IMPORTANT THING
(Author : Rafli Sydyq)

“Summon Magic?”
“Benar, tadi aku dan Sherina mencoba ‘Talent Orb’ yang disediakan di toko dan mengetahui kalau aku ternyata memiliki bakat dalam Summon Magic”
Itulah yang dikatakan Noel saat kami sedang menyantap makan siang. Ternyata, saat di toko alat magis, mereka menemukan Jasa Talent.
Jasa Talent adalah sebuah pelayanan dimana kau akan meletakkan tanganmu diatas ‘Talent Orb’ yang berguna untuk mengecek bakat seseorang.
Hasilnya, diketahui Shery memiliki afinitas yang sangat bagus dengan Fire Magic dan Light Magic, sedangkan Noel memiliki bakat dengan Summon Magic. Seperti namanya, Summon Magic adalah sebuah sihir yang memungkinkan pengguna untuk memanggil monster untuk bertempur menggantikan mereka.
Tapi, yang benar saja. Tidak mungkin ada yang menyangka kalau Noel yang adalah NPC juga memiliki bakat. Satu lagi misteri A.S.O yang muncul dihadapanku.
“Jadi, apakah kau akan menjadi seorang Summoner?”
“Tentu saja, karena itu setelah ini aku ingin mengunjungi toko yang berspesialisasi tentang Summon Magic. Apakah boleh?”
“Kalau Shery setuju maka aku tidak masalah”
Melihat kearah Shery, dia hanya mengganggukkan kepalanya sambil berkata “Tidak masalah”. Dengan begini sudah ditetapkan tujuan kami berikutnya adalah toko summoner.
Sekarang, kami bertiga sedang berada di sebuah toko yang berspesialisasi dalam Summon Magic yang bernama All Visitant agar Noel bisa mempelajari Summon Magic.
Saat ini Noel sedang berbicara dengan pria tua berjanggut panjang abu-abu dan memakai jubah putih. Orang itu tidak lain adalah pemilik toko ini sekaligus master dari para Summoner.
“Baiklah, karena nona muda ini akan membutuhkan waktu untuk mempelajari Summon Magic, bagaimana kalau kalian berdua mengunjungi tempat lain dulu?”
Melihat Shery sama sekali tidak masalah tentang itu, kami segera pergi setelah berpamitan dengan Noel yang sedang membawa tumpukan tebal buku ditangannya.
Karena tidak memiliki kegiatan lain, kami kembali ke penginapan untuk berstirahat. Karena senggang, aku memilih untuk membaca ‘Magic Book’ yang baru saja aku beli sebelumnya. Buku yang aku baca berisi mantra Light Magic tipe serangan area yang dimana aku cuma sedikit menguasainya.
“Hee... jadi itu yang kau beli yah”
Melihat kesamping, terdapat Shery yang sedang menatap pada buku yang kubaca dengan mata penasaran.
“Karena aku Cuma sedikit menguasai mantra tipe area makanya aku membelinya. Selain peralatan, apa saja yang tadi kalian beli?”
“Kurang lebih sama sepertimu, hanya saja milikku adalah kumpulan manta Fire Magic tingkat lanjut”
Sambil berkata begitu, Shery mengeluarkan sebuah buku berwarna merah tua dengan ukiran sihir disampulnya. Dia membalik halaman buku tersebut dan mulai membacanya.
Dengan begini sebagian waktu kami habiskan dengan membaca buku. Suasananya sangatlah tenang, hanya terdengar suara halaman buku yang dibalik dan sedikit suara kicauan burung di luar jendela yang dibiarkan terbuka. Karena terlalu hening, aku iseng bertanya.
“Jadi, bagaimana menurutmu tentang Noel?”
“Hmm!?”
“Kau tau kan kalau dia bukanlah Pemain”
“Well.... itu sedikit aneh kau tau”
“Aneh bagaimana?”
“Secara teknis kami baru saja bertemu, tapi entah mengapa aku merasa sudah mengenalnya sejak lama. Juga, baik saat kami berbincang atau disaat aku tidur, ingatanku tentang kebersamaan kami saat masih kecil terus mengalir dan aku mulai kesulitan memahami yang mana diriku yang sebenarnya... Rafa, apakah menurutmu siapa aku yang sebenarnya?”
“Kau tidak perlu khawatir, kau tetaplah dirimu sendiri. Baik itu Sherina maupun Shery, mereka berdua tetaplah bagian dari dirimu sendiri. Setidaknya ingatan yang kau dapatkan adalah kenangan indah, berbeda dengan diriku”
“Memangnya ingatan macam apa yang kau dapatkan?”
“Well.... kita bahas itu nanti saja”
“Baiklah, tapi janji kau akan menceritakannya padaku nanti”
Dengan begitu suasan kembali sepi. Kami berdua kembali memfokuskan pikiran kami kepada buku yang kami baca.
...
            Hari menjadi senja saat Noel menyelesaikan pelatihannya. Dia bilang masih butuh waktu beberapa hari lagi sampai pelatihannya selesai sepenuhnya. Karena itu, mulai besok saat Noel sedang berlatih, aku dan Shery akan memiliki banyak waktu luang.
Karena hari sudah hampir malam, kami memutuskan untuk hanya bersantai di penginapan. Ngomong-ngomong, penginapan tempat kami bermalam saat ini bernama Witch Hut Inn.
Awalnya, kami mendapati sedikit masalah. Saat kami hendak memesan kamar, kami bingung apakah Shery harus tidur bersamaku atau bersama Noel.
Setelah diskusi singkat, Noel mengatakan “Silahkan nikmati waktu kalian” dan membiarkan Shery tidur bersamaku sementara dia tidur sendiri di kamar lainnya.
Dengan begitu sampailah kita berada disituasi saat ini. Meskipun kami berdua sudah menempati kamar ini sejak tadi siang, yang kami lakukan hanyalah duduk sambil membaca buku. Sedangkan, saat ini matahari sudah tenggelam dan sudah saatnya kami untuk tidur. Sekarang, disebelahku terdapat Shery yang hanya mengenakan daster putih polos yang selalu dia kenakan saat tidur sedang duduk disampingku sambil malu-malu sementara aku hanya mengenakan kaos biasa dan celana panjang.
Saat masih di kereta aku sama sekali tidak memiliki masalah tentang ini karena aku biasa tidur di luar sedangkan Shery dan Noel tidur dengan nyaman di dalam kereta. Tapi, sekarang kami sedang berduaan di dalam kamar dengan pakaian minim. Tentu itu sudah menjadi sebuah masalah.
“Baiklah, sekarang apa yang harus kita lakukan?”
Desahku pelan sambil memandang kasur yang sedang aku duduki.  Di dalam kamar hanya terdapat sebuah kasur ganda untuk dua orang, ini adalah satu-satunya tempat tidur yang ada diruangan ini. Kecuali aku mau tidur di lantai dingin dan kotor yang dimana itu tidak akan pernah terjadi, maka aku dan Shery sudah pasti akan tidur seranjang.
Meskipun ini hanya game, tapi tetap saja berduaan dengan seorang gadis cantik yang juga adalah istimu sendiri “Meskipun hanya game” membuatku cukup gugup.
Perlahan aku melihat kearah Shery yang sedari tadi terus menundukkan kepalanya hingga aku tidak bisa melihat wajahnya. Tapi karena aku bisa melihat telinganya menjadi sangat merah, tidak diragukan lagi saat ini dia merasa sangat malu.
“Jadi... bagaimana kalau sekarang kita tidur?’
“B-baik”
Kami berdua mulai berbaring di tempat tidur sambil menutupi tubuh kami berdua dengan selimut yang disediakan penginapan. Dengan suasana canggung, aku berusaha mencari sesuatu untuk dibicarakan. Tidak disangka, Shery yang terlebih dahulu bicara.
“Hmm.... jadi, Rafa mengenai tentang yang tadi siang, bisakah kau menceritakannya sekarang?”
“Yang mana?”
“Tentang masa lalu Rafael”
“Ohh... tentang itu”
Karena tidak ada pilihan lain, aku mulai menceritakan semua ingatan tentang Rafael di dunia ini. Dari ingatan dimana dia dibesarkan, bagaimana keluarganya, pendidikan macam apa yang dia jalani, hingga semua tanggung jawab yang akan dilimpahkan kepadanya.
Shery yang sedari tadi mendengarkan hanya diam dan menatapku dengan mata keemasannya. Aku terus bercerita hingga tidak terasa waktu telah berlalu. Melihat kesamping aku bisa melihat Shery masih terjaga sambil terus memandangiku, mata emasnya terus menatapku dengan tenang dan bibirnya menampilkan sebuah senyuman seperti bunga.
Tanpa sadar aku menggerakkan tubuhku mendekatinya, Shery juga sudah mulai mendekatkan dirinya sambil memejamkan matanya. Saat jarak diantara kami semakin mendekat hingga aku bisa merasakan nafasnya.
Nafasnya sangatlah hangat dan bau tubuhnya tercium sangat wangi melebihi bunga manapun di dunia. Jarak kami semakin dekat hingga akhirnya bibir kami saling bertemu. Bibirnya terasa sangat lembut dan manis seperti ceri. Kami berpisah sejenak sehingga mata kami saling bertemu, melihat wajahnya yang sudah lebih merah daripada rambutnya serta matanya yang mulai berkaca-kaca membuatku tidak bisa menahannya lagi.
Dengan pelan aku menanyakan kepadanya “Mau melakukannya?”. Shery hanya mengangguk diam dan begitulah bagaimana kami melewati malam pertama kami sebagai suami-istri di dalam game.
Sedikit terkejut, aku bersyukur di dalam hati karena pihak pengembang juga memasukkan mekanisme ini di dalam game. Kurasa aku juga mulai menyadari alasan pihak pengembang memasukkan peraturan dimana anak yang belum mencapai usia 16 tahun dilarang memainkan game ini.