GRAND ROCK DAN COCKATRICE KING
(Translater : Hikari)

Aku memasuki party Taku dan yang lainnya lalu menunggu di pintu masuk area dataran tinggi yang berada dekat dengan Grand Rock. Di sana, sudah ada beberapa lusin player yang sedang bersiap dan datang melalui tebing di utara, sekarang sedang mengobrol dengan satu sama lain.
Saat aku menyaksikannya dari waktu ke waktu, kenalan-kenalan Taku mendekat dan setelah bertukar dua tiga patah kata, aku merasa dia sangat dikenal banyak orang.
Dan, ada juga orang tertentu yang datang menghampiriku.
"Onee-chan! Ayo kita berjuang bersama! Kita akan mengalahkan sebanyak mungkin monster dan mendapatkan item drop!"
Berkata demikian, Myu menunjukkan otot-otot bisep lengannya dengan penuh semangat.
"Aku tidak masalah apapun hasilnya selama aku selamat."
"Grrr, ambisimu terlalu rendah! Kalau bisa, jadikan mengalahkan monster sebesar gunung itu sebagai tujuanmu!"
"Itu terlalu berbahaya…"
Aku diguncang kuat-kuat oleh Myu saat dia terus berkta "ayo berikan yang terbaik!" dan "termotivasilah sedikit". Sementara itu, aku menatap lewat bahu Myu dan mengangguk ke arah anggota-anggota partynya. Hanya saja, pandangan Rirei membuatku merasakan bahaya yang tidak dapat dijelaskan.
Selain itu, ada para elit dari guild Sei-nee dan Mikadzuchi, Eight Million Gods.
"Ahh! Sei-oneechan juga datang!"
Myu segera mengubah target pelukannya dari aku ke Sei-nee. Hasilnya, pandangan penuh hasrat Rirei juga beralih ke sana.
"Oh, Sei-nee dan yang lainnya juga datang

"Pemberitahuannya mendadak. Kami diberi tahu untuk mengambil Sense Climbing untuk ikut serta."
Itu sulit sekali. Sementara Sei-nee mengatakannya dengan acuh tak acuh, Mikadzuchi menghujam tanah kuat-kuat dengan tongkat yang dia miliki di bahunya dan mengamati area dataran tinggi dengan penuh minat, kemudian berbicara padaku.
"Ada saran dari orang yang menemukan tempat ini pertama kali?"
"Tidak mungkin. Aku sendiri mau."
Ya ampun, aku menanggapi sambil menghela napas. Bukan berarti aku tahu semua monster ini. Kau seharusnya menanyakan pada para player yang memverfikasinya duluan, kataku dan, kau benar, Mikadzuchi membalas dan tersenyum.
"Yah, ayo kita sudahi salam sapanya dan mari kita berjuang sebaik mungkin, Nona."
"Kubilang, jangan panggil aku 'nona'."
Kami bertukar sapa singkat sebelum berpisah.
Pada saat yang sama, Taku juga selesai menyampaikan salamnya dan memanggilku.
"Nah, Yun. Kau sudah selesai bersiap-siap?"
"Ya. Bagaimana denganmu?"
"Sempurna. Aku juga dapat pedang baru."
Berkata demikian, dia menunjukkan long sword dengan pola urat kayu yang indah. Untuk penaklukan area dataran tinggi kali ini ada beberapa grup. Di antara mereka terdapat para player yang bertujuan untuk memanjat ke atas Grand Rock, satu grup yang berharap untuk menambang Layered Coal dan satu grup yang bertujuan untuk menaklukkan boss Cockatrice di puncak sana.
Juga, selain Grand Rock, terdapat Iron Cow, Warlocn Goat, dan Lightning Horse yang kekuatannya belum diketahui.
"Apa yang kita inginkan? Ayo kalahkan semua jenis monster sebagai tujuan kita!"
"Pertama-tama, bagaimana kalau memulainya dengan Warlock Goat?"
"Kemudian kami, Eight Million Gods akan mengincar Iron Cow."
"Kau benar. Ayo sesuaikan jadwalnya."
Gugup, para player mengobrol dengan satu sama lain tentang bagaimana mereka akan menyebar dan musuh apa yang akan mereka kalahkan untuk menenangkan diri.
Kemudian, begitu warna-warna bunga di sekitar area dataran tinggi berubah dari warna jingga ke merah——
" VVUUOOOOOOOOO——"
Sebuah suara mirip sirine terdengar dan Grand Rock yang membawa sebongkah gunung meraung di dataran tinggi itu.
Suasana yang tadinya mulai mengendur pun menghilang dan orang-orang menyiagakan diri dengan serempak. Para player mulai berlari melintasi dataran tinggi satu demi satu.
Pertempuran demi membuat kemajuan meskipun sedikit, dalam pertarungan melawan boss monster sebelum monster normal dengan status buruk Anger yang berkumpul dari sekeliling dataran tinggi, telah dimulai.
"Luar biasa. Ini——"
"Yun! Kita akan menyerbu ke arah Grand Rock lewat rute yang terpendek!"
Sementara aku berdiri di tempat dengan tercengang karena suasananya, suara Taku menarik kembali perhatianku, kemudian di saat yang sama aku melancarkan speed enchant pada semua anggota, kami mulai berlari.
Ketika kami bergegas melintasi dataran tinggi, sekumpulan monster terdekat menghambat pergerakan kami.
"Ugh…sekumpulan sapi, ya."
Banyak player yang berhadapan langsung dengan Steel Cow, terhempas menjauh dan dilumatkan.
Dengan sekumpulan sapi yang melaju langsung ke depan, kami akan segera berhadapan dengan mereka.
"——elit Eight Million Gods! Maju!"
Suara penuh kekuatan seorang wanita terdengar lantang di dataran tinggi itu. Dengan rambut sewarna anggur merah yang tertiup angin, muncullah Mikadzuchi. Berdiri di belakangnya dan mengangkat tongkat adalah Sei-nee dengan rambut biru terangnya yang menarik perhatian.
Dan, menghunuskan senjata mereka untuk mencegah Steel Cows maju lebih jauh, adalah para player elit dari Eight Million Gods dalam formasi barisan horizontal.
"Ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan serbuan Garm Phantom! Penyerang garis depan, serang dari kiri dan kanan untuk melumpuhkan mereka, kemudian kembali!"
"Kita, para pasukan mage, persiapkan sihir kita! Aktifkan di saat yang bersamaan ketika penyerang depan menjauh!"
Mikadzuchi berseru lantang saat dia membuka jalan memulai serangan sementara Sei-nee yang memberikan instruksi dari belakang untuk membantu Mikadzuchi. Dan kemudian, para player Eight Million Gods yang menahan kumpulan Steel Cows.
"Sei-nee…"
"Aku ikut dengan Eight Million Gods, tapi kerahkan usaha terbaikmu juga, Yun-chan."
"Ya, aku pergi!"
Saat Sei-nee melambaikan tangannya dengan santai dan seulas senyum lembut, aku membalikkan badan dan mulai berlari. Serangan beruntun dari para mage menerangi dataran tinggi dengan silaunya.
Menyelinap di pertempuran antara monster dan player, kami menuju ke punggung Grand Rock.
Dari waktu ke waktu, monster-monster yang dilewati para player menyerang kami, tapi Taku dan Gantz langsung saat itu juga menhadapi mereka dan kami terus maju.
Juga, kapanpun Mage Goat menggunakan sihir dari kejauhan, Minute dan Magi-san menangkisnya dengan sihir pertahanan, sedangkan saat Cockatrice menyerang dari langit, aku menembak jatuh mereka satu demi satu sambil bergerak dengan anak-anak panahku.
Kei, sebagai penyerang garis belakang menghantam keras monster-monster yang datang dari belakang dengan perisainya untuk melumpuhkan mereka di satu tempat sebelum bergegas menjauh.
"Seperti yang kuduga, memiliki enam anggota dalam party daripada hanya lima membuatnya jadi lebih mudah. Lebih sedikit beban untuk setiap anggota! Juga, Yun-chan imut!"
"Kau benar! Menyertakan apa yang menjadi kekurangan kita membuat party ini bergerak dengan baik! Dan, Yun-chan sangat imut juga!"
Bahkan di tengah-tengah keributan ini, Gantz dan Minute bercanda. Memang, kerja sama dalam party ini tidak buruk, tapi sejak awal, aku tidak sering bergabung dalam party Taku.
"Jangan banyak bicara. Grand Rock ada tepat di hadapan kita. Ayo siap-siap menaikinya."
Melihatnya, Kei memperingatkan mereka. Sambil mencoba menenangkan pemuda itu, Mami-san melindungi kami dari sihir Mage Goat dengan dinding pelindung dari angin.
"Sekarang, ayo naik!"
Saat kami mendekati Grand Rock yang menyebabkan tanah bergetar, tanda-tanda apapun dari monster-monster di sekeliling kami telah menghilang dan mereka hanya menatapi kami dengan marah dari kejauhan.
Di tengah-tengah banyaknya player yang memiliki waktu yang berat untuk menaiki Grand Rock, Taku dan Gantz telah melompat mendahului.
Untuk membantu kami, setelah memastikan rute di mana kami berenam dapat memanjat bersama, mereka memberi tanda.
Mengikuti mereka, ada Minute si penyembuh dan Mami-san si mage yang mengulurkan tangan untuk ditarik ke atas.
"Ayo! Raih tanganku!"
"Y-ya!"
"Aku tahu. Tapi sulit sekali mendapatkan waktu yang pas."
Mami-san terengah-engah dan berusaha sebisa mungkin menyesuaikan napasnya saat berlari ke Grand Rock, tapi dia tidak dapat menemukan waktu yang tepat untuk melompat. Sementara itu, Minute menjejakkan kakinya kuat-kuat untuk melompat dan ditarik oleh tangan Taku dan Gantz.
Tidak bisa mendapatkan waktu yang pas, aku harus pergi yang berikutnya, Mami-san bergumam dengan kepala maju mundur.
Melihat pergerakannya, melompat seperti anak SD dan tidak dapat menemukan waktu yang tepat, berjuanglah, aku menyorakki dia dalam hati
Tapi, sorakan dan ekspetasiku dikhianati dengan cara yang tak terduga.
"Mami, jangan paksakan dirimu. Permisi."
"Ehh? Kei! Turunkan aku!"
Dari belakangnya, Kei menyambar Mami-san dari kaki ke atas.
Meskipun mengenakan equipment berat, dia terus berlari sambil memeluk gadis bertubuh mungil itu.
"Kei! Turunkan aku! Ini memalukan!"
"Kau akan menggigit lidahmu sendiri. Juga, peluk leherku dengan lenganmu supaya kau tidak jatuh."
"Eh, kyah‼"
Pria besar yang biasanya pendiam itu membopong seorang gadis berkacamata dalam gendongan ala tuan puteri hanya dengan satu tangan dan meningkatkan kecepatan saat berlari.
Dia mengabaikan teriakan malu dan terkejut imut Mami-san dan melompat dalam sekejap memanfaatkan stat warriornya.
Mereka berdua dapat melompati Grand Rock, meski sedikit lebih dekat daripada Taku dan Gantz.
"Kau yang terakhir, Yun!"
"Y-ya…"
Kei di luar dugaan agresif, pikirku dan menendang batu di atas Grand Rock lalu meraih tangan Taku untuk ditarik.
Pada saat yang bersamaan, Grand Rock menggerakkan kakinya yang besar, membuat seluruh gunung bergetar.
"Woops…kau tidak apa-apa?"
"…Aku tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan Kei dan Mami-san?"
Mempertahankan momentum akibat ditarik, kepalaku jadi berada di atas dada Taku. Aku tidak merasakan apapun yang spesial, tapi mereka berdua yang berada di atas kami merasa terganggu karenanya.
Sedikit di bawah kami, Kei membantu Mami-san memanjat dengan mengangkatnya. Gadis itu juga ditarik oleh Minute dari atas. Setelahnya, Kei juga memanjat dan semua orang bergabung lagi.
"Kei, benar-benar tindakan memalukan yang menyenangkan! Mati saja kau sana!"
"Tidak, um…maaf."
"Eh, uhm…aku bukannya tidak menyukainya, benar. Aku hanya terkejut…um, terima kasih."
Saat Mami-san menanggapi dengan bergumam kecil, Kei dengan malu-malu menggaruk-garuk belakang kepalanya.
Setelah melihat itu, memelototi Kei, Gantz meninjunya pelan. Melihat penampilannya yang seperti jelmaan rasa iri, anggota party tersenyum getir.
"Taku, apa yang kau tertawakan! Kau memeluk Yun-chan saat menariknya! Kau juga seorang criminal!"
"HAa? Tapi Yun adalah…uh, hei…"
Taku menatapku dengan ekspresi rumit. Aku lumayan mengerti apa yang ingin dia katakan. Dalam game, model karakterku adalah wanita, tapi sebenarnya aku adalah seorang pria. Karena itulah, kami tidak merasakan apapun yang khusus sekalipun kami dekan seperti itu, tapi…
"Ayolah, yang benar saja! Memancarkan suasanan seakan-akan kalian sedang menyampaikan sesuatu antar kalian saja! Kau dan ketiga bersaudari cantik itu berteman sejak kecil. Karena Yun-chan terlalu dekat, dia menjadi seseorang yang biasa-biasa saja untukmu?! Sial, menikmati masa muda, dasar brengsek kau——"Gantz, diamlah."——?‼"
Saat aku mencoba untuk mengkoreksi fakta tersebut, Minute menghajar belakang kepala Gantz dengan gada untuk mendiamkannya.
Aku kehilangan kesempatan untuk mengkoreksi mereka lagi, aku menghela napas ketika berpikir demikian, saat sebuah kilatan cahaya muncul di puncak bukit dan sebuah raungan menggetarkan udara.
"A-apa itu?!"
"Itu bukan pertempuran boss yang biasa! Yun, coba lihat ke atas!"
Begitu kilatan cahaya itu menghilang, aku melihat ke lapangan dan memastikan penyebab peristiwa itu.
Cahaya terang benderang melintasi dataran tinggi di mana Myu dan Sei-nee sedang bertarung dalam sekejap. Setelah ledakan yang ketiga, aku menemukan sosok yang menyebabkan hal itu.
"Orang-orang yang bertarung melawan Lightning Horse telah menghilang begitu saja."
Halilintar yang sebenarnya telah menyambar, menyapu habis kumpulan player saat itu juga. Sekalipun seseorang beruntung selamat dari serangan itu, sebelum mereka menyadarinya, Lightning Horse memutari mereka dan menyerang dengan petir secara langsung dari belakang.
"…yang serius?"
"Dia lebih kuat daripada Iron Cow dan Warlock Goat, cahayanya menyakiti mataku."
Sky-Eyes memiliki kemampuan penglihatan jarak jauh, tapi cahaya intens tersebut jadi membutakan mataku. Kali ini, baik kilatan cahaya dan raungan terjadi di kejauhan, jadi aku berusaha memastikannya dengan mengendalikan jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan menghalanginya dengan tanganku.
Taku melihat ke arahku, terlihat ingin mengetahui lebih jauh mengenai situasinya, tapi ada sesuatu yang mengganggu.
"Taku, para Cockatrice datang dari kiri atas!"
Tubuh-tubuh putih dapat terlihat dengan jelas di bawah langit yang cerah. Kei menjadi orang yang pertama kali menyadarinya dan memperingatkan semuanya.
"Aku ingin mengamati pergerakan Lightning Horse sedikit lebih lama lagi, tapi…Yun, kita akan menyerah untuk saat ini!"
"Baiklah! Aku akan pergi duluan kalau begitu!"
Aku segera memalingkan pandangan dari Lightning Horse dan membidikkan panahku ke arah para Cockatrice..
Saat jumlah Cockatrice semakin meningkat, Kei mengaktifkan sebuah skill.
"Aku di sini! ——Hate Action!"
Riak berwarna ungu menyebar dari tubuhnya dan membungkus tubuh para Cockatrice di sekitar.
Cockatrice yang memasuki kondisi Berserk karena Grand Rock kini menargetkan Kei.
"Minute. Kita akan menghalangi mereka."
"Persiapanku sudah selesai!"
Minute dan Mami menembakkan sihir mereka pada Cockatrice yang menyerang Kei.
Sambil menghalangi serangan Cockatrice dengan perisai angin, Mami-san menembaki monster-monster itu satu per satu.
Kemudian, begitu Cockatrice melewati penghalang, Minute menembaki mereka dengan cahaya-cahaya yang dipusatkan pada satu titik. Yang berhasil melewatinya akan dirobohkan oleh serangan-serangan Taku, Gantz dan Kei.
Aku membidik dari jauh Cockatrice yang tidak terpengaruh oleh skill Kei, menembak jatuh mereka dengan panah.
"Kita teralihkan oleh Lightning Horse, tapi pertempuran telah dimulai di semua tempat."
Saat kami mendongak ke punggung berbatu Grand Rock, seperti butiran-butiran berwarna putih, Cockatrice turun satu demi satu dari atas sana dan menyerang para player yang naik ke jalan gunung.
"Nah sekarang, yang lain telah mulai memanjat. Kita harus mengejar mereka."
Semua mengangguk menanggapi perkataan Taku dan kami  mulai berjalan.
Tujuan kami adalah puncak Grand Rock. Aku menatap tajam lokasi yang belum dijelajahi itu.
·
Kami dengan cepat memanjat menaiki punggung Grand Rock sambil menangkis para Cockatrice yang menyerang satu per satu.
Karena sulit untuk bertarung di lingkungan yang tidak teratur seperti ini, Mami-san, Minute dan aku tetap berada di barisan belakang dan di barisan depan, Taku, Kei, dan Gantz berdiri sebagai penyerang garis depan, bersiap untuk serangan-serangan. Kami terus maju dalam dua barisan.
Terbagi menjadi dua grup, setiap penyerang garis depan melindungi salah satu anggota barisan belakang.
"Taku. Cockatrice mendekat dari kiri bawah! Ada empat!"
Memberitahukan lokasi Cockatrice dengan kombinasi Sky-Eyes dan See-Through, aku menembakkan sebatang anak panah lebih dulu, tapi meskipun aku menjatuhkan salah satunya, masih ada tiga yang tersisa.
"Kei, tangani itu!"
"Serahkan padaku! —— Hate Action!"
Kei melancarkan skill tersebut untuk menyebarkan riak ungu dan dengan melakukannya, dia meningkatkan nilai kebencian Cockatrice yang mendekat padanya.
Skill tipe pemicu-permusuhan, Hate Action adalah sebuah skill yang meningkatkan nilai kebencian terhadap player di sekeliling lawan yang bermusuhan. Apa bedanya dengan skill tipe perisai sejenis Calling Shield? Sepertinya ada perbedaan dalam penggunaan atau efektivitasnya.
Menyerahkan manajemen kebencian pada Minute dan aku, Taku dan Gantz serta Mami-san mengalahkan Cockatrice satu demi satu.
"Yun, pengintaian yang bagus!"
"Aku hampir-hampir tidak melakukan apapun. Kei yang paling banyak bekerja. Ngomong-ngomong, semuanya tidak apa-apa?"
Setelah memastikan serangan Cockatrice yang mengamuk tidak terkendali telah mereda, sepertinya mereka sedikit kelelahan karena bertarung di lingkungan yang tidak biasa.
Kerugian dalam sisi geografis tidak membiarkan kami untuk menyerang lebih dulu.
Karena damage dan tumpuan yang tidak biasa, kemajuan kami pun melambat.
"Taku, apa yang akan kita lakukan? Haruskah kita istirahat secepatnya?"
"Kau benar. Sepertinya kita sudah memanjat setengah jalan dan kita tidak tahu apakah jalannya berlanjut lebih jauh. Kita akan beristirahat begitu menemukan tempat yang cukup luas."
Taku menerima usulanku dan kami segera menemukan sebuah tempat untuk beristirahat selama lima belas menit.
Biasanya dalam party, aku akan menambang beberapa bijih logam, tapi karena kami tidak tahu kapan Cockatrice akan menyerang, aku tidak ingin mengambil tindakan beresiko semacam itu. Dengan enggan, aku duduk untuk beristirahat dan mengeluarkan buah yang kukumpulkan sebelumnya di hutan.
Saat Minute dan Mami-san tanpa sadar menatapi buah-buah itu, Taku dan aku melihat satu sama lain.
"Yun, maaf, tapi boleh tidak kalau membagikan beberapa? Kurasa itu akan meningkatkan motivasi mereka."
"Aku tidak akan memonopoli buah-buah ini di tempat seperti ini. Aku tidak berniat untuk memakannya sendiri."
Setelah Taku menghubungiku dengan friend call, berhati-hati dengan sekitar, aku mengulurkan Cold Crimson Glory Vine dan Mountain Apple pada mereka berdua.
"Makanan manis adalah yang terbaik untuk rasa lelah katanya. Juga, ini sangat bagus untuk memulihkan satiety kapan saja."
Menerimanya, Minute dan Mami-san pertama-tama mencoba Cold Crimson Glory Vine dan memperlihatkan ekspresi senang, kemudian menangkupkan kedua tangan pada Mountain Apple lalu mulai memakannya dengan mulut kecil mereka.
Aku memberikan roti lapis pada Gantz dan Kei supaya mereka dapat makan sambil tetap berjaga-jaga, kemudian menuangkan teh untuk Taku dari botol ke sebuah cangkir.
"Kau benar-benar perhatian, Yun."
"Sebenarnya, aku mempersiapkan sebanyak mungkin sebelumnya."
Potion dan Revival Medicine, penawar Bad Status, makanan, aku punya beragam item dalam inventoryku.
"Seperti yang diharapkan dari orang yang mengaku-aku sebagai karakter support."
Tersenyum, Taku meminum teh hitamnya dalam sekali teguk. Setelah mengembalikan cangkir itu padaku, aku juga memasukkan beberapa Cold Crimson Glory Vine ke dalam mulutku, mendapatkan kembali tenagaku karena rasa manisnya.
Dan, begitu istirahat lima belas menit berakhir, kami mulai memanjat lagi ke puncak.
Di tengah perjalanan, kami menemukan para player yang memilih untuk memanjat lewat rute terpendek daripada menggunakan jalur gunung dan sekarang sedang berjuang. Kami juga memperingatkan mereka yang berada di bawah kami tentang serangan para Cockatrice saat kami memanjat.
Kami maju secara bertahap, berhati-hati tidak terjatuh karena guncangan yang terjadi sesekali karena pergerakan Grand Rock.
Kami beberapa kali beristirahat dan sebagai tambahan Cold Crimson Glory Vine dan Mountain Apple, aku juga mengeluarkan Tou Fruit lalu memberikannya pada yang lain. Meskipun Shiyu Fruit tidak begitu enak tanpa diproses, Tou Fruit seperti buah aprikot yang manis dan lembut. Semua orang memakannya banyak-banyak.
"Ahaha…aku harus mengumpulkannya lagi."
Gumamku demikian saat istirahat, dan segera sesudah itu kami harus memanjati dua pertiga dari Grand Rock.
Kami dapat melihat sarang Cockatrice di sana sini di bebatuan, tapi karena sepertinya ada sesuatu yang seperti dinding tak kasat mata di bagian tengah dan puncak, para Cockatrice kembali di tengah-tengahnya.
"Itu artinya di atas sana, ada boss Cockatrice, 'kan. Semuanya, tetap fokus selagi kita bergerak maju. Kei dan Gantz, lindungi partner kalian dengan baik!"
Gantz mengedip pada Minute dan Kei memajukan perisainya seakan menyembunyikan Mami di baliknya.
Aku juga bergerak mendekati punggung Taku dan melihat ke atas, tapi tidak dapat memastikan sosok boss Cockatrice.
Saat kami bergerak maju dengan hati-hati, kami mendengar suara-suara pertarungan sengit para player yang mendahului kami dan bergema dari jalur gunung yang berada satu tingkat di atas kami.
"Sepertinya beberapa orang bertempur di atas sana."
"Artinya, boss Cockatrice bisa saja ada di atas sana——?!"
Saat aku mendongak, aku melihat sesuatu kehilangan pijakannya dan terpukul jatuh.
"Semuanya, merapat ke bebatuan!"
Kami melakukannya dan seorang player terjatuh ditarik gravitasi, lewat di samping kami.
Taku dan aku bersuara pada saat yang sama, kemudian semua orang menempel ke dinding gunung.
"——AaaaAAaaAaAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA————"
Player tidak memiliki kemampuan untuk terbang dan tidak memiliki skill apapun yang membuatnya dapat berhenti jatuh, sehingga mereka untuk sementara waktu pun jatuh ke bawah sana.
Mataku bertemu dengan player tidak dikenal untuk sekelebat waktu. Ekspresinya kaku karena rasa takut saat terjatuh.
Begitu Taku berhenti menahan punggungku, aku secara refleks mengambil satu langkah ke tebing.
"Yun, jangan ke sana!"
Aku lepas dari tangan Taku saat dia mencoba menghentikanku dan menggunakan Sky Eyes , aku mengintip ke bawah tebing.
Saat aku melakukannya, sekumpulan massa berwarna putih menyerempet tepat di depan mataku. Aku memandangi dari belakang punggungnya.
"Yun, kembali!"
"Y-ya…"
Sementara aku fokus pada ekspresi player yang jatuh itu, sepertinya Taku memperhatikan detail-detail lainnya. Itu adalah sosok yang mengejar para player.
Karena aku mengandalkan Sense-ku untuk mengintai, aku terlambat untuk menyadarinya.
Dan di depan saat aku mendongak——
"KUkueeeeee——"
Sosok yang ada di tebing mengeluarkan suara tinggi melengking. Mengoyak angin dengan kecepatan tinggi, makhluk itu memegang sesuatu yang besar di kakinya dan melambung naik.
Itu adalah seekor ayam yang sangat besar namun ramping dengan tubuh berwarna putih. Makhluk itu memiliki jengger kuning yang khas dan ekor ular.  Boss monster itu memuntahkan api dari mulutnya——Cockatrice King telah muncul.
Aku melihat kaki boss monster itu dan mendapati dia telah menangkap tubuh player yang jatuh barusan.
Player itu telah pingsan karena takut saat jatuh dan tidak menunjukkan reaksi apapun. Cockatrice King mengerahkan banyak tenaga pada kakinya itu, membuat player tersebut berubah menjadi partikel-partikel cahaya dan menghilang.
Melihat pemandangan mengejutkan di depan mataku ini, aku tidak dapat segera bereaksi.
"A-aah…"
Saat suara parau keluar dari mulutku, Cockatrice King mengepakkan sayapnya dan menimbulkan pusaran angin yang menyerang kami.
Serangan yang tidak ditujukan pada siapapun secara khusus itu berubah menjadi hembusan angin kencang dan menghantamku ke tebing.
"Ah…"
Itu adalah serangan yang dapat kutahan kalau aku menempel pada bebatuan. Tapi, karena aku berdiri, aku terlempar ke udara.
Tanpa pijakan dan tidak berpegangan pada tali penyelamat apapun, aku melambai-lambaikan tanganku di tengah udara.
Dalam waktu yang direntangkan oleh Sky Eyes, pemandangan terasa seakan-akan aku sedang jatuh perlahan di gravitasi nol, dan di tengah-tengah itu aku dapat melihat Taku berlari ke arahku.
Dasar bodoh, dia seharusnya menyerah saja. Sementara aku berpikir begitu dan Taku menyambar tanganku, waktu yang kualami kembali menjadi normal.
"Hh-hkyaahhh——"
Saat kami berdua terlempar ke tengah-tengah udara, sebuah jeritan muncul dari mulutku dan pada saat yang sama Taku menarikku ke arahnya dengan satu tangah lalu menghujamkan pedangnya ke permukaan berbatu di depan kami dengan tangah yang lainnya. <Tl : Me nggak bisa nahan diri buat komen, "Kyaaaaa‼Sayangnya Yun cowok tulen (?)>
Kejatuhan kami diperlambat bersamaan dengan suara derak yang tidak menyenangkan, tapi pedangnya tidak dapat menahannya dan patah.
Akan tetapi, saat itulah jeritanku berhenti dan itu cukup lama bagiku untuk berpikir.
"——Clay Shield —— Mud Pool!"
Magic Gem yang kulemparkan ke bawah menciptakan dinding tanah horizontal yang memanjang dari batu di mana permata tersebut dipicu. Kemudian, aku menggunakan sihir elemen tanah Mud Pool sebagai material penyerap guncangan kejatuhan kami.
Dampaknya menjalar di sekujur tubuhku. Meskipun sepertinya kesadaranku menipis, lumpur di dinding tanah itu meredam dampak benturannya dan kami jatuh di jalan gunung satu tingkat di bawah.
"… … …"
"…Taku, kau masih hidup?"
"Tidak ada jawaban, ini hanya mayat."
"Kalau kau bisa bercanda, kau baik-baik saja."
Penggunaan darurat Clay Shield sebagai tumpuan dan Mud Pool sebagai peredam benturan, item dan sihir yang dapat mengurangi damage, tapi kami kehilangan lebih dari setengah HP kami. Terutama HP Taku berkurang sampai hampir ke kondisi tewas, tinggal 10% HP.
"Ayolah, Taku. Aku akan menyembuhkanmu dengan High Potion, tapi bisakah kau segera bergerak?"
"Yah, untuk urusan status, tidak ada masalah. Berkah di balik musibah, sepertinya aku tidak mendapat status buruk."
"Status buruk?"
"Kita beruntung tidak mendapat status Stun karena jatuh. Kalau kita tidak dapat bergerak, kita mungkin saja akan disambar Cockatrice saat ini juga."
Ada kekebalan status buruk sementara dari buah-buahan yang kami makan sebelumnya. Juga, Black Guard's Ring yang kuberikan pada Taku mungkin juga ada efeknya.
"Ugh, kita jatuh ke tengah-tengah gunung."
"Kelihatannya begitu."
"Dasar, Taku. Kau terlalu gegabah. Kau adalah pimpinan party, kau seharusnya mengabaikanku."
"HAa?"
Taku mengerutkan alisnya menanggapi gumamanku, tapi tidak menyadari hal itu, aku terus bicara.
"Aku akan mundur dari sini. Kalau kau menggunakan enchant dan item penguat, kau akan dapat menerobos kawanan Cockatrice dan bergabung kembali dengan Gantz dan yang lainnya."
"Tunggu sebentar. Kenapa aku harus meninggalkanmu di sini?"
"Aku akan menjadi beban untukmu. Juga, aku bisa menghabiskan waktu dengan menambang bijih——"
"Yun!"
Tidak dapat menyembunyikan rasa jengkelnya, Taku mencengkeram bahuku.
"Aku memangilmu karena kau dibutuhkan, Yun-kun. Kau diperlukan——jadi aku tidak ingin kau berhenti di sini."
Kau seharusnya melakukan bujukan penuh semangat itu pada gadis, pikirku, terperangah.
"Ya  ampun, aku diseret-seret olehmu lagi. Cobalah sedikit memikirkanku yang mencoba mengikuti para gamer."
"Itu artinya…"
"Aku akan ikut sampai akhir."
Aku menghela napas menanggapi bujukan Taku. Walau begitu, karena kami jatuh dekat dengan pertengahan gunung, kami tidak punya cukup waktu untuk memanjat secara normal.
"Dari sini, ini adalah kerja keras. Ayo, Yun."
"Tidak masalah. Ayo gunakan Clay Shield untuk membuat pijakan dan memanjat lewat rute yang paling pendek!"
Untuk maju lebih cepat daripada biasanya yang menggunakan jalur gunung yang berliku-liku, aku menciptakan pijakan buatan.
"Ayo! —— Zone Clay Shield!"
Aku menciptakan sepuluh dinding tanah yang mencuat dari bebatuan.
Memperlengkapi diri kami untuk memanjat dan menggunakan tali pengaman, kami memanjati dinding-dinding tanah itu.
"Taku, para Cockatrice datang!"
"Ayo menerobosnya!"
Aku memperpendek jarak dengan menciptakan dinding-dinding tanah beberapa kali dan Taku mendahuluiku untuk menebas Cockatrice yang muncul di perbatasan antara bagian atas dan pertengahan gunung.
Karena Taku menebas banyak Cockatrice, dia mengumpulkan semua kebencian pada dirinya sendiri dan semua monster itu mengarah untuk menyerangnya.
"Minggir! —— Zone Bomb!"
Meskipun aku tidak bisa menggunakan tanganku karena sedang memanjat, aku bisa menggunakan sihir. Aku meledakkan empat Cockatrice yang kutangkap dalam jangkauan pandanganku dengan ledakan beruntun.
Dengan mengulang-ulangnya, kami menembus paksa dan tiba di lapisan teratas.
·
Begitu kami tiba di lapisan teratas, kami melihat sihir dan skill berkerlipan di mana-mana, memancarkan cahaya yang terang benderang.
"Taku! Di mana Gantz dan yang lainnya?"
"Entahlah. Tapi ada beberapa Cockatrice King di sini."
Dinilai dari posisi pancaran cahaya, para Cockatrice King pasti tengah menunggu di ujung tiap rute jalur gunung. Sekarang kami tidak tahu di jalur mana Gantz dan yang lainnya. Kalau kami memanjat dengan gegabah, kami bisa terseret pertempuran party yang lain.
"Untuk saat ini, ayo memanjat dan memeriksa mereka ——?‼"
Sebuah bayangan muncul pada tebing. Menanggapinya, Taku dan aku merapat sebisa mungkin ke gunung berbatu itu, mengira bahwa itu adalah seekor Cockatrice King.
Dan, bayangan itu memanggil kami dengan suara yang kami kenal.
"Fyuh, aku tidak mengira kalian berdua akan jatuh, tapi lebih mengejutkan lagi kalian bisa pulih dengan menembus paksa melewati rute terpendek."
"Berkat itu, jumlah musuh menjadi sedikit dan kami dapat lewat juga. Bukankah itu tidak masalah, ya 'kan? Nona Material Merchant."
"Emily-san! Dan Magi-san juga!"
Yang sedang mereka berdua tunggangi adalah sesosok monster mirip kelabang dengan banyak sayap tembus pandang. Itu pasti hasil dari menggunakan Sense Synthesis untuk menggabungkan kelabang dengan beberapa monster bersayap. Itu adalah monster kelabang dengan tubuh lebar yang dapat terbang di udara dengan tubuh yang bergerak bagaikan berombak.
Mereka berdua mendarat dengan kelabang bersayap mereka berada di samping kami.
"Kenapa kalian berdua di sini?"
"Aku tadi diajak oleh Emily-chan. Aku ingin material untuk Wootz Steel sebanyak mungkin, kau tahu."
"Dan aku sedang melakukan pekerjaanku sebagai Material Merchant. Bereksperimen dengan monster sintetis tipe api dan mendapatkan material."
Tapi yah, kami mendapati kalian berdua jatuh saat melakukannya, dia menambahkan.
"Baiklah kalau begitu, Emily-chan. Jemput aku nanti, ya."
"Baiklah. Aku akan ke atas dulu sekarang. Ayo kalian berdua, naiklah."
" "…? Apa maksudmu?" "
Melihat Emily-san menyemangati kami untuk menaiki punggung si kelabang terbang, Taku dan aku sama-sama memiringkan kepala dengan bingung.
"Kau akan bergabung kembali dengan party kalian, 'kan? Akan lebih cepat mencari mereka dari atas dengan ini."
"Makasih, itu benar-benar membantu."
Taku melompat ke punggung si kelabang terbang tanpa ragu. Aku juga dengan takut-takut naik di belakangnya dan menyelipkan jari-jariku ke celah-celah di antara cangkang makhluk itu untuk berpegangan.
"Aku hanya akan mengantarkan kalian. Juga, aku akan meminta bayarannya dari Taku nanti."
"Kenapa hanya aku yang membayar! Yah, selama itu masih masuk akal!"
"Baiklah kalau begitu, ayo pergi sekarang juga!"
Berdasarkan instruksi Emily-san, kelabang terbang itu mulai terbang secara vertikal, menuju ke puncak. Diantar pergi oleh Magi-san, kami naik melampaui para boss monster Cockatrice King dan mulai mencari-cari Gantz dan yang lainnya.
"Di mana yang lainnya?"
"Taku, itu. Zone Enchant ——Defence, mind!"
Di tempat yang kami lihat, Kei mengangkat perisainya mati-matian menerima serangan-serangan Cockatrice King.
Di saat yang sama ketika aku memprioritaskan dua kali lipat enchant pertahanan pada Kei, Taku melompat turun dari kelabang terbang.
"Hei, Taku?!"
Taku melompat dengan menggunakan punggung kelabang sebagai tumpuan dan terjun langsung ke arah Cockatrice King kemudian menusuknya dengan pedang memanfaatkan momentum kejatuhannya.
"Sekarang, ini kedatanganku kembali! Ayo langsung kalahkan bossnya!"
"Taku, Yun! Kalian terlambat!"
Memegangi perisainya, Kei menyahut. Gantz, Minute dan Mami-san juga terlihat senang dengan kembalinya kami.
Karena aku tidak dapat melakukan hal seceroboh Taku, Emily-san mendekati barisan belakang dengan kelabang terbang itu dan mendarat di tanah.
"Terima kasih, Emily-san."
"Tidak masalah. Aku akan mundur sebelum terlibat pertarungan."
Dia berkata demikian dan si kelabang terbang membuat gerakan berombak besar saat dia terjun ke bawah.
Sekali lagi aku melihat Gantz dan yang lainnya yang sedang menghadapi boss monster Cockatrice King.
Si Cockatrice King memiliki sekitar 60% HP yang tersisa. Party ini dapat melukainya secara bertahap di bawah kepemimpin si ketua sementara.
"Mungkin kita tidak dibutuhkan?"
"Tidak seperti itu! Aku senang Yun-chan kembali!"
Minute menyambut kami. Dan, Mami-san juga mengangguk sambil menembakkan sihirnya pada Cockatrice King.
"Tetap saja, ternyata kalian kembai dalam waktu yang singkat. Dan, yang barusan…"
"Ahahaha…itu, yah, aku akan menjelaskannya sedikit demi sedikit nanti."
Pandangan Kei beralih ke tempat Emily-san tadi pergi dengan kelabang terbangnya. Bergabungnya kembali Taku dengan party memberi dampak yang besar pada pertempuran, tapi Emily-san sepertinya telah meninggalkan kesan yang mendalam. Kami harus menjelaskannya nanti.
"Sekarang, Taku. Apa yang harus kita lakukan dari sini?"
Meskipun Kei bertindak sebagai pemimpin party untuk sementar, dia mencoba mengembalikan peran tersebut pada Taku, tapi dihentikan.
"Terus memimpin, Kei. Aku terlambat datang. Aku akan bergerak hanya sebagai anggota party."
"…baiklah. Yun dan Mami di tengah-tengah, yang lainnya membentuk lingkaran untuk pertahanan anti serangan udara! Yun dan Mami fokus menyerang musuh di udara, Minute fokus pada dinding pelindung sihir cahaya."
Pada saat yang sama Kei memberikan instruksi, Cockatrice King melarikan diri ke langit dan mengarahkan serangannya dari sana.
Semua orang mengelilingi Mami-san dan aku, menghadap ke arah Cockatrice King. Berdiri di tengah-tengah, kami berdua menembakkan panah dan sihir, tapi Cockatrice King terus menghindari serangan-serangan itu dengan gesitnya, hal yang tidak sesuai dengan penampilan ayamnya.
"Tahan serangannya! —— Wind Guard!"
Memegangi perisainya, Kei menggunakan sebuah Art yang meningkatkan pertahanan semua anggota party. Aku mengimbanginyaa dengan enchant pada saat yang sama sebagai persiapan terhadap badai dari Cockatrice King.
Segera setelah itu, sebuah serangan napas dengan jangkauan yang luas muncul dari mulut Cockatrice King dan mengamuk di sekeliling.
Sihir pertahanan Minute dan lingkaran yang dibentuk oleh barisan depan menerima serangan tersebut, melindungi penyerang garis belakang yang ada di pusat lingkaran.
Saat serangan napas itu melemah, Minute dan aku menggunakan sihir penyembuh dan potion untuk memulihkan HP barisan depan, yang membubarkan lingkaran.
"Yun. Seret dia turun! Taku dan Gantz, serang dia begitu dia jatuh!"
"Siap. —— Rapid Fire Bow – Second Form!"
Aku memprediksikan pergerakan Cockatrice King di udara dan terus menembakkan panah secara beruntun. Tidak hanya itu, panah-panah itu disintesis dengan obat status buruk Paralysisi, Sleep, dan Stun demi menjatuhkan si boss ke tanah.
"Ayo, Gantz!"
"Yeah, ini kesempatan kita!"
Saat Cockatrice King jatuh ke tanah dan tidak dapat bergerak, Gantz dan Taku melancarkan serangan beruntun. Gantz memberikan damage dengan menggunakan seluruh tubuhnya untuk menyerang dan Taku menebas lawan dengan Damascus Sword.
Kei, untuk tetap melindungi barisan belakang, ikut menyerang dengan menggunakan Art jarak jauh. Mami-san dan aku menggunakan sihir dan panah untuk mengisi celah di antara serangan para garis depan.
Tidak lama kemudian, status buruk Cockatrice King menghilang dan mencoba untuk kabur ke langit.
"Barisan depan, kembali dan bersiap untuk serangan napas!"
Sekali lagi, Taku dan Gantz kembali membentuk lingkaran, tapi Cockatrice King menunjukkan gerakan baru begitu HPnya berkurang begitu rendah.
"——‼ Semuanya, menyingkir!"
Cockatrice King terbang ke arah lingkaran yang terbentuk kembali dari atas. Kami berguling menjauh untuk membubarkan formasi merapat itu, tapi aku mendapat sebuah tendangan di bahuku dari Cockatrice King yang mengamuk dan terhempas menjauh.
"?‼ Busurku!"
Longbow yang ada di tanganku terlempar ke jurang karena momentum tersebut. Dalam sekejap, kerja sama party kami terpecah dan Cockatrice King mengincar Minute, si penyembuh.
"Minute! Lari!"
Sementara teriakan Gantz bergema, aku menyelinap ke antara Minute dan Cockatrice King yang mengangkat tinggi kakinya.
Hempasan dari kaki yang diayunkan turun itu menghasilkan suara tumpul seakan sesuatu membentur pelat besi yang tebal.
"——Yun-chan?!"
"Oww, seperti yang diharapkan dari pisau dapur Black Iron. Ini benar-benar kokoh."
Meskipun aku sempoyongan setelah menerima serangan Cockatrice King, entah bagaimana aku dapat menerima serangan itu menggunakan samping Meat Cleaver sebagai perisai.
Busurku berada di luar jangkauanku dan kerja sama party telah terpecah. Tapi——
"——Bukan berarti aku hanya bisa mendukung yang lainnya dari barisan belakang! Aku juga bisa menjadi dinding hidup dalam keadaan darurat!"
Aku berseru dan menebas dengan ayunan besar menggunakan pisau dapur tersebut. Si Cockatrice King menerima serangan itu dengan sebuah tendangan dan sayapnya.
Meskipun aku terdorong mundur karena kurangnya stats seranganku, aku menghindarinya dan menangkisnya dengan baik menggunakan DEX-ku yang tinggi sambil menunggu anggota-anggota party bangkit kembali.
"Yun, terus serang bersama Taku!"
Kei dan Gantz selesai bersiap-siap melindungi Minute dan Mami-san. Akan tetapi, memikirkan sisa HP Cockatrice King, Kei menginstruksikanku untuk terus menyerang si boss dan menghabisinya bersama Taku.
"Ayo penggal kepalanya kalau begitu!"
Dengan partisipasi Taku, serangan kami melampaui serangan yang dilancarkan Cockatrice King.
Dan, menghindari serangan-serangan Cockatrice King, aku mendekat ke bawahnya, kemudian menebas lehernya dengan Meat Cleaver yang tebal. Tebasan kasar itu tidak cukup untuk membelah sepenuhnya dan berhenti di pertengahan lehernya.
Karena aku tidak punya skill yang membuatku bisa menarik keluar pisau tersebut dari leher Cockatrice King, aku melepaskannya begitu saja dan mengeluarkan Dismantling Kitchen Knife dari dalam inventoryku.
"Yun! Ayo selesaikan ini! Samakan dengan seranganku!"
"Baik."
Selama perpanjangan waktu Sky Eyes, aku menggunakan Dismantling Kitchen Knife untuk mengiris dada Cockatrice King sementara Taku melepaskan serangannya sendiri. Dan kemudian, dengan lebih banyak tebasan bersama Taku, kami menyarangkan irisan lain pada punggung lawan. Serangan yang bersamaan itu mendapatkan bonus damage untuk serangan berantai dan menghasilkan damage yang sangat besar untuk Cockatrice King.
Dan akhirnya, ketika Taku dan aku menarik perhatian boss pada kami, Mami-san selesai menyiapkan sihir terkuatnya dan melancarkannya pada si Cockatrice King.
"KuKEEee——"
Jerit kematian terakhir Cockatrice King muncul di tengah-tengah badai api dan perlahan terhapus oleh momentum jilatan lidah api tersebut.
Sebagai sesosok boss, dia bisa dibilanga adalah salah satu yang terlemah, tapi setelah semua yang terjadi, aku merasa lelah.
Begitu aku mengambil kembali Meat Cleaver yang tertancap di Cockatrice King dan longbow yang terlempar, aku akhirnya bisa bernapas lega. Kepalaku penuh dengan pikiran ini.