LUCATO
DAN GOLEM-SENSEI
"Aku Myu! Namaku Myu! Senang bertemu denganmu."
"Namaku Lucato. Senang
bertemu denganmu juga."
Dan seperti itulah, aku
berhasil mengajak Lucato, tidak, Luka-chan.
"Susunan Sense-mu bisa
diubah sedikit, tapi pertama-tama ayo membeli senjata dan potion. Kau memulai dengan 1000G, kau perlu menggunakannya pada
keduanya."
Luka-chan adalah seorang
pemula yang memulai hari ini, jadi aku menjelaskan padanya tentang Sense dan equipment sambil aku mencari-cari
anggota party sementara.
"Senjata? Aku
mendapatkan sebuah senjata saat mengambil Sense…"
Dia menyentuh gagang pedang
untuk pemula yang ada di pinggulnya. Aku sudah memiliki satu, kenapa aku harus
membelinya lagi. Pertanyaan seperti itu terlihat di wajahnya.
"Itu memiliki
keuntungan dan kerugiannya. Dengan membeli senjata baru, kekuatan seranganmu
bertambah. Di sisi lain, kalau kau menggunakan senjata pemula, senjata itu
tidak akan rusak."
"Jadi senjata bisa
rusak ternyata."
"Itu benar. Tapi,
kecuali kau menggunakannya secara serampangan, itu tidak akan menjadi
masalah."
Luka-chan menaruh salah
satu tangan di dagunya. Dan, sepertinya dia telah memutuskan apa yang akan
dilakukan.
"Kurasa, aku lebih
memprioritaskan armor daripada senjata."
"Yah, kurasa itu tidak
apa-apa."
Sambil membicarakan
berbagai hal dengan Luka-chan, aku berjalan melintasi kota. Tentang potion yang memiliki jumlah penyembuhan
yang terbatas oleh level dan kisah tentang kegagalanku karenanya, aku
membicarakan hal-hal yang menarik. Mendengarkan hal itu, Luka-chan dengan
serius mengkhawatirkan berapa banyak yang harus dia beli.
Mengajarkan Lucato sedikit
demi sedikit terasa sangat menyenangkan sampai aku benar-benar lupa waktu.
Sementara itu, aku menemukan seorang player
perempuan.
"Hei, hei, ayo
bergabung dengan party kami."
"Ayolah, lebih menyenangkan berada dalam sebuah grup, ya 'kan. Selain itu,
kami ini kuat." "Dan, kau akan merasa lebih aman dengan para
laki-laki juga." "Nah, ayo ikut kami."
"To-tolong hentikan…"
Aku mengerutkan dahi
melihat sesuatu yang tidak menyangkan.
Empat pria mengerumuni satu
orang gadis dan memaksanya masuk ke dalam party
mereka.
Gadis itu lebih tua dariku,
tapi pemaksaan mereka terlihat seperti mereka sedang menggodanya. Ini adalah
game, aku penasaran apakah mereka salah paham akan sesuatu di sini. Aku merasa
marah hanya dengan melihatnya.
"Um, Myu-chan?"
"Luka-chan, aku akan
membantunya."
"Eh?‼
L-Luka-chan?!"
"Namamu Lucato, jadi,
Luka-chan."
Saat aku menyatakan itu,
dengan merasa bingung, Luka-chan mengejarku.
Orang-orang di sekeliling
merasa takut dengan pria-pria berotot ini dan tidak melibatkan diri. Hmm, ayo
lakukan dengan cara yang klasik.
"Maaf! Aku terlambat,
apa kau menunggu?"
Aku menerabas maju di
antara pria-pria tersebut dan berdiri di depan gadis itu.
Karena gadis itu begitu
ketakutan dan membeku terpaku karena terkejut, aku berpikir situasinya akan
menjadi lebih buruk kalau dia berbicara, jadi aku mencengkeram tangannya dan
mencoba secara paksa untuk menariknya pergi.
Aku mengirimi Luka-chan
sebuah lirikan yang meminta untuk mengikuti alur dan menerima sebuah anggukan
sebagai tanggapannya.
"Benar. Ini semua
karena Myu-chan berbelanja di toko tanpa henti, waktu untuk berburu akan habis.
Ayo pergi."
Luka-chan menyunggingkan
senyuman lembut dan sopan, mempengaruhi gadis itu dari para laki-laki tersebut.
Gadis itu menyadari niat kami dan menggelengkan kepalanya begitu kuat sehingga
terlihat akan lepas.
"Hei, tunggu. Apa, kau
punya teman perempuan. Bagaimana kalau membuat party dengan kami kalau begitu."
"Haa? Kalian ini
bodoh, ya"
Aku berbicara dengan nada
suara yang begitu dingin sampai mengejutkan diriku sendiri.
Karena para pria ini
jelas-jelas memandang rendah gadis-gadis yang lebih muda, wajahku menjadi kaku
dan aku menjalin kata-kata dalam sekali tarikan napas.
"Kalian semua ada
berempat, sedangkan kami bertiga. Bagaimana caranya kalian ingin membentuk party seperti ini? Sebuah party maksimal enam orang."
Aku secara tidak langsung
berkata, apakah kalian tidak tahu
sistemnya?
"Tidak, um… ayolah,
hei, kau, tinggalkan party ini untuk
saat ini."
"Err, tidak mau!"
"Lihat, sekarang kami
bertiga, ayo buat sebuah party——"
Ya, sayangny kami sudah memiliki party
yang terdiri dari enam orang gadis, jadi tidak ada tempat. Selamat
tinggal."——"
Menyelanya, aku baru saja
akan mengatakan "sampai nanti" dan menyelinap pergi, tapi begitu aku
membalikkan punggungku, salah satu dari pria tersebut mengulurkan tangannya.
"Jangan main-main
denganku!"
"Myu-chan?!"
Luka-chan dan gadis itu berteriak
nyarik, tapi itu bukan masalah.
*shh*, aku menghindar ke samping dan pria itu meloncat ke depan.
Aku telah melakukan leveling sampai tadi. Tidak seperti
orang-orang ini yang mencoba untuk menggoda para gadis tanpa menaikkan level
mereka terlebih dahulu.
"Apa? Kau bahkan tidak
dapat menyentuhku dan kau bilang dirimu kuat? Yang benar saja."
Aku meninggalkan gadis itu
pada Luka-chan dan menghadapi empat player
pria itu. Siap untuk bertarung, aku menghindari tangan yang terulur untuk
menangkapku dengan mudah. Naif, dibanding dengan PVP, mereka terlihat seperti
hampir tidak bergerak. Sebuah serangan gabungan dari empat goblin terlihat lebih baik dari ini.
Player pria tersebut mencoba
untuk menangkapku dan aku tanpa henti menghindari mereka. Menghadapi mereka
sebagai ajang pamer pada penonton.
"Bukankah kau salah
paham antara dunia nyata dengan game?
Orang-orang yang kuat bertarung di dunia nyata bukan berarti kuat di dalam
game."
"D-Diam!"
Dikatakan seperti itu, para
player laki-laki tersebut wajahnya
memerah. Orang-orang di sekeliling kami menunggu seseorang untuk menghentikan
ini. Tapi——
"Ohh, itu dia."
Aku menunggu sampai sistem
tertentu bekerja. Dan efeknya muncul tidak lama kemudian.
Tubuh para pria itu berubah
menjadi partikel dan perlahan memudar.
"Sial! Apa ini!"
"Sebuah jurus khusus
melawan pelecehan seksual—— 【GM Call】.
Selamat tinggal."
【GM
Call】 adalah cara untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat
dihadapi player. Kau memanggil
seorang Game Master yang merupakan
administrator dari game untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Saat kau menggunakan 【GM
Call】, Game Master diinformasikan
tentang pelanggaran seperti kekerasan, juga menerima laporan tentang gangguan sistem di dalam game. Kali ini, isi laporannya adalah
kekerasan VR tertentu. Situasinya adalah para pria yang mengejar-ngejar seorang
gadis telah dinilai sebagai percobaan pelecehan seksual, salah satu dari para
penonton pasti telah menunggu sehingga mereka dapat menggunakan 【GM
Call】. Karena semunya berjalan sesuai rencana, aku tersenyum.
Setelah memastikan
pria-pria itu menghilang, aku kembali ke Luka-chan.
"Aku kembali,
Luka-chan."
"Bukannya 'aku
kembali`! Apa-apaan tindakan berbahaya yang kau lakukan tadi!"
Dan sekalipun aku kembali
dengan gagahnya, Luka-chan menjadi marah. Alisnya naik sedikit. Gawat, dia sama
menakutkannya dengan Yun-oniichan saat dia marah. Walaupun, itu adalah kejadian
yang langka.
"Syukurlah, aku merasa
lega."
Tepat saat kupikir dia
marah, dia sekarang berekspresi berkaca-kaca. Aku benar-benar minta maaf!
"Luka-chan, aku minta
maaf. Tapi, aku sudah terbiasa dengan hal semacam ini."
Saat aku meminta maaf
secara serius, Luka-chan terlihat terkejut.
Kelihatannya dia terkejut
karena aku terbiasa dengan hal ini, tapi kenyataan bahwa aku tahu bagaimana
menghadapinya membuatnya menjadi lebih mudah.
"Daripada itu, apakah
mereka melakukan sesuatu yang aneh padamu?"
"T-Tidak! Aku
baik-baik saja."
Gadis itu bersembunyi di
belakang Luka-chan menanggapi dengan gugup, menjadi tenang sedikit, pikirku.
"Terima kasih banyak
telah menolongku."
"Tidak. Tenang saja,
tenang saja. Kami melakukannya karena kemauan kami sendiri juga."
Gadis itu yang gugup
menanggapi perkataanku itu manis, seperti hewan kecil. Saat aku berpikir
demikian, Luka-chan berbicara padanya untuk menenangkannya.
"Tidak apa-apa.
Myu-chan itu orang yang baik. Mungkin."
Kurasa Luka-chan tidak
dapat menegaskan sepenuhnya karena kami belum kenal begitu lama. Aku tersenyum
simpul dan mengatakan pada gadis itu permintaanku.
"Nah sekarang, maukah
kau membentuk sebuah party sementara
dengan kami?"
"Eh? Ya,
silakan."
"Um…tidak apa-apa
memutuskannya dengan semudah itu? Kau mungkin tidak ingin bergabung dengan
sebuah party."
Tidak puas dengan tanggapan
gadis itu terhadap ajakan ke stray party,
Luka bertanya, tapi gadis itu menanggapi dengan lebih tenang daripada
sebelumnya.
"Dengan orang-orang
itu, aku tidak akan merasa tenang. Selain itu, ini hanya para gadis, ya 'kan.
Sebenarnya, aku menanti-nantikannya."
Tolong bimbing aku. Gadis
itu menundukkan kepalanya sambil berkata begitu. Aku dengan bangga membalas
"serahkan padaku".
Setelah bergabung kembali
dengan Hino-chan, segalanya berjalan dengan mulus. Baik Hino-chan dan aku
masing-masing telah mengundang dua player
untuk stray party.
"Baiklah kalau begitu,
ayo saling memperkenalkan diri. Aku Myu. Styleku adalah magic swordsman. Aku menggunakan light magic dan penyembuhan."
"Dan aku Hino. Untuk
senjata, aku menggunakan palu dan tombak tergantung situasinya. Aku adalah
seorang penyerang fisik. Dalam pertarungan, aku bertarung dari jarak
menengah."
Tolong bimbing aku, kata
Hino-chan. Dari sini adalah perkenalan anggota stray party.
"Aku Lucato. Aku
memilih pedang sebagai senjata utama."
"Umm, aku Rossy. Aku
memilih sihir api."
Gadis yang kuajak dan
kuselamatkan bersama Luka-chan, Rossy si mage.
Dia terlihat penakut dan belum bisa diandalkan, kalau dia terbiasa dengan game
dia seharusnya menjadi kuat… mungkin.
"Aku dipanggil Nekoya.
Seorang pengintai, spesialisasi dalam senjata seperti seorang pencuri atau
bandit, pisau lempar dan cakar."
"Aku adalah Milizam.
Senjataku adalah kapak genggam dan perisai."
Orang-orang yang Hino-chan
bawa mendekati peran sebagai pendukung,
Nekoya dan Lizam penuh dengan rasa percaya diri.
Milizam kelihatan cukup kuat.
Kata "memantul" akan sangat pas dengannya, dia tidak terkoordinasi
tapi sepertinya adalah tipe yang akan menyerbu dengan sangat bersemangat.
Player semacam itu menyusun Sense
mereka dan cara bertarungnya untuk ledakan kekuatan, dan pada saat yang sama mereka
biasanya pilih-pilih untuk anggota party-nya.
Hino-chan dan aku mungkin
tidak masalah mencocokkan diri dengannya, tapi aku mengkhawatirkan Luka-chan
dan Rossy, begitu pula dengan Nekoya yang mungkin tidak akan dapat mencocokkan
irama permainan.
"Nah sekarang,
bagaimana kalau kita pergi berburu secepatnya?"
"Hei, tunggu
sebentar!"
Aku menghentikan Milizam
yang mendadak akan pergi untuk bertempur.
"Tidak, anggota kita
baru saja memasang Sense dan masih menggunakan equipment pemula, kita harus membeli potion juga!"
"Haa? Kau akan
menyembuhkanku jadi itu tidak perlu."
Memang, aku mengatakan aku
menggunakan sihir penyembuhan, tapi posisiku adalah seorang magic swordsman. Apakah dia benar-benar
memahami itu?
"Myu-chan, ini…"
"Haa, aku mengerti.
Aku akan menjadi penyerang jarak jauh."
Kalau begitu Luka-chan
sebagai swordsman dan Hino-chan
berada di barisan depan, dan membantu Milizam menahan serangan.
Untuk barisan belakang
susunannya adalah aku dan Rossy, Nekoya, sudah pasti akan menjadi penyerang
tipe hit-and-run (serang-dan-lari).
Memikirkan tentang
keseimbangannya, ini tidak terlalu buruk, tapi bagaimana kalau lebih
merundingkannya dengan kami? Sekalipun hasilnya akan tetap sama, berunding
adalah bagian dari keseruan party!
"Um, memang Myu-san
bisa menggunakan sihir penyembuhan, tapi dengan memiliki sihir dan item magis yang bisa kau gunakan akan
sepenuhnya saling menguntungkan. Jadi…"
Ohh, Rossy mengumpulkan
keberaniannya dan mengungkapkan pendapatnya pada Milizam.
"Jadi apa?"
"Tidak, um…maaf."
Kumohon padamu, jangan jadi
tak berguna di sini! Aku merasa ingin berteriak seperti itu.
Hino-chan menurunkan
bahunya juga, tapi dewa keselamatan tidak membuangku.
"Nah, nah, jangan
menggunakan nada mengancam begitu. Mempersiapkan diri dengan baik berarti tidak
ada kekhawatiran. Kita bisa pergi saja dan membelinya, ya 'kan?"
"…baiklah."
Milizam menyetujuinya
dengan tidak senang. Nekoya mengatakan apa yang Rossy ingin katakan, dan dengan
demikian kami dapat mengisi kembali persediaan barang konsumsi di toko NPC.
Selain daripada itu, kami
membicarakan tentang apakah sebaiknya menjual senjata pemula dan membeli equipment NPC atau mempertahankan equipment pemula dan menyimpan uang,
pendapat-pendapatnya berbeda antar anggota.
Rossy dan Nekoya memutuskan
untuk terus menggunakan senjata mereka dan menyimpan uangnya, Milizam mengubah
kapak dan perisainya.
"Hmnggh… tidak ada
cukup uang. Pilihlah apakah kau ingin menyerang atau bertahan."
Milizam berpikir sebentar.
Yah, aku tidak benci hal semacam itu dan aku hanya berbicara dengan yang
lainnya saat menunggu. Selama waktu itu, Luka-chan Rossy dan Nekoya dapat
berbicara terus terang satu sama lain.
"Baiklah! Aku
memutuskan kapak!"
"Nah sekarang, ayo
keluar untuk berburu. Begitu kalian mencapai level tertentu, Hino-chan dan aku
akan mengajari kalian tentang gerakan dan ciri khas musuh!"
Ayo mulai dengan pergi
melewati gerbang terdekat, gerbang timur. Dengan begitu, semua orang pun mulai
bergerak.
Setelah melewati gerbang
timur, terdapat padang rumput. Di sana, muncullah Herbivorous Beast yang dikatakan merupakan tutorial untuk pemula.
Di sekitar perbatasan antara padang rumput dan hutan muncullah seekora monster
yang sedikit lebih kuat seperti Blue
Slime dan Goblin.
Dan di padang rumput—para player menunggu monster muncul.
"Hei, hei, tidak ada
musuh untuk dihajar."
"Uuups~. Kita
terlambat. Myu-chan, apa yang akan kita lakukan?"
"Sekalipun kau
menanyakannya padaku, ini merepotknya, Hino-chan."
Di masa β, populasi player tidak sebesar ini jadi area
perburuan tidak dimonopoli, tapi dengan munculnya versi resmi, bisa
diperkirakan sejumlah besar orang yang log on pada hari pertama.
Saat monsternya muncul
kembali, party yang terdiri atas enam
player langsung menghancurkannya dan
merasakan sesuatu yang sangat canggung.
"Ini berbeda dari fantasi
yang kuimpikan."
"Inilah kehidupan
keras dunia game."
Ini adalah kata-kata yang
cukup filosofis dari Nekoya-san karena Rossy terkejut dengan kenyataannya.
"Hei, hei, apa yang
akan kita lakukan? Kalau seperti ini, tidak ada gunanya membentuk party."
"Yah, yah,
tenanglah."
Luka-chan menenangkan
Milizam yang gelisah.
Kalau begitu….
"Hmm. Antara menunggu
sampai tempat berburunya kosong, atau kita pergi ke tempat di mana monsternya
sedikit lebih kuat di mana ada lebih sedikit orang, kurasa?"
"Kalau begitu, kita
sebaiknya menuju ke tempat yang jauh dari kota? Atau yang dekat dengan tempat
ini."
"Apa? Jadi ada tempat
yang bagus. Ayo ke sana kalau begitu."
"Tunggu sebentar,
dengarkan pendapat orang lain!"
Saat Milizam mencoba untuk
maju sendirian, aku mulai membujuknya. Dia menanggapinya dengan sikap menentang
tapi mendengarkanku.
"Apa yang Myu-chan
katakan pada dasarnya hanyalah satu kemungkinan. Kita bisa menuju ke area
sebelah barat untuk melihanya dan mencoba memburu monster dan secara
perlahan-lahan bergerak ke yang lebih kuat. Itu salah satu metodenya. Aku
sendiri, akan pergi ke barat kurasa. EXP yang didapat tidak begitu bagus, tapi
monster yang relatif mudah untuk dikalahkan muncul di situ."
Di timur terdapat Herbivorous Beast, Blue Slime, dan Goblin.
Monster-monster yang ada di
barat adalah Wild Dog, Bat, dan Forest Bear, muncul tempat yang cukup sempit di sebelah barat daya,
selain itu musuh-musuhnya lemah.
"Umm, kali ini
Hino-chan dan aku mengusulkan ini sebagai pendukung, kalian bisa memilihya dengan
memberikan suara mayoritas dari kalian berempat."
"Timur atau barat
ya."
Luka-chan mulai
memikirkannya baik-baik pertanyaan tersebut, Milizam dan Nekoya memutuskannya
dengan cepat.
"Berpindah tempat itu
merepotkan, jadi sebelah timur tidak masalah."
"Hmm. Meskipun
beresiko, kita bisa menaikkan level kita lebih cepat di sebelah timur,
kurasa."
"Jadi, bagaimana
denganmu?"
"Hiee? A-Aku?!"
Milizam menanyakan pendapat
Rossy.
"Um, aku tidak ingin
tiba-tiba pergi ke tempat monster kuat berada, jadi ke bar…tidak, aku juga
tidak keberatan."
"Baiklah! Sudah
diputuskan! Satu orang tidak berpendapat dan yang dua lagi ke timur. Tidak
peduli bagaimana kau berkeras, tidak akan ke barat. Ayo!"
"T-Tunggu…"
Membawa Nekoya dengannya,
Milizam segera menuju ke gerbang timur. Rossy melihat dengan khawatir pada
Lucato yang belum mengatakan pendapatnya, tapi Luka-chan hanya tersenyum seakan
berkata 'mau bagaimana lagi?'.
"Luka-chan, ke mana
kau ingin pergi?"
"Aku? Itu sudah
diputuskan dengan suara terbanyak."
"Dan karena itulah,
kau harus mengutarakan pendapatmu dengan seharusnya."
"Fufu, kau benar.
Masih ada banyak hal yang tidak kuketahui, jadi aku ingin pergi ke barat."
Tapi, aku menantikan pergi
ke sebelah timur. Dia mengatakannya dengan seulas senyum lembut.
Dan kemudian, kami mencari
sebuah tempat dengan sedikit orang. Berjalan melintasi perbatasan hutan sebelah
timur, mereka menemukan sebuah area yang cocok.
"Di sini, jauh dari
orang lain, kita dapat mulai berburu."
Lokasinya berada di sebelah
selatan, dekat dengan area rawa-rawa. Ada lebih sedikit orang di sini karena
jauh dari kota.
"Ayo hajar mereka saat
ini juga!"
"Tunggu kami!"
Milizam menyerang seekor Herbivorous Beast terdekat. Dan, Nekoya
menghajar yang lain.
Saat itu, Nekoya sepertinya
lumayan berjuang karena stats-nya yang rendah."
"Ayolah Rossy. Dia
tidak bisa bergerak sekarang, kau bisa membidiknya."
"Y-ya! 《Fireball》!"
Sebuah bola api muncul dari
ayunan tongkat, mendarat tepat pada Herbivorous
Beast itu dan menghasilkan dampak.
Melihatnya, menyaksikannya
jauh dari rencana party yang
seharusnya, Hino-chan tersenyum miris dan Luka-chan bertanya-tanya kapan dia
seharusnya masuk.
"Aku akan berpasangan
dengan Milizam, juga bantulah Nekoya dan Rossy."
"Kalau begitu, aku
akan berpasangan dengan Luka-chan."
Dengan begitu, sambil
diajari tentang susunan Sense dan ciri khas musuh, Luka-chan melesat maju untuk
leveling.
Di sekitar perbatasan area,
sebagai tambahan Herbivorous Beast,
terdapat juga Slime.
"Ayo, ayo! Makan
ini!"
"Cobalah mengatur HP
sedikit! ——《Heal》!"
Satu orang mengenai lawan
dengan perisai dang mengayunkan kapak, sama sekali mengabaikan pertahanan. Aku
menggunakan sihir penyembuhan pada Milizam.
Tidak hanya Herbivorous Beast yang dilawannya begitu
saja, dia menyerang Slime dari atas
juga. Melihatnya, Rossy dan Nekoya termotivasi dan berganti ke Slime yang mudah untuk dilawan.
"Mereka datang dari
belakang!"
"Aku tahu! Ah, HP-ku
turun lagi! Cepat sembuhkan aku!"
Aku mengalahkan Slime yang perhatiannya terfokus pada
Milizam dengan menggunakan 《Light
Shot》 dan menyembuhkan dia.
Dengan tidak hati-hati, aku
melihat ke arah Hino-chan dan Luka-chan.
"Inti nukleus dari Slime adalah kelemahannya. Karena
itulah, menebas nukleusnya dengan pedang adalah cara yang paling efektif. Kalau
untukku, aku akan menghancurkan area tersebut dengan paluku."
"Seperti, sudut, sisi
dan area serangan?"
"Itu benar. Setiap
monster memiliki cirinya masing-masing, seperti gerakan dan kelemahan. Kalau
kau mengetahuinya, kau dapat melawannya meskipun levelnya berbeda."
"Itu akan sangat
membantu."
Luka-chan mendengarkan
Hino-chan dengan serius. Dan, saat aku menyaksikan keduanya melakukannya dalam
pertarungan, gerakan mereka dengan cepat menjadi semakin baik.
Aku mengingat bagaimana
awalnya aku tidak tahu caranya melawan monster dan mengalahkan mereka bersama
dengan Hino-chan.
"Baiklah! 【Axe】telah
naik ke level 6!"
"Itu cepat. Aku masih
di level 4."
"A-aku juga 4."
Mengalahkan setiap monster
yang muncul untuk menaikkan levelnya, Milizam dengan cepat naik ke level 6.
Nekoya dan Rossy juga secara bertahap menaikkan level mereka.
"Ini menyenangkan
sekali! Ayo kalahkan Goblin
berikutnya!"
"Umm, aku masih level
3, aku masih ingin di sini sebentar lagi."
Luka-chan mengatakannya
dengan takut-takut. Milizam menanggapinya dengan——
"Kalau begitu, bagian support bisa hanya mengurusi yang lemah
'kan? Aku ingin menaikkan level secepatnya."
Berkata demikian, dia tidak
berniat untuk menyamakan langkah party.
Level Luka-chan masih
rendah, tapi dia memfokuskan dirinya untuk mempelajari skill player. Itu berarti dia tidaklah lemah.
Hino-chan juga levelnya rendah, tapi dengan skillnya, dia dapat menghadapi Goblin.
"…apa yang akan kita
lakukan, Luka-chan."
Aku bertanya pada
Luka-chan. Alasan kenapa Hino-chan dan aku membentuk stray party adalah untuk menikmati suasananya, tidak perlu untuk
melanjutkan sebuah party yang tidak
mempedulikan itu.
Memperkirakan jawabannya——
"Aku mengerti. Ayo
pergi lebih jauh lagi. Tapi, ayo hadapi mereka dengan aman satu demi
satu."
"Kalau begitu, ayo
berpencar terbagi menjadi 2 tim yang terdiri dari 3 orang dan saling mengikuti.
Bagaimana? Aku, Myu-chan dan Luka-chan di satu tim, Milizam, Nekoya dan Rossy
di tim lainnya."
Karena keseimbangannya
tidak jelek, usulan Hino-chan lolos dengan mudah.
"Baiklah kalau begitu,
ayo!"
Menarik serta Nekoya dan
Rossy, Milizam bergerak semakin maju. Kami harus mengejar gadis-gadis itu.
Menghadapi seekor Goblin, grup Milizam mengalahkannya
sambil bekerja sama dengan canggung dan setiap kali mereka mengalahkan salah
satunya, mereka akan menggunakan potion.
"Cih, entah kenapa
tidak berjalan begitu baik. Support,
sembuhkan!"
Mereka mengalahkan satu Goblin, Rossy melakukan serangan
pertama, dan kemudian Milizam dan Nekoy mengepun dan mengalahkannya. Dengan
Milizam yang menyerang, sepertinya Rossy tidak dapat memahami waktu yang tepat
untuk menggunakan sihir.
Meskipun dia meminta
penyembuhan, sebelum aku dapat menyembuhkannya, dia sudah mulai menyerang
monster berikutnya. Langkah-langkahnya kacau sepenuhnya.
Di sisi lain, kondisi kami——
"Kelemahan Goblin adalah lehernya dan bagian kiri
dadanya. Kalau kau fokus di sebelah situ, mereka mudah untuk dikalahkan."
Setelah berkata begitu,
Hino-chan menahan Goblin tersebut
dengan gerakan tombaknya dan Luka-chan melakukan terjangan kuat menikam dengan
pedang.
Dengan setiap tebasan yang
mengarah pada tempat-tempat vital, waktu yang diperlukan untuk menundukkan satu
Goblin menjadi berkurang. Begitu
terbiasa dengan hal itu, seseorang secara alamiah akan mengincar pada
titik-titik tersebut atau di dekatnya.
Berkat hal itu, perbedaan
antara Milizam yang hanya mengayunkan senjatanya dan Luka-chan yang mengincar
bagian vital akhirnya mulai nampak. Dan, begitu Milizam mulai mengalami
kesulitan, dia melakukan sesuatu yang tak terduga.
"Meh! Menghadapi mereka
satu demi satu rasanya lama!-—— 《Hate
Bind》."
"Kau seharusnya tidak
melakukan itu di sini!"
Kami sudah memutuskan untuk
menghadapi mereka satu demi satu, ya 'kan. Dan walau begitu, Milizam
menggunakan skill Sense 【Shield】tipe
pemancing-perhatian.
Sebuah tindakan yang
mengumpulkan rasa benci dari monster-monster di sekitar. Monster non-aktif
menjadi aktif seketika, sebuah aksi provokasi yang membuat monster dalam
jangkauan luas di sekelilingnya untuk datang menyerang. Dan, di bagian tenggara
dari tempat ini adalah——
"Kita lari,
Luka-chan!"
"Eh! Tapi…"
"Tidak apa-apa! Kita
perlu mengamankan jalur meloloskan diri!"
Hino-chan membawa Luka-chan
dan mulai mundur. Di tengah-tengah keadaan itu, kami mengalahkn monster-monster
yang mendatangi kami.
Aku menyuruh Nekoya dan
Rossy untuk pergi lebih dulu dan menggantikan posisi mereka.
Dan, Grey Rat dan Mill Bird
mengincar Milizam. Dia menyadari mereka dan dengan seulas senyum mengerikan,
dia mulai mengayunkan kapaknya.
"Milizam! Kau tidak
akan selamat kecuali melarikan diri!"
"Apa! Kau takut?"
"Bukan begitu! Ini
bukan tempat yang tepat!"
"Kalau kau takut,
lanjutkan saja menjadi support!"
Ajakanku tidak berhasil
pada Milizam. Sekalipun dia mendapat luka, dia terus menghadapi Grey Rat dan Mill Bird yang datang dengan kapaknya.
Melihat hal itu, Rossy
menggunakan sihirnya yang sudah meningkat lebih baik dengan level yang telah
naik untuk mengalahkan Grey Rat yang
jauh dari Milizam.
"Myu-chan, kenapa kau
panik?"
"Karena kita berada
jauh di selatan, monster di selatan bercampur. Monster dari Wetland seharusnya
akan tertarik ke sini——itu mereka!"
Tertarik dari sekitarnya
oleh skill pemancing-perhatian, mereka berlompatan keluar dari antara
pepohonan. Itu adalah Moor Frog,
monster tipe katak.
Begitu aku melihatnya, aku
bergerak.
"Kalian berdua,
lari!"
Aku menyuruh Rossy dan
Nekoya untuk lari, dan pada akhirnya melancarkan sihir penyembuhan pada
Milizam. Dengan begini, HP-nya telah pulih sepenuhnya. Akan tetapi——
"Apa, musuh baru,
ya——"
Tidak sempat menyelesaikan
kata-katanya, Milizam ditumbangkan dengan satu serangan. Diserang oleh lidah Moor
Frog, HP-nya yang baru saja dipulihkan sepenuhnya telah terkuras
habis.
Melihat Milizam dengan
cepat gugur meskipun melakukan perlawanan, akhirnya Nekoya dan Rossy merasakan
bahayanya dan mulai berlari.
Aku berdiri di tempat dan
bersiap untuk kejaran Moor Frog.
Sekarang setelah Milizam
yang mengumpulkan sebagian besar kebencian telah tumbang, party menjadi targetnya sebagai gantinya.
"——《Light Shield》!"
Aku menghadapi kejaran Moor Frog dengan sebuah sihir dinding
cahaya, merintanginya. Akan tetapi, aku hanya bisa melakukannya pada Moor Frog, sedang untuk serangan lainnya
dari Grey Rat dan Mill Bird, aku hanya menahannya sambil
melarikan diri.
"Myu-san! Ini —— 《Fire Wall》!"
Rossy menggunakan sihir
pertahanannya dan membuat sebuah dinding api antara aku dan musuh untuk
menyembunyikanku. Mengincar waktu yang tepat, aku melesat berlari saat itu
juga.
"Itu perbatasan
areanya!"
Saat Hino-chan dan
Luka-chan mengalahkan monster-monster di jalur untuk melarikan diri, aku
berlari begitu saja.
Dan——
"Moor Frog pergi!"
"Kalau begitu, ayo
kalahkan sisanya, Hino-chan!"
"Yup!"
Setelah melampaui areanya, Moor Frog kembali ke dalam hutan. Saat
seekor monster yang dapat menyapu habis kami tidak ada lagi di sini, kami mulai
menindas monster-monster yang tersisa.
"Ayo! ——《Light Web》!"
"Terhempaslah! ——《Smash》!"
Aku menembakkan sebuah
serangan area yang kupelajari saat level light
magic-ku meningkat, Hino-chan menggunakan palu besarnya untuk menghantam
tanah dan menyebabkan sebuah gelombang kejut yang mencederai semua musuh di
atas tanah.
Hino-chan dan aku dapat
mengalahkan monster-monster yang mendekati kami. Akan tetapi, karena jeda waktu
sihir dar art, kami tidak dapat
melakukan jurus yang sama dengan segera.
"Kalau begitu, ayo
hadapi mereka satu persatu! HAa!"
"Kangennya! Bermain
resiko dengan Myu-chan!"
Bersama dengan Hino-chan,
kami menebas monster-monster tersebut untuk melindungi titik buta satu sama
lain.
Dengan segera menilai musuh
yang mana yang akan menyerang pertama kali, mengurutkannya, kami mengalahkan
mereka. Untuk dapat menaklukkan niat upaya dalam pertempuran, kami
menghancurkan upaya usaha musuh.
Tetap saja, masih ada
terlalu banyak monster untuk kami lawan. Mereka melewati kami menuju ke
Luka-chan dan yang lainnya.
"Luka-chan, Nekoya!
Tahan mereka!"
"Hiyaa! Haaat!"
Menanggapi suaraku, sebuah
teriakan bersamaan dengan sayatan terdengar.
Menggunakan pedang
pendeknya, Luka-chan dengan akurat memotong kelemahan musuh, menghabisi mereka
dalam sekali serang. Juga, untuk dapat mengatasi lawan seperti yang kami
lakukan, dia memprioritaskan monster di dekatnya yang telah mulai posisi
menyerang, mengalahkan mereka dengan baik secara berurut.
"——《Fire Shot》!"
Merespon terhadap serangan
bantuan dari Rossy, Luka-chan melesat menjauh dari tempatnya semula.
Peluru api menembus
padatnya kerumuman monster dan menumbangkan banyak dari mereka.
Sebelumnya saat dia bekerja
sama dengan Milizam, dia hanya dapat melakukan serangan pertama karena mereka berhati-hati
antara satu sama lain. Juga dia tadinya hanya dapat menembak monster-monster
tersebut yang ada di luar batas jangkauan dengan sihirnya. Rossy sendiri
terlihat terkejut atas perbedaan ini karena ternyata begitu mudahnya menemukan
tempat untuk diincar.
"Hebat. Dia adalah
penyerang garis depan dan dia sudah memahami seluruhnya."
Hino-chan tidak
menghentikan palunya bahkan saat dia menyaksikan gerakan Luka-chan. Melihat
kualitas kemampuan Luka-chan, aku juga menyahuti.
"Mau! Tidak, aku ingin
dia bergabung dengan party
kita."
Aku tak sengaja berkata
"mau", memperlakukannya seperti sebuah benda, tapi aku sudah pasti
akan membawa dia ke dalam party kami.
Itu sudah diputuskan.
Sementara itu Luka-chan
juga memahami gerakan Nekoya, mengalahkan monster yang diprioritaskan dan
mundur, membiarkan sihir untuk mengenai musuh.
Dan dia mengulangi alur
tersebut dengan mantap. Dia menunjukkan konsentrasi yang tinggi tanpa ada
tanda-tanda terganggu.
"Ini dia akhirnya! 《Light Web》!"
Monster yang tersisa disapu
habis dengan efek sihir areaku, kemudian semuanya duduk di tempatnya.
"Tidak mungkin,
ternyata seseorang yang kita ajak party
akan mencoba untuk mem-MPK kita. Terlebih lagi, dia penghancur-diri-sendiri."
MPK – Monster Player Kill, sebuah tindakan membunuh player lain dengan memanfaatkan monster.
Bahkan tanpa Moor Frog pun, dengan keberuntungan
jelek, kita juga akan dikalahkan bagaimanapun juga. Memikirkan hal itu, aku
merasa ingin mengeluh, tapi tidak ada satu pun yang punya tenaga untuk
melakukannya.
"Untuk sekarang, ayo
kembali."
Karena Luka-chan
mengusulkan itu, kami berdiri dan kembali ke kota.
"Karena kalian, aku
mendapatkan penalti kematian!"
"Bertingkah seenaknya
sendiri, kau mencoba mem-MPK kami?!"
Setelah kembali ke kota,
kami bertemu dengan Milizam yang kembali setelah tewas dan berbicara dengan
satu sama lain. Milizam dan aku berdebat, itu berubah menjadi sebuah
pertengkaran selamat tinggal. Saat pergi, dia mengatakan sesuatu yang sangat
tidak menyenangkan.
"Tidak apa-apa, tidak
apa-apa! Daripada itu, bagaimana kalau kita beristirahat dan kemudian pergi
berburu lagi? Tadi kita telah mengalahkan banyak monster, jadi ayo gunakan
uangnya untuk mengisi kembali persediaan item.
Kali ini, ayo pergi ke barat!"
Setelah itu, dengan party yang masih diliputi suasana yang
sedikit sendu, aku mencoba untuk berbicara riang.
Petualangan tidak hanya
sekedar mengalahkan musuh, terdapat juga kisah dan trik berguna untuk
berpetualang. Saat kami mengumpulkan item
tertentu di sebuah area dan mengajari yang lain, suasananya membaik sedikit.
Dan, saat untuk berpisah
tiba.
"Um, maaf karena
menjadi tidak menyenangkan di pertengahan tadi."
"T-tidak. Kami merasa
terbantu dan telah mempelajari pentingnya kerja sama!"
"Itu benar. Kami
belajar banyak. Sebelumnya, saat istirahat tadi, aku berbicara dengan Rossy.
Kami memutuskan untuk membentuk sebuah party
bersama-sama."
Sepertinya Rossy dan Nekoya
berniat untuk membentuk sebuah party
dan berpetualang bersama mulai sekarang. mereka menyadari perbedaan skill
mereka dengan kami dan memutuskan untuk mengejar kami suatu hari nanti.
Begitulah yang mereka katakan dengan sangat bersemangat.
Dan——
"Terima kasih banyak
untuk hari ini."
"Tidak, aku juga
sangat bersenang-senang hari ini! Tapi, maaf. Akulah orang yang tadi membawa
Milizam."
"Itu bukan kesalahan
Hino-san."
"Benar. Dan,
um…Luka-chan, kalau kau tak keberatan, maukah kau membentuk party bersama kami lagi?
Bagaimana?"
Saat memintanya dengan
tatapan malu-malu, dia menanggapi dengan sebuah senyuman.
"Baiklah. Kalau
begitu, bagaimana kalau besok pagi?"
"Yup! Janji ya!"
Hebat, dapat janji temu!
Aku melakukan pose bersemangat dalam hati dan stray party hari ini dibubarkan.
Aku memikirkan kembali apa
yang terjadi hari ini dan tentang berbicara dengan Onii-chan, dan tentang esok
hari saat aku memasuki bak mandi.
"Mgrr, bagaimana caranya aku mengundang dia?"
Kemampuan untuk memahami
keseluruhan party, ketenangan dalam
menilai keadaan yang tak terganggu musuh di sekitarnya. Aku menginginkan dia
sebagai komandan party apapun yang
terjadi.
"Oh, iya. Ayo
memintanya mencoba menjadi seorang komandan!"
Aku bangkit berdiri dari
bak mandi, mengabaikan air yang mengalir dari tubuhku dan pergi keluar dari
kaman mandi.
"Miu, keringkan
rambutmu supaya tidak masuk angin!"
"Aku tahu."
Sambil mendengarkan
ungkapan perhatian Onii-chan, aku segera bergegas ke dalam kamarku dan
mengirimkan Hino-chan sebuah email.
"Rencana strategi. Ayo
ajari Luka-chan betapa menyenangkannya memberi komando."
Dari situ, kami mengadakan
rapat strategi lewat email. Di malam hari, Hino-chan melakukan leveling kecepatan-tinggi pada seekor Boar, mempersiapkan dirinya.
"Myu-san, Hino-san,
apa benar di sini?"
"Yup! Hari ini, ada
sesuatu yang aku ingin Luka-chan pelajari! Ketegangan sebenarnya dari
OSO!"
Semalam, setelah mengontak
Hino-chan, aku berkonsultasi padanya tentang menambahkan Luka-chan ke dalam party dan sebagai hasilnya, kami
memutuskan untuk melakukan 【Golem-sensei】.
"Tempat yang kita tuju
sekarang, adalah area penambangan di sebelah barat. Juga, sasaran hari ini
adalah Golem, seekor bos
monster."
"Umm, kurasa aku
mendengar kata yang mengkhawatirkan. Bos. Jangan bilang padaku kalau kita akan
mengalahkanya sekarang."
"Salah, salah. Tujuan
hari ini adalah melakukan leveling
pada Golem. Kami akan meminta
Luka-chan untuk melakukan art 100
kali padanya."
Leveling kecepatan-tinggi dengan
menghadapi Golem. Alasan kami
memutuskannya sebanyak 100 kali untuk art,
masihlah rahasian.
"Kurasa Luka-chan
memiliki kemampuan menjadi seorang komandan dalam sebuah party. Karena itulah, berikan kami perintah."
"Memerintah Myu-san
dan Hino-san? Kalian berdua lebih berpengalaman, dan mustahil untuk menyerang sesuatu
100 kali dengan art."
Tidak hanya menghadapi Golem, tapi mendengar tentang 100 art, Luka-chan mengerut.
"Tidak apa-apa. Kita
tidak perlu mengalahkannya. Aku mengatakan 100 art, tapi kau hanya perlu memberi kami perintah untuk melakukan
serangan pembuka dan menyerangnya kemudian."
"Tapi, kalau kita
kalah karena instruksiku…"
"Oh, kami tidak akan
protes tentang hal semacam itu."
"Maksudku, kalau kita
bergerak semau kita, itu bukanlah sebuah party.
Itu adalah kumpulan solo player.
Karena itulah, kami bertempur sambil menaruh kepercayaan penuh pada komandan.
Demi meraih tujuan. Jadi, demi alasan itu! 100 serangan dengan art adalah sasaran yang tuju
sekarang!"
Saat berhasil, bersama
dengan rasa kepuasan pencapaian, kau mendapatkan item drop yang bagus. Aku tersenyum sambil mengatakan hal itu.
Sebagai tanggapannya, dia memperlihatkan ekspresi yang membingungkan, penuh
motivasi.
"Aku mengerti. Aku
tidah tahu apakah aku bisa memenuhi harapan kalian, tapi aku akan melakukannya.
Pertama-tama, aku ingin level berapakah dan di posisi apakah Myu-san dan
Hino-san. Aku berpikir untuk memastikan perannya."
Dengan begitu, kami
menunjukkan status kami satu sama lain.
Status【Myu】
Possessed SP8
【Sword Lv15】 【Armour Lv16】 【Physical Attack Increase Lv11】 【Physical Defence Increase Lv15】 【Speed Increase Lv3】 【Magic Talent Lv11】【Magic Power Lv11】 【Light Element Talent Lv8】 【Recovery Lv11】 【Fighting Spirit Lv15】
Unequipped
【Magic Recovery Lv9】
Status【Hino】
【Hammer Lv12】 【Spear Lv7】 【Armour Lv10】 【Magic Power Lv10】 【HP Increase Lv13】 【Physical Attack Increase Lv13】 【Physical Defence Increase Lv10】 【Throw Lv3】 【Heavy Blows Lv11】 【Warrior's Knowledge Lv7】
Status【Lucato】
【Sword Lv6】 【Armour Lv4】 【Magic Power Lv3】 【HP Increase Lv3】 【Physical Attack Increase Lv4】 【Physical Defence Increase Lv4】 【Stamina Recovery Lv2】 【Speed Increase Lv3】 【Party Lv2】 【Warrior's Knowledge Lv3】
Semalam, Hino-chan naik level dengan begitu pesat dan
sampai ke level yang direkomendasikan untuk tidak dikalahkan Golem dalam sekali serang. Tetapi,
dengan Golem yag fokus pada fisik,
serangan Hino akan sulit berhasil.
Di dalam party,
yang dapat secara efektif menyerang Golem
itu adalah aku dan light magic-ku.
"Myu-chan akan menarik perhatiannya dari depan.
Hino-san akan menghancurkan postur kuda-kudanya dari belakang. Bisakah kalian
melakukan itu?"
"Baik, Luka-chan, aku akan melakukannya."
"Di saat β, aku mengalahkan Golem dengan palu, jadi tidak masalah!"
Dia mengayunkan sledgehammer-nya
dengan ringan, menunjukkan motivasinya.
"Dan, aku akan menyerangnya dengan art saat posturnya tubuhnya runtuh."
Luka-chan berkata, apakah
tidak apa-apa melakukan ini? Tapi kurasa tidak ada masalah.
"Nah, sekarang mulai! —— 《Light Shot》!"
Sebuah peluru cahaya muncul dan menuju ke kepala Golem. Aku bergegas ke bagian depan.
"Kemarilah, aku di sini!"
Untuk menarik perhatian Golem
itu, aku menggunakan light magic
beberapa kali untuk mengumpulkan lebih banyak lagi antipati, kemudian
menghindari ayunan tinjunya.
Angin yang ditimbulkan ayunan tinju itu memercikkan keringat
dingin padaku. Saat menghindarinya, kakiku tidak berhenti bahkan untuk sesaat.
Dan, dengan waktu yang tepat setelah tinju tersebut
diayunkan beberapa kali, Hino-chan mulai berlari.
"Haa —— 《Impact》!"
Merendahkan tubuh kecilnya, dia mendekati kaki Golem itu dari belakang. Dia melakukan
ayunan penuh pada kakinya saat monster itu mencondongkan bagian tubuh atasnya
untuk mengayunkan tinjunya.
Terdengar sebuah suara tumpul, tapi kontras terhadap hal
itu, tidak ada cedera sama sekali yang berdampak pada Golem itu. Tetap saja, efek hantamannya menyeruduknya dari bawah
dan membuatnya jatuh pada punggungnya.
Hino-chan segera berlari supaya tidak terperangkap di bawah Golem yang terjatuh, dan saat kami
berpapasan kami melakukan tos. Melakukan semacam jalan memutar, kami mengambil
jarak dan melepaskan diri dari Golem
tersebut.
"Aku masuk!"
"Luka-chan! Ayo!"
Luka-chan mendekati Golem
yang jatuh itu. Dia meregangkan punggungnya, berkonsentrasi sambil memegang
pedang pendek dan melepaskan artnya.
"——《Delta Slash》!"
Dengan sebuah langkah masuk, dia mengerahkan sebuah serangan
lapis tiga, tapi hampir tidak ada cedera. Serangan itu hanya meninggalkan
sebuah goresan luka dangkal di otot yang terbuat dari batu itu.
Sekalipun dia terlihat kecewa untuk sesaat, Luka-chan segera
mengingat alasannya yang sebenarnya dan mengambil jarak dari Golem itu. Bersama dengan Hino-chan, dia
memilih waktu yang tepat untuk serangan berikutnya dengan perhitungannya
sendiri.
"Myu-san, tidak apa-apa?"
"Sempurna! Ayo lakukan lagi!"
Dengan perkataan itu, sekali lagi aku melepaskan rentetan 《Light Shot》.
Kali ini, Golem
mencoba untuk menghancurkanku dengan kakinya. Begitu dia mengangkat kakinya,
Hino-chan melesat dan menghantam sambungan kakinya dengan palu.
Golem itu ambruk ke samping dengan mengepulkan awan debu dan
Luka-chan melakukan art lagi.
Kenyataan bahwa luka gores yang ditinggalkan 《Delta Slash》 menjadi semakin tebal daripada
sebelumnya, itu berarti levelingnya
efektif.
Saat pertarungan menjadi tugas yang sederhana, Luka-chan
selalu mengambil sebuah tindakan tegas.
"Myu-san! Tolong mundur! Gerakannya sedikit aneh!"
"Baik! Hino-chan, kita mundur!"
Mungkin, ini akan ditentukan dengan Luka-chan yang
melepaskan art sekitar 30 kali. Aku
menghindari serangan-serangan dan berulang kali mengumpulkan kebencian dengan light magic.
Meskipun itu bukanlah serangan penentuan dari Golem, aku merasa seakan kami sedang
bertempur sambil memastikan untuk mempertahankan batasan aman MP, dan kemudian
Luka-chan memberikan sinyal untuk mundur.
Kami mundur dari pertempuran dengan Golem dan kembali ke safety
area.
"Myu-san, apa kau baik-baik saja?"
Kakiku tersandung dan Luka-chan menopangku dengan segera.
"Maaf. Sepertinya aku sedikit lelah."
Sementara aku tidak menyadarinya, sepertinya aku mendapatkan
sangat banyak kelelahan mental. Perasaan berat terus-menerus akibat perbedaan
tubuh, ketegangan yang berlangsung dalam waktu yang panjang, meletihkan
konsentrasiku.
"Myu-san, tolong beristirahatlah. Hino-san dan aku akan
melanjutkan berdua."
"Baiklah kalau begitu, kami akan pergi."
Hino-chan mengganti senjatanya dari palu ke tombak panjang
lalu menghadapi Golem.
Karena kami telah meninggalkan pertempuran sekali, Golem itu telah pulih sepenuhnya.
Hino-chan berulang kali menyerang dari jarak menengah dengan tombak untuk
menahannya dan mengumpulkan kebencian.
"HAa! —— 《Delta Slash》!"
Mencari kesempatan saat Hino-chan menarik perhatian Golem padanya, Luka-chan menunggu jeda
waktu berlalu dan saat dia bisa melakukannya, dia menggunakan 《Delta Slash》.
"Luka-han, perhatiannya teralih padamu!"
"Baik! Aku akan fokus pada menghindar!"
Sebatang tombak tidak memberikan banyak serangan, jadi
setelah Luka-chan menggunakan art
beberapa kali, target dari Golem itu
berubah ke dia.
Dengan target yang berubah dari dirinya, Hino-chan mengganti
senjata dari tombak ke palu dan menyerang punggung Golem.
"—— 《Break Hammer》!"
Palu yang diayunkan dari atas mengirimkan tubrukan kuat ke
bagian dalam Golem.
Jika 《Impact》 adalah art serangan fisik sederhana, 《Break Hammer》 adalah sebuah art yang memiliki efek untuk mengurangi pertahanan musuh.
"Kau tidak akan dapat mengabaikanku setelah ini. —— 《Impact》!"
Sebagai respon pada serangan kuat tersebut setelah
pertahanannya berkurang, Golem melompat
ke depan. Setelah rangkaian aksi ini, targetnya kembali ke Hino-chan.
"Kalau aku
segera menyerangnya, targetnya akan berubah kembali ke aku, tolong
bertahanlah!"
"Baiklah kalau begitu, aku akan berganti kembali ke
tombak dan menyesuaikan serangannya."
Sekali lagi dia mengganti senjata dari palu ke tombak
panjang dan menarik perhatian bos padanya kemudian Luka-chan memutuskan untuk
menggunakan art. Aku tidak tahu sudah
berapa kali dia menggunakan art, tapi
gerakan Luka-chan jadi semakin baik.
"Hino-san, waktunya untuk kita istirahat."
Sejak kami memulai leveling
dengan Golem, cukup lama waktu yang
telah berlalu. Seperti yang diduga, baik Hino-chan dan Luka-chan sama-sama
kelelahan.
"Kau pasti setidaknya telah menggunakan art sekitar 50 kali?"
"Barusan adalah yang ke-61 kali. Juga, levelku
meningkat dengan amat sangat cepat."
Luka-chan dengan tekun menghitungnya, dan kemudian dia
menunjukkan stats-nya yang meningkat karena leveling.
Status【Lucato】
【Sword Lv11】 【Armour Lv4】 【Magic Power Lv8】 【HP Increase Lv3】 【Physical Attack Increase Lv10】 【Physical Defence Increase Lv4】 【Stamina Recovery Lv2】 【Speed Increase Lv7】 【Party Lv8】 【Warrior's Knowledge Lv9】
Karena dia tidak menerima serangan apapun, baik 【Physical Defence Increase】 dan 【Armour】 yang merupakan Sense tipe
pertahanan tidak meningkat, dan karena dia tidak menerima cedera, begitu pula
halnya dengan 【HP Increase】 dan 【Stamina Recovery】.
Itu adalah leveling
kecepatan-tinggi yang dibuat untuk memenuhi kondisi tertentu. Kecepatannya sendiri
cukup lambat dibanding dengan melawan Big
Boar sendirian dan itu sangatlah ekstrim.
Dan, setelah istirahat, kami menghadapi bagian kedua dari
pertempuran dalam keadaan sempurna.
"Myu-san, Hino-san, kenapa kalian memainkan game
ini?"
Saat jeda istirahat leveling
dengan Golem, Luka-chan bertanya.
"Karena aku ingin bertemu dengan Onee-chan,
kurasa."
"Onee-chan, ya?"
"Benar, aku bisa bertemu dengan Onee-san yang tinggal
di tempat yang jauh. Selain itu, aku sangat suka game."
"Aku juga sangat suka game!"
Hino-chan dan aku dengan cepat menjadi akrab sebagai sesama
pecinta game.
"Dan, kenapa kau mulai bermain OSO, Luka-chan?"
Saat aku menanyakan tanggapannya, dia dengan malu-malu
menunduk dan membalas dengan suara lemah.
"Aku, ——menyukainya."
"Apa yang kau suka?"
"Maksudku, aku sangat suka fantasi."
"Aku juga sangat menyukainya, RPG Fantasi."
Saat aku bertanya kenapa dia begitu malu, dia mengatakan hal
yang lain lagi.
"Yang sangat kusukai, adalah novel fantasi."
"Seperti, light novel? Aku kadang-kadang membacanya
juga."
Sama seperti Hino-chan, aku membaca manga dan cerita-cerita
berjenis game dan juga panduan game, tapi selain dari itu, aku tidak banyak
membaca buku. Aku mengerti, itu sangatlah berbeda. Aku merasa yakin.
"Tidak, kalau aku mengelompokkan mereka, kurasa itu
adalah literatur fantasi."
Sebagai contoh, cerita-cerita yang sudah pernah difilmkan
seperti kisah tentang cincin yang terkenal atau seorang pemuda penyihir. Aku
akhirnya mengerti.
"Dan, um. Untuk waktu yang lama, aku membaca tentang hal-hal
semacam itu dan tentang mitologi, kemudian aku ingin mencobanya sendiri dan
mulai bermain."
Mungkin merasa malu, dia menunduk semakin rendah dan rendah
untuk menyembunyikan wajah.
Apa ini? Luka-chan yang berwibawa berubah menjadi super imut
saat malu-malu. Aku merasa secara alamiah ingin memeluknya.
Aku ingin semakin mendengar ceritanya dan menikmati
penampilan malu-malunya.
"Hei, Luka-chan, bagian mana yang kau suka?"
"Um, seperti seorang pahlawan yang tanpa takut
menyerang sepasukan besar musuh atau membantai naga atau semacamnya."
Saat aku semakin mengarah ke topik yang membuatnya
menundukkan kepalanya, dia semakin bersemu merah dan melihat ke arah yang
berlawanan.
Ini mengejutkan karena Luka-chan yang sedang semakin
mengecil saat ini memiliki keinginan untuk menjadi seorang pahlawan. Tepat saat
aku berpikir untuk bergerak lagi melihat wajahnya, Hino-chan menghentikanku.
"Myu-chan, jangan terlalu menggodanya."
"Tapi, reaksinya imut sekali, jadi aku pada
akhirnya…maaf."
"Tidak, tidak apa-apa."
Sepertinya Luka-chan telah menjadi tenang sedikit saat dia
membalas dengan biasa. Tapi, wajahnya masih sedikit kemerahan.
"Kalau begitu, apakah dunia OSO seperti yang kau
perkirakan, Luka-chan?"
"Ya, seperti yang kuperkirakan. Tidak, bahkan lebih menyenangkan
daripada itu."
Luka-chan tersenyum lebar menanggapi pertanyaanku. Yah, dia
menikmatinya. Berpikir demikian, aku juga jadi termotivasi.
"Baiklah! Nah sekarang, istirahat selesai! Ayo lakukan
pertempuran yang lain dengan Golem!"
Menyamakan momentum, Hino-chan mengangkat tinjunya,
Luka-chan tersenyum miris.
Lagi, kami kembali ke tempat Golem itu berada. Awalnya, kami berpasangan dengan cara yang sama,
tapi ——
"Myu-san, barisan belakang. Hino-san, hancurkan posisinya
dengan taktik hit and run. Aku akan
berdiri di bagian depan."
"…baik. Kami akan mengikuti Luka-chan, sang komandan.
Tapi, kalau Luka-chan kalah, kami akan mengikuti setelahnya."
Hino-chan membeku tidak bergerak seinci pun, tapi kurasa
Luka-chan ingin berdiri di barisan depan. Mungkin, melihat kami berdiri di
depan Golem saat kami melawannya,
kami mungkin terlihat seperti pahlawan fantasi baginya.
"Nah sekarang, ayo. —— 《Delta Slash》!"
Luka-chan melancarkan art
pada kaki kiri Golem. Dan, dengan serangan pertama itu, target Golem diarahkan padanya.
Pada posisi dekat dengan kaki kiri Golem, Luka-chan menghindari serangan Golem itu dengan bergerak memutar melawan arah jarum jam.
"HAa! —— 《Delta Slash》!"
Luka-chan yang terus melihat kami saat kami menghadapi Golem, dengan mantap telah menganalisa
pola gerakan kami.
Waktu saat Golem
mengayunkan lengannya, juga serangan kakinya, semua dipahaminya dengan
sempurna. Karena itulah, kapanpun dia melihat serangannya, dia dapat
memposisikan dirinya di sisi kiri dan menggunakan art untuk menghindari serangan.
"Hino-san!"
"Baik! Myu-chan, ikuti aku!"
Saat Luka-chan melesat, Hino-chan mendekati Golem saat itu juga sambil membuat
ayunan besar. Aku menyamakan waktu ayunan hebat yang menyapu kaki Golem itu dan menembakkan sihir ke arah
kepala Golem.
"HAa—— 《Impact》!"
"——《Light Shot》!"
Golem
itu jatuh ke samping. Luka-chan yang tadi mengambil jarak,
melompat mundur tepat waktu, mendekatinya saat itu juga dan melancarkan sebuah art ke bagian kepala Golem.
"——《Delta Slash》!... ?‼"
Tiga kali, bahkan saat dia mengerahkan art, Golem itu
perlahan-lahan bangkit berdiri.
Dia tidak begitu terluka karena serangan kami.
Golem yang bangun, berbali ke arah Luka-chan dan mengayunkan
lengan kanannya ke samping.
"Luka-chan!"
Tidak akan ada waktu untuk menghindari serangan berlawanan
arah jarum jam itu setelah begitu banyak art
yang digunakan. Menyaksikan saat lengan itu mendekati Luka-chan, Hino-chan
berteriak, tapi aku percaya padanya.
"HAA! —— 《Delta Slash》!"
"Serangan yang lain lagi! Dia berani juga!"
Luka-chan tidak dapat menghindari sambaran lengan kanan yang
datang berlawanan arah itu, tapi dia dengan baik menemuka sebuah area yang
aman. Dia menyelinap ke bawah kaki Golem
dan bergerak ke belakang punggungnya, setelah itu dia melancarkan art pada kaki kirinya dan berpindah ke
bagian kiri Golem.
"Yang tadi itu bahaya."
"Ya ampun, aku hampir saja kena serangan jantung."
Hino-chan mengelus dada. Aku sendiri juga merasakan keringan
di kepalan tinjuku. Kalau ternyata dia tidak berhasil melakukannya, aku
mempersiapkan sihir 《Light Shield》, tapi itu
sia-sia.
Setelah itu, Luka-chan terus menyerang secara mantap dari
sisi kiri——
"Ini akan menjadi yang ke-1000 ——《Delta Slash》!"
Serangan beruntun tiga kali terukir pada kaki Golem. Awalnya, itu hanyalah sebuah luka
gores tipis, tapi sekarang lebih jelas, meskipun sangat kecil.
Dan, ekspresi Luka-chan berubah dari bingung menjadi
terkejut dan senang.
"Kalian berdua licik sekali. Memberiku hadiah kejutan
seperti ini."
"Kalau begitu, untuk terakhir kalinya, gunakan itu pada
Golem!"
"Aku akan membuat kesempatannya!"
Ini akan menjadi bagian terakhir. Luka-chan yang telah
mencapai sasaran menggunakan art 100
kali, memegang pedangnya sejajar dengan mata dan memilih waktu yang tepat untuk
menyerang menurut perhitungannya sendiri.
"‼ Sekarang!"
"Sekali lagi. —— 《Impact》!"
Hino-chan mengirimkan sebuah hantaman licik ke belakang lutut
Golem dan makhluk itu jatuh secara
diagonal pada lututnya. Dan, Luka-chan mengeluarkan sebuah art ke arah lengan raksasa berotot itu.
"HAAaa! —— 《Shock Impact》!"
Pedang yang dipegang kedua tangannya menghantam lengan besar
Golem.
Saat itu juga, Golem
terjatuh telentang. Akan tetapi, kami bahkan tidak dapat memangkas 10% HP-nya
secara keseluruhan.
Alasan kenapa aku memberikan Luka-chan target untuk
menggunakan 100 art adalah karena itu
metode untuk mendapatkan art baru.
Itu adalah cara untuk menaikkan level dan memenuhi persyaratan tertentu!
Yang didapat dari menyerang Golem 100 kali dengan art
adalah ——
【Serang musuh dengan pertahanan tinggi 100 kali menggunakan art】 —— 《Shock Impact》
【Gunakan Delta Slash 100 kali】 —— 《Fifth Breaker》
Cocok untuk memenuhi persyaratan kedua art itu.
Dia nantinya juga akan mendapatkan 《Fifth Breaker》 saat naik level, tapi ini adalah art yang mudah untuk digunakan. 《Shock Impact》 adalah art tipe
pedang yang memiliki atribut tumpul yang kuat. Ini efektif untuk melawan musuh
dengan pertahanan fisik yang tinggi seperti Golem
dan menghadapi musuh lemah.
Di saat β, ada cara untuk mendapatkan art dengan memanfaatkan Golem
dan karena persyaratan untuk mendapatkan artnya
sama, itu adalah sebuah art yang
'diajarkan' oleh Golem-sensei. Itulah
alasan di balik nama 【Golem-sensei】.
Dan pada akhirnya, kami menceritakan hal tersebut pada Luka-chan.
"——Dan begitulah, Luka-chan jadi mendapatkan dua art. Selamat."
"Selamaat!"
Saat aku memberikan selamat padanya bersama dengan Hino-chan,
Luka-chan menyunggingkan senyuman senang dan malu-malu.
"Terima kasih banyak, Myu-san, Hino-san."
"Dan, satu hal lagi——"
Ini harus dikatakan pada saat ini. Aku saling mengangguk dengan
Hino-chan dan mengatakannya bersama.
" " Luka-chan, tolong membentuk party bersama kami!" "
Hino-chan dan aku meminta sambil menundukkan kepala. Setelah
beberapa saat sunyi, sebuah tawa kecil terdengar dan kami perlahan-lahan
mengangkat kepala kami.
"Ya ampun, ini membuatku benar-benar ingin membalas
dendam pada kalian berdua."
"Kalau begitu?"
"Aku masih belum berpengalaman, tapi mohon bimbingannya
ya."
Luka-chan merenggangkan punggung dan menundukkan kepalanya
dalam-dalam. Dia setuju untuk bergabung dalam party kami.
"Akan tetapi, bahkan setelah diserang dengan begitu
banyak art, kita hanya mengurangi 10%
HP si Golem."
Dia bergumam, sedikit kecewa.
"Apakah kita sebaiknya mengambil tindakan untuk melawan
dia secepatnya? Untuk mengalahkan Golem."
Untuk menyemangati Luka-cham, Hino-chan mengepalkan tinju
kecilnya dan mencoba untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dari sekarang.
"Kita saat kurang dalam hal level dan juga equipment."
Aku akan meningkatkan apa yang kurang dariku saat ini dan
memastikan untuk mencari yang lainnya. Dengan equipment yang dijual di toko, akan sulit untuk melukai Golem. Dan, sedangkan untuk Luka-chan
yang baru saja bergabung dari versi resmi——
"Maaf, aku tidak punya uang."
"Kalau begitu, pertama-tama ayo lakukan leveling dan mengumpulkan uang."
Karena kami telah memutuskannya, ayo cepat pergi! Sambil
mengkompensasi pertahanan yang diabaikan dalam pelatihan ekstrim dengan Golem-sensei, ayo cari cara untuk
mendapatkan uang!
"Golem! Cuci
lehermu dan tunggu! Kami pasti akan mengalahkanmu setelah kami menjadi semakin
kuat!"
Aku menyatakannya sambil mengacungkan jariku padanya.
Bersama dengan Luka-chan dan Hino-chan, kami akan menjadi semakin kuat.
Akan tetapi, mengumpulkan uang lebih dulu! Untuk bisa
mendapatkan equipment baru!
0 Comments
Posting Komentar