemimpin bandit itu menyelesaikan ucapan klisenya, aku terlebih dahulu melancarkan [Light Magic-Scratcher Shoot] dan menembakkan puluhan peluru cahaya kecil kearah mereka.
Tak ayal, mereka yang tidak mengira akan datangnya serangan dariku tidak sempat menghindar dan banyak diantara mereka yang menderita luka parah atau bahkan kehilangan nyawa.
“Sial, dia adalah penyihir. Semua! Cepat se-“
Lagi, sebelum pemimpin bandit itu sempat menyelesaikan perintahnya, aku terlebih dahulu melompat maju dan menutup jarak diantara kami.
“Apa!”
Disaat kami akhirnya saling berhadapan, pemimpin bandit terkejut dan hal itu membuat pertahanannya terbuka lebar.
Melihat peminpin bandit yang pertahanannya terbuka lebar, dengan segera aku melancarkan [Sword Skill-Heavy Slash] dan berhasil menghabisi nyawa pemimpin bandit dengan sekali tebas.
Melihat pemimpin mereka sudah tumbang, bandit yang masih tersisa melarikan diri kesegala penjuru dan membutuhkan waktu bagiku untuk akhirnya berhasil memburu mereka semua.