SENSE KEKEBALAN DAN LEVELING
(Translater : Hikari)

"Yun-chan! Makanan ringan dan minuman!"
"Tolong beberapa makanan dari daging untuk kami, ya!"
"Yaaaa! Datang…astaga, apa yang sebenarnya kulakukan?"
Haa, aku menghela napas. Mengenakan celana panjang hitam dan kemeja putih, berpakaian seperti seorang pramusaji, aku berjalan ke sana ke mari di aula Eight Million Gods.
Aku mengeluarkan masakan yang sudah dibuat sebelumnya dan menyimpannya dalam sebuah kotak lalu membawanya ke meja-meja tertentu.
Tadinya aku berpikir leveling Sense kekebalan status buruk Eight Million Gods akan dimulai tidak lama lagi, tapi kelihatannya perlu persiapan dan aku diminta untuk menghabiskan waktu secara bebas di gedung guild sampai saat itu.
Tapi aku tidak tahu harus melakukan apa dan berpikir untuk membuat potion seperti biasa. Akan tetapi, karena ini adalah kesempatan langka untuk berkunjung, kuputuskan untuk menghabiskan waktu dengan bergaul dengan yang lainnya di aula guild.
Dari waktu ke waktu, aku pergi ke ruang crafting di mana Langley dan Otonashi berada untuk meneliti aksesoris manik-manik, mengatur item-item yang tidak diperlukan di rubanah, dan membantu para pemilik Sense Cooking di guild untuk menyediakan camilan.
"Ini, light sandwich dan banyak chicken teriyaki."
"Makasih. Uhaa! Kelihatannya enak, masakan rumahan Yun-chan."
"Sayangnya, menu hari ini adalah sisa-sisa dari yang kemarin. Masakan yang kubantu buat akan muncul besok."
Para anggota guild yang mengharapkan masakanku merosot karena kecewa, tapi tetap memuji makanan tersebut enak saat mereka melahapnya.
Alasan kenapa aku juga ikut menyajikan adalah karena aku dapat menikmati hal yang sama dengan yang kulakukan di konter Atelier.
"Dan tahu nggak, abis itu dia bilang. ——"Kita sudah terlalu lama di dungeon ini, ayo kembali"—— dan abis itu, nih cowok bilang "Aku masih bisa melanjutkan! Aku tidak apa-apa!". Bisa bayangin itu?"
"Kau juga tidak menentangnya, 'kan. Kau juga sama salahnya."
"Setelah itu kami bertemu dengan dua monster kuat yang berkeliaran di sekitar area tersebut. Dua di saat yang sama. Saat itulah kami mempersiapkan diri untuk kembali ke kota dengan cara mati."
"Jadi, apa yang terjadi berikutnya?"
Berpakaian sebagai seorang pramusaji, aku mendengarkan berbagai kisah petualangan para player.
Para player yang berpetualang datang ke Atelier dan mengobrol dengan bersemangat, tapi di Eight Million Gods yang adalah guild tingkat atas OSO, para player bahkan memiliki lebih banyak pengalaman. Bahkan kisah-kisah dari area yang sama pun berbeda satu sama lainnya.
"—Dan kemudian, aku memanfaatkan orang ini sebagai tameng dan entah bagaimana mengalahkan mereka dan kami kemudian melarikan diri dari yang satunya lagi."
"Benar! Saat itu, meskipun situasinya mengerikan, HP-mu tidak turun sama sekali. Swordsman macam apa kau ini? Lebih mirip pengintai atau ninja."
Kisah tentang seorang swordsman yang menyantap roti lapis dan partnernya yang menyantap set ayam terdengar cukup menarik.
"Yun-san. Sei-san memanggilmu jadi tolong datanglah sebentar."
"Ah, ya. Aku akan ke sana. Baiklah kalau begitu, nikmati waktumu."
Aku menuju tempat yang sulit untuk dilihat dari aula di peralatan memasak terpasang.
"Yun-chan, selamat atas usahamu. Bagaimana perasaanmu?"
"Yah, kurasa ini adalah perubahan suasana yang bagus? Dan, bagaimana menurutmu tentang pakaian ini? Aku memilihnya sendiri, tapi…"
Celana panjang hitam, rompi hitam dan kemeja putih dengan pita kupu-kupu hitam yang kuminta jahit untuk melayani ini sangatlah sederhana dan aku sangat menyukainya.
Dan, reaksi Sei-nee adalah——
"Mm, itu sangat imut. Kelihatannya kau akan menyajikan sampanye di restoran pada malam hari."
"I-imut? Tidak keren?"
"Yup. Seperti orang yang berpakaian dengan cerdas, wani…tidak, orang yang bisa diandalkan."
Sei-nee. Barusan, kau hampir mengatakan "wanita"? Yang artinya, bahkan walaupun aku mengenakan celana panjang, aku terlihat seperti seorang wanita…
Menyadari fakta tersebut, aku merosot kecewa.
"? Ada apa, Yun-chan? Kenapa kau menundukkan kepala seperti itu…"
"Ti-tidak. Bukan apa-apa. Jadi, kenapa kau memanggilku?"
"Mm, aku ingin kau membantuku mencari item yang diperlukan untuk leveling kekebalan status burukmu."
Itulah jawaban Sei-nee saat aku menanyakan alasannya.
"Baiklah. Aku akan langsung berganti equipment."
Aku berganti dari pakaian penyaji ke Ochre Creator yang biasanya kupakai dan kemudian bersama dengan Sei-nee, kami menggunakan portal mini yang terpasang di guild untuk melompat ke Kota Kedua.
Dari sana, kami memasuki hutan dan menuju bagian yang lebih dalam.

"Yun-chan, maaf memintamu membantuku."
"Tidak apa-apa. Malahan, aku senang kau mengandalkanku."
Juga, orang yang meminta leveling kekebalan adalah aku. Dengan senang aku akan membantu persiapannya.
"Jadi, Sei-nee. Item apa yang kita cari?"
"Um, kita sedang mencari Crazy Water Lily, tapi aku tidak tahu item seperti apakah itu. Apa kau tahu?"
Sambil berkata demikian, Sei-nee memastikan nama item yang dibutuhkan pada catatan kecil menu.
Aku kebetulan tahu soal item itu.
Crazy Water Lily——penampilannya sama dengan bunga teratai biasa dan bunganya tidak menyebabkan status buruk apapun secara khusus.
Akan tetapi, kalau kau memurnikan sari dari bunga tersebut, akan berubah menjadi bunga yang amat beracun, di mana kau dapat membuat obat penyebab status buruk Sleep dan Confusion.
"Aku tahu. Atau malahan, aku memiliki kenangan kegagalan saat menggunakannya."
"Gagal?"
"Belum lama ini, aku membuat sari dari berbagai bunga untuk menambahkan aroma pada Element Cream yang kubuat."
Sebelumnya, aku mencampurkan berbagai macam monster ke dalam Element Cream untuk memastikannya, dan aku juga menambahkan sari bunga untuk aromanya.
Saat itulah Crazy Water Lily yang tidak memiliki status buruk apapun sebelum diekstrak, berubah menjadi status buruk yang luar biasa.
Jadi saat mengingatnya kembali, aku mengerutkan wajah sedikit.
"Tapi, kenapa kau membutuhkan Crazy Water Lily?"
Walaupun itu adalah racun yang kuat, sedikit sulit menggunakan racun dari Crazy Water Lily.
Obat hasil pemurnian dapat menyebabkan status buruk Sleep dan Confusion. Akan tetapi, karena Sleep membuat player tidak dapat bergerak, itu adalah hal yang jelek dikombinasikan dengan Confusion, sehingga itu dianggap sebagai obat penyebab status buruk yang tidak stabil.
Saat kau cukup beruntung, itu menghentikan pergerakan musuh, dan jika musuh mengamuk, pergerakan mereka menjadi monoton sehingga itu pun tidak masalah. Itu adalah sebuah item yang memiliki elemen untung-untungan.
Kesulitan membuat obat dari item itu cukup tinggi dan permintaannya termasuk rendah, jadi bahan ini sangat jarang dikumpulkan.
"Kita akan menggunakannya untuk levelingmu, Yun-chan, tapi aku juga ingin mengisi ulang stok Eight Million Gods karena kita kehabisan bahan itu."
"Tapi karena kau tidak tahu di mana menemukannya, kau menanyaiku?"
"Maaf, Yun-chan."
"Ahahaha, mau bagaimana lagi. Tempatnya memang sulit ditemukan."
Aku tertawa memaafkan dia dan terus maju sambil menyingkirkan semak-semak di hutan. Sebenarnya, tempat pengumpulan Crazy Water Lily tidak hanya sulit untuk ditemukan, tapi juga ada trik untuk memasukinya.
"Sei-nee, kita sampai di tempat di mana kita bisa mengumpulkannya."
Setelah berkata demikian, aku memanggil Sei-nee ke sisi lain semak-semak dan kami memasuki sebuah area terbuka yang tidak ada pohon-pohonnya dengan sebuah aliran air yang cantik mengalir ke ke sebuah kolam.
Di sana, terdapat teratai merah pucat, biru dan juga putih yang mekar di air.
"Cantiknya. Yun-chanm, di sini?"
"Ya. Tempat pengumpulan Crazy Water Lily. Sebenarnya, ini adalah area aman, jadi tidak perlu khawatir soal musuh yang datang."
Aku berkata demikian, melepaskan sepatu dan mantelku kemudian memasuki kolam.
"Dengan begini, kau bisa mematahkan tangkainya di air dan memetik bunga teratainya."
Untuk mendemonstrasikan, aku masuk sampai airnya mencapai lututku dan menaruh tanganku di air. Dengan ringan, aku mematahkan tangkai bunga teratai dan mengumpulkannya dengan mengangkatnya.
Sei-nee melihat ke arahku dan mungkin berpikir dia bisa melakukannya, lalu memasuki kolam, tetapi——
"Kyah?! Dingin."
"Maaf, aku lupa mengatakan bahwa ini sangat dingin. Kau tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa. Aku hanya terkejut."
Dan Sei-nee bergerak lebih dalam ke kolam, tapi aku menghentikannya sebelum dia masuk ke tempat di mana air mencapai lututnya.
"Sei-nee, berhenti! Mantelmu akan basah. Juga, akan jadi hal buruk kalau kau berlutut dengan rok pendek itu!"
Dengan terburu-buru, aku mendorongnya kembali ke pinggir kolam.
"Yun-chan? Ah, kau benar. Kau memakai lengan dan celana pendek, tapi akan merepotkan kalau equipmentku basah."
Sei-nee gelisah memegangi rok pendeknya. Sekalipun ada koreksi yang membuat supaya bagian dalam rok tidak terlihat, dia pasti merasa malu membayangkan dirinya dalam pose yang tidak pantas.
Karena dia biasanya menggunakan sihir elemen air, dia pasti telah mengabaikan kenyataan bahwa dia bisa basah. Kemudian, dia bertanya padaku.
"Yun-chan, apa yang harus kulakukan?"
"Sei-nee, apa kau punya baju apapun yang cocok untuk mengumpulkan item di sini? Equipment yang baik-baik saja saat basah."
"Um, ya. Aku punya, tapi…"
Meskipun dia mengatakannya dengan ragu-ragu, kurasa tidak ada masalah kalau dia punya dan memasukkan tanganku ke dalam air untuk mengumpulkan bunga-bunga teratai.
Saat aku mematahkan tangkai dan mengumpulkan bunga-bunganya, Sei-nee sepertinya telah selesai dengan persiapannya.
"Yun-chan, aku sudah berganti equipment."
"Baiklah kalau begitu, kau sebaiknya ikut mas…astaga, apa-apaan equipment itu?!"
"A-apa aneh? ini baju renang…"
Dia bertanya padaku dengan cemas. Menanggapinya, aku memegangi kepalaku dan mengerang.
Walaupun memang itu cocok untuk aktivitas dalam air, penampilan Sei-nee sangat terbuka.
Saat dia mencondongkan tubuh untuk memetik bunganya, dadanya yang besar menjadi titik perhatian dan bentuk bokongnya yang bagus dapat terlihat dengan jelas.

Penampilannya yang tanpa pertahanan ini tidak bisa dilihat oleh pria asing——Aku akan melindungi kakak perempuanku!
Begitu aku memikirkannya, aku bersumpah untuk melindungi Sei-nee dengan semua Sense yang kupunya.
"—— Zone Clay Shield!"
Aku menciptakan dinding-dinding tanah di sekitar kolam, memblokir penglihatan dari sekeliling.
Tapi karena aku tidak dapat menutupi semuanya hanya dengan sepuluh dinding yang kubuat, aku menggunakan MP Potion dan menciptakan dinding-dinding dua kali lagi.
"Sei-nee! Sekarang kau bisa tenang. Ayo cepat kumpulkan bunga-bunganya."
"Y-ya. Jadi tidak apa-apa mengumpulkan item dalam pakaian ini?"
"…Tidak masalah untuk sekarang. Tapi di saat berikutnya saat kau bekerja dalam air, kau sebaiknya mengenakan sesuatu yang ada lebih banyak kainnya."
Biasanya, dia adalah kakak perempuan yang bisa diandalkan, tapi dia kadang membuatku khawatir dengan betapa tanpa pertahanannya dirinya di beberapa aspek.
Setelah itu, gugup karena penampilan baju renang Sei-nee membuatku bekerja dengan sedikit kikuk. Aku mati-matian mengumpulkan jumlah bunga yang dibutuhkan.
Sebelum pulang, kami beristirahat di pinggir kolam dan dengan kaki di dalamnya, kami meminum teh. Pikiranku dalam keadaan damai berkat Sei-nee yang telah kembali ke penampilannya yang biasa.
"Sei-nee, kenapa kau bisa punya baju renang?"
"Umm…itu, aku membayangkan akan ada kesempatan untuk bermain di air denganmu dan Myu-chan. Dan karena itulah aku meminta untuk membuatkannya."
Pada akhirnya, tidak ada kesempatan untuk menggunakannya, katanya dengan senyum getir.
Aku merasa cukup senang bahwa dia memikirkan kami. Saat aku menikmati waktu mengobrol dengan Sei-nee dengan kaki kami di dalam air dingin, Ryui dan Zakuro muncul dengan paksa dari summoning stone di dalam inventoryku.
"Kyu~"
"Woah?! Ryui, Zakuro?! Aku tidak lupa soal kalian, tapi maaf aku bersenang-senang tanpa kalian berdua."
Ryui dan Zakuro menggesekkan kepala mereka padaku. Kemudian, Sei-nee mengulurkan tangan pada Ryui.
"Ah…"
"Fufufu, Ryui-mu sangat nyaman disentuh. Aku bisa ketagihan."
Ryui yang biasanya tidak membiarkan orang-orang menyentuhnya, membiarkan Sei-nee melakukannya. Zakuro juga digaruk di bawah dagunya dan menyipitkan matanya dengan nyaman. Mungkin karena mereka ingat dengan peristiwa-peristiwa saat event perkemahan dan menerimanya.
"Sekarang, waktnya pulang."
"Kau benar. Aku perlu waktu untuk membuat racun dari Crazy Water Lily begitu kita kembali."
"Kau tidak perlu khawatir soal itu, Yun-chan. Serahkah pada yang lain dan berjuanglah dengan leveling Sense kekebalanmu."
Aku terkejut dengan yang Sei-nee katakan.
Meskipun aku datang ke Eight Million Gods untuk perubahan suasana, pikiranku beralih ke Mixing lagi.
Tidak hanya Sei-nee, bahkan Ryui dan Zakuro pun menatapku lekat-lekat.
"Yup. Aku akan bersantai begitu kita kembali."
"Ada para player dengan Mixing di guild, jadi serahkan saja pada mereka."
Ekspresi Sei-nee melembut dan seulas senyuman muncul di wajahnya.
·
Dengan persiapan leveling Sense kekebalan yang sudah selesai, selain aku, Myu dan anggota partynya juga berkumpul di lapangan pelatihan di luar gedung guild Eight Million Gods.
Sementara kami menunggu, Myu entah bagaimana berakhir dengan mengelus-elus Ryui dan Zakuro.
Sudah terbiasa dengan itu, keduanya kelihatan mengeluarkan aura yang mengatakan bahwa mereka ingin ini berakhir secepat mungkin.
"Aku sangat menantikannya, Onee-chan. Metode seperti apa yang mereka punya untuk leveling? Aku penasaran."
"Mereka akan menyebabkan status buruk dengan potion dan semacamnya, kurasa? Tapi menggunakan potion seperti itu membuatmu merasa mual,  jadi aku tidak begitu menyukainya. Ngomong-ngomong, Lucato dan yang lainnya datang ke sini untuk mengambil Sense kekebalan juga, 'kan?"
Saat aku menanyainya, anggota party Myu mengiyakan.
"Ya. Kami tertarik dengan pekerjaan di dalam guild Eight Million Gods, jadi kami memutuskan untuk mengetahuinya dengan ikut dalam leveling Sense kekebalan Yun-san."
"Kami juga tidak terhubung dengan guild mana pun, tapi bukan berarti kami tidak tertarik. Kami sebenarnya berjalan-jalan sepertimu, Yun-san."
Menambahkan apa yang Lucato katakan, Hino menjelaskan lebih lanjut.
Di sisi lain, Kohaku, Toutobi dan Rirei sedang mendiskusikan Sense apa yang mereka ambil.
"Sense apa yang bakalan kamu ambil? Aku mau ngambil Curse Resistance."
"…kau adalah seorang mage, jadi kehilangan MP pastinya menyakitkan. Kurasa aku akan mengambil Poison Resistance. Bagaimanapun, aku sudah mengambil Sense tersebut tapi sama sekali belum menaikkan levelnya."
"Fufufu, apa yang harus kulakukan kalau begitu? Sejujurnya, aku tidak keberatan mengambil yang manapun, tapi ayo ambil Curse Resistance. Aku akan menutupi yang sisanya dengan equipment."
Aku mendengarkan apa yang ketiga orang itu percakapkan dan sepertinya mereka tidak berniat untuk mengambil kedelapan Sense seperti yang kulakukan.
Saat itulah Mikadzuchi dan Sei-nee yang membantu kami dengan leveling Sense kekebalan datang.
"Jadi semua orang telah berkumpul. Baiklah kalau begitu, aku akan menjelaskan beberapa hal sebelum kita memulai kamp pelatihan Sense kekebalan gaya Eight Million Gods."
"Jelaskan?"
"Yah, bukan hal yang rumit. Hanya metodologi untuk leveling Sense kekebalan dan penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangannya."
"Dan setelah mendengarnya, pikirkan baik-baik Sense apa yang akan kalian ambil, oke?"
Sei-nee menambahkan penjelasan Mikadzuchi, kemudian setelah memastikan bahwa tidak ada satu pun yang memiliki pertanyaan, Mikadzuchi memulai penjelasan.
"Baiklah kalau begitu. Pertama, untuk metode leveling Sense tipe kekebalan, sederhananya—kita akan menggunakan racun yang kuat sejak awal."
"Sebelum kami menjelaskan rinciannya, mari bicarakan keuntungan dan kerugiannya. Untuk keuntungannya, kalian akan dapat menaikkan level Sense kekebalan yang kalian inginkan dalam waktu singkat. Banyak anggota dari guild kami mendapatkan Sense mereka seperti ini. Di sisi lain, untuk kerugiannya, kalau kau mengambil banyak Sense kekebalan, SP yang diperlukan akan meningkat. Kalau keseluruhan SP yang diperlukan meningkat terlalu banyak, jumlah HP yang dipulihkan oleh potion akan terbatas."
Kenyataannya, para maniak verifikasi dan leveling dari guild ini secara serampangan mengambil Sense dan sebagai hasil dari peningkatan jumlah SP mereka, mereka berakhir dengan harus menggunakan Blue Potion tanpa batas.
Jadi, entah dengan mempersiapkan dirimu atas resiko tersebut dan mengambil banyak Sense kekebalan atau mempertimbangkan dengan hati-hati pilihan Sense yang akan datang. Kami harus mengambil salah satu metodenya.
Myu dan yang lain sepertinya sudah tahu soal itu dan telah mengambil satu atau dua Sense, kemudian menutupi sisanya dengan equipment, item dan sihir pemulih.
"Ya, yaaaa! Aku berpikir untuk mengambil Charm Resistance!"
Myu mengangkat tangannya dan berkata demikian.
"Kalau begitu, kau akan bersama dengan Sei-nee. Aku akan memberi kalian obat status buruk yang kuat, jadi naikkan perlahan level kalian bersama-sama."
Dan aku——
"Kalau begitu Yun-chan, bagaimana denganmu?"
"Aku akan…mengambil semuanya."
"Khukhukhu, jadi kau akan ke jalur yang keras, Nona. Baiklah. Kalau begitu, ambillah Sense-nya. Aku akan menjelaskan metode untuk levelingnya setelah kau memasangnya."
Diminta demikian oleh Mikadzuchi, aku mengambil delapan Sense kekebalan dan memakainya.

Possessed SP27
Dosing Lv42 Cook Lv11 Poison Resistance Lv1 Paralysis Resistance Lv1 Sleep Resistance Lv1】【Curse Resistance Lv1】【Charm Resistance Lv1】【Confusion Resistance Lv1 Stun Resistance Lv1】【Anger Resistance Lv1
Unequipped:
Bow Lv46 Longbow Lv20 Sky Eyes Lv12 Swiftness Lv10 See-Through Lv20 Sorcery Lv11 Enchant Arts Lv36 Earth Element Talent Lv27 Alchemy Lv40 Synthesis Lv41 Crafting Knowledge Lv42 Taming Lv14 Engraving Lv23 Swimming Lv13 Linguistics Lv24 Climbing Lv21


"Kalau begitu, aku akan menjelaskan proses menerima status buruk. Saat kau menerima serangan status buruk, kau mendapatkan EXP yang berhubungan dengan betapa beratnya saat kau pulih. Stats dasar memberikan kekebalan terhadap staus buruk berdasarkan jenisnya. Itu adalah DEF untuk tubuh, MIND untuk tipe mental. Kalau stats-mu tinggi, kau bisa melemahkan atau menghindarinya."
Berdasarkan logika, kalau kau memiliki DEF dan MIND yang cukup tinggi, kau tidak memerlukan Sense kekebalan, kata Mikadzuchi. Seakan memprotes pernyataan tersebut, Sei-nee menyunggingkan senyuman getir.
"Peran dari Sense kekebalan itu adalah untuk meningkatkan DEF dan MIND melawan status-status buruk tersebut untuk meniadakannya. Semakin tingi level Sensenya, semakin sulit untuk menaikkan levelnya dan kau pulih lebih cepat. Tapi bagian ini tidak penting untuk leveling kali ini, jadi kita akan melewatinya."
"Apa?!"
"Oh, benar. Seperti yang kukatakan sebelumnya, kita akan menggunakan racun yang kuat. Tepatnya, kau mendapatkan lebih banyak EXP saat pulih dari Poison 5 daripada saat pulih dari Poison 1. Karena yang akan kita targetkan sejak awal adalah level 5, dengan memakaikannya ulang secara terus menerus akan mendapatkan EXP lebih cepat."
Demi hal itu, Mikadzuchi dan Sei-nee akan menjadi orang yang mengatur status buruk.
"Baiklah, ini adalah dasar dari leveling. Kita akan menunda yang mempengaruhi kehendak dan tindakan player, seperti Charm, Confusion dan Angeruntuk saat ini."
"Kalau begitu, kami akan meminjamkan kalian peralatan untuk Sense yang berhubungan."
Dengan demikian, aku ikut pindah ke Sei-nee dan Myu untuk bergabung dengan mereka, tapi dihentikan oleh Mikadzuchi.
"Whoops, Nona. Kau denganku."
"Tidak dengan Myu dan yang lainnya?"
"Nona, kau akan menjalani jalur khusus mengambil kedelapan Sense di saat yang sama. Pertama-tama, kita akan memulainya dengan Poison, Paralysis, dan Curse, kemudian Sleep dan Stun. Yang terakhir adalah Charm, Confusion, dan Anger. Ada tiga tahap leveling."
Dan, aksesoris-aksesoris yang disodorkan padaku terlihat cukup akrab.
"Ini semua…aksesoris penyebab status buruk, 'kan? Dan ada sebanyak ini juga…"
Apa yang Mikadzuchi keluarkan adalah aksesoris yang didapatkan saat event perkemahan musim panas. Itu adalah equipment terkutuk unik yang menyebabkan status buruk pada player.
Aku juga kedelapan tipenya semua, tapi karena memiliki efek status buruk yang kuat, aku hanya menggunakannya sebagai referensi desain dan dekorasi daripada menggunakannya.
"Ini adalah cincin penyebab Poison, Paralysis dan Curse. Begitu kau memakainya, kau akan mendapat status buruk tingkat tinggi. Dan setiap kali levelmu naik, efeknya akan melemah."
Selain ini, kita akan menggunakan racun status buruk yang dipersiapkan guild untuk leveling, dia menambahkan.
Tidak jauh, Myu dan yang lainnya telah memulai leveling Sense kekebalan pilihan mereka. Untuk bergabung dengan mereka, aku memakai delapan cincin status buruk di tiap jari kedua tanganku. [TL: Thanosx2?]
Rasanya seperti orang kaya baru yang sedang pamer, pikirku dan meminum racun yang Mikadzuchi berikan padaku, satu per satu.
"Uehh, menjijikkan."
"Tahanlah, ini demi leveling."
Racun tersebut memiliki rasa yang keras, seperti cuka. Kemudian aku meminum obat pelumpuh yang membuat lidahku mati rasa dan aku tidak dapat merasakan rasa apapun.
Karena tubuhku dilumpuhkan dan aku tidak dapat menggerakkan tanganku dengan baik, aku tidak bisa menelan obat penyebab Curse.
"Idah, kewas, hidak, wisa, wechara. Wasanya fwarah."
"Khukhukhu, berbaring saja. Mungkin rasanya sakit karena racun dan kelumpuhan, tapi semakin kau naik level, akan semakin nyaman."
Sambil menatapi efek racun yang membakar HP-ku, aku berbaring pada sebuah kain yang dibentangkan di lapangan latihan.
Tingkat kekuatan dari status buruk yang kudapatkan dari racun dan obat pelumpuh adalah 3, tapi bersama efek dari cincin meningkat jadi 5.
Lebih tepatnya, rasanya aku seperti diserang deman.
"Mulutku tidak lagi kebas, tapi itu hanya membuatku merasa semakin buruk."
"HP-mu berkurang dengan bagus. Ini, High Potion untuk pemulihan."
Berbaring menyamping, aku cukup berhasil memegang botol potion dan membawanya ke mulutku. Ujung lidahku tidak bisa bergerak dengan baik jadi potionnya tumpah ke daguku, tapi aku tidak ada waktu untuk repot soal itu.
Ini tidak begitu buruk sampai tidak tertahankan, pikirku dan berulang kali bernapas pendek-pendek, mataku terpejam rapat-rapat.
Melihatku berbaring, Ryui dan Zakuro meringkuk di dekatku, cemas.
Haa, rasanya benar-benar hangat. Berpikir demikian, aku memeluk Zakuro. Ryui duduk di belakang punggungku dan menghangatkannya.
Meskipun biasanya Ryui akan menggunakan Purification untuk membersihkan status buruk, karena kali status buruknya digunakan untuk leveling, dia hanya menggunakan penyembuhan untuk memulihkan HPku.
"…oh iya, bagaimana dengan Myu dan yang lainnya?"
Aku menggerakkan kepalaku dan melihat yang lain juga sepertinya tidak normal.
Toutobi yang leveling kekebalan terhadap Poison terlihat yang paling buruk dan sedang duduk. Yah, gejalanya tetap terlihat lebih ringan daripadaku…
Yang gejalanya paling ringan adalah Kohaku dan Rirei yang memilih kekebalan Curse. Hanya sedikit lesu, mereka mengkhawatirkan anggota lainnya.
"Zzz…zzz…"
"Dan mereka berdua tidur."
Di sisi lain, Lucato dan Hino berbaring dan tertidur.
"Itu adalah leveling untuk Sleep dan Stun. Keduanya membuatmu tidak dapat bergerak, tapi itu juga adalah leveling teraman. Begitu level mereka naik, status buruknya tidak akan mempan lagi dan mereka akan terbangun."
Setelah menjelaskan, Mikadzuchi menambahkan "Kau akan melakukan itu juga nantinya, Nona". Mendengarnya, aku merasa ingin beralih ke leveling itu secepat mungkin.
Kemudian, Rirei berjalan ke arah Lucato dan Hino berada untuk melihat wajah-wajah tidur mereka.
"Fufufu, gadis-gadis cantik tanpa pertahanan memperlihatkan wajah mereka saat tidur. Haa, haa, ini hebat. Dan di situ, Yun-san kelihatan seakan sedang kena demam. Caranya menahan mual membuat dia terlihat begitu mempesona."
"Mereka kelihatan tertidur dengan nyaman, jangan ganggu mereka."
"Rirei, jangan berani-berani ya nyentuh mereka. Ngerti?"
Myu yang masih belum memulai leveling kekebalannya dan Kohaku mengambil peran sebagai tali kekang Rirei.
Sei-nee sedang mengawasi semua orang jadi seharusnya tidak akan ada masalah yang terjadi, pikirku dan kemudian menutup mataku lagi, fokus untuk terus bernapas pendek.
Cepatlah naik, levelku. Sementara aku terus berharap demikian, status buruk dan pemulihannya muncul berkali-kali.
Di tengah-tengah itu semua, aku merasakan seseorang bergerak di sebelahku. Saat aku perlahan membuka mata, aku melihat sosok Mikadzuchi. Dia sedang menjulurkan tangannya ke arahku.
"M-Mikadzuchi?"
Melihat binar-binar di matanya dan senyum jahilnya, aku merasakan kecemasan yang luar biasa.
Aku mencoba memutar tubuhku untuk meloloskan diri tapi aku masih memiliki Paralysis dan tubuhku tidak dapat begerak sesuatu keinginanku. Terlebih lagi, aku merasa mual dan demam karena Poison dan Curse. Aku menggelengkan kepalaku sedikit untuk menghentikannya.
Mencari pertolongan, aku melihat ke arah Sei-nee, tapi dia tidak menyadari apapun. Terlebih lagi, dia juga kelihatan aneh.
Mikadzuchi mengulurkan tangannya ke kaki kananku. Membayangkan apa yang dia coba lakukan, aku memucat.
Dan kemudian——
"———?‼"
Aku bahkan tidak bisa menjerit karena kelumpuhan.
Aku merasa tersiksa saat tubuh kebasku dikelitiki.
Penuh semangat seperti anak kecil, Mikadzuchi menggerakkan tangannya untuk menyentuh pinggangku. Melihat ini, Rirei membuat ekspresi gembira luar biasa.
Saat itulah pergerakan Mikadzuchi terhenti. Suhu di sekitar turun drastis.
"Kelihatannya kau bersenang-senang, Mikadzuchi."
Suara Sei-nee terdengar lantang dan jelas di seluruh lapangan. Sosoknya menyebarkan udara dingin ke penjuru tempat. Bergerak seperti mesin berkarat, Mikadzuchi berbalik ke arahnya.
"I-ini…Aku hanya sedikit penasaran. Jangan terlalu marah."
"Benarkah? Ngomong-ngomong, tubuhku benar-benar panas sekarang. Begitu panas sampai aku tidak bisa menahannya."
Angin dingin menyebar ke sekeliling Sei-nee saat dia berkata demikian dan permukaan tanah perlahan membeku.
"Ah, tidak adil, Onee-chan! Aku juga! Aku merasa gatal ingin melakukan sesuatu yang keras sampai tidak bisa kutahan! Aku penasaran perasaan aneh apa ini." Myu juga menarik keluar senjatanya, longsword dan menghunuskannya.
Dinilai dari cara mereka berdua bernapas pedek, sepertinya mereka sama sekali tidak waras. Wajah mereka memerah dan mereka tersenyum menawan.
"Haa, haa…M-Mikazuchi, ada apa dengan Myu dan Sei-nee?"
"Jangan tanya aku. Aku tidak ta…hm?"
Mikadzuchi sendiri kebingungan melihat mereka berdua seperti itu.
Aku menoleh ke anggota party Myu. Sebelum aku menyadarinya, Toutobi telah berpindah ke tempat Lucato dan Hino sedang tidur. Di sana, dalam kekacauan, Kohaku sepertinya dalam kondisi gawat mati-matian mencoba menghentikan Rirei yang mengamuk.
Dan melihat botol di bawah kaki mereka, Mikadzuchi sepertinya diserang sakit kepala.
"Aku mungkin telah keliru memberikan minuman beralkohol yang kukira obat status buruk pada mereka."
"Huuhh?‼"
"Maksudku, kupikir aku memberikan obat Charm pada Sei, tapi sepertinya itu adalah koktail dengan obat Charm tercampur di dalamnya."
"Apa yang terjadi begitu kau meminumnya?"
"Kalau untuk player yang lebih dari dua puluh tahun, itu akan seperti item makanan biasa. Kecuali kau minum terlalu banyak, tidak akan ada masalah…tapi jika yang di bawah umur meminumnya, mereka akan mendapat Drunkenness, sebuah status buruk khusus."
Sepertinya selain Charm, Sei-nee dan Myu juga mendapat Drunkenness.
Sementara efek Drunkenness sepertinya adalah status buruk yang tidak berbeda dari Confusion, Charm, Sleep, Stun, dan Anger, itu adalah sesuatu yang sepenuhnya berbeda.
Terlebih lagi, itu sepertinya berpadu dengan status Charm, sehingga jadi sangat merepotkan.
Saat aku mendengarkan deskripsi Mikadzuchi, status buruk padaku mulai lenyap dan aku akhirnya dapat mengetahui bahwa level Sense kekebalanku telah meningkat.
Berbalut udara yang dingin membekukan, Sei-nee mendekatiku.
"Yun-chan, Myu-chan dan aku akan bermain-main dengan Mikadzuchi sebentar, jadi istirahatlah dulu saat ini."
Dia mengatakannya dengan senyum riang dan kemudian cincin di jariku semuanya dilepas untuk digantikan dengan yang lain.
Efek cincin-cincin yang baru pun aktif dengan segera. Karena efek Sleep dan Stun, kesadaranku perlahan memudar.
Hal terakhir yang kulihat adalah sosok Myu dan Sei-nee beradu PvP melawan Mikadzuchi.
·
Begitu leveling Sleep dan Stun telah selesai, aku menatap kosong pemandangan yang membentang di depanku.
Tempat pelatihan yang berlubang-lubang dan membeku. Juga, Lucato dan lainnya yang telah menyelesaikan leveling mereka sebelum aku, menatapinya.
Permukaan tanahnya rusak oleh pertarungan antara Myu dan Sei melawan Mikadzuchi.
"Fyuuh, yah, kurasa aku akan memaafkanmu dengan ini? Kenapa kau memberikan pada kami minuman keras untuk leveling kekebalan? Dasar."
"Maaf, itu salahku. Tapi tetap saja, Sei! Kau sudah sadar di tengah-tengah pertarungan tapi kau tidak berhenti menyerang!"
"Begitu kesadaranku kembali, aku meneruskannya untuk menghukummu karena memberikan koktail itu dan karena mempermainkan Yun-chan. Lihat, Yun-chan bangun. Ayo pergi minta maaf sekarang."
"Aku mengerti."
Mikadzuchi kelihatan lumayan babak belur dibandingkan dengan dirinya sebelum aku kehilangan kesadaran. PvP-nya dengan Myu dan Sei-nee sudah selesai dan dia mendekatiku.
"Maaf. Aku merasa sedikit iseng saat menggelitikimu, maafkan aku."
"Haa, tidak apa-apa. Sepertinya sudah selesai."
Aku berbicara begitu saja dan mengalihkan pandangan dari Mikadzuchi untuk mengamati sekeliling.
Kehancurannya tidaklah aneh mengingat Myu dan Sei-nee-lah penyebabnya. Tapi, tidak mengerti bagaimana jelasnya lapangan ini hancur, aku menanyai Mikadzuchi.
"Hei, apa yang sebenarnya terjadi di sini?"
"Tidak, um, yah. Tidak yang perlu kau khawatirkan, Nona."
"Bagaimana kalian bertarung sampai ini terjadi…?"
"Sei dan Myu hanya mengamuk karena Drunkenness. Lebih penting lagi, sementara di jarimu ada cincn Sleep dan Stun untuk leveling, periksalah Sense-mu sekarang."
Tanpa ada niatan untuk menjelaskannya lebih jauh, Mikadzuchi terdiam.
Aku mencoba melihat ke sekeliling untuk mencari penjelasan, tapi tidak ada.
Meskipun merasa sedikit gelisah, aku membuka status window Sense-ku untuk memastikan hasil leveling.

Possessed SP42
Dosing Lv42 Cook Lv11 Poison Resistance Lv31 Paralysis Resistance Lv31 Sleep Resistance Lv34】【Curse Resistance Lv30】【Charm Resistance Lv1】【Confusion Resistance Lv1 Stun Resistance Lv32】【Anger Resistance Lv1
Unequipped:
Bow Lv46 Longbow Lv20 Sky Eyes Lv12 Swiftness Lv10 See-Through Lv20 Sorcery Lv11 Enchant Arts Lv36 Earth Element Talent Lv27 Alchemy Lv40 Synthesis Lv41 Crafting Knowledge Lv42 Taming Lv14 Engraving Lv23 Swimming Lv13 Linguistics Lv24 Climbing Lv21

Lima Sense kekebalan telah berkembang sekaligus dan aku juga mendapatkan 15 SP
Dengan demikian, aku mencapai batas pemulihan dari Potion. Tapi karena total SP-ku belum mencapai 100, High Potion dapat digunakan sama seperti biasanya.
Meskipun tidak ada banyak Sense yang lebih tinggi untuk Sense kekebalan di level 30, kalau kau memiliki Sense kekebalan terhadap Poison, Paralysis,, Sleep dan Stun di level 30, kau bisa menggabungkannya menjadi Sense Bodily Resistance.
Aku bisa saja terus menaikkan semua level Sense atau mengurangi jumlah SP yang kudapatan nantinya demi memperlambat waktu aku mencapai batasan pemulihan High Potion.
"Mengambil kesempatan Sense yang lebih tingi, atau menggabungkan Sense-nya…baiklah!"
Aku berpikir untuk beberapa saat sebelum menggunakan 3 SP dan mendapatkan Bodily Resistance.
Pada saat yang sama, empat Sense berpadu menjadi satu—
"——Oh iya, Nona. Aku lupa satu hal. Tujuan dari kamp pelatihan ini adalah meningkatkan Sense sampai mudah digunakan. Pastikan untuk tidak mengambil Bodily Resistance. Memang bukan Sense yang sia-sia dalam hal kegunaan, tapi tidak ada banyak untungnya mengambil itu."
Mikadzuchi mengatakan padaku tepat setelah aku mengambil Sense Bodily Resistance.
"Yah, itu adalah Sense yang memadukan empat Sense lainnya."
Aku menanggapi dengan suara gemetar.
"Jangan tertipu oleh deskripsinya. Memang benar itu memadukan Sense dan mengurangi tempat yang mereka ambil, tapi kekebalannya tidak setinggi sebelumnya. Yang ada, itu jadi lebih rendah karena levelnya turun."
"Kau bercanda, 'kan? Aku sampai mengalami mual-mual sejauh ini hanya untuk levelnya turun lagi?"
"Juga, levelingnya cukup pelan. Dikalkulasikan secara kasar, memerlukan waktu sekitar delapan kali lebih banyak untuk Sense tersebut kembali ke level bergunanya lagi. Yah, keempat status buruk itu memberimu EXP, jadi kau bisa menaikkan levelnya dengan yang termudah, tapi…"
Karena terguncang, aku merasa kata-kata Mikadzuchi sulit mencapaiku.
Memikirkan waktu yang kuperlukan agar aku mencapai Bodily Resistance level 30, aku tercengang.
"Ada apa? Tiba-tiba terdiam…apa kau mengambilnya? Tidak, 'kan?"
"Ahahaha…begitulah."
"Y-yah, kurasa kau bisa mengambil Sense kekebalan lagi? Efeknya sepertinya bertumpuk."
Kata Mikadzuchi dan mengalihkan matanya.
"Hei, kenapa kau mengalihkan pandangan?"
"Hanya saja, kalau kau mengambil keempat Sense itu lagi dan meningkatkan jumlah SP-nya, jumlah HP yang dipulihkan potion akan berkurang."
"Haa, mau bagaimana lagi. Aku hanya bisa lanjut leveling Bodily Resistance ke level praktisnya. Tapi sebelum itu…"
"Ada apa?"
"Rasanya tidak enak membiarkan Sense kekebalan tipe spirit di level rendah, jadi bantu aku menaikkan mereka sampai berubah menjadi Spiritual Resistance."
"Haa, merepotkan. Setelah Sei dan Myu-chan, kali ini Nona. Dan, kalau kau menaikkan terlalu banyak level Sense dalam satu waktu, kau bisa-bisa mencapai batas pemulihan."
"Mikadzuchi, ini semua salahmu awalnya. Kau lupa menjelaskan tentang penggabungan Sense. Kalau kau punya waktu untuk menggelitikku, kau juga punya waktu untuk menjelaskan."
Aku mencemberutkan bibirku, sama sekali tidak menyembunyikan perasaan tidak senangku dan menyalahkan Mikadzuchi.
Diingatkan seperti itu dan tidak dapat menyangkal, Mikadzuchi menggaruk kasar kepalanya dan berdiri.
"Mau bagaimana lagi. Akan kubantu kau sedikit."
Mikadzuchi memanggul tongkat heksagonal yang merupakan senjatanya dan kami berpindah ke pusat lapangan yang hancur lebur, kemudian dia menyambutku dengan seulas senyuman mirip anak kecil yang nakal.
"Selamat datang di kamp pelatihan praktek leveling delapan Sense kekebalan, dōjō PvP Mikadzuchi. Untuk saat ini, begitu status-status buruk terpasang padamu, kau bebas menyerangku sesuka hatimu. Ini adalah kompetisi di mana kita membandingkan seberapa banyak kita bisa mengenai lawan sampai levelingnya selesai."
Setelah berkata demikian, Mikadzuchi memberiku sebuah invitation—untuk PvP : Hit Count Battle.
Sementara aku kewalahan olehnya yang sedang dalam posisi memegang tongkat, aku melangkah maju.
Sei-nee mendekatiku dan mengganti cincin-cincin dari Sleep dan Stun menjadi Charm, Confusion dan Anger.
Dengan tiga status buruk terpasang padaku, aku tidak dapat menggunakan skill apapun karena efek Confusion, tapi berkat Anger, stats tipe seranganku meningkat.
"Baiklah kalau begitu, ayo bertarung."
Setelah berkata begitu, aku menyerahkan tubuhku pada pengaruh status-status buruk.
Tepat setelah PvP dimulai, tiga status buruk berebut untuk mengambil tindakan awal. Aku tidak mencoba untuk menolaknya dan hanya fokus pada pergerakan Mikadzuchi.
Jangkauan Mikadzuchi dengan tongkatnya itu panjang, tapi aku bisa mengambil jarak lebih jauh lagi dengan busur.
Aku menembakkan tiga anak panah dengan ATK yang ditingkatkan oleh Anger, tapi Mikadzuchi memukulnya jatuh dengan tongkat.
"Hmmm. Yah, kau bisa melakukan tembakan beruntun dengan busur itu, tapi kontrolnya tidak terlalu bagus. Juga, dengan status burukmu, kau tidak bisa menggunakan gerakan tipuan. Jadi, meskipun statsmu lebih tinggi…"
Dia berkata demikian dan minggir ke kiri selangkah, mencondongkan tubuh seakan jatuh.
Tubuhku memprediksikan lebih dulu di mana dia akan berada dan menembakkan sebatang panah, tapi pergerakan Mikadzuchi adalah sebuah tipuan dan dia menghindari semua panah tersebut dengan segera bergerak ke kanan.
"Kalau kau ingin mengenaiku, kau harus menembakkan setidaknya sepuluh panah!"
Aku terus menembakkan panah seperti mesin, tapi semuanya dihindari atau ditangkis dengan tongkat.
Dan sementara itu, tabung panahku kosong.
Ada banyak panah yang dipukul oleh Mikadzuchi dan tidak lagi bisa digunakan, jadi pengambilan kembali anak panah secara otomatis tidak bekerja.
Dengan panah yang habis lebih cepat daripada biasanya, aku terpaksa mengganti pola seranganku.
Aku menyimpan busurku di inventory dan mengeluarkan dua pisau dapur.
Di tangan kanan, aku memegang Dismantling Knife—Blue Dancer yang mirip dengan pedang Jepang. Di kiri, aku memegang Meat Cleaver—Heavy Black, yang mirip dengan kapak kecil dari Black Iron tebal.
Setelah mengangkat mereka, tubuhku langsung menyerbu Mikadzuchi dan aku menebaskan Dismantling Knife.
"Kali ini kau berganti ke serangan jarak dekat, ya. Memang bagus memiliki banyak cara bertarung, tapi pergerakanmu begitu-begitu saja."
Mikadzuchi memutar tubuhnya sedikit saat berkata demikian, menghindari Dismantling Knife dan menerang daguku dengan tongkat.
Menerima serangan dari bawah ke dagu, aku jatuh telentang, tapi status buruk yang berontak membuatku langsung melompat bangkit dengan segera dan menyerang Mikadzuchi lagi.
Setelah menghindari tebasan besar Dismantling Knife dan Meat Cleaver-ku, Mikadzuchi menyerang balik dengan tusukan tongkat dan gerakan membelah.
Mode PvP ini tidak dibatasi oleh jumlah HP player dan siapa yang menang atau kalah ditentukan oleh jumlah serangan yang diterima. Angka "32" telah melayang di atas kepalaku, berkebalikan dengan Mikadzuchi yang "0".
Ini bisa dibilang bukan pertarungan yang seimbang, tapi selagi kami terus bertarung, Sense kekebalanku pastinya perlahan naik karena kendali tubuhku yang hilang telah kembali sebagian. Dengan demikian, hanya saat menyerang aku dapat menggerakkan ujung pisau-pisauku untuk menyamakan waktuku dengan serangan Mikadzuchi.
Melihat perubahan, dia mengerutkan alisnya sesaat.
"Masih sedikit canggung, tapi ada perubahan dalam gerakanmu. Level kekebalannya pasti sudah naik, ya."
Dia menganalisa perubahan dan sekali lagi menyerang bagian sampingku dengan tongkat, memaksaku berlutut.
Aku mencoba berdiri seperti seorang zombie, tapi bahuku dengan tanpa ampun diserang dengan tongkat dan aku terjatuh telentang.
Kemudian, mengincar kepalaku yang ada di tanah seakan itu adalah bola golf, Mikadzuchi mengayunkan tongkatnya.
——Ini gawat!
Secara insting merasakan bahaya, Sky Eyes terpicu secara otomatis dan waktu yang kualami jadi memanjang.
Saat waktu yang kujalani memanjang dengan Sky Eyes, aku menghindari datangnya tongkat dengan pergerakan mirip binatang buas.
"Ohh, jadi kau menghindarinya. Spesifikasi karaktermu sedang-sedang saja, kemampuan menghindarmu tinggi. Akan tetapi, tanpa bantuan dari Sense tipe petarung atau pengalaman, pergerakanmu benar-benar amatir."
Mikadzuchi berkata begitu dan menyerang.
Aku menebas dengan Meat Cleaver di tanganku berkali-kali, tapi tongkatnya berubah seperti ular dan menghantam tanganku.
Dan, tongkat tersebut mengenai lengan, kaki, perut, bahu dan kepala lagi dan lagi. Akan tetapi, tubuhku yang dikuasai status buruk tidak berhenti menyerang Mikadzuchi.
Setelah itu, seiring berlalunya waktu, aku mendapatkan kembali kendali tubuhku dan kecepatan ayunan pisau di kedua tanganku pun meningkat.
Tapi aku hanya terus menerima serangan dari Mikadzuchi, tidak satu pun seranganku yang mengenainya.
Kemudian, tidak lama kemudian sampai batas waktu pertarungan berakhir, aku benar-benar mendapatkan kembali kendali tubuhku dari statur buruk dan mengayunkan pisauku ke atas.
Sebagai tambahan, aku menggunakan skill sihir yang terkuci sampai saat ini karena Confusion sebagai serangan kejutan.
"——Bomb."
Aku membidikkan Bomb pada koordinat Mikadzuchi dan mengayunkan Dismantling Knife pada saat yang sama untuk menyerangnya dengan segala yang kupunya. Akan tetapi——
"Bidikan dan cengkeranmu itu naïf. ——Kidoukon."
Mikadzuchi mengalihkan tubuhnya ke samping, kemudian membungkus tongkatnya dengan Art, dia menghalau sihir Bomb jauh ke atas kepala.
Pada saat yang sama dia meniadakan Bomb yang meledak tidak lama kemudian, dia memukul tangan yang memegang Dismantling Knife, memaksanya lepas dari tanganku.
Dia memukul kepalaku yang kebingungan, menambahkan hitungan yang ada di atas kepalaku pada saat yang sama. Suara dengung mengumumkan batas waktu yang berbunyi di dalam kepala.
Tanda berakhirnya PvP dan pertarungan berakhir dengan kemenangan Mikadzuchi dengan perolehan "91" lawan "0".
Aku sama sekali tidak bisa melawannya. Aku melepaskan cincin status buruk dan tergeletak di tanah.
"Haa~, aku kalah! Kalah telak!"
"Selamat atas kerja kerasnya. Tapi sepertinya leveling status burukmu berjalan dengan baik."
Seperti yang Mikadzuchi katakan, ketiga Sense kekebalan status burukku melewati level 30 dan aku dapat menggabungkan empat Sense kekebalan tipe-spirit menjadi Spiritual Resistance. Aku bisa, tapi…
"Aku tidak yakin."
"Dengan apa?"
"Serangan kejutan sihirnya dihindari dan bahkan serangan terakhirku pun dihentikan total."
"Kau tahu, aku adalah seorang guild master dari beberapa lusin anggota. Ada banyak dari mereka yang melakukan hal yang sama sepertimu, dan aku berlatih dengan mereka berkali-kali. Ayolah, kamp pelatihannya selesai, ayo beres-beres."
"Yeah, baiklah."
Aku berdiri menanggapinya. Mengambil kembali Meat Cleaver yang terpental dan saat aku kembali ke tempat Myu dan yang lain berada, aku disambut yang lainnya.
"Selamat datang kembali, Onee-chan. Tetap saja, sayang sekali kau tidak mengenainya satu kali pun."
"Uhh, rasanya parah sekali melihat adikku memiliki ekspetasi yang begitu rendah tentangku."
"Maksudku, lawannya adalah Mikadzuchi-san. Terutama saat Sei-oneechan dan aku menyerangnya ketika di bawah pengaruh Drunkenness, dia menangkis semua serangan bahkan serangan yang paling hebat. Tidak ada bandingannya."
Aku tidak melihatnya, tapi sepertinya PvP mereka di bawah pengaruh Drunkenness itu luar biasa.
"Nah, sekalipun kau tidak bisa mati dalam PvP, HP-mu berkurang sampai setengah. Aku akan menyembuhkanmu. ——High Heal!"
"Myu, aku akan menyembuhkan sisanya sendiri. Lagipula, hanya tinggal sedikit, jadi Potion akan cukup."
Biasanya, aku akan menggunakan High Potion atau Blue Potion, tapi mengingat hanya sedikit lagi yang diperlukan, kupikir sebotol Potion akan cukup.
"Eh? Ini tidak menyembuhkanku sepenuhnya. Atau malahan, jumlah pemulihannya berkurang?"
Status item Potionnya biasa saja, tapi potion tersebut tidak bekerja seperti biasanya. Sisa 10% HP-ku sama sekali tidak pulih.
Aku menggunakan satu lagi, tapi jumlah pemulihannya jelas-jelas menurun.
"Ohh, selamat. Kau mencapai batas pemulihan Potion."
"Selamat?"
"Maksudku, levelmu banyak meningkat, 'kan? Juga, tidak ada masalah untukmu Onee-chan karena kau menggunakan High Potion sejak awal."
Dikatakan begitu oleh Myu, kurasa memang benar, pikirku.
Mengesampingkan penyelidikan jumlah pemulihan yang menurun untuk nanti, kuputuskan untuk berisitirahat sedikit.