EVENT MUSIM DINGIN DAN QUEST
(Translator : Hikari)

"Mari pikirkaaaan! Bambam pompom!"
"Apa-apaan dengan efek suara itu? Mengurangi motivasi…"
"Aku hanya ingin mengatakannya."
Melihat Lyly berkata begitu dan tersenyum simpul, aku pun ikut tersenyum.
Berkat item drop yang kami dapatkan dari Fluff Cloud saat kami melarikan diri dari kepungan mereka, kami entah bagaimana berhasil memenuhi jumlah material yang dibutuhkan untuk meningkatkan equipment.
Untuk saat ini, aku ingin memberikan material ini pada Cloude dan berharap pakaian musim dinginya selesai bahkan sekalipun sehari lebih awal.
Kuputuskan bahwa sampai pakaian itu selesai, aku tidak akan masuk selangkah pun ke area yang ada monster yang menyerang dengan udara dingin.
Dan saat ini, Lyly dan aku sedang duduk di Commonest Café & Clothier dengan sebuah meja di antara kami.
Karena kami tadinya berada di lingkungan yang amat dingin akibat serangan-serangan Fluff Cloud, meninjau ulang apa yang terjadi di dalam café yang hangat rasanya seperti di surga.
Kami berdua memangil monster jinak kami dan makan kue bersama.
"Pertama-tama, apa yang harus kupikirkan baik-baik adalah fakta bahwa aku membiarkan Thorn Plant mengejutkanku. Aku tidak bisa menemukannya meski memiliki Sense See-Through. Juga, aku meremehkan Cold Damage. Hal itu benar-benar berbahaya."
Akibat menerima Cold Damage dalam pakaian musim panasku, aku mendapat damage tambahan yang mirip racun.
"Dalam kasus ini, Sense See-Through Yuncchi pasti levelnya lebih rendah daripada Sense tipe Persembunyian milik Thorn Plant. Juga, bukannya kau bisa menggunakan Element Enchant untuk meningkatkan ketahanan terhadap elemen air?"
"…Aku benar-benar lupa."
Karena itu adalah peristiwa yang benar-benar mendadak, aku lupa untuk memakai enchant yang telah kucoba pada Magi-san sebelumnya.
"Kalau begitu inti dari bahasan ini adalah level Sense See-Throughku yang rendah dan kurangnya kemampuan untuk menyesuaikan semua cara yang kupunya dengan situasi yang sedang berlangsung."
Haa, aku menghela napas.
Sekalipun kami tepat sebelum event, aku merasa tertekan karena diriku yang kurang mampu.
"Aku berikutnya, ya. Kalau aku mengalahkan Fluff Cloud yang pertama kali muncul, yang lain tidak akan berkumpul sebanyak itu. Aku hanya selamat berkat pakaian musim dingin yang telah diproses untuk menahan hawa dingin."
"Juga, kita seharusnya berganti posisi sejak awal."
Lyly tidak memiliki skill apapun yang membuatnya dapat melawan banyak musuh, jadi dia seharusnya melawan Thorn Plant dan bukannya Fluff Cloud.
Terlebih lagi, karena aku memiliki Zone Bomb yang dapat menyerang semua monster dalam jangkauan pandanganku, aku bisa lebih baik menghadapi Fluff Cloud yang memiliki pertahanan yang rendah daripada bertarung melawan Thorn Plant yang sangat kurus.
Tidak dapat menilai situasi seperti itu membuatku merasa bahwa diriku masih kekurangan skill sebagai player.
"Tapi, aku senang bahwa kita gagal kali ini."
"Kau merasa senang?"
"Yup. Aku dapat menemukan bagaimana Revival Shiacchi bekerja."
Aku mendengarkan penjelasan Lyly tentang monster jinaknya, Revival dari Neshias si phoenix.
"Saat Shiachi menggunakan Revival, banyak MP-ku yang diambil. Itu membuatku mengerti bahwa aku tidak bisa menggunakannya sembarangan."
"Ya, tentu saja, mengingat skill monster jinak menggunakan MP si pemiliknya."
Aku tidak mengecek MP Lyly saat itu, tapi mempertimbangkan caranya bicara, pasti banyak yang terpakai.
"Bahkan dengan MP yang penuh, aku hanya bisa menggunakan paling banyak dua kali berturut-turut."
"Aku mengerti. Dua kali… kalau begitu, bagaimana dengan saat dirimu sendiri kalah?"
"Bagian yang itu juga penting. Ternyata saat aku dikalahkan, sebelum menggunakan menu 'Gunakan Revival Medicine', sebuah menu 'Auto-Revival dengan skill Shiacchi' muncul duluan, tapi aku tidak punya cukup MP untuk mengunakannya."
Dengan kata lain, untuk menggunakan Revival Neshias, Lyly sebagai pemanggilnya harus menghabiskan sejumlah besar MP, dan dalam kasus kebangkitan otomatis Lyly itu akan menggunakan MP yang tersisa.
Terlebih lagi, menu kebangkitan yang muncul memprioritaskan Neshias, tapi dalam kasus kali ini ada kekurangan MP.
"Hei, bukankah Neshias monster jinak untuk player garis belakang?"
"Kau benar. Terlebih lagi, kualitasnya membuat dia lebih cocok untuk party."
Kalau dipikirkan lagi, gaya bertarung Lyly sangat mirip dengan pengintai garis depan, jadi dia tidak punya cukup MP untuk menggunakan kemampuan Neshias ke tingkat maksimal.
Karena itulah, Sense build Lyly dan Neshias bisa dibilang memiliki tingkat kecocokkan yang buruk.
"Yah, karena aku biasnaya tidak menggunakan banyak MP, selama aku sendirian bukan ide yang buruk untuk menggunakan MP pada Shiacchi."
"Benar. Tapi kalau itu terpicu lebih cepat daripada Revival Medicine dan kau tidak bisa mengendalikannya sendiri, kau mungkin akan bangkit dalam keadaan tanpa MP dan dalam keadaan tidak menguntungkan."
"Ayo pikirkan sedikit lagi soal itu."
Neshias adalah young beast langka yang memiliki skill kebangkitan, tapi bukan berarti itu adalah sesuatu yang mudah untuk digunakan.
"Aku harus berjuang keras agar tidak kalah dari Shiacchi, ya 'kan."
Lyly mengeluarkan buah-buah beri yang dia kumpulkan di hutan gelap, menaruhnya di telapak tangan kemudian menyodorkannya pada Neshias.
Melihat Lyly dengan senangnya memberi makan Neshias yang mematuki buah beri tersebut dari tangannya, kupikir bagi Lyly, daripada kegunaan, kerja keras sebagai rekan adalah hal yang lebih penting. Pemikiran samar semacam itu melintas di kepalaku.
Aku ingin berjuang bersama Ryui dan Zakuro juga, itulah yang kurasakan terhadap mereka berdua. Ryui memakan cream puff yang kubeli dari Commonest Café & Clothier dalam sekali gigit, sementara Zakuro hidungnya berlumuran krim custard.
"Ya ampun. Akan kubersihkan."

Aku memanggilnya mendekat dan menyeka hidungnya.
Dengan peninjauan ulangku dan Lyly yang sudah selesai, aku menghela napas dan meminum teh. Pada saat itulah sebuah bayangan hitam datang dari belakang toko dan melompat ke pangkuanku.
"Woah?! Socks, ada apa?"
Meskipun di hari yang lalu dia adalah seekor anak kucing, dia langsung membesar. Socks menggelung tubuhnya setelah melompat ke pangkuanku.
Ryui juga sering menaruh kepalanya di atas pangkuanku. Apa pangkuanku senyaman itu? Aku penasaran.
Kemudian, tidak berapa lama kemudian setelah Socks, Cloude pun muncul.
"Kurocchi, kerja baguss~. Apa kau bisa mengumpulkan materialnya?"
"Perlu waktu tapi kami mengumpulkan jumlah yang dibutuhkan dengan berulang kali melawan boss Arachne. Tapi dengan perubahan Heat Damage, terlalu sulit untuk maju ke Area Gunung Berapi tanpa persiapan lebih dulu.
Dia berkata begitu dan menghela napas dalam-dalam.
Alasan mengapa Magi-san tidak ada di sini, pastinya karena dia memberikan materialnya pada Cloude dan pergi ke Area Gunung Berapi sendirian.
"Jadi, berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya pakaian musim dingin Magi-san dan aku selesai?"
"Aku juga punya banyak permintaan dari para player. Jadi, paling cepat adalah tepat sebelum update event."
"Aku mengerti. Kalau begitu, kau bisa mengurusi pakaian musim dinginku setelah update. Untuk saat ini, aku akan mengatasi Cold Damage hingga ke tingkat tertentu dengan menggunakan item dan skill."
"Kalau kau bilang begitu, maka aku akan menyelesaikannya saat event, tapi kenapa?"
Mendengarku berkata begitu, Cloude mengerutkan alisnya.
"Yah, kupikir aku akan mencoba membaut keik Natal dulu."
Adikku Myu sepertinya ingin memakain strawberry cake dan fruits roll cake, itu adalah hal yang terlalu memalukan untuk dikatakan, jadi kukatakan saja alasan yang tidak begitu menarik.
"Mm. Yah, kurasa alasannya semacam adik perempuanmu ingin memakannya."
"Ba-bagaimana kau bisa tahu?!"
Hmph, Cloude mendengus padaku.
"Kita mengenal satu sama lain hampir setengah tahun sekarang. Aku bisa tahu kalau kau benar-benar lembut pada adikmu itu."
Benarkah? Aku bertanya-tanya setelah mendengar perkataan Cloude dan menoleh pada Lyly, yang mengangguk dengan senyum simpul.
"Yah, aku mengerti alasan kenapa kau ingin membuat keik. Tapi kau akan merasa kedinginan dalam pakaian musim panasmu. Akan kuberikan kau armor pengganti."
"Benarkah?! Makasih!"
"Yunchi, kalau kau setuju sebelum menanyakan detailnya pada Kurocchi——"
"Fufufu, ayo mulai dengan kau memakai baju-baju ini."
Sambil berkata begitu, Cloude mengeluarkan pakaian berbahan dasar putih, celemek warna coklat dengan sehelai rok dan topi yang warnanya senada.
Baju-baju ini agak menyerupai pakaian seragam dan aku tahu pakaian yang mirip.
"Ini… yang Fior-san kenakan…"
Equipment ini sangat mirip dengan pakaian perajin Commonest Café & Clothier yang bertugas di dapur, Fior-san."
"Tepatnya, ini berbeda dari warna baju patissière milik Fior. Dapur luar biasa dingin, kau tahu. Tindakan sempurna melawan hawa dingin adalah memakai pakaian ini."
"Hei, apa ada yang la——"Tidak ada."——ya, pak."
Cloude menyela dengan seulas senyum puas.
Aku mengerti kalau aku tidak bisa mengubah keputusan Cloude, karena itulah aku merosot lemas. Selama aku mengunci diriku dalam bengkel Atelier, aku tidak akan terlihat dalam pakaian ini oleh terlalu banyak orang.
Berpikir ini mungkin adalah hal yang bagus memakai pakaian patissière untuk membuat keik, aku menelan air mataku dan bertahan.
"Kalau kau akan membuat keik, berikan kami beberapa untuk dimakan juga."
"Yaay, keik Yuncchi!"
"Tempatmu adalah sebuah café, jadi kau makan itu setiap waktu, 'kan?"
"Fior berjuang keras untuk keik Natal, tapi sayangnya semua itu untuk pembeli dan tidak ada yang tersisa untuk kami."
"Dasar. Kalau begitu, kuenya akan jadi pengganti biaya rental armor ini."
"Aku menantikannya. Kalau begitu, ayo bertukar keik Natal untuk selesainya pakaian musim dingin."
"Ya ya, baiklah."
Aku menerima pakaian patissière dari Cloude, kemudian di perjalan pulang ke Atelier, aku membeli bahan-bahan untuk membuat keik.
Setelah kembali ke Atelier, aku mengunci diriku di bengkel dan mengganti bajuku ke seragam patissière.
Bengkel berdinding dan berlantai batu itu sangat dingin, dan karena aku merasa menggigil dalam Ochre Creator, begitu aku mengganti bajuku rasa dinginnya berkurang.
Aku mulai mempersiapkan keiknya.
"Hmm. Apa suhu ovennya pas?"
Aku membawa oven dari bagian toko ke bengkel, menyalakan kompos dan meningkatkan suhu di dalam oven.
Sementara itu, aku mempersiapkan banyak sekali adonan bolu sponge cake dan krim kocok.
Dengan adonan bolu berbentuk lingkaran, aku bisa membuat Strawberry Cake, sedangkan dengan yang berbentuk kotak aku bisa membuat Fruit Roll Cake.
Sambil memperhitungkan waktu yang diperlukan adonannya untuk mengembang, aku mencampurkan kocokan telur dengan gula dan tepung terigu, kemudian menuangkannya ke dalam loyang. Sementara itu aku mempersiapkan krim kocok dan buah-buahan yang kudapatkan di hutan gelap.
"Krim kocoknya menjadi dasarnya, tapi bagaimana dengan rasa manisnya?"
Aku menambahkan gula untuk membuat cukup manis. Karena buah-buahan liar cukup manis dan enak seperti yang dijual di toko, aku membatasi rasa manis krimnya dan mengeluarkan rasa manis dari buah-buahannya.
"Yang tersisa adalah memanggang adonan dan tunggu…hm? Ada apa, Ryui?"
Kemudian aku menyadari Ryui dan Zakuro sedang menatap dengan penuh harap.
Pandangan mereka terarah pada tanganku yang sedang memegang alat pengocok telur dengan krim kocok yang masih tersisa di sana.
"Dasar. Sedikit saja, ya."
Saat aku menaruh sedikit krim kocok dan potongan buah-buahan di piring-piring kecil, Ryui dan Zakuro langsung memakannya. Mereka bahkan menjilat bersih piring tersebut.
Ryui pasti telah puas karena dia kembali ke bagian belakang bengkel.
Tapi Zakuro terus menjilati piringnya lagi dan lagi.
"Kau benar-benar suka yang manis-manis, ya."
"Ya? Ah, tentu saja aku sangat menyukainya juga."
Kupikir aku sendirian di bengkel ini, tapi mendengar sebuah suara, aku menoleh ke belakangku.
"Satu keik untuk para peri, ya."
Saat aku berbalik, aku melihat si Peri Nakal yang sering datang untuk bermain di Atelier.
"Haa, sebuah pesanan dari orang lain lagi, ya. Ya ampun, baiklah."
"Yaay! Tolong ya!"
Hanya berkata begitu, si Peri Nakal mendadak menghilang.
Melihat hanya beberapa potong buah yang menghilang, aku tersenyum getir karena kenakalan itu dan sekali lagi mulai memotong-motong buah-buahan yang tersisa.
Setelah itu, aku mulai dengan Strawberry Cake yang sudah biasa kubuat.
Aku mengiris bolu yang sudah dipanggang dari pinggir, mengoleskan krim kocok dan potongan stroberi di dalamnya.
Kemudian, setelah menutupi seluruh keik dengan krim, aku menghiasinya dengan lebih banyak krim dan stroberi. Meskipun Strawberry Cake sudah selesai, caraku memeras keluar krim kocoknya tidak terlalu bagus dan terlihat canggung.
"Mm, aku tidak suka."
Akan tetapi, ini baru keik yang pertama, pikirku dan menyelesaikan satu keik lagi yang kali ini terlihat lebih baik tapi masih tidak terlihat bagus.
Setelah itu, untuk membuat keik yang memuaskan, aku mengulanginya. Setelah beberapa hari, aku akhirnya membuat dua belas keik.
Karena itu, aku tidak punya cukup bahan untuk Fruit Roll Cake dan harus membelinya setelah beberapa hari. Kemudian aku membuat enam bolu gulung tersebut.
Karena membuat keik membutuhkan banyak konsentrasi, Sense Cook-ku langsng naik ke level 14, yang mana merupakan sebuah pencapaian besar.
Dan karena aku hanyut dalam pembuatan keik selama beberapa hari ini, aku sama sekali lupa.
"Ngomong-ngomong, aku belum melakukan apapun untuk persiapan event."
Meskipun begitu, aku mempunyai banyak item konsumsi seperti potion di Atelier, jadi tidak perlu terburu-buru.
Namun, untuk membentuk sebuah party, kau memerlukan orang lain.
"Aku tidak tahu rincian eventnya, tapi mungkin Magi-san dan yang lainnya mau ber-party denganku?"
Aku menyimpan keik-keik yang sudah selesai ke dalam inventory dan melakukan friend call dengan Magi-san.
"Magi-san, apa kau bisa bicara sekarang?"
"Yup, tidak masalah. Ada apa?"
"Uh, bagaimana kalau membentuk party untuk event? Itulah yang ingin kutanyakan."
"Aww, maaf. Kali ini aku mendapat banyak permintaan equipment yang harus kutangani. Aku juga seharusnya ber-party dengan anggota Crafting Guild tapi aku terlalu sibuk."
"Begitukah? Jadi kau dengan guild…"
"Yup. Cloude dan Lyly juga bertindak sendirian, tapi kami berniat untuk ber-party sesekali untuk event. Kalau kami punya lebih banyak waktu, kami akan ber-party denganmu, Yun-kun, tapi…aku benar-benar minta maaf."
"Tolong jangan dipikirkan. Sebagai seseorang yang tidak bergabung dengan Crafting Guild, aku tidak dalam posisi untuk mengeluh karena tidak bisa ber-party bersama-sama."
"Benar-benar maaf, ya."
"Tolong jangan dipikirkan, walaupun memang rasanya sayang sekali."
Mendengar Magi-san meminta maaf dengan suara penuh penyesalan, aku memintanya untuk tidak terlalu memikirkannya.
Crafting Guild adalah sebuah guild yang bertindak sebagai manajemen pusat perdagangan material bagi para pengrajin dan pelelangan. Tidak perlu bergabung ke dalamnya untuk menggunakan pelayanan mereka, jadi meskipun aku tidak bergabung dengan guild, aku membantu sedikit dalam pembentukan guildnya.
Tentu saja bukan hanya aku,. Ada para player lainnya yang terlibat dalam pembentukan guild tersebut dan juga ada anggota-anggotat yang mengelolanya. Karena itulah aku tidak berpikir bahwa aku sebagai orang luar harus diprioritaskan sementara anggota guild ditelantarkan.
"Jadi Lyly dan Cloude dan yang lainnya juga tidak bisa."
"Kelihatannya begitu. Mereka berdua memiliki kenalan pengrajinnya masing-masing untuk diajak bermain. Ngomong-ngomong soal Cloude, tadi seorang NPC mengantarkan pakaian musim dinginku."
"Benarkah? Baiklah, aku mengerti. Jadi kali ini aku berpatisipasi secara solo, ya."
"Bukankah kau punya kenalan lainnya? Kau terkenal, 'kan?"
"Kuharap memang seperti itu."
Taku dan Myu, Sei-nee dan yang lainnya biasa bermain dengan party tetapnya. Mungkin bisa saja bergabung sementara dengan mereka, tapi sulit untuk membayangkan itu bisa dilakukan selama event ini.
Tidak akan terlalu buruk untuk mengajak Emily-san dan Letia yang sama kuatnya denganku, tapi aku tidak tahu apa mereka akan menerima…
"Yah, aku akan berusaha menjadi solo dulu kalau begitu."
"Tapi kalau nantinya kau tidak bisa melakukannya sendiri, pastikan untuk mengandalkan kami, ya."
"Ya, berjuanglah untuk tidak terlalu berlebihan juga, Magi-san."
"Kau juga, Yun-kun."
Meskipun itu adalah friend call di mana aku tidak dapat melihat wajahnya, aku membayangkan Magi-san mengedip dan tersenyum simpul.
Setelah itu, panggilan berakhir dan aku pergi keluar ke ladang di belakang Atelier untuk mengubah suasana sedikit.
Di sana, Wisteria Peach Tree mekar di tengah dinginnya musim dingin dan bersandar pada dek kayu.
Meskipun udara terasa dingin, aku merasa dipulihkan oleh bunga-bunga merah muda tersebut yang mengingatkanku pada musim semi.
Aku meragangkan tubuh di bawah langit yang terbentang dan menyantaikan bahuku.
"Yah, entah bagaimana kali ini akan berjalan lancar juga."
Berpikir optimis tentang event musim dingin, aku log out dari OSO.
Saat aku log in, mungkin setelah update eventnya selesai.
·
Alun-alun yang ramai. Aku berdiri di antara para player yang berkumpul tepat setelah update OSO dan melakukan percakapan ringan.
Ini pertama kalinya aku log in setelah update.
Aku menyelesaikan persiapanku sendirian saja dan menyamakan waktu log in-ku dengan Myu dan Taku. Aku mengumpulkan semua kenalanku sebelum kami mulai bermain.
Myu, Taku dan yang lain juga melakukan persiapan untuk hari ini.
Mereka tidak hanya menaikkan level dan mendapatkan item, tapi juga memiliki tindakan penanggulangan terhadap Cold Damage.
Penampilan Taku tidak banyak berubah, dia hanya mengenakan pakaian berlengan panjang untuk mengurangi bagian tubuhnya yang terpapar hawa dingin. Akan tetapi, ada perubahan besar pada Myu.
"Onee-chan, kau kelihatan kedinginan. Apa kau akan baik-baik saja?"
"Sebenarnya, aku tidak apa-apa karena aku memakai item untuk menghadapi Cold Damage. Daripada itu, kulihat armormu berubah, Myu."
Armor Myu yang memiliki gaun putih panjang yang menutupi kaki di bawah lututnya, diperlengkapi dengan lempengan armor perak dan rasanya memiliki lebih banyak pertahanan daripada yang biasanya dia pakai sejauh ini.
Juga, armonya yang biasa memiliki bagian yang terbuka di punggung, lengan dan kaki, membuatnya terlihat dingin, tapi equipment barunya kali ini memiliki bagian terbuka yang sangat sedikit. Yang terbuka hanyalah bagian bahunya, tapi orangnya sendiri sepertinya tidak ada masalah dengan itu.
"Benar?! Ini baru saja selesai. Aku meminta Magi-san untuk mempertahankan defencenya saat dia menambahkan pertahanan terhadap Cold Damage dan dia membuatnya dengan menggunakan logam elemen api dan cahaya! Meskipun bagian yang terbuka lebih sedikit daripada armor yang sebelumnya, ini tetap terlihat manis!"
Sebagai kakaknya, aku lega bagian yang terbukanya berkurang. Aku juga mengerti alasan kenapa Magi-san begitu sibuk tepat sebelum event.
"Aku akan bicara dengan beberapa orang lainnya tentang event ini."
Setelah membangga-banggakan armor barunya padaku, Myu memasuki kumpulan player di tempat lain.
Sampai pengumuman event resmi dimulai, Myu dan yang lain berkeliling untuk berbicara dengan banyak orang. Tidak dapat mengikuti yang lain, aku memejamkan mata dan menunggu pengumumannya.
"…Yun …Yun."
Untuk event kali ini, aku akan solo.
Karena aku adalah seorang pengrajin, aku merasa sedikit gelisah dan gugup.
Jika memungkinkan, aku ingin melakukan event kecil yang bisa kulakukan sendiri. Sementara aku memikirkan itu——
"…Yun!"
Mendengar namaku dipanggil keras-keras dari jarak dekat, aku menutup telingaku dan berbalik.
Di sana, sedikit tidak senang, berdirilah Taku.
"?‼ A-ada apa Taku?"
"Aku sudah memanggilmu dari tadi, tapi kau mengabaikanku dengan mata terpejam."
"Maaf. Aku tadi asyik berpikir."
"Gugup? Kau tidak apa-apa sendirian?"
"Aku tidak masalah sendirian…kuharap begitu, setidaknya."
"Kita ada satu tempat yang kosong dalam party. Masih belum terlalu terlambat, mau bergabung?"
Anggota party Taku menoleh padaku dan melambaikan tangan sambil tersenyum, jadi aku balas melambai dan menjawab.
"Aku tidak tahu event sepert apa ini nantinya, tapi yah, aku akan mencobanya sendiri."
"Yun, apa kau menahan dirimu karena kami? Kami sama sekali tidak keberatan! Jadi kenapa kau tidak ikut dengan party kami?"
"Tidak juga, sebenarnya aku kesulitan mengikuti langkahmu."
"Ugh!"
Saat aku menjawab sambil menatap langsung matanya, Taku sepertinya tahu maksudnya karena dia terkesiap.
Memang sepertinya dia mengkhawatirkanku, tapi menurutku — aku sudah memutuskan untuk menjalaninya sesukaku.
"Yah, terima kasih karena mencemaskanku."
"Tentu, andalkan kami kapan saja!"
Melihatnya bersikap seperti seorang kakak laki-laki, aku bergumam "dasar" dan tertawa sedikit.
Dan pengumuman event resmi pun dimulai lagi.
"Aku sekarang akan menjelaskan event musim dinginnya. Penjelasan ini juga bisa dilihat di menu dalam bentuk video atau teks."
Pengumuman diucapkan dalam suara wanita dan sebuah gambar tiga dimensi yang besar terproyeksi pada langit Kota Pertama.
Ini situasi yang sama dengan event perkemahan waktu lalu. Dan orang yang muncul adalah—
"Wahai para player, lama tidak bertemu. Juga, senang senang bertemu dengan kalian yang baru melihatku untuk pertama kalinya. Aku Yoshino Kazuhito, pimpinan dari departemen pengembangan OSO."
Bos dari departemen pengembangan muncul secara langsung.
Sama seperti event sebelumnya, Yoshino Kazuhito mulai menjelaskan eventnya.
"Event berbatas waktu kali ini telah disesuaikan sehingga dapat dinikmati oleh player  baru juga. Event kali ini pendeknya adalah——sebuah Quest!"
Saat dia berkata begitu dan melambaikan tangannya, para NPC dengan wajah kebingungan muncul.
"Sejak jama dulu, game dan quest tidak terpisahkan. Dan quest-quest di sini, adalah kesulitan para penghuni kota. Dan juga, kami akan memita kalian menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Kota Pertama yang mengambil bentuk sebagai Quest!"
Itu benar-benar event yang klasik. saat aku berpkir demikian, aku merasa lega mengetahui bahwa selain quest mengalahkan monster, ada juga quest untuk mengumpulkan item dan mengantarkan barang yang akan bisa kulakukan sendiri.
"Event ini berlangsung selama tiga minggu hingga Natal. Selama waktu ini, kau harus menyelesaikan quest di seluruh kota dan mengembalikan kedamaiannya!"
Menyatakan hal itu, si pimpinan departemen pengembangan mengangat sekeping koin di antara jari-jarinya.
"Dan selama quest event berbatas waktu kali ini, kami telah menyiapkan Quest Chips khusus yang akan menjadi hadiah tambahan selain hadiah normal quest."
Quest Chip yang dia tunjukkan pastinya adalah item penting untuk event ini, pikir semua orang dan menatap gambar 3D itu.
"Quest Chips adalah hadiah atas penyelesaian quest event. Kalau kalian mengumpulkan banyak item ini, kalian akan dapat menukarnya untuk berbagai item pada hari terakhir event! Kalian akan bisa memilih hadiahnya berdasarkan jumlah Quest Chip yang kalian dapatkan. Semua peserta event akan menerima dua jenis hadiah tergantung dari persentarse total quest yang selesai."
Kemudian, dia berhenti sesaat sebelum mengatakan bagian terakhirnya
"Kalian bebas untuk menyelesaikan raid quest dalam grup-grup besar! Bertindaklah sebagai pembela keadilan dan kalahkan kejahatan besar yang mengintai dalam kota! Tingkatkan suasana kota dengan memenuhi banyak permintaan kecil dari penduduk kota! Meskipun tidak ada hadiahnya kali ini, kalian akan menerima hadiah berdasarkan jumlah keping yang kalian kumpulkan. Kalian bakan bisa mendapatkan hadiah yang sama dengan yang kalian dapatkan terakhir kalinya. Entah mengincar sejumlah besar keping dengan menantang quest beresiko tinggi, atau dengan rajin mengumpulkan keping-kepingnya dengan melakukan quest-quest beresiko kecil. Ada banyak jalan bagi kalian untuk bersenang-senang!"
Penjelasan itu membuat semua player yang berkumpul menjadi begitu bersemangat.
Suasana hatiku juga menjadi lebih riang.
Setelah itu, ada penjelasan-penjelasan tambahan untuk eventnya, tapi hanya sedikit player yang mendengarkan.
Quest Chip tidak dapat dipindah-tangankan. Setelah waktu penukaran keping untuk item berakhir, mereka akan secara otomatis diganti sebanyak 30kG per keping. Adalah hal yang mungkin untuk mengambil banyak quest berbatas waktu dari papan quest yang terpasang di penjuru kota. Ada beberapa penjelasan penting seperti itu.
Selain itu, dikatakan bahwa ada quest yang dapat kau ambil langsung dari NPC. Quest yang telah diselesaikan setidaknya sekali oleh orang lain dan quest yang belum disentuh akan memiliki warna yang berbeda.
"Baiklah kalau begitu, wahai para player! Semoga kalian beruntung!"
Bersamaan dengan terdengar suara tersebut, gambar 3D di langit itu retak-retak, lalu berubah menjadi partikel-partikel cahaya.
Partikel-partikel cahaya itu berubah menjadi salju dan turun ke seluruh kota sebagai bubuk-bubuk putih.
Salju itu perlahan menutupi kota, mengubah tempat ini menjadi putih. Di saat yang sama, para NPC yang tadinya tidak ada di kota, bermunculan dari dalam gedung-gedung.
"Jadi sudah dimulai——event quest musim dingin."
Aku bergumam pelan dan memastikan bahwa aku dapat menyaksikan video sebelumnya dari menuku. Sementara itu, para player di sekelilingku mulai bergerak.
Semua orang bergegas menuju papan-papan quest di penjuru kota untuk mendapatkan quest yang bagus lebih dulu daripada yang lain.
"Majuuuu! Yang pertama untuk event questt!"
Berlari secepatnya di bagian terdepan, adalah Myu.
Myu dan yang lain yang mendengarkan penjelasan event bersama denganku, telah berpencar dari grup begitu penjelasannya berakhir dan buru-buru ke papan quest.
Dari waktu ke waktu dia menendang dinding-dinding dan berlari di atas atap saat mengincar papan quest, jadi aku dengan cepat kehilangan sosoknya.
"Kita akan melihat papan quest juga, tapi…"
Taku berkata, dan merasa ragu untuk sesaat.
"Aku…akan santai saja."
Memikirkan jumlah orangnya, sekalipun aku ke sana sekarang, aku mungkin tidak akan dapat mencapai papan quest. Kalau sudah begitu, tidak perlu untuk terburu-buru.
"Aku mengerti. Kalau begitu, kita akan menyamai kecepatanmu."
"Memangnya tidak masalah? Um…Myu dan yang lainnya sudah buru-buru ke sana."
"Daripada terburu-buru dan mengambil quest di sana, kami akan mencari quest yang menumpas monster. Bagaimana denganmu, Yun?"
"Aku akan melakukan quest mengerjakan tugas."
"Kau bisa melakukan quest penumpasan juga, 'kan? Kenapa kau melakukan quest yang bisa dilakukan orang lain? Bukannya akan lebih efisien kalau kau ikut dengan party dan kita melakukan quest penumpasan monster bersama-sama?"
"Aku hanya ingin melakukan itu. Ayolah, kita sudah sampai di depan papan quest."
Sementara kami berbicara, kami tiba di depan papan quest.
Di depan papan quest ada sebuah ruang terbuka yang pas denganku, Taku dan partynya. Ayo cepat pilih questmu, aku menudingkan jariku untuk menyampaikan pesan itu.
"Aku mengerti, baiklah! Kami pergi dulu kalau begitu, kau berjuanglah sebisa mungkin juga!"
"Aku akan melakukannya tanpa berlebihan."
Dengan ringan aku bertukar kepalan tangan dengan Taku dan membiarkannya pergi ke papan quest.
Baiklah kalau begitu. Aku mungkin hanya bisa mengecek papan quest dengan santai nanti, pikirku dan menghindarinya, menuju ke ujung jalan. Saat itulah sesuatu menarik perhatianku.
"…di mana ini? Aku mau pulang."
Di ujung jalan ada seorang anak laki-laki yang berjongkok dan memegangi lututnya. Aku bisa mendengarnya bergumam pelan.
Anak itu yang berkata dengan suara sangat pelan dan lembut mungkin bukanlah seorang player, tapi seorang NPC.
Tetap saja, berpura-pura tidak melihat NPC anak kecil dengan ekspresi sedih itu akan membuatku merasa tidak enak nantinya, jadi aku mendekatinya dan berbicara.
"Ada apa? Kenapa kau ada di tempat seperti ini?"
"…aku terpisah dari Ibu."
Si anak kecil mendongak padaku dengan ekspresi berkaca-kaca, jadi aku tersenyum untuk menenangkannya.
"Kalau begitu, ayo mencarinya bersama-sama. Aku akan membantumu."
"Benarkah? Terima kasih, Onee-chan."
Aku lega melihatnya menyunggingkan senyuman yang sangat manis. Aku ini seorang pria walau begitu, pikirku di sisi lain.
Saat itulah sebuah pesan muncul di menuku.

——Kau telah menerima quest Mencari Orang Tua AnakYang Tersesat.

Aku entah kenapa merasa tidak heran soal ini, tapi ternyata anak ini benar-benar seorang NPC quest.
Dan ini adalah quest yang bisa diterima dengan berbicara secara langsung dengan NPC-nya, seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Kalau seperti ini, sepertinya aku akan terlibat dengan bermacam-macam NPC di kota, pikirku saat aku memegang tangan anak kecil itu dan mulai mencari ibunya.
Setelah itu, kami mencari ibunya di sekitar situ untuk beberapa lam.
Aku menanyai ciri-ciri ibu anak ini dan menanyai NPC di sekeliling sini seorang wanita yang terlihat seperti itu, mengumpulkan potongan-potongan informasi.
Memerlukan waktu tiga puluh menit untuk tiba di lokasi di mana anak itu berbelanja dengan ibunya saat mereka terpisah, dan akhirnya kami dapat menemukannya.
"Terima kasih, Onee-chan!"
"Benar, terima kasih banyak!"
Ibu muda berusia awal dua puluh tahunan itu menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Dia terus membungkuk sehingga aku buru-buru menghentikannya. Aku ini seorang Onii-san padahal, gumamku dalam hati sementara itu.
Mereka berdua bergandengan tangan dan pergi berbaur dengan keramaian. Saat itulah pesan selesainya quest muncul.

——Kau menyelesaikan quest Mencari Orang Tua Anak Yang Tersesat

Dan sekeping Quest Chip ditambahkan dalam item penting di inventory.
Meskipun tidak ada hadiah selain Quest Chip, memikirkan bahwa item itu senilai 30kG, sepertinya ini hadiah yang cukup bagus untuk quest mengerjakan tugas.
"Tetap saja, akhirnya dapat satu. Ini baru awalnya, ya."
Saat aku berpikir untuk ke papan quest, aku melihat salah satu NPC yang kutanyai informasi saat mencari ibu anak yang tersesat itu, sedang duduk pada sebuah bangku di pinggir jalan.
"Halo."
"Yah, dia ada di toko buah dan sayuran."
"Itu bagus sekali. Jadi, apa kau ada perlu lagi denganku?"
Wanita tua dengan syal warna ungu yang menutupi pundaknya itu bertanya, membuatku penasaran bagaimana cara menjawabnya.
Haruskah kutanyakan saja "berikan aku quest"? Itu kedengaran hambar, kurasa bukan begitu.
Tujuan dari event ini adalah mengambalikan kedamaian kota, jadi——
"Umm, apa kau tahu orang-orang yang sedang bermasalah, atau kesulitan apapun untuk diselesaikan?"
"Oh ya ampun, apa kau seorang pesuruh?
Wanita tua itu membuka matanya lebar-lebar dengan terkejut.
"Ada banyak akhir-akhir ini. Monster-monster menjadi semakin ganas, membuat para pemburu dan penambang tidak dapat membuat kemajuan dalam pekerjaan mereka. Karena itu tidak ada cukup barang dalam kota. Harga daging dan sayuran sekarang naik, semua orang mengalami saat yang sulit."
Oh, jadi itulah masalah yang muncul di Kota Pertama.
Daripada semacam krisis yang akan muncul, mendekatnya kawanan monster, ini adalah masalah yang cukup biasa.
Kemudian, para NPC ibu rumah tangga mulai berkumpul di sekitar wanita itu tua untuk melakukan pertemuan gossip.
"Apa kau dengar? Putriku menjatuhkan sebuah vas dan melukai kakinya. Karena itu, tas yang aku ingin supaya dia antarkan tidak terkirim. Tapi, mungkin seorang pesuruh bisa melakukan itu untukku?"
"Wah, ide bagus. Aku ingin mengirimkan beberapa pakaian untuk putera dan isterinya juga, tapi ada terlalu banyak untuk kubawa."
"Aku ingin mengirimkan tanaman dalam pot yang kulakukan sebagai hobi kepada teman sesama hobiku."
Tidak dapat menyelinap pergi dari kumpulan gossip itu, aku mendengarkan semuanya dan kemudian si wanita tua bersyal ungu itu berbicara padaku sebagai perwakilan.
"Hei, kau adalah seorang pesuruh, ya 'kan? Bisakah kau menangangi semua permintaan pengiriman mereka ini?"
"Yah, kalau memungkinkan maka——"
Begitu aku berkata demikian, sebuah menu dengan pesan muncul di depanku.

—— Kau menerima quest Tukang Pos

Aku mendapatkan sebuah quest, begitu juga quest item dari NPC dan sebuah peta dengan tanda tujuan pengiriman.
"Terima kasih telah mengurusnya. Kirimkanlah langsung pada orang-orang yang ada di map ini."
Saat aku setuju, perkumpulan gossip para NPC itu menyebar dan pergi.
"Tapi yah, berbicara dengan NPC ternyata memicu quest."
Tidak begitu memahaminya, aku mendapatkan quest dan mulai berjalan ke lokasi pengantaran yang ditandai di peta.
Saat aku melewati papan quest, sepertinya tempat itu telah lebih tenang setelah keramaian sebelumnya dan ada sedikit orang yang berdiri di depannya.
Sedikit lebih jauh, ada sekumpulan player yang berkumpul dan memanggil-manggil.
"Kami mencari orang untuk raid quest Wyvern Subjugation! Kami ingin pergi dengan party yang seimbang! Dua puluh orang lagi!"
"Aku ingin menyelesaikan quest pengiriman potion, jadi tolong jual padaku potion yang kau punya! Aku akan membayar 1½  kali dari harga normal!"
"Apa ada yang mau bergabung dengan kami untuk quest? Hadiahnya bagus!"
Aku mendengarkan suara-suara orang di dekat papan quest, dan sepertinya itu berkaitan dengan raid quest dan quest mengantarkan barang.
Quest pengantaran barang memintamu untuk membawakan berbagai material dari item buatan sampai ke bahan mentah. Aku harus memeriksanya nanti, pikirku dan melewati papan quest tersebut.
Untuk saat ini, aku mengarah ke tujuan pengantaran untuk menyelesaikan quest Tukang Pos.
·
"Ya ampun! Seorang gadis seramping ini yang mengantar! Kau benar-benar telah berjuang keras!"
"Sama sekali tidak ada yang dapat rusak di sini. Kau tidak perlu terburu-buru dan mengantarkannya hari ini! Tapi terima kasih untuk kerja kerasmu!"
"Tapi lihat! Dia memiliki seekor keledai yang luar biasa! Dia pasti yang membawakan barang untuknya, jadi tidak masalah!"
"Aww, tidak! Itu bukan keledai, tapi seekor kuda!"
"""Ahahahaha!"""
Saat ini, aku dikelilingi oleh para wanita paruh baya dengan fisik kuat yang tertawa keras-keras.
Aku sama sekali tidak dapat menemukan tujuan pengiriman untuk quest Tukang Pos kemarin, dan memerlukan waktu dua hari untuk menyerahkan item quest pada NPC target.
Sementara itu, aku memanggil dua monster jinak, Ryui dan Zakuro, dan pada akhir quest aku diseret ke perkumpulan gossip lagi oleh para wanita tua. Menderita sedikit kejang-kejang, aku harus menunggu sampai semua ini selesai.
Ryui menghela napas terlihat ingin pulang secepatnya. Zakuro terkejut dengan suara-suara nyaring para wanita dan bersembunyi dalam tudung bajuku, hanya kedua ekornya yang menonjol keluar.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menuliskan sebuah pesan singkat bahwa kami telah menerimanya dengan baik!"
Begitu ocehan-ocehan tersebut akhirnya selesai, para wanita tua berkata demikian dan menuliskan nama mereka pada secarik kertas dan memberikan padaku kertas tersebut. Aku menerima quest item yang disebut "Delivery Certificate".
Dengan begini, aku telah mendapatkan sertifikat semua penerimanya. Tinggal kembali ke para NPC pemberi quest untuk mengakhiri quest.
Karena lokasi terakhir untuk pengantaran barang telah diatur supaya dekat dengan NPC pemberi quest, aku dapat kembali dengan cukup cepat.
"Wah, apa pengantarannya sudah selesai? Ini hadiahmu kalau begitu."

—— Kau menyelesaikan quest Tukang Pos

"Kalau kami membutuhkan yang lainnya, kami akan mengandalkanmu lagi, Nona Pesuruh."
"Baiklah."
Aku menerima hadiah dari si NPC wanita tua bersyal ungu, membungkuk sedikit kemudian pergi.
Hadiah quest pengantaran ini adalah dua Quest Chip dan sedikit uang. jadi baru tiga Quest Chip sejauh ini, ya. Tetap saja, ada hal lain yang kudapatkan.
Aku tidak memerlukan waktu dua hari hanya untuk mengirimkan item pada para NPC.
Aku memeriksa papan quest yang terpasang di berbagai tempat di kota.
Ada satu di pusat kota, dan di bagian Utara, Selatan, Timur dan Barat, jadi totalnya ada lima. Quest-quest dipasang di setiap tempat itu sedikit berbeda.
Meskipun ada quest penaklukan di setiap papan, quest jenis melakukan tugas dan pengantaran barang memiliki ciri khas khusus yang berbeda di setiap lokasi papan.
Sebagai contoh, quest di sisi Timur adalah quest mengantarkan senjata dan di sisi Barat adalah quest mengantarkan potion.
Juga, saat aku berbicara dengan para NPC yang kuantarkan quest itemnya, aku dapat mempelajari banyak hal mengenai masalah yang terjadi di kota.
Di mana dan siapa, dalam situasi apakah mereka, dan bantuan apakah yang mereka butuhkan. Karena aku mencatat semua informasi yang kudengar tersebut, aku jadi menghabiskan waktu dua hari untuk menyelesaikan quest.
Dan aku juga mempelajari bahwa quest-quest itu tersembunyi dan tidak dipasang di papan quest.
"Aku menyelidiknya, tapi quest anak hilang kemarin, juga quest pengantaran barang tidak ada di papan quest manapun. Itu artinya, mereka semua adalah quest tersembunyi yang tidak dipasang di papan."
Aku bergumam sendiri dan menerima sebuah quest yang terpasang di papan quest sisi Selatan.
"Ada quest pengiriman potion di Barat, tapi aku tidak harus melakukannya sekarang, jadi ayo mulai dengan yang ini."
Di Selatan pada lahan luas dan sisi dalam dinding luar, ada yang disebut sebagai papan quest tidak terkenal. Tidak banyak questnya yang diselesaikan.
Dari antara banyak quest itu, aku mengambil —— Membantu Pekerjaan Pertanian.
Aku pergi untuk berbicara dengan NPC Petani yang sebelumnya membantuku dengan pembudidayaan herba dan pekerjaan pembangunan Atelier.
"Oh, kau. Ada apa hari ini?"
"Sebenarnya aku ke sini untuk mengambil quest. Bisakah kau menjelaskannya padaku?"
"Oh, itu bantuan besar."
Si NPC Petani yang berdiri di sana dengan lengan terlipat, menunjuk pada lahan yang ada di pojok.
"Kalau begitu, aku akan menjelaskan pekerjaanmu. Bajaklah ladang yang belum ditanami ini. Kau bisa mencampurkan rumput liarnya dengan tanah, mereka nantinya akan menjadi pupuk."
Karena aku memiliki pengalaman ketika aku menyiapkan ladang herba dari awal sekali di Atelier, pekerjaan yang sudah ditetapkan ini rasanya sangat terbatas.
"Baik. Aku akan melakukannya dengan sangat cepat."
Aku menuju lokai yang ditentukan. Ayo lakukan, pikirku memotivasi diri dan berdiri di ladang dengan cangkul yang kugunkan di Atelier.
Aku menghujamkan cangkul ke tanah yang rumputnya sampai ke pergelangan kakiku, kemudian berhadapan dengan perlawanan berat, aku membalik tanah bersama-sama dengan akar rumputnya.
"Ghh, sudah kuduga tanahnya belum pernah ditanami orang sebelumnya, keras sekali. Enchant ——Attack!"
Di tengah-tengah pekerjaan, aku menggunakan enchant stat ATK dan terus melakukan pekerjaan membosankan itu.
Sesekali aku menemukan bahan potion seperti herba dan tanaman beracun, Detoxification Grass yang bercampur dengan rumput, sehingga pekerjaan jadi lebih lama karena aku mengumpulkan semua itu.
Seperti yang kuduga, Ryui tidak dapat melakukan apapun untuk membantu di ladang, tapi Zakuro mencoba untuk membantu dan terus menggali sebuah lubang di sudut lahan diawasi Ryui. Melirik sekilas ke arah mereka, aku melanjutkan pekerjaan ini.
Menyelesaikan tiga ladang memerlukan waktu yang lebih lama ketimbang ketika aku mencari orang tua si anak yang hilang.

——Kau menyelesaikan quest Membantu Pekerjaan Pertanian

Saat aku melaporkan selesainya quest, si NPC Petani memandangi ladangnya dan mengangguk puas.
"Kau melakukannya dengan baik. Ini, bayaranmu. Juga, ambilah sayuran segar ini."
Aku mendapatkan sekeping Quest Chip dan sekeranjang aneka sayur-sayuran, kemudian punggungku ditepuk keras-keras.
Aku melihat basket yang dipenuhi dengan wortel dan bawang, kol, kentang, dan lain-lain, membuatku berpikir ini adalah bahan yang bagus untuk membuat pot-au-feu yang akan menghangatkan dan melindungiku dari Cold Damage. Secara pribadi, kurasa ini adalah quest yang sangat enak.
"Sekarang, ayo selesaikan satu quest lagi lalu memulai persiapan untuk quest-quest yang kuambil."
Aku mengangkat Zakuro yang terlihat seperti akan terjatuh ke dalam lubang yang dia gali sendiri dan berpindah ke depan papan quest.
Kali ini aku menuju ke papan quest Timur dan mengambil quest Menyingkirkan Puing.
Dan, saat aku tiba di depan tumpukan puing, kudengar detailnya dari NPC quest.
"Hei, kau datang untuk membantu menyingkirkan puing, 'kan? Pekerjaan ini lebih cocok untuk sekumpulan orang. Kau yakin tidak apa-apa?"
"Untuk sekumpulan orang, aritnya quest untuk party, ya?"
Seharusnya tidak masalah selama tidak terlalu sulit, pikirku dan mendengarkan penjelasan lengkap NPC dengan ikat kepala itu.
"Kami sedang membangun sebuah bangunan sesuai permintaan tukang kayu, tapi kami mengalami kesulitan dengan puing-puing dari pengerjaannya setelah menghancurkan bangunan yang lama. Jadi, bisakah kau memindahkan material ini dari sini ke tanah kosong terdekat? Juga, bakarlah sampah yang tidak bisa digunakan sebagai material."
Dikatakan begitu, aku melihat ke gunungan puing dan serbuk gergaji, batu bata dan batu-batu berukuran sedang.
"Kalau terlalu sulit untukmu, kau bisa mengundang beberapa orang lagi. Aku akan membayar jatahnya masing-masing. Baiklah kalau begitu, kuserahkan sisanya padamu."
Setelah berkata begitu, si NPC berikat kepala pun pergi.
Ditinggalkan begitu, aku melipat lengan di depan tumpukan puing dan mulai berpikir harus melakukan apa.
Memindahkan kerikil, batu, bata dan kayu akan sulit untuk dikerjakan sendirian, bahkan mustahil.
Karena itulah aku menggunakan taktik 'kekuatan dalam jumlah' tanpa melibatkan player lain, menggunakan item untuk melakukannya.
"Ayo, ada pekerjaan untuk dilakukan setelah sekian lama! —— Summon!"
Aku memanggil monster-monster sintetis dari Nucleus Stone yang kubuat tempo hari dengan Synthesis.
Selain Heat Gel yang kubuat untuk menghadapi hawa dingin, ada juga Aqua Gel, Earth Gel, dan Wind Gel yang berelemen angin dan bertindak sebagai pemimpin yang mengumpulka pasukan.
Walaupun pada dasarnya mereka hanya slime sekali pakai sebagai dinding hidup dan penahan musuh, monster-monster sintetis ini telah membantuku di Atelier untuk waktu yang lama dan tenaga kerja yang sederhana.
"Heat Gel, kumpulkan sampah dan bakar di dalam tubuhmu. Earth Gel, kumpulkan kerikil dan pasir kemudian pindahkan ke lokasi yang sudah ditetapkan. Gel yang lain, bawa batu bata dan batu-batu lainnya satu demi satu, susun mereka di lahan kosong. Baiklah kalau begitu, mulai!"
Saat aku memberikan mereka perintah sederhana, monster-monster sintetis itu mulai bergerak.
Sama seperti saat mereka membajark ladang-ladang Atelier, slime elemen tanah menelan tanah dan kerikil ke dalam tubuh mereka, meninggalkan kayu dan batu bata.
Slime yang membawa batu bata dan pasti telah mondar-mandir ke dan dari lahan kosong.
Walaupun batu-batanya bertumpukkan dengan berantakan, semuanya dapat dibedakan dengan baik dari bebatuan. Batu-batu juga ditaruh di tempat yang mudah untuk dilihat.
Para slime yang membawa kerikil memasuki kantung-kantung pasir yang sudah disediakan dan mengeluarkan kerikil di dalam tubuh mereka sebelum merangkak keluar dari dalam kantung tersebut.
Juga, para slime memuntahkan paku-paku bengkok ke dalam kotak kayu kecil.
Sementara para slime bekerja, aku berkonsentrasi pada pekerjaan mendetil seperti merapikan susunan batu-bata, menyiapkan kantung-kantung pasir, dan mengikat yang sudah penuh.
Kemudian begitu gunungan puing itu perlahan disingkirkan——
"Ohh, ini tersembunyi di bawah tapi besar sekali. Mungkin akan sedikit sulit."
Tersembunyi di bawah kerikil, bebatuan dan bata, terdapat balok-balok dan tiang-tiang.
Bagaimana caranya aku membawa semua ini, pikirku. Sementara itu, sekumpulan slime sudah mulai membawa puing-puing yang besar.
Sementara aku menyaksikan apa yang mereka sedang coba lakukan, potongan besar itu pun terangkat.
"WOAH?! Tidak mungkin, jadi begitu cara mereka membawanya?!"
Tidak dapat mempercayai mataku sendiri, aku melihat banyak slime mengangkat potongan besar puing dari bawah dan bergerak dengan menggelindingkan tubuh mereka yang seperti jeli.
Kemudian, begitu para slime itu selesai membawanya, mereka kembali ke bangunan yang dihancurkan, masuk ke bawah puing dan mulai menggelinding lagi.
Khawatir dengan para slime dan kemungkinan mereka akan hancur, aku mengawasi mereka membawa satu potong lagi dengan aman.
Pada akhirnya, mereka membawa balok besar itu, Heat Gel mengambil sisa kayu dan serpihannya yang tinggal sedikit lalu membakarnya.
Dan dengan demikian, rencana 'kekuatan dalam jumlah' dengan menggunakan slime pun berakhir.
Selama bekerja, Zakuro memunguti paku-paku kecil dengan mulutnya dan membantu dengan membawakannya ke kotak kayu.
"Kurasa sudah selesai? Terima kasih atas kerja kerasnya—— Dismissal"
Setelah aku menyortir material yang berharga dari gunungan puing, aku mengembalikan slime yang kupanggil menjadi Nucleus Stone.
Dan, memunguti sejumlah besar Nucleus Stone sendirian mungkin adalah bagian tersulit dari keseluruhan pekerjaan ini untukku. Bagaimanapun, jumlahnya ada banyak sekali.
Setelah pekerjaan menyingkirkan puing selesai, aku duduk di pinggir lahan yang kosong. Emily-san mungkin akan mudah saja melakukan quest ini, pikirku sambil menyeruput teh.
Setelah beberapa lama, si NPC berikat kepala kembali.
"Wow, ini mengejutkan. Bagaimana caranya kau menyingkirkan semua puing itu dalam waktu singkat? Yah, terserahlah. Kami bisa bergerak untuk merobohkan bangunan lain sekarang! Terima kasih, ini hadiahmu."

——Kau menyelesaikan quest Menyingkirkan Puing

Sebuah pesan yang mengatakan hal itu pun muncul dan aku menerima sedikit uang dari NPC, juga tiga keping Quest Chip.
Kenyataan bahwa ini jumlahnya lebih banyak daripada yang kulihat di papan quest membuatku terkejut.
"Ini lebih banyak daripada hadiah yang disebutkan di papan quest."
"Oh, itu hadiah yang didapatkan setiap orang saat kau menyelesaikannya dengan sedikit orang. Karena kau menyelesaikannya sendiri, kami tidak perlu membayar banyak orang. Karena itulah kau mendapat tambahan."
"Jadi ini bonus karena menyelesaikan questnya sendirian?"
Aku bergumam begitu. Jadi mereka menambahkan hal itu juga, pikirku.
Kalau aku menyelesaikan quest ini sendirian saja, mungkin aku akan membutuhkan waktu tiga hari. Sementara berpikir begitu, aku menghitung jumlah keping yang kukumpulkan sejauh ini. Aku mendapatkan total tujuh keping sekarang.
Kuputuskan bahwa besok aku tidak akan mengambil quest baru apapun. Sebagai gantinya, aku akan fokus pada quest pengiriman barang.

Sebagai catatan tambahan, pekerjaanku menyingkirkan puing dengan menggunakan slime telah dilihat banyak player yang mengambil screenshot dan memvideokannya.
Para slime yang sedang bekerja itu dinilai imut. Quest merepotkan menyingkirkan puing juga dinilai ulang sebagai sesuatu yang bisa dilakukan sendirian dengan menggunakan monster sintetis. Akan tetapi, aku tidak sadar hal semacam itu terjadi.